Bab 2 - Bertahan Hidup

...༻⌘༺...

Karena kelelahan, Athena tak sengaja tertidur. Dia terbangun ketika mendengar suara pintu terbuka.

Sosok lelaki bertopeng merah itu kembali. Ia berdiri di depan pintu dan mematung di sana.

Jantung Athena sontak berdegup kencang. Dia bisa melihat jelas kemana arah pandangan lelaki itu. Kemana lagi kalau bukan ke arah dirinya.

Awalnya Athena membiarkan saja. Namun setelah beberapa menit berlalu, si lelaki bertopeng merah itu masih belum beranjak. Dia masih diam di depan pintu sambil memandangi Athena. Ia melakukan itu tanpa mengatakan apapun. Sikap lelaki bertopeng merah itu tentu membuat Athena tidak nyaman.

"A-apa maumu? Apa yang akan kau lakukan kepadaku?" tanya Athena. Dia menyudutkan dirinya ke dinding ujung. Sebab hal yang ingin Athena lakukan adalah menjaga jarak sejauh mungkin dari lelaki bertopeng merah.

"Itulah yang sedang aku pikirkan sekarang." Si lelaki bertopeng merah itu akhirnya bersuara.

"Apa kau akan membunuhku?" tanya Athena lagi.

"Kemungkinan besar begitu," jawab lelaki bertopeng merah.

Mendengar jawaban itu, Athena menelan salivanya sendiri. Dia benar-benar ketakutan.

Sang lelaki bertopeng tiba-tiba beranjak. Dia pergi tanpa menutup pintu. Saat itulah Atena bisa melihat ada tawanan lain di seberang ruangannya. Kebetulan tempat tawanan itu di tawan berupa jeruji besi seperti di penjara, sangat berbeda dengan tempat Athena.

"Tolong aku!" kata Athena. Namun dia tidak mendapat jawaban sama sekali.

"Halo? Apa kau baik-baik saja?" tanya Athena lagi. Dia berusaha mendekati jeruji besi sebisa mungkin.

Deg!

Jantung Athena kembali berdentum keras tatkala melihat manusia di dalam jeruji besi. Orang itu tampak berlumuran darah. Dua tangan dan satu kakinya dipotong. Mulutnya menganga sambil menatap ke arah Athena. Dia terlihat seperti ingin bicara tetapi tak bisa. Bau darah dan busuk menyeruak jelas dari orang tersebut. Athena sendiri sepertinya sudah mulai terbiasa dengan bau yang mengelilinginya sekarang.

Mata Athena membulat sempurna. Dia reflek melangkah mundur. Bersamaan dengan itu, si lelaki bertopeng merah datang. Maka semakin kagetlah Athena.

"Kau apakan orang yang ada di dalam penjara itu?" tanya Athena sambil melangkah mundur untuk menjauh dari lelaki bertopeng merah.

"Untuk apa aku memberitahumu?" si lelaki bertopeng semakin mendekat. Ketika dia sudah dekat dengan Athena, disuntikkannya sesuatu ke dada gadis tersebut.

Perlahan kesadaran Athena pun hilang. Dia jatuh ke lantai. Hal terakhir yang dia lihat adalah kaki si lelaki bertopeng merah.

...***...

Athena telah sadar. Dia menemukan dirinya telentang di sebuah hospital bed dalam keadaan tangan dan kaki yang dibelenggu. Athena juga melihat banyak benda tajam di meja yang berada tidak jauh dari posisinya.

Jenis benda tajam di meja itu beragam sekali. Namun yang paling membuat Athena takut adalah gergaji mesin.

'Athena, kau harus tenang agar bisa berpikir dengan jernih. Pasti ada sesuatu yang bisa membuatmu bertahan hidup.' Athena memejamkan mata, dan meyakinkan dirinya sendiri.

