capter 6

sasa lebih banyak diam, iya begitu sibuk dengan pemikirannya." ada apa dengan masuk Wahyudi ?" tanya sasa dalam hati.

Sasa mengingat bagaimana saat Wahyudi datang semalam ke apartemen miliknya.

wajah pria itu tampak begitu kacau

biasanya Wahyudi pasti begitu mesrah kepada nya. namun, mengapa kali ini ia berbeda. Ia datang dengan wajah yang begitu kusut tanpa banyak bicara dan kemudian saat salsa bangun Wahyudi sudah tidak ada di sampingnya. sasa sempat berpikir bahwa ia hanyalah bermimpi namun aroma parfum pria tersebut sungguh lengket di baju tidur yang dipakainya. Sasa memijit pelipis keningnya yang terasa begitu berat selama ini ia selalu bersabar untuk menunggu Wahyudi membawanya ke rumah orang tuanya memperkenlkan dirinya. namun sampai saat ini Wahyudi tidak pernah melakukannya , pria itu selalu mengatakan "aku akan mencari waktu yang tepat ." hanya itu selalu yang diucapkan oleh Wahyudi ia menjalin hubungan dengan Wahyudi sudah hampir 2 tahun.

hubungan mereka juga begitu intim. Sasa mengembuskan napasnya dengan begitu keras, seakan ia ingin meluapkan segala sesuatu yang ada di dadanya. sepertinya dugaannya bahwa keluarga Wahyudi tidak menyukainya, namun bagaimana mereka tidak menyukainya sedangkan mereka tidak pernah berjumpa.

*****

habibi memandang layar ponsel nya yang menyala. Ia melihat nama Wahyudi muncul di layar ponsel tersebut. Ia sedikit mengerutkan keningnya dan kemudian mengangkat telpon tersebut.

Habibi menempelkan benda tipis itu di telinganya

"halo ." ucapnya kemudian

"hallo bi lu dimana?" tanya Wahyudi.

" di kantor." jawab Habibi.

" bi, gue mau jumpa sama lo "ucap Wahyudi.

kening Habibi berkerut saat ia mendengar bahwa sahabatnya itu meminta berjumpa dengannya bukankah biasanya sahabatnya itu akan langsung datang ke kantornya bila ada perlu, tanpa pernah mau buat janji terlebih dulu.

"langsung aja ke kantor". jawab Habibie

"Gue nggak bisa ke kantor lu Bi, sekarang gue ada di coffee shop yang tidak jauh dari kantor elu, tempat biasa kita nongkrong. gue tunggu lu di sini ". ucap Wahyu

" ini jam kantor." jawab habibi.

"gue tunggu lu sekarang."

tanpa menunggu jawaban balasan dari sahabatnya Wahyudi sudah mematikan ponselnya.

30 menit setelah ia menghubungi Habibi, sahabnya itu datang ke coffee shop tersebut.

Habibi melihat Wahyudi yang terlihat begitu kacau. pria yang selalu berpenampilan rapi bersih dan gajah tersebut, kini terlihat dengan rambut yang acak-acakan dan juga baju yang sudah tidak karuan. wajahnya tampak begitu menyedihkan. sudah tidak terlihat lagi penampilan rapinya seperti seorang dokter.

"lu kenapa?" tanya habibi.

"kenapa nggak langsung ke kantor gue?" ucap habibi kemudian.

"Gua nggak mau ketemu sama Sasa." jawab nya. sambil mengusap wajahnya dan mengacak-acakan rambutnya Ia juga meremas-remas rambutnya tersebut.

"ada apa?" tanya Habibie kembali

"hati gue hancur bi." ucap Wahyudi liriknya.

" Ada masalah?" tanya habibi yang masih mempertahankan sahabat nya itu.

" Selama ini mama sama papa gak pernah mau menerima Sasa karena mereka mau gue nikah sama Lely. " ucapnya, yang membuat sahabnya itu terkejut.

"Gue gak salah dengar kan? " tanya habibi berusaha untuk menangkap kembali apa yang di katakan Sahabatnya.

Wahyudi menggeleng kan kepalanya.

" Mereka lebih menyayangi Anak pungut nya dari pada gue yang anak kandung." ucap Wahyudi yang memandang entah ke mana

habibi hanya diam, Ia tidak mampu untuk berbicara lagi. Ia sangat tau seperti apa Wahyudi dengan Lely. Ia juga tidak mengerti jalan pikiran Tante Marlina dan juga om Rudy.

Habibi tidak bisa membayangkan bagaimana Lely bisa bertahan dengan Wahyudi dan Wahyudi bisa bertahan dengan lele. selama ini Wahyudi tidak pernah mau berbicara dengan Lily. Wahyudi begitu membenci Lely walaupun Lely terlihat begitu menyukai Wahyudi. Habibie sangat sangat prihatin melihat nasib sahabatnya itu.

"apa Sasa sudah tahu ?" tanya habibi yang memijat pelipis keningnya.

