"Hei ayo kita lihat apa yang Lanlan dan Zizi kecil bawa untuk tuan kita hari ini," Lego seorang pria berumur tiga puluhan tahun berjalan mendekati You Lan.
"Aku membawa ular untuk dibakar malam ini paman!" dia melempar ular itu ke lantai.
"Kakek lihat apa yang aku dan Zizi dapatkan untukmu!" dia berlari kecil merebut pohon emas itu dan segera menyerahkan hal itu ke pria tua itu.
"Aku mencabut beserta tanahnya agar kakek juga bisa menanam pohon ini di halaman atau dimana saja kakek mau untuk dijadikan hiasan."
Pria tua itu melihat pohon apel emas berumur sembilan ribu tahun yang terlihat sudah memiliki banyak bunga. Dia mengambil dengan hati-hati dan menghilangkan ke angkasa.
Melihat tangkapannya kali ini diterima dengan mulus dia mengangguk puas dan berbalik untuk mengolah ular tadi.
"Paman Lego apa kau suka daging barbeque? Ayo kita kupas kulitnya dan makan bersama malam ini!" You Lan mulai mengeluarkan sebilah pisau untuk mengupas.
Zizi juga tidak tinggal diam dan mengeluarkan sebilah pisau membuat Zisa yang melihat itu menggeleng saja. Lego memikirkan masakan cucu pamannya yang enak dan mengangguk antusias.
"Hei Neon, Zisa ayo ikut bersama!" dia mengeluarkan sebilah pisau dan jadilah tiga orang itu mengupas kulit ular bersama.
Neon menggeleng dengan ngeri. Dia adalah Naga air, meskipun ular dan dia adalah dua spesies yang berbeda. Tapi melihat ular yang perlahan dikuliti dia merasa kulit kepalanya sedang mengelupas.
"Tuan aku rasa akan lebih baik jika kita berbicara di dalam saja!" dia mengusulkan dengan merinding. Zisa melihat tingkahnya dan tidak mengekspos pria itu.
Pria tua itu merasa pemandangan dan bau disana segera menjadi amis juga mengangguk. Jadilah tiga orang mengupas kulit ular dan tiga orang berbicara di luar.
"Aku dan Lego sudah mencari bibit-bibit yang tuan maksud, tapi tidak ada satupun yang bersesuaian dengan yang tuan minta. Menurut data, antara mereka belum terlahir atau mereka berada di tempat yang tersembunyi tuan," Neon melaporkan kemana saja perjalanan dia melewati satu benua ke benua yang lain.
"Tuan, jika mereka semua belum lahir apakah kita akan melepaskan dia keluar sekarang? Bagiamana jika nanti ia bertemu bahaya di luar? Jika..." Zisa merasa masalah ini terlalu sulit untuk dia pahami.
Menurut aturan dan kebiasaan tuannya tidak mungkin dia akan menyia-nyiakan waktunya untuk melindungi gadis itu jika gadis itu sudah di luar dari tempat ini. Karena dia selalu bilang, penyelamatan gadis itu sama saja dengan menyia-nyiakan kesempatan yang baik untuknya.
Tapi bagiamana jika generasi itu belum lahir dan justru gadis kecil yang telah di keluarkan berada dalam masalah dan meninggal?
Pria tua itu berpikir keras dan akhirnya dia melihat keluar.
"Dia akan tetap keluar tahun ini, adapun bagaimana cara dia keluar..."
Neon dan Zisa saling menatap. Tempat ini adalah labirin dan benar-benar tidak memiliki jalan keluar kecuali membelah langit. Itu yang selama ini mereka lakukan, adapun gadis pengumpul Qi tahap tiga? Bagaimana mungkin membelah langit sendiri?
"Bagaimana jika dia tidak dapat keluar dan ramalannya sama seperti yang tuan ramal?" Zisa bertanya dengan ragu.
"Aku sudah mengamati tempat ini untuk waktu yang sangat lama. Setelah mencari kemungkinan jalan keluar, aku hanya bisa memastikan bahwa dia memang bisa keluar setelah melewati sepuluh gunung dan tiga gurun itu." mereka berdua melihat arah yang dituju oleh pandangan pria tua itu.
