capter 10

Wahyudi mengemudi mobilnya menuju apartemen Sasa. ia memberhentikan mobilnya di parkiran apartemen tersebut. ia berjalan menuju kamar Sasha, saat berada di Depan pintu kamar Sasa, Wahyudi tidak menekan kode pin pintu tersebuy untuk masuk kedalam walaupun dia tahu kode pin-nya. dia hanya berdiri di depan pintu itu . wajahnya tampak begitu kacau rambutnya yang acak-acakan dan baju kemeja yang dipakainya dikeluarkan penampilannya sudah tidak serapi biasanya. Ia hanya berdiri di depan pintu itu tanpa melakukan apa-apa Wahyudi menyandarkan punggungnya di dinding samping pintu. ia tahu bahwa sasa belum pulang, namun biasanya bila Sasa belum pulang ia akan masuk ke dalam apartemen dan menunggu Sasa di dalam.

Sasa baru kembali dari kantor ia melihat Wahyudi yang berdiri di depan pintu apartemennya. Sasa sangat terkejut melihatnya setelah beberapa hari pria itu hilang kontak dengannya ia bahkan datang ke rumah sakit tempat Wahyudi bekerja namun pria itu sudah berapa hari tidak masuk ke rumah sakit dengan alasan tidak enak badan. sasa ingin datang ke rumah Wahyudi namun ia tidak tahu di mana rumah pria itu, selama ini Wahyudi tidak pernah menunjukkan alamat rumahnya dan pada Sasa. Sasa ingin bertanya kepada bosnya mengingit bosnya bersahabat dengan Wahyudi, namun ia tidak sanggup menanyakan nya dan akhirnya Sasa hanya bisa menunggu

saat ini pria itu sedang berdiri di depan pintu apartemennya Sasa mengerutkan keningnya saat melihat wajah pria itu.

"Kenapa tidak masuk?" tanya Sasa

"Mas nungguin kamu." ucap Wahyudin.

"Nunggu Sasa bisa didalam mas." ucap Sasa sambil tersenyum.

Sasa kemudian membuka pintu apartemennya Ia masuk dan Wahyudi mengikutinya dari belakang.

"Apa Mas mau minum?" ucap Sasa menawarkan Wahyudi.

Wahyudi menggelengkan kepalanya.

" Mas kemana aja kenapa ponselnya nggak aktif?" ucap Sasa yang mulai mengintrogasi Wahyudi.

Wahyudi masih berdiri di tempat yang sama, terlihat kesedihan di raut wajahnya.

mata Wahyudi tanpa memerah Ia sudah tidak mampu untuk menahan air matanya. ia kemudian menutup matanya dengan sebelah tangannya. Melihat Wahyudi yang seperti itu sasa mulai meneteskan air matanya dadanya terasa sesak hatinya terasa sakit . Ia tidak tahu apa yang terjadi namun Ia merasakan sikap pria itu yang sangat berbeda. pikiran buruk langsung menyembur di benak kepalanya.

ada apa mas tanya saaa kembali.

Wahyudi tidak mampu memandang Sasa Ia menundukkan kepalanya.nafasnya begitu berat.

"Mas minta maaf ." ucapnya.

untuk apa tanya Sasa

"Hubungan kita tidak bisa dilanjutkan." jawab Wahyudi dengan suara yang parau

sasana yang menatap wajah dengan tatapan yang begitu terluka air matanya mengalir dengan derasnya bibirnya berbety saat ingin berbicara.

" Apa alasannya ?" tanya Sasa kemudian

" Mas sudah jodohkan orang tua mas. mereka sudah menentukan tanggal pernikahan Mas." ucap Wahyudi.

Sasa menangis dia kemudian memukul dada pria itu sekuat yang dia. tangan Sasa tidak henti-hentinya memukul dada Wahyudi hingga tenaganya habis dan pukulan itu semakin melemah. Sasa duduk di lantai saat Ia merasa kakinya terasa lemas untuk berdiri.

Ia masih menangis dan terisak.

Sasa Tersenyum sinis memandang Wahyudi. " Apa seperti ini cara kita berpisah ucap sasa kemudian.

" Maafkan Mas." ucap Wahyudi lirih.

Sasa menggelengkan kepalanya.

" Mas jahat, Mas kejam. Sasa benci Mas." ucap Sasa sambil mendongakkan kepalanya melihat Wahyudi.

" Maafin mas sa."ucap Wahyudi kumudian

" Sampai kapan pun aku gak akan pernah memaaf kan mas. begitu mudah nya mas mengucapkan maaf, setelah apa yang mas lakukan?

sekarang mas campak kan aku seperti ini?"

ucap Sasa. silakan pergi ." ucapnya kemudian.

tidak ada lagi yang bisa dipertahankan nya saat ini. Iya hanya ingin sendiri.

Wahyudi mencoba untuk memeluknya namun Sasa menolaknya ia mendorong tubuh Wahyudi dan menepis tangan pria tersebut. terlihat Ia begitu sangat kecewa. "jangan sentuh silahkan pergi." ucap nya kembali.

