capter 11

sudah beberapa hari ini Sasa tidak masuk ke kantor, berdiam diri di dalam apartemen tidak membuat ia merasa lebih baik. Ia merasa semakin terpuruk dan Ia tidak mampu untuk melupakan Wahyudi sedikit pun.

Sasa masih terpaku di atas tempat tidur nya. air matanya masih selalu menetes. rasa sakit terabaikan begitu melukai nya. setiap saat Ia melihat ponsel nya. berharap Wahyudi menghubungi nya, Ia berharap keajaiban itu akan datang. Nada dering di ponselnya sudah di rubahnya hingga volume tertinggi.

matanya berulang kali melihat layar ponsel tersebut. Ia ingin sekali menghubungi Wahyudi. namun di mana letak harga diri nya. Ia masih berharap dengan Wahyudi.

Sasa memukul-mukul bantalnya, Ia berteriak sekuatnya, dan kemudian Ia menagis sejadi-jadinya

Sudah beberapa hari ini Sasa makan tidak karuan bisa di katakan Ia lebih sering tidak makan seharian. Ia hanya berdiam diri di dalam apartemen miliknya tanpa melakukan apa-apa.

tubuhnya terasa amat lemas, wajah nya mulai pucat.

Sasa berdiri dari tempat tidur, saat dia mendengar kan suara bel. Sasa berlari kearah pintu tersebut. dengan cepat ia membuka pintu , dan berharap Wahyudi lah yang akan datang namun begitu ia membuka pintu yang di lihatnya adalah Rasid.

pria itu tersenyum begitu manis saat melihat nya. wajah Sasa tampak begitu kecewa saat melihat siapa yang datang.

seperti biasanya, orang itu masuk tanpa di persilahkan. Sasa hanya diam melihat sikap sesuka hati tamunya yang menganggu acara menisnya. matanya masih menatap punggung lebar pria tersebut.

"Mbak mandi gie, aku mau ngajak Mbak jalan-jalan romantis." ucap pemuda itu.

"Jalan-jalan romantis?" tanya Sasa

"Naik kapal pesiar?" ucap Sasa yang masih berdiri di tempatnya.

" Bagi orang kalangan atas, jalan-jalan romantis itu baik kapal pesiar Mak. Tapi bagi orang kalangan menengah seperti aku ini , jalan-jalan romantis ya naik motor mbak." Ucap Rasid sambil bergaya sedang menggas motor nya. dengan senyum jenakanya.

Sasa tertawa melihatnya. " Boleh deh Mbak mandi bentar ya," ucap Sasa.

"Ia Mbak," jawab Rasaid sambil mencacarkan pantatnya ke atas sofa.

Hampi satu jam Rasid menunggu Sasa namun Sasa masih belum keluar. sepulang dari kantor, Ia langsung menuju ke apartemen Sasa. Ia berencana untuk mengajak Sasa jalan-jalan. Sasa sudah di anggap nya seperti kakaknya sendiri, begitu juga Sasa yang sudah menganggap Rasid seperti adeknya sendiri.

" Sid, Mbak sudah siap,"ucap Sasa saat dia

berdiri di dekat Rasid. Sasa memakai baju kasual putih, celana jin berwarna dongker dan juga sepatu santai. Sasa memakai kacamata berwarna biru namun transparan untuk menutupi matanya yang sembab

***

"Pakai Mbak," ucap Rashid saat Ia memberikan helm kepada Sasa

Sasa naik ke atas motor tersebut setelah memakai helm di kepala nya. Rasid memutar kepalanya dan melihat Sasa, Ia melengketkan tali pelindung helem tersebut." Centelannya wajib di pakai Mbak," ucapnya Ia kemudian memandang ke depan.

" Siap mbak?" tanya pria itu sebelum mengas motor nya.

" Siap," jawab sasa yang duduk di belakang dengan suara yang cukup keras.

Rasid mengendarai motor matic nya dengan kecepatan sedang. Sasa tidak tahu kemana Rasid akan membawanya namun ternyata Rasid berhenti di warung pecel lele.