Wahyudi menggelengkan kepalanya" belum." jawabnya.

"Lely sudah di Indonesia ?" tanya Habibi.

"Dalam Minggu ini dia akan kembali." jawaban Wahyudi.

Habibi menghembuskan nafasnya dengan sangat kasar. seakan permasalahan tersebut begitu berat menurutnya.

"Apakah kau tidak bisa meyakinkan Tante Marlina dan Om Rudi." tanyanya kembali.

"percuma bi ." jawab Wahyudi .

"apa lu nggak berusaha agar Tante Marina bisa jumpa sama Sasa ?" tanya Habibi.

"Berulang kali gua minta agar mana dan papa mau berjumpa dengan Sasa. tapi mereka menolak bi."

Habibi kembali diam. pada akhirnya dia hanya diam dan duduk melihat Wahyudi dengan tatapan penuh keprihatinan.

******

beberapa hari ini Wahyudi tidak datang ke rumah sakit, Ia beralasan bahwa Ia sedang sakit. Ia juga tidak mengaktifkan ponselnya. Wahyudi hanya berdiam diri di dalam kamarnya Ia akan keluar dari kamar apabila ia merasa lapar dan juga haus. Ia sudah kehilangan semangat, dia juga tidak sanggup untuk menemui sasa. Wahyudi tidak tahu Sampai kapan ia akan seperti ini . apakah dia akan berbicara dengan Sasa namun membayangkan untuk berbicara dengan Sasa, Wahyudi benar-benar tidak mampu.

Sudah berapa hari ini dia tidak mendengar kabar Sasa dia tidak tahu seperti apa Sasa sekarang.

Lely adalah orang yang paling dibencinya dan sampai kapanpun ia pasti akan membenci Lely . sejak kehadiran Lely ya sudah kehilangan kasih sayang dari kedua orang tuanya Marlina dan juga Rudi lebih membela Lely dari pada Wahyudi bahkan sikap-sikap Marlina tampak berbeda dan Wahyudi sangat membenci Lely. Wahyudi tidak bisa mengungkapkan bagaimana ia membenci Lely. membayangkan menikah dan tinggal serumah sama Lely. sungguh membuat Ia gila.

Wahyudi hanya berbaring baring saja di atas tempat tidur sambil membaca buku.

"siapa ". ucap Wahyudi saat ia mendengar suara ketukan pintu dari luar.

"Bik Iyem deh." jawab bik iyem yang berdiri di depan pintu kamar Wahyudi

" masuk Bi nggak dikunci." jawab Wahyudi yang masih fokus dengan buku yang ada di tangannya.

" maaf den tuan sama nyonya meminta agar aden turun ke bawah . " ucap bik Iyem

" mereka sudah pulang?" tanyalah Wahyudi.

" sudah den." jawab Bi Iyem.

Wahyudi turun dari atas tempat tidurnya dan berjalan dengan begitu malasnya saat ini ia sangat malas untuk berjumpa dengan kedua orang tuanya tersebut ia benar-benar ingin menenangkan pikirannya.

Wahyudi berjalan menuju ke tempat duduk Marlina dan juga Rudi yang berada di sofa ruang tamu.

"Ada apa ?" tanya Wahyudi saat ia sudah duduk di sofa tersebut.

kepulangan Lely lebih dipercepat daripada yang kemarin dikatakannya, dan saat ini Lely sudah di bandara. Mama mau kamu menjemputnya ucap Marlina.."

ya ela ma, tinggal naik taksi aja. selesai kan. ucap dengan begitu kesalnya. "naik taksi juga juga bisa jawab Wahyudi.

"Lely baru datang dari Kanada kamu suruh dia naik taksi online." ingat Lely itu calon istri kamu. ucap Rudi. dengan nada yang terdengar tinggi, menandakan pria itu begitu menaha emosi.

"aku lagi capek pa" jawab wahyuti tanpa memandang Rudi yang ada di depannya ia benar-benar tidak ingin melihat wajah kedua orangtuanya itu rasanya ia masih sangat marah.

"Mama nggak mau tahu kamu jemput Lely." tegas Marlina yang tidak bisa dibantah oleh siapapun termasuk Wahyudi dan juga Rudy.

"aku pusing ma jawab Wahyudi."

Mama nggak mau tahu pokoknya kamu jemput Lely kalau , kamu pusing ya minum obat jawab Marlina dengan begitu kesalnya.

"obat tuh nggak mempan untuk menghilangkan rasa sakit kepalaku ini mah." jawab Wahyudi penuh nada penolakan.

"oh begitu." ucap Marlina.

"ma aku butuh ketenangan." jawab Wahyudi.

"ketenangan Apa yang kamu cari." ucap Marlina yang melotot kan matany

" setelah melakukan perdebatan. sehingga Wahyudi pergi menjemput Lely.

******

like, komen dan vote nya ya reader. biar author lebih semangat .

terimakasih ya atas dukungan reader semu.

