Pendekar Putri Phoenix
Seorang pria dengan pakaian serba hitam, terbang menelusuri hutan lebat. Di genggamannya ada seorang anak berumur dua tahun menatapnya dengan mata penasaran. Pria itu mengabaikan tatapan berkilau dari anak itu dan, akhirnya dia menjatuhkan anak itu dari tebing ke jurang Tanpa Batas.
Jurang itu dinamakan Tanpa Batas karena jurang itu tidak memiliki akhir, tidak ada jalan lain selain dari tebing ini untuk menuju ke bawah jurang. Dan siapa pun tidak punya kekuatan untuk terbang di atas jurang, yang telah masuk jurang tidak pernah kembali lagi.
Anak kecil yang tidak tahu apa pun itu hanya menatap pria yang terus mengawasinya jatuh.
Sementara itu, di bawah tebing ada seorang pria tua dengan rambut putih dan badan bungkuk melihat ke atas tebing. Di belakangnya keranjang berisi banyak rumput liar, tiba-tiba pria tua itu terbang ke langit dengan kecepatan yang tak terlihat. Hanya ada angin yang berhembus dan kematian bayi yang jatuh itu di tangkap oleh sesuatu berwarna putih.
***
Lima tahun kemudian
"Kakek aku lelah!" seorang gadis kecil mengeluh pada pria tua yang masih asik minum teh di teras gubuk jerami tua.
"Lari lagi, terus lari! Jika kamu bahkan tidak bisa mendapatkan seratus putaran hari ini maka aku tidak akan memberimu makan sama sekali!" pria dengan rambut putih itu tidak meminta gadis yang dengan berlari di lapangan untuk berhenti.
Gadis itu mengertakkan giginya dan bersama keringat yang bercucuran di seluruh wajahnya, dia melanjutkan putaran ke delapan puluh sembilan di lapangan berukuran seratus meter ini. Sejak seratus hari yang lalu, pria tua berambut putih itu telah memintanya untuk mengelilingi lapangan ini setiap pagi. Setiap harinya dia akan menambahkan satu putaran lagi.
Siapa yang menyukai hadiah ulang tahun yang kedelapan ini! Jelas sekali orang-orang seharusnya mendapatkan kado yang indah ataupun mahal seperti yang tertulis di buku. Tapi pria tua itu justru memberinya latihan setiap hari. Bukan hanya dia harus latihan setiap pagi, di siang hari juga dia dipaksa ikut memetik herbal di hutan.
Siapa yang tahan setelah berlari setiap pagi dan harus mencari herbal lagi di hutan?
Kakinya setiap hari seperti akan copot kapan saja. Di awal-awal badannya akan sakit sana sini. Dia benar-benar tidak tahan. Tapi pria tua itu tidak memberinya hari yang baik. Selain dua kegiatan itu, di malam hari dia juga harus membaca sepuluh buku. Jika kurang dia tidak akan diperbolehkan untuk tidur.
Belum lagi sebagian buku adalah buku sejarah yang membuat dia sangat mengantuk.
Kenangan manis sebelum dia berulang tahun yang kedelapanlah yang menjadi penyemangat dia selama ini. Perlahan dia menyukai rutinitas membaca buku dan memetik herbal. Tapi, tetap saja dia tidak tahan setiap kali dia harus menambah latihan lari ini.
Meski tidak lagi sakit, tapi tetap saja melelahkan.
Dulu dia selalu dimanjakan dan dirawat dengan baik. Pria tua itu selalu menceritakan dia dongeng, membuatkan dia makanan yang enak, membuat boneka yang bergerak sendiri lalu mereka akan menonton bersama. Dia juga makan sangat banyak dan hal itu bisa dibuktikan dengan badannya yang sangat gemuk saat ini.
Meskipun selama seratus hari ini berat badannya sudah banyak turun. Tapi badannya masih sedikit gemuk, pipinya masih gembul.
"90"
"91"
"92"
Gadis itu sangat lelah, tapi mengingat kemarin dia bisa menggapai putaran sembilan puluh sembilan dengan susah payah. Dia akhirnya tetap bertahan dan akhirnya di putaran akhir ke seratus, dia langsung pingsan dengan nafas terengah-engah.
