selama di perjalanan tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Wahyudi. Ia hanya fokus mengemudi. Lely hanya diam duduk di belakang. ia tidak berani untuk berbica satu katapun ia hanya memandang ke kiri dan kanan untuk melihat kota Jakarta yang sudah di tinggalkan nya selama 6 tahun ini. tidak banyak yang berubah dari kota tersebut. kota itu semakin bersih dan semakin tertata.
senyum mengembang di wajah cantik gadis itu. mobil yang di kendarai Wahyudi berhenti di depan rumah mewah milik keluarga Wahyudi. begitu mobil itu berhenti Wahyudi Turun dari dalam mobil. Marlina dan Rudi keluar dari dalam rumah. Marlina langsung memeluk Lely begitu gadis itu sudah turun dari dalam mobil.
" untung kamu sudah datang, Tante baru aja mau nyuruh pak Heru untuk jemput kamu ke bandara." ucap Marlina.
"Maaf Tante baterai ponsel Ly habis ." sesal Lely.
" Gak apa sayang." ucap Marlina sambil memeluk Lely.
Wahyudi hanya diam Ia Kemudian masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke kamarnya.
Leli memperhatikan Wahyudi iya memandang punggung lebar pria itu hingga pria itu sudah tak terlihat lagi di hadapannya.
" udah ayo masuk." ucap Marlina sambil memegang tangan Lely.
" Bagaimana kamu bisa menemui Wahyudi?" tanya Rudy saat melihat lamanya Lely bisa sampai di rumah. sudah hampir jam 6 sore gadis itu baru sampai di rumah. padahal jam 1 siang ia sudah sampai di Indonesia.
Lely hanya tersenyum." Mas Wahyudi nungguin di parkiran om." jawab nya.
Rudy menggeleng-gelengkan kepalanya. ia begitu kesal. seharusnya ia dan istrinya tidak memaksa putra nya itu untuk menjemput Lely.
" Tante, Ly mau mandi dulu ya. ucapnya."
saat ia sudah duduk di ruang tamu dan menghabiskan satu gelas jus jeruk dingin.
bibirnya sudah benar-benar kering. tenggorokan nya sudah terasa begitu kering dan pedih.
Marlina mengangukan kepalanya.
" Ly istirahat aja, nanti turun jam makan malam." ucap Marlina
" Iya Tante, Ly pamit ya " Ucapnya
Lely naik ke atas dan masuk ke dalam kamar nya. kamar itu sudah ditinggal kan nya selama 6 tahun. dan sampi saat ini kondisi kamar itu tetap sama. semua barang-barang nya masih tersusun rapi di sana. Lely mengeluarkan berang-berang nya dari dalam travel bag pink miliknya.
yang pertama kali di keluarkan nya adalah barang pribadi miliknya. buku diary yang terlihat usang, dan ada 2 buku diary lagi yang satu nya Tampak belum terlalu tua dan yang satu lagi terlihat masih cukup baru. diary nya yang terakhir kali di belinya saat ia masuk SMA. ia begitu suka menulis di dalam buku tersebut. ia memiliki diary sejak awal Ia pandai menulis Marlina dan Rudy yang menemaninya untuk membeli buku diary tersebut. di dalam buku diary nya yang terlihat begitu usang, terlihat tulisan nya yang jelek dan ada huruf yang tidak lengkap di dalam catatan tersebut. Lely mencium buku diary nya tersebut yang sudah 3 jilid.
Ia juga mengeluarkan album foto yang di anggap nya itu adalah album foto rahasia yang di milikinya yang tidak pernah di ketahui oleh siapa pun. Lely menyimpan buku diary nya serta album foto tersebut di tempat yang mungkin tidak di temukan oleh orang lain.
ia kemudian mengeluarkan baju nya serta pakaian dalam yang ada di dalam tas tersebut ia kemudian mandi. Lely mandi tidak begitu lama. berhubung sudah hampir azan Maghrib.
Lely Sudah duduk di atas tempat tidur dengan mengenakan mukena nya yang berwarna biru kuat. Ia langsung berwudhu begitu selesai mandi dan saat ini Ia sedang menunggu waktu sholat Maghrib.
setelah selesai sholat Maghrib,. Lely membuka mukenanya dan kemudian menggantung mukena tersebut ke anger.
