Bapak itu mengucap kan sebuah kalimat.
"To-tolong ba-bantu para anak magang itu! mereka dalam bahaya.." Ucap bapak itu sebelum menghela kan nafas terakhir.
"Salut, bapak ini masih bertahan dengan kondisi yang sangat kritis." Kata Ethan.
"Anak magang itu pasti yang mengirimi sinyal SOS. Pasti mereka tidak jauh dari sini" Ucap Jesica.
"Ya! ayo bergerak cepat membantu anak magang itu." Ucap Charlotte.
Beberapa lama menyusuri ruangan tiba lah kami di sebuah tempat yang luas, tepat di depan kami melihat kebawah ada beberapa monster sedang mencoba memasuki sebuah ruangan. Monster nya ada beberapa yang telah berevolusi, jika menyerang secara bersama-sama pun sudah di pastikan kami mungkin akan mati dalam hitungan menit saja.
"Kita harus membuat rencana untuk menyelamatkan para anak-anak magang tersebut" Ucap Charlotte.
"Hmm, seperti nya kita harus memancing monster itu supaya pergi menjauh dari pintu. Tapi bagaimana cara nya ya," Saran Liam.
Semua seketika melihat kearah Liam dengan tatapan penuh arti.
"Betul kata mu Liam, kau harus pergi memancing para monster itu supaya menjauh." Ucap Ethan.
"Hei! apa-apaan nih tidak bisa memutuskan secara sepihak dong." Tolak Liam.
"Yasudah kita putuskan dengan suit saja bagaimana." Saran Jesica.
"Aku tidak ikut, kalian tau kan lari ku lambat." Ucap Clara menolak ajakan suit.
"Lah ayo! kalian tidak tau ya, waktu dalam pelatihan militer aku master nya suit." Ucap Liam dengan hati membara.
Setelah itu...
"Akh sial, aku selalu saja tidak beruntung." Ucap Liam dengan nada pasrah.
"Ayo semangat Liam!" Ucap Ethan memberikan semangat dari atas.
Monster pun dengan cepat menyadari keberadaan Liam yang lagi berdiri di belakang mereka sekarang. Semua monster pun mulai mengejar Liam, dan mau tak mau Liam harus berlari sekuat tenaga mengiring para monster menjauh.
"Bagus semua monster mengejar Liam ini kesempatan kita!" Seru Ethan.
Mereka berempat mulai menunju kedepan pintu tersebut, dan mulai memanggil memastikan apakah ada orang di dalam. Tak lama setelah di panggil ada orang membalas dari dalam ruangan.
"Ya! kami berada di dalam!" Ucap seseorang dari dalam ruangan.
"Kalian bisa membuka pintu nya, di luar telah aman!" Teriak Charlotte.
"Iyaa sebentar, kami terlalu banyak meletakkan barang untuk mengganjal pintu!" Suara dari dalam ruangan.
Setelah beberapa menit akhirnya pintu terbuka juga, dan keluar lah beberapa anak muda.
"Kalian hanya berenam saja kah?" Tanya Charlotte.
"Eee anu, kami sebenarnya ada lebih 30 tetapi kami diserang secara tiba-tiba oleh monster menakutkan." Kata anak itu menjelaskan.
"Baiklah kalian ikuti kita untuk pergi ke arah safe zone bersama-sama." Ajak Ethan.
Semua anak itu mengiyakan perkataan Ethan, dan lalu segera pergi ke arah Tangga sebelum nya untuk menaiki lantai selanjutnya.
Sudut pandang berubah ke arah Liam
Dengan nafas yang berat dan rasa lelah yang mulai membuat badan Liam susah untuk gerak, dia kini bersembunyi dari para monster di balik pintu ruangan.
"Dasar! Sampai kapan aku harus memancing meraka" Ucap Liam berbicara di headset komunikasi.
"Oh iya, kami sampai lupa kalo masih ada yang tertinggal. Kami sekarang akan segera tiba di tangga." Ucap Ethan dalam panggilan.
"Aduh kalian, sudah memanfaat kan mau di lupa kan begitu saja!" Ucap Liam sedikit kesal.
"Sudah lah cepat kemari, dan susul kami segera!" Ucap Charlotte.
Komunikasi pun terputus. Sekarang Liam harus mengendap-endap untuk melarikan diri dari pada monster yang kini berada di dekat nya, tetapi tanpa sengaja Liam menggeser sebuah meja dan tiba-tiba...
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Mizuki
sampek sini dulu, besok lagi
2024-06-20
0
Mizuki
jujur.. lebih suka kata "sedang" daripada "lagi"
2024-06-20
0