Marlina melakukan visit pagi . ia mengecek kondisi pasiennya. ia masuk ke dalam ruangan perawatan Lely. satu kamar di huni 4 pasien. dan ada tiga tempat tidur yang terisi.
Marlina mengecek kondisi gadis kecil yang masih memejamkan mata tersebut.
Marlina Sudah mendapkan informasi dari para perawat nya bahwa gadis kecil itu sudah bangun jam 6 pagi namun saat ia berkunjung ke kamar gadis kecil itu. anak itu terlihat sedang tertidur. waktu itu sudah jam 9 pagi.
Marlina mengusap puncak kepala Lely. ia berusaha merapikan rambut Lely Yang berserakan. terlihat wajah gadis itu banyak memar. Marlina meminta kepada perawat nya untuk mengompres bekas-bekas memar tersebut dengan air hangat.
********
kondisi Lely semakin membaik. oksigen yang menempel di rongga hidung nya sudah mulai di lepaskan. begitu juga dengan infus. Lely sudah mau makan. walaupun anak itu sangat jarang berbicara.
Marlina duduk di tepi tempat tidur pasien yang saat ini Lely tidur di atas nya.
ia mengecek kondisi Lely.
" kondisi kamu sudah sangat baik" ucap Marlina Sambil tersenyum dengan gadis kecil tersebut.
Lely Tampak memperhatikan Marlina. kemudian gadis kecil itu tersenyum kecil.
" kamu belum makan ya," ucap Marlina ketika ia melihat nasi Lely masih terletak di nakas sebelah tempat tidur pasien.
Lely mengangukan kepalanya.
"Tante dokter terimakasih ". ucapnya untuk pertama kali terdengar di telinga Marlina.
Marlina tersenyum saat mendengar ucapan gadis kecil tersebut.
" iya sayang sama-sama" jawab nya.
" Tante dokter orang baik dan selalu menyelamatkan nyawa orang. apa kah Tante dokter juga menyelamatkan nyawa mama dan papa ly? " tanya gadis kecil itu. terlihat wajah gadis itu begitu berharap bahwa kedua orang tua nya masih hidup.
Marlina diam. ia sulit untuk menjawab pertanyaan gadis kecil tersebut. air matanya serasa tidak mampu di bendung nya.
" Tante dokter, mengapa aku tidak boleh bertemu dengan kedua orang tua ku. aku janji Tante dokter, aku akan kuat melihat mereka. aku tidak akan menagis dan juga pingsan. seperti apa pun kondisi nya. aku pasti kuat Tante dokter. " ucap gadis tersebut.
Marlina memandang sendu wajah gadis kecil itu. ia sudah tidak mampu menahan air mata nya yang begitu siap untuk meluncur.
gadis kecil itu terlihat sangat pintar. tampak bagaimana ia berbicara. dan kalimat yang di keluarkan dari mulut kecilnya, gadis kecil itu begitu rapi mengucap kan kata demi kata di usia nya yang baru 5 tahun. tidak terdengar satu huruf pun salah ia mengatakan nya.
Marlina memutar tubuhnya agar membalek ke belakang. ia mengusap air mata nya yang sudah menetes.
" bagaimana kalau Tante tidak berhasil menyelamatkan nyawa papa dan mama Lely?"
ucap Marlina.
gadis kecil itu berusaha agar tangis nya tidak pecah. ia juga menahan Isak tangisnya.
" tidak apa Tante dokter" . tapi Ly ingin melihat kuburan nya. kalau sudah di kuburkan. ucapnya berusaha untuk tegar.
" nanti setelah kamu keluar dari rumah sakit ini, Tante akan mengajak kamu berkunjung ke makam mereka. " ucap Marlina masih terus menyuapi gadis kecil itu makan. hingga nasi yang ada di piring itu habis.
" Tante akan kembali ke ruang Tante ya."
ucap Marlina setelah meletakkan piring kosong tersebut di nakas.