Lely duduk di tepi tempat tidur. Ia memijat-mijat kakinya yang terasa begitu sangat pegal. namun Ia tetap tersenyum, walaupun senyum itu terlihat begitu pahit.
Lely memegang dadanya yang terasa cukup sesak. Ia berulang kali memejamkan matanya. " Ayo Ly, jangan cengeng bukan kah itu hal biasa. " ucapnya sambil menahan tangisnya dan memberikan semangat untuk dirinya sendiri. tapi saat ini kenapa rasanya sangat sakit. ucapnya lirih.
"Ly berharap 6 tahun tidak pernah berjumpa sikap mas Wahyudin Sudah berubah. tapi ternyata Ly salah." ucap nya dengan sedikit terisak. ia mengambil kembali buku diary nya yang tadi di simpanya.
ia membuka halaman baru. hari Kamis, tangal 12 bulan 3. tahun 2018.
hai diary....
aku mau lapor nih, eh salah mau update status. ia membuat emoticon Tersenyum.
Ly sudah di Indonesia sekarang. dan apa kamu tau teman siapa yang menjemput ku?
ah kamu pasti tidak tau kan teman Dan aku yakin kamu tidak akan pernah menduga nya.
yang menjemput aku tu mas Wahyudi.
tapi aku menunggu nya berjam-jam hingga kaki ku pegal. aku menunggu seperti orang bodoh di bandara itu. dan pada akhirnya aku menghubungi Tante Marlina meminta no kendaraan mobil yang di bawanya dan aku mencari nya di parkiran yang begitu luas dan begitu banyak mobil yang bejejer. tapi Alhamdulillah aku menemukan nya kurang lebih 2 jam. aku jeniuskan teman?
saat aku melihat dia ada di mobil, bersyukur di dalam tas ku ada tisu untuk aku menghapus keringat ku. agar pertama kali Ia melihat ku. aku tidak terlihat menyediakan.
namun sebenarnya, walaupun keringat sudah bercucuran di keningku juga gak apa. dia juga tidak melihat ku teman. dia masih sama seperti yang dulu teman. sikapnya tidak berubah saat melihat ku. tapi walau bagaimanapun aku sangat merindukan nya.
dia tidak mau membantu aku untuk memasukkan barang barang ku ke dalam mobil.dia juga tidak mengizinkan aku duduk di samping nya. tapi gak apa teman. yang penting dia tidak menyuruh ku duduk di atap mobil. kaki ku benar-benar pegal. tangan ku juga sakit bingit. tas yang aku bawa begitu berat.
udah dulu ya diary. terimakasih sudah bersedia menerima curhatan hati ku.
Lely asmira dan ia juga membuat tandanya di bawah namanya
Lely kembali menyimpan buku diary nya tersebut. entah sudah berapa banyak kisah yang dituangkan nya di dalam buku tersebut.
Lely kembali duduk di tepi tempat tidur. tangan nya tak berhenti-hentinya memijat kakinya dan kemudian berganti ke tangan nya.
suara ketukan di pintu menghentikan ia memijat kakinya.
"Ia masuk." ucap nya sambil berdiri dan berjalan menuju pintu kamarnya yang tidak di kunci.
" non Lely di tunggu tuan dan nyonya di bawah." ucap bik Iyem.
" Ia bik, Ly langsung turun ucapnya.
Lely masuk ke dalam kamar nya dan mengambil ponselnya yang tadi di letakkan nya ke atas tempat tidur.
Lely keluar dari kamar dan kemudian menutup pintu kamar tersebut. saat ia membalekan badan nya, ia menabrak tubuh keras dan kekar tersebut. membuat Lely terpental dan hampir terjatuh.
tanpa menghiraukan Lely yang mengeluh kesakitan, Wahyudi pergi begitu saja.
******
like komen dan votenya ya reader.
semakin kencang vote nya. makin kencang juga up nya. 😊😊
terimakasih atas dukungan ya moga gak lama review nya.
😊😊🙏🙏🙏
******
visual Wahyudi di chapter 7 ya.
visual Lely asmira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Kazutora Kazutora
cantik thorr,,muka nya emblem kayak aq🤣
2022-12-08
0
Dian dee
Ksian lely
2021-08-26
0
Wulandari
sabar bin banget ya ly.
kamu harus kuat
2021-02-11
0