😊😊😊🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

kasian Sasa Yudi tak bertanggung jawab

2023-12-02

0

Cahyaniya

Cahyaniya

menurut aku Si jgn berlebihan orng tuanya knp gk Tumbu sendiri cintanya

2023-07-26

0

Kazutora Kazutora

Kazutora Kazutora

🤔🤔🤔

2022-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1 Tidak bisa menyelamatkan
2 chapter 2 Melamar pekerjaan
3 chapter 3
4 chapter 4
5 capter 5
6 capter 6
7 capter 7
8 capter 8
9 capter 9
10 capter 10
11 capter 11
12 episode 12
13 capter 13
14 capter 14
15 capter 15
16 cepter 16
17 capter 17
18 capter 18
19 capter 19
20 capter 20
21 capter 21
22 capter 22
23 capter 23
24 capter 24
25 capter 25
26 capter 26
27 capter 27
28 capter 28
29 capter 29
30 capter 30
31 capter 31
32 capter 32
33 capter 33
34 capter 34
35 capter 35
36 capter 36
37 capter 37
38 capter 38
39 capter 39
40 capter 40
41 capter 41
42 capter 42
43 capter 43
44 capter 44
45 capter 45
46 capter 46
47 capter 47
48 captern 48
49 capter 49
50 capter 50
51 capter 51
52 capter 52
53 capter 53
54 capter 54
55 capter 55
56 capter 56
57 capter 57
58 capter 58
59 capter 59
60 capter 60
61 capter 61
62 capter 62
63 capter 63
64 capter 64
65 capter 65
66 Capter 66
67 capter 67
68 capter 68
69 capter 69
70 capter 70
71 capter 71
72 capter 72
73 capter 73
74 capter 74
75 capter 75
76 capter 76
77 capter 77
78 capter 78
79 capter 79
80 capter 80
81 Capter 81
82 capter 82
83 capter 83
84 capter 84
85 capter 85
86 capter 86
87 capter 87
88 cpater 88
89 capter 89
90 PENGUMUMAN
91 capter S2 90
92 capter S2 91
93 capter S2 92
94 capter S2 93
95 capter S2 94
96 capter S2 95
97 capter S2 96
98 capter S2 97
99 capter S2 98
100 capter S2 99
101 S2 100
102 capter S2 101
103 capter S2 102
104 capter S2 103
105 capter S2 104
106 capter S2 105
107 capter S2 106
108 capter S2 107
109 S2 108
110 capter S2 109
111 Capter S2 110
112 capter S2 111
113 S2 112
114 capter S2 113
115 capter S2 114
116 capter S2 115
Episodes

Updated 116 Episodes

1
chapter 1 Tidak bisa menyelamatkan
2
chapter 2 Melamar pekerjaan
3
chapter 3
4
chapter 4
5
capter 5
6
capter 6
7
capter 7
8
capter 8
9
capter 9
10
capter 10
11
capter 11
12
episode 12
13
capter 13
14
capter 14
15
capter 15
16
cepter 16
17
capter 17
18
capter 18
19
capter 19
20
capter 20
21
capter 21
22
capter 22
23
capter 23
24
capter 24
25
capter 25
26
capter 26
27
capter 27
28
capter 28
29
capter 29
30
capter 30
31
capter 31
32
capter 32
33
capter 33
34
capter 34
35
capter 35
36
capter 36
37
capter 37
38
capter 38
39
capter 39
40
capter 40
41
capter 41
42
capter 42
43
capter 43
44
capter 44
45
capter 45
46
capter 46
47
capter 47
48
captern 48
49
capter 49
50
capter 50
51
capter 51
52
capter 52
53
capter 53
54
capter 54
55
capter 55
56
capter 56
57
capter 57
58
capter 58
59
capter 59
60
capter 60
61
capter 61
62
capter 62
63
capter 63
64
capter 64
65
capter 65
66
Capter 66
67
capter 67
68
capter 68
69
capter 69
70
capter 70
71
capter 71
72
capter 72
73
capter 73
74
capter 74
75
capter 75
76
capter 76
77
capter 77
78
capter 78
79
capter 79
80
capter 80
81
Capter 81
82
capter 82
83
capter 83
84
capter 84
85
capter 85
86
capter 86
87
capter 87
88
cpater 88
89
capter 89
90
PENGUMUMAN
91
capter S2 90
92
capter S2 91
93
capter S2 92
94
capter S2 93
95
capter S2 94
96
capter S2 95
97
capter S2 96
98
capter S2 97
99
capter S2 98
100
capter S2 99
101
S2 100
102
capter S2 101
103
capter S2 102
104
capter S2 103
105
capter S2 104
106
capter S2 105
107
capter S2 106
108
capter S2 107
109
S2 108
110
capter S2 109
111
Capter S2 110
112
capter S2 111
113
S2 112
114
capter S2 113
115
capter S2 114
116
capter S2 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!