...༻⌘༺...
Athena mematung di tempat. Seketika ingatan masa lalu di ingatnya. Setahu dia nama lelaki tampan di hadapannya adalah Brandon Stewart. Dahulu Ares dengan nama Brandon tidak hanya dikenal karena ketampanannya di sekolah, tetapi juga kekayaannya.
Athena juga ingat, dahulu Brandon suka menindas murid yang lemah. Sekarang Athena ingat dimana mendengar tawa terbahak-bahak Brandon, tepatnya saat lelaki tersebut mempermainkan seorang murid. Itulah pula alasan Athena lebih memilih menyimpan perasaannya dan melupakan Brandon.
Namun suatu hari, Brandon tiba-tiba menghilang setelah keluarganya ditimpa kasus perampokan. Saat itulah Athena tak pernah lagi melihat sosok Brandon. Menurut rumor yang beredar, Brandon pindah untuk memulai hidup baru tanpa dihantui insiden perampokan keluarganya.
'Apa dia Brandon? Lalu kenapa namanya jadi Ares Beneditch?' batin Athena. Bersamaan dengan itu, Ares berjalan mendekati Athena.
Mata Athena kian membulat. Apalagi saat Ares menyentuh pinggangnya dengan satu tangan.
"Kau benar-benar berhasil membangunkan nafsuku yang lain itu," ungkap Ares.
"Apa yang kau--Mmph..." Athena hendak bicara, tetapi bibir Ares langsung menyumpal mulutnya begitu saja.
Belum sempat melakukan apapun, dengan cepat Ares menyudutkan Athena ke dinding. Ciuman lelaki itu begitu liar, bahkan sentuhan tangannya sekali pun.
Awalnya Athena terpikir untuk memberontak. Dia takut Ares memiliki kelainan berhubungan intim. Namun di sisi lain, Athena takut penolakannya justru akan membuat aktifitas intim semakin parah. Alhasil Athena membiarkan Ares menyentuhnya.
'Mungkin dengan melakukan ini, dia bisa tunduk padaku,' batin Athena.
Kedua tangan Ares tak berhenti menyentuh titik sensitif Athena. Ia juga sesekali mencengkeramnya dengan kuat hingga membuat Athena ikut berhasrat. Kini bibir Ares bergumul ke ceruk leher Athena. Terdengar suara decapan lidah dan mulutnya yang bermain intens di sana.
"Aah..." Athena melenguh. Itu terjadi begitu saja saat tubuhnya memberikan reaksi terhadap sentuhan intim.
Srak!
Kini Ares merobek gaun balet Athena. Buku-buku tangannya yang kuat, mampu melakukannya dengan mudah.
"Ares!" seru Athena. Gaun yang ada di tubuhnya telah terjatuh ke lantai. Sekarang dia hanya mengenakan sabuk segitiganya saja. Sementara itu, dari awal Athena tidak mengenakan bra karena gaun baletnya memiliki struktur keras khusus di bagian dada.
Ares tiba-tiba melepaskan satu-satunya kain yang tertinggal di tubuh Athena. Saat itulah Athena mencoba melakukan perlawanan.
"Jangan coba-coba melawan, maka kau akan menerimanya lebih buruk lagi!" ancam Ares.
Athena berhenti memberontak. Dengan nafas yang tersengal-sengal, dia biarkan Ares menguasainya. Lelaki itu mengangkat dan membawanya ke kamar terdekat.
Bruk!
Ares hempaskan Athena ke atas ranjang. Selanjutnya, Ares mulai melepaskan seluruh pakaiannya sendiri satu per satu.
Athena sebenarnya merasa takut. Namun di sisi lain, libidonya sudah dibuat memuncak oleh Ares. Jadi dia tak bisa membantah kalau dirinya juga menginginkan Ares.
Kini Ares telah melepas seluruh pakaian. Dia buru-buru memposisikan diri ke atas badan Athena. Tanpa basa-basi, Ares langsung melakukan penyatuan.
"Aaaaaarkh!" Athena reflek berteriak nyaring. Dia merasakan sakit luar biasa di bawah sana, mengingat dirinya juga masih perawan.
"Ares, sakit!" keluh Athena. Berharap Ares berhenti.
Ares mengabaikan keluhan Athena. Ia justru mulai melakukan pergerakan. Ares memberikan hentakan dengan cepat.
Athena yang tadinya kesakitan, perlahan merasakan kenikmatan. Kini dia mengeluarkan desahaan secara terus menerus.
Beberapa saat kemudian, Ares yang mulai mengerang pelan. Karena hasrat kian tak terbendung, dia angkat salah satu kaki Athena sambil melakukan pergerakan cepat.
Athena kelimpungan. Tubuhnya sudah melemas karena merasakan puncak kenikmatan beberapa kali. Namun Ares masih saja belum berhenti menggaulinya.
Ares mengakhiri semuanya ketika dia berhasil mencapai puncaknya. Setelah itu, dirinya langsung melepas penyatuan dan telentang ke sebelah Athena. Kini yang tersisa hanya nafas ngos-ngosan dan tubuh bermandikan keringat.
'Aku tak percaya, aku melakukannya pertama kali dengan seorang psikopat,' batin Athena dengan tatapan kosong ke langit plafon.
"Sepertinya kita memiliki satu kesamaan lagi," celetuk Ares. Dia masih berusaha mengatur nafasnya.
Athena membisu. Dia terlalu lelah untuk menanggapi.
"Tadi adalah hal yang pertama bagi kau juga kan?" tanya Ares.
Athena akhirnya tertarik untuk bicara. Ia perlahan menatap Ares. "Jadi ini juga pertama kalinya bagimu?" balasnya memastikan.
"Ya," jawab Ares.
'Sepertinya dia mulai terbuka padaku. Ini adalah kesempatan emas untuk melakukan terapi,' batin Athena.
"Kau pikir aku percaya? Kau terkesan seperti sudah sering melakukannya," ungkap Athena.
"Sebenarnya aku sudah mencobanya beberapa kali. Bahkan pada lelaki sekali pun. Tapi saat aku ingin melakukannya, aku..." Ares berhenti bicara. Seolah dia teringat akan sesuatu.
"Apa ada sesuatu yang membuat kau trauma?" selidik Athena.
Sekarang Ares yang membisu. Matanya menatap getir ke langit plafon. Dia seakan-akan mengingat sesuatu hal yang membuatnya takut.
"Ares?" panggil Athena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Faizah Indah lestari
semangat
2024-06-05
0
RJ 💜🐑
plis thor up lagi 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🤗🤗
2024-06-04
1