'Aku harus melakukan sesuatu! Setidaknya aku tidak akan berakhir seperti orang di dalam penjara itu.' Athena bertekad. Ia edarkan pandangannya ke sekitar. Dirinya berusaha menemukan sesuatu yang bisa menarik perhatian lelaki bertopeng merah. Namun sayang, di sana Athena hanya bisa melihat ruangan kumuh dan seperangkat peralatan tajam.

Kini Athena tak punya pilihan selain mengingat apa saja hal yang dilihatnya saat menuju basement. Hal yang paling menonjol dari seluruh rumah adalah karya-karya seninya.

'Ingatlah Athena. Kau itu psikiater. Kau tahu banyak hal mengenai penyakit jiwa. Salah satunya psikopat.' Athena terus berusaha meyakinkan hal positif pada dirinya sendiri.

Lelaki bertopeng merah akhirnya datang. Dia terlihat mengenakan sejenis celemek berbahan plastik untuk menutupi badannya. Celemek itu lebih tampak seperti jas hujan. Athena berfirasat kalau fungsi celemek itu adalah untuk melindungi tubuhnya dari cipratan darah.

"Cepat sekali kau sadar. Sepertinya dosis bius yang kuberikan tak cukup banyak untukmu. Tapi ya sudahlah, sadar atau tidak, tak menjadi perbedaan," ucap lelaki bertopeng merah itu.

"Sebelum aku mati, bolehkah aku tahu siapa kau?" tanya Athena. Dia berusaha sebisa mungkin untuk membuat dirinya tenang. Sebab itulah kunci agar bisa melakukan komunikasi baik dengan sang psikopat.

Lelaki bertopeng merah terkekeh. "Kau pikir aku akan memberitahu? Diamlah!" tanggapnya.

"Topengmu bagus. Kau pasti membuatnya sendiri?" ujar Athena.

Si lelaki bertopeng merah yang sudah mengambil pisau, perlahan meletakkan kembali benda tajam itu. Ia tertarik dengan topik pembicaraan Athena kali ini.

"Bagaimana kau tahu?" balas lelaki bertopeng merah.

"Itu terlihat jelas. Karena aku tak pernah melihat topeng seperti itu sebelumnya. Dan aku sangat mengenali wajah topengmu. Itu wajah dewa Ares bukan?" ucap Athena.

"Itu benar. Sepertinya kau tahu banyak tentang budaya Yunani. Dan kau orang pertama yang mengetahui namaku tanpa harus kuberitahu," tanggap lelaki bertopeng merah.

"Jadi namamu Ares?" Athena lantas menyimpulkan. Dia merasa sedikit lebih tenang. Athena berfirasat kalau Ares bisa dirinya kelabui. Memang tak ada sesuatu yang bisa mengalahkan ke narsisan seorang psikopat di dunia ini.

*Mau up lagi? Silahkan komen ya...

Terpopuler

Comments

Faizah Indah lestari

Faizah Indah lestari

iya mau..

2024-05-25

0

Faizah Indah lestari

Faizah Indah lestari

iya mau..

