Tiba-tiba saja mereka melihat Jesica yang sedang kewalahan melawan satu monster yang sudah berevolusi, dengan sigap mereka membantu Jesica dengan cara mengalihkan perhatian monster dari dekat Jesica.
Ethan dan Liam bekerja sama melawan monster, sedang kan Charlotte mencoba membantu Jesica yang lagi terduduk lemas tak berdaya, dengan cara menyadarkan Jesica dan memberikan sedikit minuman berharap Jesica tersadar kan kembali.
Sedangkan Ethan dan Liam yang sedang melawan monster yang telah berevolusi tersebut dengan susah payah akhirnya berhasil dengan menembak beruntun monster itu sampai menembus kulit nya yang keras.
Tak sampai di situ saja, satu monster yang berevolusi datang lagi menghampiri keberadaan mereka berempat dan menyerang Liam. Dengan cepat Ethan menolong Liam supaya menghindar dari serangan nya.
"Satu lagi monster! ini akan sulit." Ucap Liam.
"Jangan khawatir, lakukan saja seperti tadi." Ucap Ethan.
Charlotte memindahkan tubuh Jesica di tempat yang aman dari serangan monster, lalu langsung ikut menolong Ethan dan Liam.
Tiba saja dari atas, ada seseorang dengan hanya menembakan satu peluru membuat monster itu hancur menjadi abu dalam seketika.
Tidak terlihat jelas, tetapi Ethan sempat melihat sekilas wajah orang itu. Berkumis putih memakai baju putih dan kaca mata lalu rambut botak tengah, Ethan pun mengucapkan terimakasih kepada orang tua atau bapak itu. Kakek itu menghilang dalam sekejap dalam bayangan.
Berkat bantuan orang asing itu kita tak perlu terlalu menguras tenaga untuk melawan monster yang sudah berevolusi itu. Tapi muncul dalam benak Ethan bagaimana bisa monster yang harus nya di tembak berkali-kali dan menghancurkan kulit nya yang keras langsung musnah dalam sekali tembakan saja.
Ethan ingin menanyakan langsung tetapi apa daya, dia telah pergi langsung ketika sudah menolong kami tadi. Dan tak mungkin juga aku harus mengejar nya begitu saja.
Tak terlalu memikirkan nya, Ethan langsung fokus pada tujuan nya yaitu mencari rekan nya yang terpisah. Sekarang hanya tersisa Clara dan anak-anak magang itu yang belum di temukan.
Pergi ke arah lobang yang di buat monster tadi, mereka mencari keberadaan Jesica beserta anak-anak. Melewati lorong yang sebalik nya, mereka terus menyusuri setiap ruangan, beberapa monster terkadang menyerang mereka tetapi tak ada masalah kalo monster yang di lawan mereka, belum berevolusi.
"Di mana mereka sekarang ya? kita sudah jauh ni menyusuri." Ucap Liam.
"Sabar saja, mereka mungkin bersembunyi di tempat paling aman." Jawab Ethan.
"Huh... Eh kapten Charlotte tidak capek mengendong Jesica terus mau gantian?" Saran Liam.
"Tidak usah! Jika tak ingin nyawa mu melayang, lebih baik kau fokus kedepan saja." Ucap Charlotte tegas.
"Hah.. padahal aku memiliki niat baik yang besar." Ucap Liam.
"Tunggu! di sini ada jejak darah, mungkin ini mereka." Ucap Ethan.
"Bisa saja kan ini darah nya sudah lama, dan bukan dari mereka?, kita tidak tahu." Ucap Liam.
"Tidak ini masih baru, ayo segera bergegas." Balas Charlotte.
Mereka pun mengikuti jejak darah ini dan berharap mereka baik-baik saja. Langkah demi langkah di lewati tiba lah kami di sebuah ruangan yang di sini penuh dengan darah, ada satu pintu yang berlumuran darah.
Kami pun menghampiri pintu itu, dengan sikap hati-hati Ethan mencoba membuka dan ternyata.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments