Pagi harinya, Alioth dibangunkan oleh asisten istana yang sudah menyiapkan pakaian berupa jas dan celana hitam untuk perjalanan ke kota Eden, ia pun bergegas bangun dari tempat tidurnya dan segera menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi, Alioth langsung mengirim pesan kepada Sarah menyanyakan apa ia akan ikut ke kota Eden siang nanti tapi belum sempat terjawab, para pembantu istana sudah memanggil namanya untuk sarapan.
Alioth bergegas turun kebawah dan melihat Damona sudah menunggunya, ada perasaan gugup dibenaknya mengingat Nyonya Damona akan membicarakan sesuatu yang penting nanti di kota Eden.
Suasana ruangan seketika menjadi canggung, tidak ada dari Alioth atau Damona membuka obrolan, mereka hanya fokus pada sarapannya masing masing. Waktu terasa sangat lambat bagi Alioth, ia belum juga menghabiskan sarapannya yang biasanya ia habiskan dalam waktu yang relatif cepat.
"Alioth, segera habiskan sarapanmu. Kita akan berangkat dalam 1 jam, bersiap-siaplah" kata Nyonya Damona yang bergegas keluar ruangan.
"Baiklah Ibunda" sahut Alioth.
Alioth pun segera menghabiskan sarapannya dengan cepat, ia juga memanggil para pembantu istana untuk membereskan piring kotor yang berada diatas meja. Alioth berlari ke kamarnya dan segera melihat balasan dari Sarah, tapi sayang, Alioth belum mendapat pesan masuk satupun.
Alioth merebahkan tubuhnya di kasur sambil menunggu waktu. 30 menit kemudian, ia dikejutkan dengan suara Damona yang memanggilnya dari bawah, Alioth lantas memakai jas dan celana hitam panjang yang sudah disiapkan dari tadi.
Alioth tampak kesusahan memakai jas hitam nya itu dan lantas memanggil asisten istana untuk membantunya, ia juga langsung memakai dasi panjang yang senada dengan warna jas nya.
Setelah memakai jas dan celana panjangnya, Alioth bergegas turun ke bawah dan menemui Damona. Nampak jelas aura kebangsawanan yang dipancarkan oleh Alioth, semua orang tampak terkesima dengan penampilannya yang rapih dan gagah itu.
Alioth beserta Damona berjalan keluar istana yang sudah disambut oleh pengawal berkuda di luar, terlihat banyak orang yang menyaksikan sambutan ini dari luar istana, Alioth pun merasa gugup dengan perjalanan pertamanya dalam 250 tahun ke kota Eden. Damona bergegas menaiki kereta kudanya yang disusul oleh Alioth di belakangnya karena hari sudah siang.
Kereta kudanya pun berjalan menyusuri setiap sudut kota, banyak orang yang melihat iring-iringan itu, mata mereka tertuju pada pemimpin negeri yang cantik jelita. Alioth terkesima melihat kota Alcentria yang megah dari dalam kereta kuda, matanya berbinar-binar seolah tidak percaya kalau ia beserta rakyatnya tinggal di kota ini.
Perjalanannya pun berlanjut, kereta kuda yang ditunggangi Damona dan Alioth berlari dengan cepat dan sekarang sudah melewati batas luar kota Alcentria dan menuju kota Eden. Alioth yang masih menunggu balasan pesan dari Sarah, tiba tiba Alioth mendapatkan telepon darinya, Alioth seketika terkejut dan langsung mengangkatnya.
"Sarah, kenapa kau tidak membalas pesanku? Kau tidak ikut ayahmu, bukan?" kata Alioth dengan perasaan sedih.
"Lihatlah keluar jendela, Alioth" kata Sarah sambil tertawa kecil.
Alioth pun melihat keluar dan terlihat Sarah sedang tersenyum manis kearahnya, raut wajah Alioth seketika berubah menjadi cerah kembali, Alioth juga melihat Tuan Raguel di samping Sarah yang juga tersenyum kearahnya.
Mereka meneruskan perbicangannya lewat telepon sambil menghilangkan kebosanan karena perjalanan yang jauh. Kereta kuda yang mereka tunggangi melewati beberapa daerah seperti Padang Pasir yang luas dan diakhiri dengan Ladang Rumput yang hijau, mereka juga melewati dua dari lima sungai yang mengarungi negeri Tartarus, salah satunya adalah sungai Akheron.
Setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang, kereta kuda yang Damona dan Alioth tunggangi pun berhenti. Terlihat gerbang putih yang megah menjulang tinggi ke angkasa, gerbang ini juga disebut dengan 'Gate of Dawn'.
Gerbang ini memiliki tinggi 60 kaki dengan dimensi 30 kaki yang dibangun oleh Raja Adam dan Ratu Eve untuk menyambut bangsa-bangsa dari seluruh penjuru negeri Tartarus. Setelah Gate of Dawn, terdapat juga tangga yang terbuat dari kaca menjulang tinggi menuju kota Eden.
Kota Eden adalah kota diatas awan, kota ini berada di tanah yang mengapung diatas langit, terdapat empat buah rantai yang besar di empat sisinya untuk menahan agar tidak runtuh atau jatuh.
Kota megah ini tidak seperti kota Alcentria yang memiliki banyak gedung pencakar langit, kota Eden memiliki bangunan beratapkan kubah bergaya Romania kuno, banyak juga pilar pilar raksasa menjulang tinggi ke angkasa. Di tengah kota terdapat kastil besar yang membuat Alioth terpukau seketika, terlihat juga air terjun yang menjatuhi sisi kota Eden yang membuat kota ini layak disebut sebagai surga.
Alioth dikejutkan dengan suara Damona yang sudah menunggunya di luar kereta kudanya. Ia lantas beranjak keluar dan langsung terkesima dengan keindahan kota Eden. Alioth melangkahkan kakinya menaiki anak tangga yang terbuat dari permata dan kaca, matanya yang bewarna kebiruan berbinar-binar melihat betapa indahnya kota ini, semua tampak berbeda dan tidak seperti apa yang dia ingat dulu.
Setelah menaiki anak tangga yang cukup tinggi, Alioth akhirnya menginjakkan kaki di kota Eden, kota yang dibanggakan oleh bangsa Angel. Para tamu termasuk Alioth disambut oleh Zeus dan Hera, Damona dan Raguel langsung menghampiri dan berkecup pipi dengannya.
Zeus bergegas memanggil kereta kuda yang sudah ia siapkan untuk membawa para tamu ke kastil besar di tengah kota, Alioth pun menggadeng tangan Sarah dan mengajaknya untuk duduk bersama.
Mereka semua diajak berkeliling kota Eden terlebih dahulu sebelum menuju kastil milik Ratu Eve dan Raja Adam. Banyak terlihat anak anak berlarian di setiap sudut kota, ada juga yang sedang melatih sayap sayap kecilnya untuk bisa terbang di angkasa.
Alioth merasa iri dengan anak anak itu, bisa terbang bebas tanpa menggunakan alat apapun. Alioth lagi lagi dikejutkan oleh suara yang kali ini berasal dari Sarah, ia memanggil Alioth karena menyadari jika Alioth sedang dalam kondisi yang tidak baik.
Mereka pun mengobrol sambil tertawa ria di dalam kereta kuda. Namun, Alioth menyadari jika banyak tatapan sinis yang ditunjukkan kepada Sarah, tapi Sarah tidak memperdulikan hal itu sama sekali.
Setelah puas berkeliling kota, mereka semua diarahkan menuju kastil yang besar itu. Perjalanannya cukup memakan waktu sehingga Alioth merasa bosan, beruntung Alioth mengajak Sarah untuk duduk bersama, mereka pun meneruskan obrolannya yang tadi sempat tertunda.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama karena suatu hal, akhirnya para tamu beserta Alioth menginjakkan kakinya di kastil yang megah nan besar ini, badan Alioth terasa lelah karena perjalanan yang jauh dari kota Alcentria ke kota Eden.
Mereka semua disambut langsung oleh Raja Adam dan Ratu Eve, sang 'pencipta' negeri Tartarus. Alioth pun melihat Xander yang sedang berdiri tegap bersama saudara-saudarinya untuk menyambut para tamu, Alioth tidak mengatakan apa apa kepadanya atau memanggilnya. Namun sayangnya, Xander menyadari kedatangan Alioth dan Sarah, ia pun langsung menghampiri mereka berdua.
