"Kenapa, Mas? Kenapa berhenti?" tanya Anna ketika sang suami mengentikan gerakannya sesaat mereka melebur dalam satu raga. Wisnu terkesiap sembari menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa, lupakan!" jawabnya singkat. Pria itu melanjutkan aktivitasnya meskipun tersirat tanda tanya dalam hatinya.
Mereka pun melanjutkannya lagi, sampai akhirnya keduanya sama-sama mencapai titik ternikmat bagi pasangan suami istri. Anna tertidur pulas setelah itu, sedangkan Wisnu, pria itu masih tidak tenang. Apalagi ia tidak menemukan bercak darah di atas sprei setelah malam pertama dengan istrinya, tidak seperti saat dirinya melakukannya dengan Aya. Di mana noda darah itu terlihat begitu nyata meskipun di atas sebuah karton.
"Tidak ada darah? Hmm kenapa aku jadi curiga. Tidak-tidak, mungkin saja Anna memang tidak berdarah, sial! Kenapa pikiranku jadi kacau seperti ini!" gumam Wisnu sambil mengeratkan giginya. Ia tidak bisa tidur dan memutuskan untuk mencari angin di luar kamar.
Wisnu membiarkan istrinya tidur dan ia kembali mengenakan pakaiannya lalu pergi ke luar.
Sementara itu di dalam kamarnya, Aya sudah bertekad untuk keluar dari rumah di mana keluarga Anna sudah menganggapnya seperti anak sendiri.
"Aku harus pergi sekarang, aku tidak mau menjadi benalu dalam rumah tangga Kakakku. Maafkan aku, Mbak Anna, ini sudah menjadi keputusanku!" gumam gadis itu sembari memasukkan baju-bajunya ke dalam koper.
Setelah semuanya siap, Anna segera keluar dari kamar, sesekali ia menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada yang melihatnya keluar. Ia sudah menuliskan sepucuk surat untuk ibu dan kakak angkatnya.
"Sepertinya tidak ada orang, aku harus pergi sekarang!" Akhirnya, Aya segera keluar dan dengan langkah sedikit cepat, gadis itu segera beranjak menuju ke pintu keluar rumah itu. Sayangnya, langkah kaki gadis itu terpaksa berhenti lantaran Wisnu tiba-tiba berdiri di depannya.
"Mas Wisnu!" Aya terkejut dan gadis itu tampak gugup. Wisnu melihat Aya membawa tas besar dan tentunya pria itu curiga jika adik iparnya akan pergi meninggalkan rumah.
"Mau kemana kamu, Ay?" tanya Wisnu dengan tatapannya yang membunuh.
"Emm ... minggir kamu, Mas! Aku mau pergi!" jawabnya tanpa menatap wajah kakak iparnya.
"Pergi! Pergi kemana?" Wisnu kembali memberikan pertanyaan dan semakin membuat Aya tercekat.
"Kemanapun, asal tidak tinggal di rumah ini. Aku tidak mau menjadi Boomerang dalam rumah tangga kalian. Biarkan aku pergi!" balas Aya dengan napas berat.
"Tidak bisa! Kamu tidak akan pergi kemanapun. Kamu akan tetap tinggal di sini!"
"Kamu tuh maunya apa sih, Mas! Aku tuh nggak mau mengganggu rumah tangga kalian. Lebih baik aku keluar dan tinggal di tempat lain, itu akan lebih baik dan aku bisa melupakan tentang apa yang terjadi di antara kita!" ucap Aya yang kali ini sambil menatap wajah sang kakak ipar dengan tegas.
Wisnu masih dengan tatapannya yang tajam. Pria itu terlihat sangat mengintimidasi Aya dan tidak ingin gadis itu pergi.
"Aku tidak peduli, aku tidak akan biarkan kamu pergi meninggalkan rumah ini. Kemanapun kamu pergi, aku akan tetap mengintaimu! Jadi, jangan coba-coba kamu menghindari aku, Aya!" ucap Wisnu dengan sangat serius. Aya semakin geram dengan sikap keras dan sang kakak ipar yang seolah justru menyalakan api dalam rumah tangganya sendiri.
"Persetan denganmu! Aku tidak peduli. Aku akan tetap pergi!" kalimat terakhir sebelum Aya keluar dari rumah. Gadis itu mengangkat kopernya dan pergi melewati Wisnu yang masih berdiri tegak di hadapannya. Namun, tak semudah itu Aya bisa keluar, karena Wisnu menahan lengan gadis itu.
Terpaksa, Aya mengentikan langkahnya dan langsung berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman sang kakak ipar.
"Lepasin, Mas! Jangan halangi aku!"
"Jangan coba-coba pergi dari sini!" balas Wisnu sembari berbisik di telinga adik iparnya. Aya merasakan sesuatu yang tiba-tiba membuatnya merinding ketika Wisnu berbisik padanya.
Di saat yang bersamaan, tiba-tiba keduanya dikejutkan dengan kedatangan ibu mertua Wisnu, Bu Aida.
"Aya, Wisnu! Ada apa ini?" Wanita itu terkejut ketika mendapati anak gadisnya dan menantunya sedang terlibat pembicaraan serius.
Sontak, Aya dan Wisnu menoleh ke arah sumber suara. Aya segera menarik tangannya dan gadis itu sedikit menjauh dari sang kakak ipar.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Dwi ratna
aya jinak2 merpati yessss
2024-05-13
0
Ila Lee
betul atau pergi sejauh mungkin aya
2024-05-12
0
19senja Kimpluk87
Apa ada sebuah Rahasia besar yg disembunyikan Anna kepada wisnu,sehingga wisnu merasa ada yg janggal dg istrinya..
2024-05-12
0