2024-05-25

0

Rea Ana

Rea Ana

ngopi dl Thor biar semangat

2024-05-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kota Bloody
2 Bab 2 - Bertahan Hidup
3 Bab 3 - Steik Daging
4 Bab 4 - Tomy
5 Bab 5 - Sakit Perut
6 Bab 6 - Mandi
7 Bab 7 - Balet Vs Anjing
8 Bab 8 - Aku Akan Merubahmu!
9 Bab 9 - Filosofi Merah
10 Bab 10 - Mawar Putih & Merpati
11 Bab 11 - Nafsu Lain Ares
12 Bab 12 - Detektif Cody Mackinley
13 Bab 13 - Red Dress
14 Bab 14 - Kali Pertama
15 Bab 15 - Hadiah Ares
16 Bab 16 - Pertemuan Ares & Cody
17 Bab 17 - Mengetahui Satu Kebohongan
18 Bab 18 - Cinta Pertama Athena
19 Bab 19 - Mulai Terbuka
20 Bab 20 - Seperti Semangka Jatuh
21 Bab 21 - Tertembak
22 Bab 22 - Tikus Kecil
23 Bab 23 - Sepercik Empati
24 Bab 24 - Perlawanan Athena
25 Bab 25 - Melihat Matahari
26 Bab 26 - Rahasia Athena
27 Bab 27 - Pertemuan Kembali
28 Bab 28 - Tetangga Baru Athena
29 Bab 29 - Pasien Baru
30 Bab 30 - Pengakuan Ares
31 Bab 31 - Pacarku Psikopat
32 Bab 32 - Niat Pergi
33 Bab 33 - Ketahuan [1]
34 Bab 34 - Ketahuan [2]
35 Bab 35 - Tertangkap Lagi
36 Bab 36 - Pilihan Ares
37 Bab 37 - Keinginan Aneh Athena
38 Bab 38 - Hasil Diagnosis
39 Bab 39 - Stockholm Sindrom
40 Bab 40 - Athena Semakin Parah
41 Bab 41 - Bertemu Setelah Sekian Lama
42 Bab 42 - Daftar Korban Ares
43 Bab 43 - Rencana Athena
44 Bab 44 - Hari Persalinan
45 Bab 45 - Tanpa Perpisahan
46 Bab 46 - Hukuman Mati
47 Bab 47 - Warisan Ares
48 Bab 48 - Pergi Ke Swiss
49 Bab 49 - Rencana Menikah
50 Bab 50 - Ending
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 - Kota Bloody
2
Bab 2 - Bertahan Hidup
3
Bab 3 - Steik Daging
4
Bab 4 - Tomy
5
Bab 5 - Sakit Perut
6
Bab 6 - Mandi
7
Bab 7 - Balet Vs Anjing
8
Bab 8 - Aku Akan Merubahmu!
9
Bab 9 - Filosofi Merah
10
Bab 10 - Mawar Putih & Merpati
11
Bab 11 - Nafsu Lain Ares
12
Bab 12 - Detektif Cody Mackinley
13
Bab 13 - Red Dress
14
Bab 14 - Kali Pertama
15
Bab 15 - Hadiah Ares
16
Bab 16 - Pertemuan Ares & Cody
17
Bab 17 - Mengetahui Satu Kebohongan
18
Bab 18 - Cinta Pertama Athena
19
Bab 19 - Mulai Terbuka
20
Bab 20 - Seperti Semangka Jatuh
21
Bab 21 - Tertembak
22
Bab 22 - Tikus Kecil
23
Bab 23 - Sepercik Empati
24
Bab 24 - Perlawanan Athena
25
Bab 25 - Melihat Matahari
26
Bab 26 - Rahasia Athena
27
Bab 27 - Pertemuan Kembali
28
Bab 28 - Tetangga Baru Athena
29
Bab 29 - Pasien Baru
30
Bab 30 - Pengakuan Ares
31
Bab 31 - Pacarku Psikopat
32
Bab 32 - Niat Pergi
33
Bab 33 - Ketahuan [1]
34
Bab 34 - Ketahuan [2]
35
Bab 35 - Tertangkap Lagi
36
Bab 36 - Pilihan Ares
37
Bab 37 - Keinginan Aneh Athena
38
Bab 38 - Hasil Diagnosis
39
Bab 39 - Stockholm Sindrom
40
Bab 40 - Athena Semakin Parah
41
Bab 41 - Bertemu Setelah Sekian Lama
42
Bab 42 - Daftar Korban Ares
43
Bab 43 - Rencana Athena
44
Bab 44 - Hari Persalinan
45
Bab 45 - Tanpa Perpisahan
46
Bab 46 - Hukuman Mati
47
Bab 47 - Warisan Ares
48
Bab 48 - Pergi Ke Swiss
49
Bab 49 - Rencana Menikah
50
Bab 50 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!