Marlina berdiri dan akan berjalan untuk meningkatkan Lely Yang masih di atas tempat tidur. namun langkah kaki nya terhenti saat gadis kecil itu memegang pergelangan tangan nya. Marlina memandang wajah gadis kecil itu. gadis kecil itu tampak berusaha untuk tersenyum. Marlina kembali duduk dan memandang wajah gadis kecil itu.
" Tante dokter, Ly masih ingin berbicara dengan Tante dokter. apakah ada nyawa lagi yang akan Tante dokter selamatkan saat ini." tanya gadis kecil tersebut.
sehingga Marlina menggelengkan kepalanya.
" beberapa hari yang lalu, papa dan mama bilang ke Ly. bahwa kalau nanti mereka sudah tidak ada. Ly gak boleh sedih. kalau Ly sedih, mereka juga akan sedih melihat Ly. mereka tidak bisa tenang kalau Ly gak ikhlas. oleh karena itu Ly akan mengikhlas kan mereka. biar mereka bisa masuk surga.
Marlina sudah tidak mampu untuk membendung air matanya. namun ia berusaha untuk tidak meneteskan Kristal bening tersebut.
" Tante dokter, apa kah Ly boleh melamar bekerja di rumah sakit ini. Ly bisa membersihkan seluruh rumah sakit ini hingga bersih, mengepel lantai, membersihkan kamar mandi, merapikan tempat tidur pasien, mencabut rumput taman, mencuci piring dan membuat kan teh untuk seluruh karyawan di rumah sakit ini. Ly janji akan bekerja dengan rajin. Ly gak minta gaji yang besar, Ly cuman minta untuk bisa tidur di salah satu gudang yang ada di rumah sakit ini. gudang gak apa Tante dokter, nanti akan Ly bersihkan. Ly juga minta di kasih makan. dan juga pakaian. soalnya badan Ly pasti akan semakin besar dan tinggi, sehingga baju Ly pasti nanti semakin kecil. apa Tante dokter mau membantu Ly.
Marlina terdiam tanpa satu kata pun keluar dari mulutnya. ia tidak menyangka gadis kecil yang berusia 5 tahun itu akan berbicara seperti ini. air matanya sudah tidak mampu di bendung nya. akhirnya air mata itu menetes tanpa di komando. perawat yang berdiri di dekat nya, berulang kali mengusap air matanya.
Marlina memeluk tubuh kecil tersebut. walaupun tangis tidak keluar dari mulut kecilnya. namun Marlina tau seperti apa perasaan gadis kecil itu.
" Tante dokter, Ly mohon. Ly tidak punya saudara dan keluarga di sini. satu-satunya keluarga ly cuman mama dan papa. tapi sekarang mereka sudah di surga. berarti Ly sendiri. papa pernah cerita bahwa keluarga kami ada di Pekanbaru Riau. namun Ly lahir di sini. Ly juga belum pernah ke Pekanbaru. Karena papa tidak ada uang untuk pulang kampung. jadi Ly tidak mengenal mereka. "
tutur gadis kecil tersebut
" kamu sehat dulu, makan yang banyak. dan tentang pekerjaan akan kita bahas nanti disaat Ly sudah sehat. ucap Marlina sambil mengusap rambut panjang gadis kecil tersebut. gadis kecil itu tampak tersenyum.
" terima kasih Tante dokter. ucap nya kemudian.
Marlina meninggal kan ruangan tersebut dan kembali ke ruang praktek nya.
iya mencacarkan pantatnya ke atas kursi tersebut. ia merasa tubuhnya begitu amat lemas. ia memijat pelipis kening nya .
ucapan gadis kecil itu mengiang-ngiang di telinga nya.
*******
like, komen dan vote nya ya reader.
terimakasih atas dukungan nya.
😊😊😊🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Mayah Juli Mayah
sedih banget
2023-06-05
0
Gus Maneli
cerita nya bagus,,,
2023-05-14
0
Nana
😭😭😭 tengah mlm mewek bc ini ampek suamiku kaget
2023-01-30
0