Wahyudi masih menatapnya dan kemudian Ia memutuskan untuk pergi.

Wahyudi duduk di kursi kemudian ia menyalakan mesin mobilnya dan menghidupkan AC tanpa menjalankan mobil tersebut. ia menarik-narik rambutnya.

"sasa pantas untuk membenci mas. dan mas akan terima itu. " ucap nya.

Wahyudi kemudian memutuskan untuk kembali ke rumahnya.

*****

sasa menangis di atas tempat tidurnya. tidak ada yang di lakukannya selain dari menagis. Ia terus menagis bahkan ia tidak makan sama sekali. Sasa menangis sampai pagi, ia mengingat hubungan nya yang begitu romantis. Wahyudi sangat menyayangi nya pria itu begitu memanjakannya. Wahyudi selalu menuruti apa maunya namun mengapa begitu mudah mas Wahyudi meninggal kan nya dengan alasan yang kolot. Sasa tidak menyangka akan mendengar kabar Seperti ini dari Wahyudi.

begitu mudahnya Wahyudi mengatakan maaf kepadanya. Sasa merasa kepalanya terasa begitu sakit efek ia menangis semalam bahkan Sasa tidak tidur sedikit pun. kepalanya sangat pusing saat dia berjalan hendak ke kamar mandi matanya sembab. Ia tidak mungkin ke kantor dengan kondisi seperti ini. Sasa memutuskan untuk tidak masuk kantor hari ini meminta izin kepada Habibi.

begitu banyak pesan Rasid yang masuk ke wa Sasa. pria itu menanya kabar Sasa.

Rasid.

Mbak apa kabar?

Rasid

mbak kenapa gak masuk?

Rasid

mbak sakit apa?

Rasid

semalam mbak sehat-sehat aja mbak.

Rasid

nanti siang aku akan ke apartemen mbak untuk mengantarkan makan siang.

sasa memandang layar ponsel nya. hanya Rasid yang mengirimkan nya pesan secara beruntun. Begitu banyak pesan yang di kirim pemuda tersebut. tidak ada satu pesan pun yang masuk dari Wahyudi. kalau memang ia mencintai Sasa, walaupun bagaimana pun ia pasti akan mempertahankan nya.

namun nyatanya apa?

Sasa harus di buang begitu saja.

Sasa menghela nafasnya. air matanya sudah mulai kering. Ia mandi agar tubuhnya terasa lebih segar.

Sasa duduk di depan meja riasnya. Ia menatap wajahnya yang tanpa make up.

matanya menyapu seluruh ruang apartemen nya sendiri. bayangan Wahyudi ada di setiap sudut apartemen nya. Sasa memejamkan matanya, agar bayangan itu hilang. namun bayangan saat Ia bersama pria itu selalu melintas.

" Bagaimana cara nya aku bisa melupakan kamu mas?" ucapnya.

******

Sasa berjalan mendekati pintu apartemennya. saat ia mendengar bel tersebut berbunyi.

Sasa membuka pintu tersebut. ternyata Rasid yang datang dengan membawa kantong berisi makanan.

Rasid masuk ke dalam apartemen tersebut Tanpa di suruh Sarah. bisa di bilang Ia cukup sering datang ke apartemen tersebut. terkadang Ia bekerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaan mereka yang berkaitan dengan proyek dan tender.

Sasa memandang punggung Rasid yang semakin menjauh dari nya. saat ini Ia membutuhkan punggung lebar pria tersebut.

" Ayo Mbak makan aku yakin Mbak pasti belum makan kan?" ucap Rasid yang sudah duduk di atas sofa sambil membuka bungkus makanan yang di bawanya.

Sasa memandang nya dan kemudian duduk di depan nya. sambil melihat nasi ayam kremes yang di bawa Rasid. lengkap dengan teh es.

" hari ini aku ada duit Mbak uang gaji baru masuk di rekening soalnya." ucap Rasid sedikit tertawa.

Sasa Tersenyum memandang nya. " Makasih Sid." ucapnya yang bersyukur masih ada yang perduli dengan nya.

" Ia mbak." jawab rasid. yang tidak menanyakan apa yang terjadi. pertanyaan nya yang beruntun di wa yang tidak di balas Sasa.

tidak ada satu pun yang di tanya nya ulang.

Sasa cukup binggung melihat Rasid yang tidak bertanya apa-apa. bahkan pria itu tidak menanyakan ia sakit apa. kenapa matanya bengkak, apa dia menangis.

pada akhirnya Sasa hanya memandang Rasid.

" Mbak, yang enak itu Ayam kremes nya Bukan mungka aku." seloro pria hitam manis tersebut. yang membuat Sasa tertawa

" Mbak manis kalau tertawa, walaupun mata Mbak gak kelihatan. " ucapnya kemudian hingga Sasa kembali tertawa.

" makasih Sid." ucapnya kemudian.

********

like, komen dan vote nya sangat author harap kan.

terimakasih atas dukungan nya ya reader.

