Lely mengemasi barang-barang nya. ia memasukkan baju-baju ke dalam tas. ia kemudian mengikat rambutnya yang sudah mulai kering. tangan kecilnya mulai mengambil rambut tersebut dan berusaha untuk mengikat nya. Ly menghapus air matanya dengan cepat, saat ia kesulitan mengikat rambutnya sendiri.
Rudy yang memperhatikan gadis kecil itu sejak tadi. ia mengambil tali rambut dari tangan gadis kecil itu. Rudy merapikan rambut tersebut sebelum di ikatnya. Setelah rambut itu sudah rapi, baru lah ia mengikat rambut itu dengan tali ikat rambut milik gadis kecil tersebut.
" Om, Ly mau potong rambut. " ucap gadis kecil tersebut.
" kenapa?
rambut ly sangat bagus. sayang kalau di potong." jawab Rudy sambil merapikan rambut tersebut.
" biasanya mama yang selalu mengikat dan menyisirkan rambut Ly om. dan sekarang mama sudah gak ada. Ly rindu Mama kalau sedang menyisir dan mengikat rambut." ucap gadis kecil tersebut sambil menagis.
" gak usah di potong rambut nya. gak Apa kalau Ly rindu mereka. ly bisa meminta Tante untuk menyisirkan rambut dan mengikat kan rambut Ly. ucap Rudy .
Lely menghapus air mata nya. ia kembali milihatkan melihat senyum di wajahnya.
"Ly sudah siap Om " Ucapnya sambil memegang tangan Rudy.
Rudy mengendong tubuh gadis kecil yang tergolong kursi tersebut.
" Om sebenarnya tidak perlu mengendong Ly.
Ly bisa jalan sendiri Om. " ucap Lely yang memeluk tubuh kekar pria tersebut.
Rudy tertawa saat mendengar ucapan gadis kecil itu. " saat ini, anggap lah Om seperti papa Ly" ucap Rudy sambil mengangkat tas gadis kecil tersebut. yang barang di dalam nya tidak lah banyak.
Lely memandang wajah Rudy. " apa boleh Om?" tanya gadis kecil itu kemudian
" tentu saja sayang. itu yang om harapkan. " ucap Rudy sambil mencium gemas pipi gadis kecil tersebut.
Rudy berjalan sambil mengendong gadis kecil tersebut. ia masuk ke dalam ruangan Marlina. Marlina tersenyum saat melihat suaminya datang bersama dengan Lely.
" sini mas, aku yang gendong, kamu pasti capek baru sampai." ucap Marlina agar Rudy memberikan gadis kecil itu kepadanya.
Rudy tersenyum sambil meletakkan tas yang di tangannya ke atas kursi kosong yang ada di sebelah nya.
" gak usah yang, lagian ringan ini. paling berat nya 13 kg. ucap Rudy. yang sudah duduk di depan Marlina.
" Om memiliki seorang anak laki-laki yang berusia 10 tahun. jika nanti Lely berjumpa dengan nya, apa bila sikap nya tidak ramah dan sebagainya. jangan di hiraukan." ucap Rudy sambil memandang wajah gadis kecil itu.
" Ly akan buat anak Om mau berteman dengan Ly." ucapnya sambil tersenyum.
*****
Lely duduk di kursi penumpang Ia terlihat begitu senang saat duduk di atas mobil mewah tersebut. Rudy mengendarai mobil sedan Honda Civic Ferio keluaran terbaru tahun 2000. mobil tersebut meluncur ke sekolah putra mereka yang tidak jauh dari rumah sakit umum tempat Marlina dinas.
"mas, aku aja yang jemput yudy" ucap Marlina saat mobil itu berhenti di depan pagar sekolah putranya.
Rudy menggelengkan kepalanya . " biar mas yang jemput Ucapnya sambil membuka sabuk pengaman yang menempel di dadanya.
Rudy membuka pintu mobil dan berlari kecil masuk ke dalam halaman sekolah putranya. tidak lama, Rudy keluar dari halaman sekolah tersebut dengan mengandeng tangan jagoannya.
Lely mengamati anak laki-laki yang tinggi tubuhnya mungkin dua setengah lipat dari nya. anak laki-laki itu terlihat begitu ganteng, dan gagah dari gaya dan sikap nya terlihat anak itu berasal dari keluarga yang berada.
Rudy membukakan pintu penumpang untuk putra nya. saat ini Ia seperti seorang supir ke pada majikannya.
mata Yudi memandang gadis kecil yang duduk di kursi penumpang.
