" De, makasih yang udah mau gantiin Ly," ucap Lely yang baru saja datang. Ia membawa roti bakar favorit sahabnya itu.
Dea melihat makanan yang dibawa Leli ya kemudian tersenyum, mau nyogok ya ucapnya.
Lely tertawa saat mendengar ucapan Dea.
Dea mulai memakan roti bakar yang masih hangat tersebut.
"Mana foto prawet?" nya tanya Dea.
Lely diam saat mendengar pertanyaan dari sahabatnya tersebut.
Ia tidak mungkin mengatakan bahwa Ia foto sendiri
" Mana?" tanya dea sambil menadahkan tangannya. menunggu sahabat itu memberikan ponselnya.
" Tadi fotonya belum bisa diambil," jawab Lely
" Kenapa? tanya dea.
" Masih perlu diedit dulu," jawab Lely.
Dea menganggukkan kepalanya. " oh gitu," ucapnya sambil mengunyah roti yang ada di mulutnya.
Lely bernafas lega saat sahabatnya itu percaya dengan ucapannya.
" Rame nggak tadi?" ucap Lely saat ia mengeluarkan minuman Pocari dari dalam tasnya untuk Dea .
"Mantap banget nih," ucap Dea saat melihat sahabatnya itu membawakan minuman juga untuknya.
" Biar dea nggak keselek makannya," ucap lely
" Tadi rame gak?" tanya Lily.
" Nggak juga," Jawab Dea.
" kamu jadi makan sama dokter Azuar?"
" Jadi," jawab Dea sambil mengunyah roti bakar selai coklat tersebut.
Dea diam memandang sahabat nya itu. ingin rasanya Ia bertanya kepada Lely tentang Wahyudi yang katanya memiliki pacar. setelah mempertimbangkan dan Ia memikirkan perasaan Lely. Pada akhirnya Dea mengurungkan niatnya mengingat tidak mungkin Dokter Wahyudi menikah dengan Lely bila dia masih memiliki kekasih.
Lagi pula Kalau memang benar-benar dia mencintai kekasihnya pasti dia sudah menolak Lely. Ia menjawab sendiri pertanya.
" Saat kamu di jodohin dengan dokter Wahyudi kira-kira seperti apa sih reaksi dokter Wahyudi?" tanya Dea berusaha untuk memancing sahabnya itu. Ia berharap sahabnya itu mau sedikit terbuka kepadanya.
" Ya Mas Wahyudi nggak ada nolak. jawab Lely yang duduk manis di depan Dea
Dea kemudian menganggukkan kepalanya " Gitu ya," ucapnya.
" Aku doain semoga nggak ada hambatan dalam pernikahan kalian nanti terus bisa cepet-cepet dapat momongan. ucap dea tulus sambil tersenyum menggoda sahabnya.
Lely begitu senang mendengar ucapan sahabatnya itu. " Makasih ya De doanya," ucap Lely.
" Mau nggak roti bakarnya?" tanya Dea.
" Nggak," jawab Lely
" Kalau nggak mau, Aku bawa ke ruangan aku ya," ucap Dea
" Boleh bawa aja," jawab Lely yang tersenyum memandang Dea.
Lely melihat sahabatnya itu yang pergi meninggalkan ruangannya. Lely melipatkan tangannya ke atas meja, Ia menjadikan tangannya itu sebagai bantal.
Saat melihat sikap Wahyudi yang begitu dingin kepadanya ingin rasanya Ia menolak pernikahan itu, namun Ia tidak ingin mengecewakan Marlina dan juga Rudi. Ia juga sangat mencintai Wahyudi. Selama ini ia tidak pernah merasakan cinta kepada siapapun bahkan saat Ia di kanada.
Begitu banyak pria bule yang tertarik padanya namun Lely tidak pernah mau dekat dengan pria manapun. Ia selalu menutup diri nya dari laki-laki. Ia menjaga jarak kepada pria hingga sampai saat ini di hatinya hanya ada Wahyudi. Terkadang ia tidak yakin untuk menjalani hubungan rumah tangga dengan Wahyudi, Ia takut Wahyudi akan menderita bila menikah dengannya. Lely hanya memikirkan perasaan Wahyudi tanpa pernah memikirkan perasaan nya .
Air matanya menetes. ingin sekali Ia bercerita kepada seseorang, Namun ia tidak tahu sama siapa Ia akan berbagi.
Lely mengangkat kepalanya saya mendengar ponselnya yang berdering di dari dalam tasnya. Ia kemudian mengambil ponsel tersebut, ia melihat panggilan dari Marlina.
" Halo assalamu'alaikum ma," ucap Lely
" waalaikumsalam sayang gimana Udah diambil bajunya?' ucap Marlina.
" kalau belum diambil mama bisa keluar jam sekarang. Mama temani Ly ke butik. ucap Marlina.
Leli menahan air matanya yang sebenarnya sudah meluncur namun ia berusaha agar suaranya tidak terdengar serak, agar Marlina tidak mengetahui bila Ia sedang menangis. " Sudah ma," jawabnya saat dadanya terasa sesak.
Lely mendengar suara suara nafas Marlina yang berat. " Sudah ya sayang," ucap Marlina.
" Iya Ma sudah," ucap Lely. Lely tau bahwa Marlina sedang menangis.
" Tadi Ly juga udah foto. nanti Ly kirim kan foto nya ke wa mama. biar mama bisa lihat. dan kalau ada yang kurang, biar bisa di perbaiki. ucap Lely yang terdengar begitu senang.
" Mama tunggu foto nya, kalau gitu untuk undangan mama akan temani Lely memesan undangan. Nanti mama akan bantu Ly cari undangan yang cantik," ucap Marlina yang berusaha menghibur Lely. Ia ingin Lely tau bahwa Ia sangat menyayangi anak angkatnya yang sebentar lagi akan menjadi minantu nya.