"Aku sudah pernah mencobanya tapi aku tidak menemukan jalan keluar!" Lego yang baru masuk menjawab dengan bingung.
Ketiganya menoleh untuk melihat pria sembrono dengan pakaian berlumuran darah.
"Mengapa kalian menatapku?"
Ketiganya membuang muka pada saat yang sama. "Hanya dia yang bisa, dia bertakdir!"
"Menurut apa yang tuan katakan, Zizi dan You Lan memang belum pernah ke arah pengunungan itu. Sejak kecil keduanya sudah menjelajahi berbagai tempat. Tapi, tempat itu seperti tidak terlihat oleh keduanya. Itu memang mungkin," Zisa menjawab setelah dia berpikir keras.
"Jika begitu maka jadilah itu, tapi kapan tuan berencana melepas?"
Lego yang baru kembali dari dapur untuk mengambil wadah menatap ketiganya. "Yang pasti tidak mungkin besok kan, haha!" dia berniat bercanda.
Tapi pria tua itu diam yang membuat tiga orang lainnya mulai saling melirik. "itu benar-benar besok?" Lego berkata tidak percaya.
Tidak ada suara sebagai jawaban berarti persetujuan.
"Paman Lego apakah anda menemukan lokasi baskomnya? Heh? Kenapa kalian seperti patung?" You Lan menatap dengan bingung.
Empat pasang mata menatap wajah polos You Lan dan Lego entah mengapa sedikit sedih. Dia bertemu dengan You Lan saat dia masih berumur dua tahun dan tidak lama setelah itu dia sudah harus berpergian dengan Neon.
Mereka baru kembali beberapa bulan yang lalu dan selama ini selalu bersenang-senang bersama. Sekarang dia sudah harus berpisah lagi dengan gadis kecil yang lucu ini?
"Ayo ayo kali ini biarkan paman yang memasak untukmu dan biarkan kamu merasakan apa itu barbeque paling lezat!" Neon bergerak lebih dulu dari Lego kali ini.
Meskipun interaksi dia dengan You Lan tidak banyak, justru kenangan yang sedikit itu membuat dia merasa rugi.
You Lan yang di dorong oleh Neon merasa bingung, Neon yang selalu berwajah datar hari ini tersenyum dan akan memasak untuknya?
"Waw apakah paman pandai memasak? Kalau begitu aku akan menjadi juri pertama!"
***
Zizi melihat ada yang aneh hari ini, tapi dia tidak tahu apa yang aneh itu. Jadi dia diam saja dan memilih untuk menikmati suasana ceria itu.
Ada dua tusuk besar dan puluhan tusuk kecil lainnya.
Api merah menghangatkan malam perpisahan itu.
"Memmmmm... Sate ular buatan paman Neon memang seenak yang dikatakan!" dia tersenyum sangat bahagia dan berlari ke pria tua itu dengan beberapa tusuk sate ular. "Kakek ayo coba ini!"
Pria tua itu melihat senyum manis You Lan dan merasa terhibur, dia mengambil sate itu dan mencicipinya. Dia mengunyah dengan puas.
"You Lan ayo menari!" Zizi memainkan gamelan dengan merdu, lalu Zisa juga memainkan sitar, Lego sudah turun kelapangan dan menari.
You Lan melihat hal itu dan juga ikut terjun ke lapangan untuk menari.
"Kakek, paman Neon ayo menari bersama!" dia menarik pria tua itu untuk ikut menari, Neon sendiri telah di tarik oleh Lego. Zizi menari dan meniup seruling, Zisa juga ikut menari bersama.
Pria tua itu awalnya kaku dan diam saat ditarik ke lapangan, tapi jiwa mudanya keluar dan akhir makan meriah itu di penuhi tarian semua orang.
Hewan-hewan dan pohon-pohon ikut menari dan bersiul tanpa mereka sadari. Bintang bersinar lebih terang malam ini dibanding malam-malam lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Lanjutkan tor
2024-11-06
1