"Isi bensin dulu ya Mbak ucapnya sebelum Ia turun dari motor

mereka makan di warung pecel lele tersebut melihat wajah saat sayang sudah mulai memucat, Rasid merasa sangat kasihan melihat Sasa, hatinya terasa begitu sakit. Dia tidak tahu apa yang terjadi namun yang pasti ada hubungan Wahyudi. tidak banyak yang mereka bicarakan saat makan. Sasa tampak banyak melamun.

Setelah selesai makan Rasid mengajak Sasa untuk sholat terlebih dahulu berhubung sudah magrib.

" Kita sholat bentar ya Mbak udah Magrib nih," ucapkan Rasid.

"Tapi Mbak nggak bawa mukena Sid," ucap Sasa sambil memandang Rasid.

"Gak apa Mbak Di masjid ada mukenanya, di sini mukenanya bersih kok mbak soalnya jarang ada yang memakai mukena masjid biasanya jamaah nya membawa mukena sendiri." Ucap pria itu panjang lebar

Sasa menganggukkan kepalanya.

Mereka sholat di masjid tersebut, setelah selesai sholat Rasyid menunggu Sasa di teras masjid. Ia melihat Sasa keluar dari dalam masjid dan mereka menuju ke parkiran motor.

Rasid mengemudi motornya dengan kecepatan standar Iya terus bercerita di atas di atas motor. Sasa tertawa saat mendengar Rasid bercerita, Ia melupakan kesedihannya. saat ini Sasa tidak tau kemana Rasyid mengemudikan motor tersebut. Motor itu menuju ke jalan yang sepi. saat ini mereka melewati jalan setapak yang hanya di lalui kendaraan roda dua kiri kanan ada perobohan.

" Kita mau ke mana?" tanya Sasa.

"Nanti juga tahu kok Mbak , " Jawab Rashid santai.

" Tapi kenapa tempatnya sepi," tanya Sasa yang mulai takut.

Rasid tertawa. " Tenang aja Mbak aku enggak niat kok untuk merampok di sini. lagian kalau niat ngerampok kamu, pasti aku tadi ngotot bawa mobil Mbak. atau Mbak ada harta berharga selain dari mobil, HP," tanya rsaid kembali dengan cengengesan.

Sasa memukul pundaknya. " Emang kamu sid," ucapnya.

Dari atas motor tersebut, Sasa mulai menangkap tujuan kemana rasid akan membawanya. Sasa melihat di depan sudah tampak air yang begitu tenang sepertinya ini merupakan danau.

Rasid kemudian memberhentikan motornya tidak jauh dari danau tersebut.

"Ayo Mbak turun," ucapnya.

pria itu membuka kunci job motor nya dan mengeluarkan tikar lipat dari dalam job tersebut.

Sasa mengikuti langkah Rasyid Mbak boleh bergelayut manja di lengan aku, meluk aku, atau bersandar di bahu aku," ucap Rasid

yang tidak di jawab Sasa.

mereka duduk di pinggir danau Rasyid meletakkan tikar yang sudah dibawanya. " Biar jangan kotor Mbak, aku sengaja membawa tikar, biar kencang kita gak ada gangguan." Ucapnya sambil memandang Sasa yang sudah duduk di sebelah nya.

" Gangguan apa?" tanya Sasa yang memandang ke arah danau yang ada di depan mereka.

" Aku takut celana Mbak jorok dan Mbak bakalan marah deh," ucapnya nyengir

" Disini sangat nyaman tenang Mbak yang pasti nggak ada yang bakalan ngetawain kita, tempat ini juga cukup aman kok Mbak." Ucapnya lagi.

Sasa membuka kacamatanya. Rasyid mengeluarkan batu dari dalam kantong celananya. Melihat batu yang dikeluarkan Rasyid keningnya tampak berkerut " Kapan kamu ngambil batu-batu ini," tanya Sasa.

Rasid tertawa " Aku mungut di jalan Mbak, sebenarnya malu sih Mbak mungut batu di jalan tapi demi Mbak rasa malunya aku tepis," ucapnya sungguh-sungguh.

Sasa tertawa saat mendengar ucapan Rasid.

" Mbak bisa bayangin seperti apa kamu mungutin batu terus orang yang lewat pada mandang-mandangin kamu," ucap Sasa yang tidak henti-hentinya tertawa.

