mobil tersebut menuju ke apartemen Sasa. Wahyudi sudah sangat sering menghabiskan waktu nya di apartemen milik kekasihnya. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Sasa saat mengetahui bahwa dirinya sudah di jodohkan dengan wanita lain, dan yang membuat emosi nya memuncak, mengapa harus Lely? anak pungut orang tua nya.
sepanjang perjalanan Wahyudi terus merenung. Ia tidak ingin menolak permintaan orang tua nya, dan bila Ia menolak sudah pasti ancaman papanya tidak bisa di remehkan nya. berulang kali Wahyudi mengusap wajahnya dengan kasar. bayangan saat ia mengambil kesucian Sasa, begitu jelas terlintas di benak pikiran nya. Ia sangat menyesal melakukan hal tersebut, Ia juga berjanji akan menikahi Sasa. namun setiap kali Ia mengatakan hal tersebut mamanya selalu menolak. tanpa alasan. dan sekarang, Yudi baru mengetahui nya. ternyata alasannya si anak pungut.
akan menjadi pria yang paling berengsek di dunia.
meninggalkan Sasa begitu saja.
***
Wahyudi berdiri di depan pintu apartemen milik Sasa. Ia belum menekan bel sama ibu sekali, Ia masih diam mematung. setelah Ia berhasil mengatasi sesak yang ada di dadanya. ia juga mengontrol emosi di dalam diri nya. Ia kemudian menekan tombol yang ada di depan pintu tersebut.
Sasa membuka kan Pintu tersebut. Sasa yang terlihat seksi dengan baju tidur satin yang transparan dan memperlihatkan bagian dadanya yang hanya tertutup setegang, yang memperlihatkan pahanya yang mulus.
Sasa selalu terlihat cantik dan seksi.
Sasa memandang Yudi ia kemudian tersenyum dengan pria yang ada di depannya. "kenapa gak kasih tau kalau mau datang yang." tanya Sasa yang memberikan ruang agar Yudi bisa masuk ke dalam apartemen nya.
Yudi masuk kedalam apartemen tersebut. ia tidak mungkin memberi taukan hal tersebut kepada Sasa. ia mencari tempat yang kiranya nyaman untuk Ia merebahkan tubuhnya.
Wahyudi merebahkan tubuhnya di atas sofa. Ia ingin menenangkan kepalanya yang sudah akan pecah.
Sasa berjalan mendekati Wahyudi. ia kemudian duduk di pinggir sofa. Sasa membenamkan kepalanya di dada bidang Wahyudi. " mau minum apa?" tanya nya kemudian dengan mengatakan kepalanya.
Wahyudi mempererat pelukannya. tanpa Ada yang di katakan nya.
" yang kita pindah ke tempat tidur ya. pinggang sa pegel" ucap gadis itu dengan nadanya yang manja.
Wahyudi masih tidak berkata apa-apa. Ia
berdiri dan mengondong Sasa untuk ke kamar gadis tersebut.
" ada Mas?" tanya Sasa yang tidak dijawab Wahyudi. dan pada akhirnya Sasa tertidur di pelukan pria tersebut.
tanpa terasa air mata mengalir di sudut mata Wahyudi. Ia tidak bisa membayangkan, bagaimana Sasa akan membencinya nanti.
*****
berlahan-lahan mata itu mulai terbuka, Ia melihat kesebelah nya pria itu sudah tidak ada di samping nya. Sasa memandang ke sekeliling kamar nya, namun pria itu juga tidak ada. Sasa melihat jam yang menempel di dinding kamar nya. sudah jam 6 pagi. Ia mulai mengingat-ingat apakah dia bermimpi. namun Sasa mencium aroma farfum Wahyudi masih menempel di baju tidur yang di kenakan nya. itu artinya dia sedang tidak bermimpi. Sasa meraih ponsel nya. ia menghubungi no ponsel Wahyudi. namun no ponsel pria itu sedang tidak aktif.
Sasa segera bangun dan mandi. Ia bersiap-siap untuk kekantor. Sasa selalu berpenampilan modis dan juga seksi. di kantor tempat Ia bekerja. Sasa termasuk salah satu karyawan yang memiliki banyak fans. setelah di lihatnya penampilan nya sudah sempurna. Sasa langsung menuju ke kantor. Ia akan sarapan di kantin kantor saja.
pikirnya.