"siapa dia?" ucap Mahyudi saat melihat Lely duduk di kursi penumpang tersebut.
Lely Tersenyum ramah kepada nya sambil memperkenalkan diri nya, yang tidak ditanggapi Wahyudi.
" masuklah dulu di rumah akan mama jelaskan ". ucap marlina
Yudi duduk di sebelah Lely tanpa mau melihat gadis kecil tersebut.
yang berbeda dengan Lely yang selalu melihat ke arah nya.
*****
Wahyudi melipatkan tangan nya di atas dadanya. saat mereka sudah berada di dalam kamar nya. ia menunggu penjelasan dari kedua orang tua nya.
saat mendengar penjelasan dari Marlina dan Rudy , "Yudi tidak mau menerima." ucap Yudi yang menolak kehadiran Lely
" aku tidak ingin dia tinggal di sini, aku tidak suka dengan nya". Yudi dengan tegas menolak kehadiran Lely.
" Mama tidak menanyakan kau suka atau tidak. Mama hanya ingin memberi tau mu. " ucap Marlina tegas kepada putranya.
" kamu, harus menerima kehadiran nya" ucap Rudy.
mereka menginginkan kamar putra nya yang masih terus memprotes keputusan nya.
*****
setelah kehadiran Lely, Marina mengantar kan putranya ke sekolah hanya sampai di depan pagar sekolah nya seperti yang di minta Wahyudi selama ini. sudah tidak ada lagi ia mencium putra nya seperti biasa. seharusnya Wahyudi merasa senang. namun ternyata, Wahyudi merasa kesal. sikap Marlina berubah setelah kehadiran Lely. seperti itu pikirnya.
Lely selalu tersenyum ramah ke padanya. anak perempuan itu selalu mengajak nya berbica. namun Yudi tidak pernah mau menjawab apa pun pertanya dari Lely. sikap tidak suka nya terlihat begitu sangat jelas.
Yudi lebih memilih untuk berdiam diri di dalam kamar nya dari pada harus bermain dengan Lely.
baginya kehadiran Lely sudah merebut perhatian dan kasih sayang ke dua orang tua nya.
pengajuan pindah Marlina di setujui oleh pemerintah daerah. setelah dua dokter muda datang mengabdi di daerah tersebut. tepat nya setelah satu Minggu Lely tinggal bersama mereka. dan mereka akhirnya kembali ke Jakarta.
******
20 tahun telah berlalu, Kehadiran Lely menambah kebahagiaan di dalam keluarga Rudy. Namun tidak untuk Wahyudi. Pria itu masih belum mau menerima kehadiran adik angkatnya itu.
"ma, aku akan menikah dengan Sasa. "
ucap Wahyudi saat Ia menyelesaikan makan malam nya bersama Marlina dan juga Rudy.
"mama tidak setuju." ucap Marlina saat Ia selesai meneguk air mineral di dalam gelas bening tersebut.
" ma, bagaimana mungkin, mama menolak Sasa. sedangkan mama tidak pernah berjumpa dengan nya. setidaknya, izinkan Yudi memperkenalkan Sasa dengan mama. "
ucap Yudi penuh permohonan.
" Lely sudah selesai pengangkatan sumpah dokter nya. Ia akan kembali ke Jakarta Minggu depan. dan mama mau kamu menikah dengan Lely. " ucap Marlina.
" mama boleh menjodohkan Yudi dengan siapa saja. tapi jangan sama Lely"
bantah Yudi
" kami sudah memutuskan kamu akan menikah dengan Lely" ucap Rudy tegas.
" Mama tau aku tidak pernah sedikitpun menyukai Lely. aku tidak akan pernah menyetujui pernikahan itu." ucap Wahyudi yang tidak kalah tegas nya.
" kamu tetap harus menikah dengan nya, bila tidak ingin sesuatu hal yang buruk terjadi pada Sasa" ancaman tersebut sudah keluar dari mulut Rudy. sehingga Yudi menjadi bungkam
Yudi pergi meninggalkan meja makan tersebut. Ia mengambil kunci mobil nya dan pergi meninggalkan rumah nya.
**********
like, komen dan vote nya ya reader.
makasih 😊😊😊🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Eti Alifa
harusnya ditulis 20th kemudian 🤭
2021-03-04
0
Wulandari
pengin deh secara bertahap biar tau saat masa² sekolahnya ly ,
nih udah 20th aja mmm.
2021-02-11
0
vllp
dunia novel enak ya thor.
bisa ngga dunia nyata langsung berapa tahun kemudian 🤭😀
2021-02-02
0