" Senang banget sih Mbak lihat penderitaan Aku," ucap pria tersebut dengan raut wajah yang dibuat sedih.

Aku mungutin batu-batu dijalan biar Mbak bisa melempar-lempar batu ini kedalam danau," Ucapnya kemudian.

Sasa kemudian mengambil batu yang dipegang Rasyid. Ia mulai melemparkan batu tersebut satu persatu kedalam danau. Ia melemparkan batu tersebut sekuat tenaganya. saat batu yang di keluarkan Rasid itu sudah habis, pria itu kembali mengeluarkan batu dari kantong celana nya yang satu lagi. Sasa kembali melempar kan batu-batu tersebut.

" Mbak boleh nangis kok, Aku nggak bakalan nanya apa-apa," ucap Rasid sambil menepuk-nepuk pundaknya petanda Ia memberikan pundaknya untuk Sasa bisa menangis.

Sasa bersandar di pundak Rasid kemudian Ia memeluk tubuh kekar dan keras tersebut. Ia mulai menagis sejadi-jadinya.

" Mbak sudah di tinggalin Mas Wahyudi Sid. dengan begitu mudahnya Dia bilang kalau dia sudah di jodohkan. bagaimana mungkin dia bisa memutuskan Mbak dengan alasan yang kolot seperti itu Sid. kalau Dia benar-benar cinta sama Mbak, Dia pasti akan mempertankan Mbak Sid. tapi nyatanya apa?

Dia bilang 3 bulan lagi dia bakalan menikah,"

ucapnya sambil mempererat pelukannya.

Rasid mengusap punggung Sasa.

" Kita punya hati Mbak, tapi kita tidak tau kepada siapa hati ini akan kita berikan. disaat kita memberikan dengan orang yang tepat, maka kita akan merasa menjadi manusia yang paling bahagia. namun bila kita memberikan untuk orang yang salah, maka kita tidak tau kapan hati kita akan sembuh dan tidak merasa sakit lagi. di saat kita melihat orang yang kita cintai, hidup bahagia dengan orang lain. hati ini perih, namun melihat senyum orang yang kita cintai terlihat begitu bahagia maka kita akan merasa tenang. lucu memang Mbak. namun seperti itu lah hati," ucap pria tersebut.

Sasa memandang Rasid. Setelah apa yang sudah Mbak berikan, dia ninggalin mbak begitu aja Sid," ucap Sasa.

" Aku yakin, mbak akan menemukan yang jauh lebih baik," ucapnya menenangkan.

Sasa menggeleng-gengkan kepalanya.

cukup lama mereka ada di danau tersebut. Rasid mengajak Sasa untuk pulang. saat di lihatnya sudah jam 10.

"Bagaimana kamu tau tempat ini?" tanya Sasa saat Ia Sudah duduk di belakang Rasid.

" Aku sering bawak anak-anak murid aku latihan silat di sini. saptu sore dan Minggu pagi. rumah aku juga dekat sini. ucapnya yang membuat Sasa mengangukan kepalanya

" Makasih ya Sid," ucap Sasa.

Rasid tersenyum dan kemudian mengusap pundak Sasa. " Iya Mbak," jawabnya

*******

like,komen dan votenya ya.

😊😊😊🙏🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Nur Khasanah

Nur Khasanah

nasibmu sama dengan ku sa..
aku baca ini jadi ingat masa lalu...😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
tapi aku bersyukur... di pertemukan dengan suamiku.
yang mau menerima aku apa adanya....
benar apa yang di katakan Rasid...

2021-05-31

0

Wulandari

Wulandari

typo nya itu
kadang bikin bingung mengartikan bacaannya .

2021-02-11

0

Christina Risna

Christina Risna

rasyid lah cowok baik jodohnya sasa..