Sasa mengendarai mobil Daihatsu sirion merah miliknya. pikirnya masih terus tertuju kepada kekasihnya. "ada apa dengan mas Wahyudi". pikirnya. Ia sudah menghubungi berulang kali. namun no ponsel pria itu tetap masih tidak tersambung.
****
Sasa meletakkan tasnya di atas meja kerjanya. Ia mencacarkan pantatnya di kursi kerjanya tersebut. tangan nya menekan power pada komputer Lenovo yang ada di mejanya.
"mbak Sasa sarapan yuk" ucap seorang pemuda tampan yang sudah duduk di depan mejanya.
Sasa tampak berfikir.
" masih sempat ini Mbak kita sarapan, jam masuk kantor masih 45 menit lagi. " ucap pria tersebut
" boleh deh." jawab Sasa kemudian
mereka pergi menuju kantin yang berada di lantai 5. Sasa memesan nasi goreng dan juga teh hangat. dan Rasid memesan mie goreng dan coffe hitam.
mereka mulai menikmati santapan pagi nya saat pelayan kantin mengantarkan nya dan meletakkan diatas meja mereka.
" gimana mbak hubungan, mbak dengan dokter Wahyudi?" tanya Rasid yang masih menikmati mie goreng pedas miliknya.
" gak tau Sid, masih abu-abu. seperti nya orang tua nya gak suka sama mbak Sid" ucap Sasa yang terlihat raut kesedihan diwajahnya.
" Mbak Sasa yang gini baiknya, kenapa di tolak sih. apa gak bakalan nyesal tu keluarga dokter Wahyudi?
apa mbak masih mau bertahan?" tanya Rasid.
" gak tau Sid, semuanya sudah terlanjur." ucapnya lirih.
" Mbak belum ngapa-ngapain sama dokter Wahyudi kan?" tanya Rasid yang tidak dijawab Sasa.
" kalau Mbak Sasa tu tipe aku, aku bakal gomong aku akan mengantikan dokter Wahyudi. tapi sayangnya Mbak Sasa tu bukan tipe cewek idaman aku Mbak . " ucap Rasid
dengan senyum jenakanya.
" iya Mbak tau kok Sid, tipe kamu tu yang Soleha, pintar, cantik, jago bela diri, baik, tapi lemah lembut juga." ucap Sasa.
" nah tu Mbak tau. " ucap Rasid sambil nyengir.
" yang seperti itu limited edition Sid. sampai kakek juga, belum tentu Nemu." ucap Sasa mengingat kan agar pria tersebut bisa membuka hati untuk yang lain.
"belum bisa move on Mbak." jawab rasid
" ingat Sid udah jadi istri orang" ucap Sasa
" aku tau Mbak, aku hanya sekedar mencintai Mbak. tidak berniat untuk memiliki" jawab pemuda itu sambil memasukkan nasi goreng ke mulutnya.
Sasa memukul tangan pria tersebut saat Ia kembali akan menyendok nasi goreng di piring Sasa.
" mintak dong mbak, aku masih lapar ini." ucap pria tersebut dengan wajah memelas nya.
"Kamu sih, udah tau lambung nya besar. bukan nya pesan dua porsi" omel Sasa kemudian.
" ya ela mbak, ini bulan tua Mbak. bisa gak makan malam aku" ucap nya sambil menyendok kan nasi goreng ke mulutnya.
" Udah kenyang, yuk mbak kembali ke markas" Ucapnya sambil menyeruput sisa kopi yang tersisa di gelsanya.
Sasa mengangukan kepalanya.
" kamu gak usah bayar, biar Mbak yang bayarin. " ucap Sasa sambil berdiri menuju kasir.
" gak usah deh Mbak, aku bayar sendiri aja." ucapnya sambil mengeluarkan uang 20.000 dari kantongnya. yang tidak di tanggapi Sasa.
*******
author minta dukungan ya reader. tinggal kan jemopl dan komen walaupun hanya di buat lanjut. 😊 dan vote nya.
terimakasih ya atas dukungan nya.
😊😊😊🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Eti Alifa
bnyk typo thor...
2021-03-04
0
Wulandari
Rasid dulu pernah suka sama Arumi ya Thor .
2021-02-11
0
💞🌹fikadiani🌹💞
lanjut
2020-11-23
1