Selalu ada 24 Jam

Akhirnya, Aya pulang diantar oleh Wisnu. Mau tidak mau Aya harus pulang bersama pria itu. Meskipun rasanya sangat muak melihat mukanya, namun Aya harus mencoba bertahan. Demi tidak ingin membuat sang kakak marah.

Selama dalam perjalanan, keduanya sama-sama tidak mengucapkan sepatah katapun. Tak ada obrolan di sana, yang ada hanya situasi yang terlihat sepi padahal ada dua orang di dalam mobil itu.

Setelah beberapa menit, mobil Wisnu tiba di depan rumah. Pria itu dengan cepat turun dari mobil untuk segera membantu adik iparnya turun dari mobil, karena sudah dipastikan Aya pasti kesusahan untuk menggerakkan kakinya yang sudah dibalut dengan perban.

Wisnu membuka pintu mobil dan segera mungkin untuk membantu Aya turun. Sayangnya, Aya tidak memperdulikan pertolongan Wisnu, gadis itu menolak untuk mendapat bantuan dari tangan sang kakak ipar.

"Tidak usah, aku bisa turun sendiri!" sahut Aya yang berusaha untuk menyingkirkan tangan sang kakak ipar. Wisnu sedikit memundurkan tubuhnya dan memberikannya akses agar Aya bisa bergerak turun.

Dengan tertatih, Aya turun dari mobil sembari merasakan ngilu yang masih terasa di kakinya.

"Aww!" rintih Aya saat salah satu kakinya mulai menyentuh tanah, sedangkan satu kakinya yang terluka masih berada di atas. Luka itu terasa semakin ngilu saat dibuat bergerak. Aya pun meringis kesakitan sembari menggerakkan kakinya pelan-pelan.

Wisnu yang tak tega melihat adik iparnya kendali, pria itu berusaha untuk memegangi tangan Aya. Namun, dengan ketus Aya menolaknya.

"Hati-hati, Ay!"

"Lepaskan aku! Jangan coba-coba menyentuhkan! Aku bisa jalan sendiri" ucap gadis itu sembari menarik tangannya dengan cepat.

Wisnu pun menuruti permintaan Aya, meskipun ia tidak bisa membiarkan adik iparnya berjalan sendirian. Wisnu tetap berada di dekat Aya untuk memastikan adiknya bisa berjalan dengan baik.

Setelah kedua kaki Aya menapak tanah. Gadis itu mulai melangkahkan kakinya dengan sangat pelan. Sayang seribu sayang, kakinya yang sudah tidak bisa ditekuk membuat gadis itu kesusahan untuk berjalan. Ia sedikit terpincang-pincang saat berjalan masuk ke dalam rumah.

Wisnu masih berjalan di belakang Aya, pria itu tidak mungkin membiarkan Aya berjalan sendirian apalagi keadaan kaki gadis itu masih sakit dan susah digerakkan.

Aya berjalan terpincang-pincang untuk masuk ke dalam rumah, sedangkan Wisnu berjalan di belakang Aya dan cuma memperhatikan gadis itu berjalan, setidaknya Aya tidak sampai terjatuh. Di saat yang bersamaan, Bu Aida melihat kejadian itu. Tentu saja Bu Aida sangat terkejut melihat Aya yang sedang berjalan dengan kaki terpincang-pincang. Tapi kenapa justru Wisnu cuma diam saja tidak mau membantu Aya.

"Astaghfirullah, Aya. Kamu kenapa, Nak? Wisnu, kenapa kamu tidak bantu Aya? Dia hampir jatuh gitu kok kamu malah diam saja!" Bu Aida memarahi menantunya.

Aya dan Wisnu terkejut, Wisnu pun membalas ucapan ibu mertuanya. "Bukannya saya diam saja, saya sudah mencoba membantunya, Ma. Tapi, Aya nya yang tidak mau saya bantu. Dia ingin berjalan sendiri!"

"Ya ampun, ya jangan dengerin dia lah! Aya itu suka gitu, suka keras kepala. Langsung angkat saja ke kamarnya jangan nunggu diperintah! Udah cepetan! Bawa adikmu ke kamarnya!" titah Bu Aida yang seketika membuat Aya panik.

