Tentu saja orang kunci itu tidak mati karena takdirnya, tapi karena rancangan dari apa yang menyebabkan dunia hancur. Tidak mungkin orang kunci mati begitu mudah, tapi membuat dia hilang terkurung dan tidak bisa keluar selamanya itu lebih mudah.
Meski dalam ramalan orang kunci berhasil keluar, tapi semua sudah terlambat. Karena semua jalan menuju pecahan kunci yang hilang telah dimusnahkan. Awalnya dia pikir dia bisa menghancurkan organisasi yang berniat menghancurkan dunia dengan kekuatannya, apalagi pasti organisasi itu belum berkembang terlalu jauh.
Tapi Gurunya yang sudah di akhir hidup mengundangnya datang dan membantunya meramalkan banyak hal.
Dia yang sadar merasa terlalu bodoh dan menghukum dirinya untuk membantu orang kunci keluar lebih awal. Gurunya pernah mengatakan, "kita meramal masa depan untuk bersiap dan merencanakan yang terbaik untuk masa depan. Tapi bukan mengubah dan memotong garis besarnya, kita hanya bisa mengusik sedikit demi sedikit. Jika langsung semua kita ubah, maka mungkin dunia akan hancur lebih cepat!"
Benar saja, saat dia memecahkan organisasi tertentu. Dia justru mempercepat kehancuran dunia setelah meramal.
***
You Lan merasa sangat panas saat ini, dia mengipasi dirinya dengan tangan dan akhirnya membuka matanya yang berat. Tubuhnya terasa sangat lemah dan tidak berdaya saat ini. Dia melihat Zizi yang terluka dan tubuhnya yang telah mengecil. "Zizi... Zizi bangun!"
Tidak peduli sebanyak apa dia memanggil, Zizi yang sudah sekecil burung Pipit itu tidak menyahut sama sekali. Ini aneh, tapi You Lan merasa tubuh Zizi sangat panas saat ini. Jika terus begini dia bisa menjadi burung panggang. Dia melihat ke bawah, dan benar saja ternyata ada larva panas di bawah sana.
You Lan mencari minum di tas Qiankun dan meneguknya dengan rakus, dia tidak lupa menyisakan sedikit untuk kemudian dia minuman pada Zizi kecil. Setelah memberi Zizi minum, dia melepaskan Jubahnya yang membuatnya berkeringat deras. Menyimpannya di tas Qiankun dan meletakkan Zizi di saku pakaiannya.
Saat ini dia berada di tengah tebing, tidak ada jalan menuju ke bawah dengan aman karena di bawah adalah larva. tidak ada gua di dinding itu, dia melihat apakah ada gua di bawah sana dari batu seperti ini. Tapi, dia tidak menemukannya. Akhirnya dia memutuskan untuk memanjat tebing. Di hitung dari jaraknya, jika dia bisa memanjat ke batu menonjol di dua meter dari bawah ke atas sana maka dia akan bisa beristirahat lagi.
Dia rasa itu akan memakan waktu yang banyak, tapi semakin ke atas dia berharap tidak akan sepanas ini lagi.
Dia mengeluarkan dua bilah pisau tajam dan menarik nafas. Meski dia baru dilatih oleh kakeknya untuk melatih kekuatan kaki dengan berlari, tapi ketika naik gunung untuk memetik herbal dia juga menggunakan kekuatan tangan. Hanya dua meter, meski badannya gemuk dia yakin dia bisa.
Setelah merancang jalur naik dan menghela nafas, akhirnya dia memulai dengan susah payah. Saat dia membaca buku panjat tebing, itu tampak mudah. Tapi mengapa saat dia mencoba rasanya sangat sulit?
Satu demi satu pisau naik semakin tinggi dan kaki You Lan mulai menompang dengan kerikil di tebing sebaik mungkin. Keringat tak henti-hentinya mengucur memandikan You Lan. Anak sekecil itu bertahan mati-matian.
Dia mengingat latihan tadi pagi, lalu latihan sebelumnya. Setiap kali ada penambahan satu putaran, dia pasti akan mengeluh lelah dan tidak kuat. Tapi pada akhirnya dia berhasil, kakek berkata tidak ada yang tidak mungkin.