"Sarah, kukira sudah aku peringatkan padamu untuk tidak ikut bersama Ayahmu kesini. Kota ini kota yang suci, sekarang jadi kotor karena ulahmu" kata Xander sambil menunjukkan raut wajah yang jijik.
"Alexander Castellanos! Kau tidak boleh berbicara seperti itu, mereka ini adalah tamu kehormatan kita. Meminta maaf lah kepada Sarah dan berjanjilah untuk tidak berkata seperti itu kepada orang lain" bentak Dewi Hera.
"Ba-Baiklah Bunda. Aku minta maaf Sarah karena ucapanku barusan" ucapnya sambil menunjukkan raut wajah yang kesal.
"Kembalilah bersama saudara-saudarimu disana" kata Hera memberi perintah.
"Saya sungguh meminta maaf atas perlakuan Alexander barusan, saya tidak tahu kenapa Alexander bisa mengatakan hal demikian kepada Sarah. Ucapkan juga permohonan maaf ini pada Ayahmu ya, Sarah" ucap Dewi Hera.
"Ah Tidak usah repot repot yang mulia, saya sangat mengerti kenapa Xander mengatakan hal itu" kata Sarah sambil menundukkan kepalanya.
"Tidak, Tidak. Ucapan Alexander itu sangat menyakitkan, kau ini adalah tamu kemorhatan kami. Kau akan selalu diterima di negeri yang indah ini, Sarah, bagaimanapun juga kau masih memiliki darah bangswan dalam dirimu" sahut Hera sambil membungkukkan badannya.
Setelah meminta maaf kepada Sarah, Hera meminta izin kepada Alioth dan Sarah untuk pergi meninggalkan mereka berdua. Alioth dan Sarah harus berpisah disini karena mereka menempati kamar yang berbeda, Alioth dan Damona diantarkan ke kamar tamu yang berada di lantai 2 dan Sarah beserta Tuan Raguel di lantai 3.
Alioth lantas menyusul Ibunya yang sudah pergi terlebih dahulu. Alioth dengan cepat membuka pintu yang besar dan melihat kamar yang megah dan luas. Ini lebih luas dari kamar Alioth di istananya, terlihat pernak pernik permata dan berlian menghiasi langit langit ruangan.
Dindingnya dilapisi dengan emas, lantainya berlapiskan berlian, tempat ini benar benar seperti surga. Alioth bergegas menuju kamar mandi untuk melihat apa saja dalamnya dan benar saja dugaan Alioth, terdapat bathtub berukuran sangat besar dan pancuran air di langit-langitnya.
Berasa hidup dalam mimpi, ini impian terbesar Alioth seumur hidup untuk merasakan seperti apa tinggal di negeri para bangsa Angel dan hari ini ia sudah merasakannya walaupun hanya untuk beberapa hari saja. Alioth pun kembali ke kamar tamu dan merebehkan tubuhnya di kasur yang sangat empuk.
Malam harinya, Alioth dibangunkan oleh Sarah yang sedang mengunjungi kamarnya, Alioth terkejut melihatnya yang sudah berpakaian rapih mengenakan dress panjang berwarna biru tua. Alioth langsung bangun dari tempat tidurnya dan bergegas menuju kamar mandi, Sarah yang melihat tingkah Alioth hanya bisa menertawainya.
Sarah bergegas keluar ruangan dan mengatakan kepada Alioth untuk pergi ke ruang makan kerajaan jika sudah selesai, Alioth hanya mengatakan 'iya' dengan kencang. Alioth dengan cepat lekas mandi dan bersiap siap untuk makan malam bersama para tamu kehormatan, langkahnya menjadi terburu buru.
Setelah selesai mandi dan memakai jas yang tadi ia kenakan, Alioth bergegas turun ke bawah dan mencari dimana ruang makannya berada. Namun sayangnya Alioth bertabrakan dengan Xander yang membuat mereka terjatuh, Xander terlihat sangat kesal dengan Alioth. Beruntung Sarah segera menghampirinya dan mereka berdua pergi ke sana bersama-sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Mochiiz!
Bukan hanya cerita yang membuatku senang, tapi juga cara penulisan yang luar biasa! 🤩
2024-05-02
1