"Emm nggak usah, Ma. Aya bisa jalan sendiri. Aya nggak mau manja!" sahut gadis itu menolehkan apalagi ia tahu bahwa Wisnu akan membawanya.

"Enggak bisa! Aya, kamu ini sedang sakit. Tadi Anna telepon Mama, kamunya ini yang bandel! Sudah dibilang bareng Wisnu saja pakai nolak. Jadi gini kan, kamu hampir saja dicelakai oleh tukang ojek itu. Pokonya mulai hari ini kamu harus nurut sama Mama! Wisnu, cepat bawa Aya ke kamarnya, Mama mau ambilkan Aya minum!" ucap Bu Aida yang semakin membuat Aya dilema. Di sisi lain ia ingin menjauhi Wisnu, namun nyatanya Mama dan kakaknya justru semakin mendekatkan mereka berdua.

Tanpa pikir panjang, Wisnu segera menuruti perintah sang ibu mertua, pria itu segera mengangkat tubuh mungil adik iparnya. Tentu saja Aya sangat terkejut saat Wisnu mengangkatnya tiba-tiba. Gadis itu langsung berpegangan pada leher sang kakak ipar, tak pelak keduanya pun saling menatap satu sama lainnya.

Wisnu segera membawa Aya ke kamarnya, tak peduli jika tatapan Aya terlihat begitu sangat membencinya.

"Jangan menatapku seperti itu! Aku hanya menjalankan perintah Mama!" ucap Wisnu sambil berjalan menuju ke kamar adik iparnya. Aya terdiam karena nyatanya memang seperti itu. Sampai akhirnya, Wisnu tiba di depan pintu kamar Aya.

Wisnu membuka pintu kamar dan segera membawa masuk sang adik ipar, ia berjalan ke arah tempat tidur dan dengan sangat hati-hati, Wisnu merebahkan tubuh mungil itu di atas ranjang.

Setelah Aya berbaring di atas ranjang, Wisnu beranjak berdiri lalu berkata. "Aku ke kantor dulu, jika kamu minta sesuatu, kamu tinggal telepon. Aku akan selalu ada untukmu 24 jam!" ucap pria itu serius. Namun, Aya justru tertawa kecil mendengar ucapan kakak iparnya yang tak masuk akal, bagaimana bisa karyawan biasa bisa seenaknya bekerja.

"Kenapa kamu tertawa?" tanya Wisnu heran.

"24 jam katamu? Kamu pikir aku bodoh, Mas? Dalam waktu 24 jam kamu bisa siap kapan saja? Bullshit! Memangnya kamu ini seorang Bos? Kamu cuma karyawan biasa. Ada-ada saja kamu!" Aya menertawakan ucapan Wisnu yang tidak masuk akal. Bagaimana bisa seorang karyawan bisa keluar masuk perusahaan dengan seenaknya.

Wisnu cuma tersenyum sekilas, lalu ia membungkukkan badannya ke arah Aya yang saat itu sedang menyandarkan punggungnya pada head board tempat tidur. Menatap kedua manik mata sang gadis dalam-dalam.

"Terserah, kalau kamu tidak percaya! Aku tidak peduli! Yang aku mau hanya satu, kamu tetap di sini bersamaku, dan kamu tidak akan pernah bisa pergi begitu saja dariku, Ayana Pratistha!" ucap Wisnu penuh makna, terlihat dari sorot matanya yang seolah ada sebuah rahasia yang ia sembunyikan.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

asih

asih

Saya pikir wisnu itu seorang CEO cuma pura² JD karyawan biasa untuk ngetes Anna ..tapi sayang TDK Ada yg Tahu mungkin Anna sendiri sudah menjalin kasih diam² bersama bima makanya DIA tidak setuju dengan aya yg berpacaran ma bima hadewhhh radak ruwet Ni hubungan kaka adik dan ipar hemmm

2024-05-14

6

Rahmi Miraie

Rahmi Miraie

wah rahasia apa tuh...bikin penasaran aja🤭

2024-05-14

2

19senja Kimpluk87

19senja Kimpluk87

Fix CEO..Lanjut thor.

2024-05-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!