Sama seperti You Lan mengingat langkah terakhir di putaran lari pagi ini, seperti itulah kakinya dengan mantap mendarat di tonjolan batu di atas yang sudah ia targetkan. Rasa panasnya memang berkurang, tapi dia tidak merasa panasnya berkurang sama sekali. Seluruh tubuhnya mengeluarkan api yang membara, membakar semua lemaknya.
Tonjolan batu kali ini lebih kecil dari sebelumnya, You Lan hanya bisa duduk disana tidak bisa berbaring sama sekali. Melihat simpanan air di tas Qiankun yang hanya beberapa botol lagi, lalu melihat tebing yang tidak tahu kapan akan mencapai puncaknya. Dia mengambil satu dan meminum setengahnya.
Jika dia besar nanti, dia akan membuat sebuah tas yang bisa memasukkan apa pun ke dalamnya. Memasukkan sungai, danau, sumur, lautan dan banyak lagi sehingga dia tidak perlu takut kehabisan air seperti sekarang ini.
Dia ingin sekali menghubungi kakek, tapi kakeknya tidak memberinya akses untuk menghubunginya dan dia juga tidak akan datang jika dia memiliki akses untuk menghubunginya. Kakek pernah berkata, ketika kamu di luar maka apa pun yang kamu lakukan itu adalah tanggung jawabmu sendiri. Hadapi semua yang kamu lakukan dan jangan bersembunyi di belakang punggung orang lain.
Setelah setengah jam beristirahat dan merasa tangannya kuat, dia akan memulai lagi. Kali ini ada batu yang lebih besar di depan, tapi jaraknya juga semakin jauh. Ada lebih dari empat meter.
Terdapat ranting pohon menonjol dari sana, ada lumut dan rumput. Tampaknya disana sudah mulai sejuk dan tidak panas lagi. Jadi You Lan menjadi sangat bersemangat. Langit mulai gelap, dia bisa membangun tenda di batu berikutnya.
Dengan harapan yang baik itu, tentu saja sempat You Lan semakin besar. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Zizi jadi dia ingin segera pulang dan memberitahukan hal itu pada kakeknya. Meskipun kakek bukan Alchemist hebat, itu pasti cukup untuk menyangkal racun yang kakeknya buat sendiri bukan?
Ya, racun!
You Lan merasa bubuk hitam tadi adalah racun yang kakeknya buat. Dan dia merasa Zizi menjadi seperti ini karena Zizi sempat mencium racun yang tadi ia sebar. Anehnya, dia rasa dia mencium racun itu lebih banyak dari Zizi. Mengapa tubuh Zizi mengecil sedangkan dia baik-baik saja selain merasa tubuhnya lemas?
Saat langit menutup pintu cahaya dan digantikan dengan sinar rembulan, You Lan akhirnya berhasil menginjakkan kakinya di batu besar itu. Dari batu itu dia melihat mungkin sepuluh meter atau lebih dia bisa mendaki puncak tebing. Dia yang sudah tidak memiliki tenaga lagi segera membangun tenda dan tertidur lelap. Selagi You Lan tidur lelap, sebuah cahaya tipis terbang menuju ke dalam tempat larva berada.
Akhirnya cahaya itu menyatu dengan sebuah batu bulat yang memiliki ukuran aneh. Batu itu bergetar beberapa kali sebelum akhirnya tenang. Lalu batu yang tadi bercahaya mulai meredup dan ruangan seketika menjadi gelap.
Cahaya pagi membangunkan You Lan, dia melihat Zizi di sampingnya yang masih tidur lelap. You Lan selalu menyimpan air di tas Qiankun tapi tidak makanan. Setelah tidak makan seharian kemarin dengan tubuh yang dibantai habis-habisan, You Lan mendengar bunyi berisik dari perutnya.
Meremas perutnya yang kelaparan, You Lan melirik ke pohon yang rantingnya sempat ia lihat kemarin. Beruntunglah dia karena ternyata pohon itu adalah pohon Berry. Meski itu tidak akan membuat dia kenyang, tapi kakek pernah mengajarkannya cara mengolah daun Berry menjadi makanan.
Dia dengan senang segera memetik buah Berry yang berwarna ungu itu dan memetik banyak daunnya. Selagi dia mengolah daun Berry, dia menjadikan buah Berry sebagai penahan rasa lapar. Dia mengeluarkan wadah dari tas Qiankun dan mulai menumbuk daun Berry.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Anak kecil byk akalnya
2024-11-05
1