Dari kursinya, pria tua itu melayangkan sebuah botol minum dan juga pil hitam seukuran kelereng ke perut yang naik turun. "minumlah!"
Gadis itu tidak bisa menggerakkan tangannya lagi, tapi dia tetap dengan keras kepala duduk untuk meminum pil dan juga airnya. Jika ia tidak segera meminum keduanya, dia yakin pria tua ini akan langsung merebutnya. Sama halnya seperti saat itu. Akan baik-baik saja jika dia tidak tahu manfaat pil itu, tapi sekarang dia tahu apa rasanya setelah minum pil itu dan tidak mau melewatkannya lagi.
Pil itu adalah Pil Qi, bisa menambah energi dan membangkitkan semangat. Jika di dunia manusia, pil itu seperti kopi. Membuat tubuh bersemangat dan tidak mengantuk lagi. Rasanya juga sama seperti rasa kopi, sangat pahit.
Untunglah pria tua itu selalu memberinya teh gula, sehingga setelah meminum pil itu dia bisa segera mengusir rasa pahitnya.
"Kakek kenapa kamu terus menyiksaku, huhu" kedua kaki gadis itu menghentak tanah.
Pria tua itu mengaduk teh dengan pelan. "Kamu sudah terlalu gemuk! Sudah saatnya menurunkan berat badan."
"Tapi bukankah kakek bilang aku terlihat baik saat gemuk?" gadis itu membuang muka dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Saat kecil kamu memang terlihat baik saat gemuk, tapi saat besar kamu hanya akan bagus ketika itu menjadi kurus!"
Gadis itu akan membantah, tapi tiba-tiba dari langit datang seekor burung Garuda yang hinggap di depannya dan akhirnya berubah wujud menjadi seorang gadis cantik. Gadis itu melompat bersemangat dan menarik-narik tangan gadis itu. "Lou Yan... Cepatlah bangun! Aku akan mengajakmu ke sebuah tempat, tempat itu sangat indah... Ayo berdiri!" setelah mengatakan itu dia segera berubah menjadi burung Garuda lagi.
"Aku lelah Zizi!" Lou Yan adalah nama gadis berumur delapan tahun itu. Dia kembali jatuh ke tanah dan mengaduk-aduk tanah di sekitarnya. Sampai sebuah kekuatan mengangkatnya dan akhirnya mau tidak mau matanya membulat karena telah berada di leher burung Garuda. Burung itu terbang dengan hembusan angin bersama dengan teriakan kesal You Lan, "KAKEKKKKK...."
***
Zizi atau burung Garuda itu terbang sangat tinggi. Di bawah sana ada hutan yang sangat lebat dan pepohonan yang amat tinggi. Dari ketinggian ini, kamu juga bisa melihat sungai yang sangat panjang dan lebar karena membelah hutan. Ada rusa dan hewan lainnya yang makan rumput di pinggir sungai itu.
Ikan-ikan melompat dan ada bangau mencoba menangkap ikan itu. Dari semak-semak kamu bisa melihat ada harimau sedang mengintai rusa.
Tapi Lou Yan tidak bisa menikmati keindahan alam itu, pertama dia telah terbiasa dengan pemandangan indah ini dan kedua dia sangat lelah. Jadi saat ini dia sedang tidur sembari memeluk leher Zizi.
Zizi memutar matanya dengan malas. Lou Yan adalah gadis kecil yang ditemukan oleh tuannya enam tahun lalu di bawah jurang, sejak itu dia sangat senang karena dia akan memiliki teman perempuan yang usianya tidak berjauhan. Selama ribuan tahun tinggal di hutan ini, dia sangat bosan karena tidak ada hewan yang sama seperti dia. Hanya dia ibunya dan beberapa hewan kontrak tuannya yang lain.
Dan hewan lainnya juga sangat pendiam dan sebagian sudah tua. Dia mengurus Lou Yan bersama ibunya sejak kecil. Mereka sering bermain bersama. Jika Zizi menemukan tempat yang menarik, maka dia akan mengajak Lou Yan untuk melihatnya. Sama seperti sekarang ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Murni Dewita
👣
2024-11-08
0
Derajat
Awal yg menarik
2024-11-05
1