2020-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1 Tidak bisa menyelamatkan
2 chapter 2 Melamar pekerjaan
3 chapter 3
4 chapter 4
5 capter 5
6 capter 6
7 capter 7
8 capter 8
9 capter 9
10 capter 10
11 capter 11
12 episode 12
13 capter 13
14 capter 14
15 capter 15
16 cepter 16
17 capter 17
18 capter 18
19 capter 19
20 capter 20
21 capter 21
22 capter 22
23 capter 23
24 capter 24
25 capter 25
26 capter 26
27 capter 27
28 capter 28
29 capter 29
30 capter 30
31 capter 31
32 capter 32
33 capter 33
34 capter 34
35 capter 35
36 capter 36
37 capter 37
38 capter 38
39 capter 39
40 capter 40
41 capter 41
42 capter 42
43 capter 43
44 capter 44
45 capter 45
46 capter 46
47 capter 47
48 captern 48
49 capter 49
50 capter 50
51 capter 51
52 capter 52
53 capter 53
54 capter 54
55 capter 55
56 capter 56
57 capter 57
58 capter 58
59 capter 59
60 capter 60
61 capter 61
62 capter 62
63 capter 63
64 capter 64
65 capter 65
66 Capter 66
67 capter 67
68 capter 68
69 capter 69
70 capter 70
71 capter 71
72 capter 72
73 capter 73
74 capter 74
75 capter 75
76 capter 76
77 capter 77
78 capter 78
79 capter 79
80 capter 80
81 Capter 81
82 capter 82
83 capter 83
84 capter 84
85 capter 85
86 capter 86
87 capter 87
88 cpater 88
89 capter 89
90 PENGUMUMAN
91 capter S2 90
92 capter S2 91
93 capter S2 92
94 capter S2 93
95 capter S2 94
96 capter S2 95
97 capter S2 96
98 capter S2 97
99 capter S2 98
100 capter S2 99
101 S2 100
102 capter S2 101
103 capter S2 102
104 capter S2 103
105 capter S2 104
106 capter S2 105
107 capter S2 106
108 capter S2 107
109 S2 108
110 capter S2 109
111 Capter S2 110
112 capter S2 111
113 S2 112
114 capter S2 113
115 capter S2 114
116 capter S2 115
Episodes

Updated 116 Episodes

1
chapter 1 Tidak bisa menyelamatkan
2
chapter 2 Melamar pekerjaan
3
chapter 3
4
chapter 4
5
capter 5
6
capter 6
7
capter 7
8
capter 8
9
capter 9
10
capter 10
11
capter 11
12
episode 12
13
capter 13
14
capter 14
15
capter 15
16
cepter 16
17
capter 17
18
capter 18
19
capter 19
20
capter 20
21
capter 21
22
capter 22
23
capter 23
24
capter 24
25
capter 25
26
capter 26
27
capter 27
28
capter 28
29
capter 29
30
capter 30
31
capter 31
32
capter 32
33
capter 33
34
capter 34
35
capter 35
36
capter 36
37
capter 37
38
capter 38
39
capter 39
40
capter 40
41
capter 41
42
capter 42
43
capter 43
44
capter 44
45
capter 45
46
capter 46
47
capter 47
48
captern 48
49
capter 49
50
capter 50
51
capter 51
52
capter 52
53
capter 53
54
capter 54
55
capter 55
56
capter 56
57
capter 57
58
capter 58
59
capter 59
60
capter 60
61
capter 61
62
capter 62
63
capter 63
64
capter 64
65
capter 65
66
Capter 66
67
capter 67
68
capter 68
69
capter 69
70
capter 70
71
capter 71
72
capter 72
73
capter 73
74
capter 74
75
capter 75
76
capter 76
77
capter 77
78
capter 78
79
capter 79
80
capter 80
81
Capter 81
82
capter 82
83
capter 83
84
capter 84
85
capter 85
86
capter 86
87
capter 87
88
cpater 88
89
capter 89
90
PENGUMUMAN
91
capter S2 90
92
capter S2 91
93
capter S2 92
94
capter S2 93
95
capter S2 94
96
capter S2 95
97
capter S2 96
98
capter S2 97
99
capter S2 98
100
capter S2 99
101
S2 100
102
capter S2 101
103
capter S2 102
104
capter S2 103
105
capter S2 104
106
capter S2 105
107
capter S2 106
108
capter S2 107
109
S2 108
110
capter S2 109
111
Capter S2 110
112
capter S2 111
113
S2 112
114
capter S2 113
115
capter S2 114
116
capter S2 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!