🙏🙏🙏🙏😊😊😊😊

Terpopuler

Comments

Umi Nabila

Umi Nabila

Sm Rasyid aja sa

2022-10-02

0

Aniss Tallasa Udin

Aniss Tallasa Udin

itu si sasax aja yg terlalu gampangan. itu pelajaran buat para wanita jgn mudah percaya sama laki"jgn blum sah. Ya klo gini spa yg rugi.

2021-06-03

0

Sutarmi

Sutarmi

dasa sm Rasyid

2021-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1 Tidak bisa menyelamatkan
2 chapter 2 Melamar pekerjaan
3 chapter 3
4 chapter 4
5 capter 5
6 capter 6
7 capter 7
8 capter 8
9 capter 9
10 capter 10
11 capter 11
12 episode 12
13 capter 13
14 capter 14
15 capter 15
16 cepter 16
17 capter 17
18 capter 18
19 capter 19
20 capter 20
21 capter 21
22 capter 22
23 capter 23
24 capter 24
25 capter 25
26 capter 26
27 capter 27
28 capter 28
29 capter 29
30 capter 30
31 capter 31
32 capter 32
33 capter 33
34 capter 34
35 capter 35
36 capter 36
37 capter 37
38 capter 38
39 capter 39
40 capter 40
41 capter 41
42 capter 42
43 capter 43
44 capter 44
45 capter 45
46 capter 46
47 capter 47
48 captern 48
49 capter 49
50 capter 50
51 capter 51
52 capter 52
53 capter 53
54 capter 54
55 capter 55
56 capter 56
57 capter 57
58 capter 58
59 capter 59
60 capter 60
61 capter 61
62 capter 62
63 capter 63
64 capter 64
65 capter 65
66 Capter 66
67 capter 67
68 capter 68
69 capter 69
70 capter 70
71 capter 71
72 capter 72
73 capter 73
74 capter 74
75 capter 75
76 capter 76
77 capter 77
78 capter 78
79 capter 79
80 capter 80
81 Capter 81
82 capter 82
83 capter 83
84 capter 84
85 capter 85
86 capter 86
87 capter 87
88 cpater 88
89 capter 89
90 PENGUMUMAN
91 capter S2 90
92 capter S2 91
93 capter S2 92
94 capter S2 93
95 capter S2 94
96 capter S2 95
97 capter S2 96
98 capter S2 97
99 capter S2 98
100 capter S2 99
101 S2 100
102 capter S2 101
103 capter S2 102
104 capter S2 103
105 capter S2 104
106 capter S2 105
107 capter S2 106
108 capter S2 107
109 S2 108
110 capter S2 109
111 Capter S2 110
112 capter S2 111
113 S2 112
114 capter S2 113
115 capter S2 114
116 capter S2 115
Episodes

Updated 116 Episodes

1
chapter 1 Tidak bisa menyelamatkan
2
chapter 2 Melamar pekerjaan
3
chapter 3
4
chapter 4
5
capter 5
6
capter 6
7
capter 7
8
capter 8
9
capter 9
10
capter 10
11
capter 11
12
episode 12
13
capter 13
14
capter 14
15
capter 15
16
cepter 16
17
capter 17
18
capter 18
19
capter 19
20
capter 20
21
capter 21
22
capter 22
23
capter 23
24
capter 24
25
capter 25
26
capter 26
27
capter 27
28
capter 28
29
capter 29
30
capter 30
31
capter 31
32
capter 32
33
capter 33
34
capter 34
35
capter 35
36
capter 36
37
capter 37
38
capter 38
39
capter 39
40
capter 40
41
capter 41
42
capter 42
43
capter 43
44
capter 44
45
capter 45
46
capter 46
47
capter 47
48
captern 48
49
capter 49
50
capter 50
51
capter 51
52
capter 52
53
capter 53
54
capter 54
55
capter 55
56
capter 56
57
capter 57
58
capter 58
59
capter 59
60
capter 60
61
capter 61
62
capter 62
63
capter 63
64
capter 64
65
capter 65
66
Capter 66
67
capter 67
68
capter 68
69
capter 69
70
capter 70
71
capter 71
72
capter 72
73
capter 73
74
capter 74
75
capter 75
76
capter 76
77
capter 77
78
capter 78
79
capter 79
80
capter 80
81
Capter 81
82
capter 82
83
capter 83
84
capter 84
85
capter 85
86
capter 86
87
capter 87
88
cpater 88
89
capter 89
90
PENGUMUMAN
91
capter S2 90
92
capter S2 91
93
capter S2 92
94
capter S2 93
95
capter S2 94
96
capter S2 95
97
capter S2 96
98
capter S2 97
99
capter S2 98
100
capter S2 99
101
S2 100
102
capter S2 101
103
capter S2 102
104
capter S2 103
105
capter S2 104
106
capter S2 105
107
capter S2 106
108
capter S2 107
109
S2 108
110
capter S2 109
111
Capter S2 110
112
capter S2 111
113
S2 112
114
capter S2 113
115
capter S2 114
116
capter S2 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!