" Kalau Mama sibuk Ly aja ma. Ly bisa pergi ke percetakan undangan di jam makan siang atau sebelum mulai praktek," ucap Lely.
Marlina diam di seberang sana kemudian Iya menarik nafasnya yang terdengar begitu keras. Lely memahami Seperti apa perasaan Marlina saat ini. Ia berusaha menunjukkan kepada Marlina bahwa ia sangat kuat dan mampu menyelesaikan semuanya.
" Mama ngak usah terlalu mikirkan ini. Ly bisa ko ngurus nya. ucap lely.
" Iya deh sayang nanti kalau susah untuk memilih undangan nya, kasih tau mama ya. mama akan temani. Ly sabar ya, Ly harus percaya nanti sikap Mas Wahyudi pasti berubah kalau dia sudah nikah," ucap Marlina memberi semangat untuk Lely dan meyakinkan nya.
" Iya ma Ly tau. ucap Lely sambil tertawa kecil agar Marlina mendengar nya.
" Udah sayang, mama matiin ya teleponnya. Ly sudah makan?" tanya Marlina terdengar suaranya yang serak
" Sudah ma," jawab Lely.
" Mama sudah makan belum?" tanya.
" Sudah tadi papa ke rumah sakit ngajak mama makan siang diluar," jawab Marlina.
Lely begitu iri melihat kemesraan Papa dan Mama angkatnya. Ia berharap nanti suaminya akan bersikap seperti papanya nya walaupun harapan itu terasa begitu jauh untuknya.
*****
Sasa kembali ke kampungnya, Ia masuk ke dalam rumah yang berpagar besi berwarna hitam tersebut. Sasa keluar dari dalam mobil Ia berjalan menuju pintu besar di rumah nya.
"Assalamu'alaikum," ucap sasa saat ia mendorong pintu yang tidak terkunci tersebut.
" Waalaikumsalam," jawab Ridwan. Melihat putri nya datang, pria paruh baya tersebut tersenyum memandangnya.
" Papa, ucap sasa sambil memeluk tubuh tinggi pria tersebut.
" Mau pulang kok nggak ngasih tahu?" ucap Ridwan.
" Nggak pa. sengaja buat kejutan, ucap Sasa sambil tersenyum.
" Mama mana pa?" Ucap Sasa yang mencari kebenaran Eni.
"Lagi pergi pengajian," jawab Ridwan.
Sasa hanya tersenyum mendengar jawaban ayahnya tersebut.
" Kak Sasa," ucap Titan yang berlari dan memeluk kakaknya tersebut.
Sasa tersenyum memeluk tubuh adiknya yang tinggi dan langsing tersebut. gadis yang masih duduk di kelas 11 SMA.
" Adek kakak makin cantik nih," ucap Sasa sambil mencubit pipi adiknya.
Titan tersenyum saat mendengar ucapan kakaknya.
" Kakak kenapa pulangnya mendadak?" tanya Titan.
" Bosan di Jakarta, pengen di sini. " kangen sama kamu," ucap Sasa yang mempererat pelukannya.
" Kakak ada bawa oleh-oleh di mobil, turunkan ya."
" Oke Bos qu," jawab Titan yang mengangkat jempolnya.
" Kak Ayu mana Pa?" tanya Sasa.
" Ada di rumahnya," ucap Riduan.
Sasa mengangukan kepalanya. pa, selasa masuk ke kamar ya," Ucapnya yang meminta izin.
" Oh iya istirahat sana," ucap Ridwan mengingat perjalanan yang cukup jauh ditempuh oleh putrinya.
Sasa berjalan menuju ke dalam kamarnya ia melihat kamar tersebut masih sama seperti apa ditinggalkannya. kamar Itu tampak selalu bersih walaupun tidak ditempati.
setiap 2 hari sekali pembantu di rumahnya akan membersihkan kamarnya.
Sasa sangat jarang pulang ke kampungnya karena pekerjaan namun saat ini ia ingin berada di sini, mungkin sampai Ia merasa bosan.
Sasa merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur setidaknya suasana seperti ini bisa membuat dia tidak mengingat kenangan bersama Wahyudi.
" Kak Sasa nanti malam temanin Titan ya," ucap Titan.
" Kemana?" tanya Sasa.
" Ada hiburan malam di sini kak. kampung kita kedatangan sirkus, menurut teman-teman Titan pertunjukannya keren-keren jadi Titan pengen nonton. Cuman kalau pergi sendiri biasanya Papa nggak mau ngasih izin. ucap Titan yang merasa bersyukur saat melihat kakaknya pulang.
Mendengar ucapan adiknya Sasa sangat senang " Boleh," jawabnya cepat.
****
Like, komen dan votenya ya reader.
untuk reader yang meminta bergabung di grup chat author, mohon kasih alasan atau keterangan pembaca novel. agar langsung di ACC ya.
terimakasih atas dukungan nya.
😊😊😊🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Febri April
knpa ga dikasi tau aj sih sm ly kalau wahyudi punya kekasih, kalau kaya gini kan akhirya ly jg yg terskiti..
2023-04-09
0
Mawar Phutrii
pgenya itu si Ly batalin pernikahan sama wahyudi, terus suruh balik ajah sama si Sasa..
terus ntar buat si wahyudi menyesal karna udah nolak Ly, bikin Ly di dekatin cowo2 tampan, biar makin seru, bikin cemburu laa tu si Wahyudi biar nyahok😕😕 gemes ajah akutuh
2021-05-08
0
Wulandari
entahlah...
sebenarnya sih sama² kasian
cuma yah gimana yah
duh
au ah
2021-02-11
0