...༻⌘༺...
Ares masih membisu meski Athena memanggilnya. Ia masih menatap kosong langit plafon.
Athena mengerutkan dahi sembari menatap Ares. Perlahan dia sentuh lengan lelaki itu.
"Ares?" Athena memanggil sekali lagi.
Akhirnya Ares menoleh. Dia menggerakkan kepalanya dengan pelan. Membuat Athena telan ludah satu kali.
"A-apa kau baik-baik saja?" tanya Athena sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Kebetulan dia dan Ares masih dalam keadaan tanpa busana.
"Tentu saja. Aku hanya teringat sesuatu yang tidak seharusnya aku ingat," jawab Ares seraya merubah posisi menjadi duduk.
Ares beringsut ke tepi ranjang, lalu menyingkap selimut dari tubuhnya. "Itu sesuatu yang tidak pantas diceritakan," sahutnya. Dia berdiri dan menghampiri nakas. Di sana Ares mengambil sebatang rokok untuk dinyalakan.
Athena langsung memalingkan wajah. Meski sudah melihat tubuh Ares sepenuhnya, pemandangan lelaki merokok tanpa busana tentu membuatnya tak nyaman.
"Bisakah kau pakai celanamu dulu?" pinta Athena.
Ares malah tergelak. "Kau lucu sekali," komentarnya.
Athena meringiskan wajah. Memang tak terelakkan, lelaki di hadapannya sekarang adalah psikopat.
"Kau bisa ceritakan tentang masa lalumu yang selalu mengganggu itu. Mungkin aku bisa membantumu berhenti terganggu dari itu," kata Athena.
"Kau punya waktu 20 menit." Ares justru memberikan pernyataan ambigu.
"20 menit? Apa maksudmu?" Athena tak mengerti.
"Aku membicarakan ronde kedua," jelas Ares.
Pupil mata Athena membesar. "A-apa? Ronde kedua? Maksudmu kita akan..."
"Aku yakin kau mengerti apa maksudku. Ini pertama kalinya bagiku, dan kau juga. Apa kau tak mau lagi?" ujar Ares yang masih menyesap rokoknya.
Athena bingung harus menjawab apa. Dia hanya berusaha menutupi badannya dengan selimut. Athena tak menyangka perjuangannya untuk bertahan hidup akan seperti ini.
Keheningan menyelimuti suasana. Ares juga terus diam karena menikmati rokoknya yang tersisa.
Sementara Athena, melirik ke arah jam dinding. Perasaannya semakin gugup saat waktu untuk ronde kedua tinggal satu menit.
Ares mulai mematikan rokoknya. Setelah itu, dia berbalik menatap Athena. "Sudah siap?" tanyanya.
"Bagaimana kalau aku mengatakan tidak?" tanggap Athena.
Ares tak menjawab. Dia berjalan mendekati ranjang tempat Athena berada, kemudian dirinya tarik selimut yang menutupi perempuan tersebut.
"Ares!" Athena tak menduga Ares akan mengambil selimutnya. Kini terpampang nyata tubuh polos Athena.
Ares tarik tangan Athena. Dia memaksa perempuan itu berdiri menghadap tembok dan membelakangi dirinya. Maka berlangsunglah ronde kedua.
Di awal Athena lagi-lagi merasakan sakit, namun lama-kelamaan itu berubah menjadi kenikmatan. Hingga erangan kesakitannya berubah jadi kenikmatan.
Athena terus mengangakan mulut. Sedangkan Ares tak berhenti memacu dari belakang Athena. Sesekali dia pukul dan cengkeram bokong perempuan tersebut.
"Ares, hentikan! Aku lelah!" protes Athena. Posisinya kini direbahkan oleh Ares ke sebuah meja. Ares sendiri memberikan hentakan di antara kedua kaki Athena yang dibuka lebar.
'Apa semua lelaki di dunia ini memang begini? Bisakah manusia mati karena melakukan ini?' Athena hanya membatin ketika Ares tak kunjung berhenti melakukan pergerakan.
Waktu berlalu. Sesekali Ares melakukan jeda selama beberapa menit, dan jika dia ingin lagi, maka Athena kembali disergapnya.
Entah berapa kali malam itu Ares melakukannya. Yang jelas saat Athena terbangun keesokan paginya, dia menemukan dirinya terkulai lemas di atas karpet. Parahnya kala itu Athena masih dalam keadaan telanjang. Rambutnya juga tampak acak-acakan.
"Ares sialan! Aku akan membunuhnya..." geram Athena sembari bangkit dengan perlahan. Ketika dia bergerak sedikit saja, dirinya merasakan sakit di alat vitalnya.
"Aaa..." Athena reflek memegangi alat vitalnya. Ia juga buru-buru mengambil selimut untuk menutupi badannya. Kebetulan posisinya berada tidak jauh dari ranjang.
Athena mengedarkan pandangan ke sekeliling. Dia mencari Ares, namun lelaki itu tidak terlihat dimana-mana.
Sambil berpegangan ke ranjang, Athena berdiri. Saat itulah dia melihat sebuah dress cantik di atas ranjang. Di sana juga terdapat secarik surat.
Athena segera membaca surat yang ditemukannya. Ternyata itu hanya pesan singkat dari Ares.
'Tadi malam sangat luar biasa. Sudah lama aku tidak merasakan kenikmatan seperti itu. Sebagai hadiah, aku tidak akan menguncimu lagi di dalam kamar.' Begitulah bunyi pesan Ares.
Mata Athena membulat. Untuk membuktikan, dia bergegas membuka pintu. Benar saja, pintu tidak terkunci.
"Ini kesempatanku!" seru Athena. Dia sudah membayangkan dirinya melarikan diri dari rumah Ares.
"Sebelum itu, sebaiknya aku mandi dulu," gumam Athena seraya melenggang pelan menuju kamar mandi.
...***...
Setelah mengetahui Athena menghilang, Cody langsung melakukan penyelidikan. Tempat yang pertama dia datangi adalah apartemen Athena. Cody memeriksa cctv di tempat itu.
Pertama-tama Cody memeriksa kapan terakhir Kali Athena terlihat di apartemen. Perempuan tersebut terakhir kali terlihat di apartemennya saat pagi hari. Kala itu Athena pergi bekerja di hari pertamanya.
Selain itu, Cody juga menemukan keanehan. Dia melihat di beberapa menit tertentu, ada rekaman cctv yang terpotong. Menit itu tidak lain adalah ketika Ares datang memeriksa apartemen Athena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ida Rohani
😊plisss up lg donk thoor/Kiss//Kiss//Kiss/
2024-06-05
0
Faizah Indah lestari
up lagi ya Thor
2024-06-05
0