Experiment 1006

Alioth melihat Sarah dengan wajah yang ketakutan, seperti baru saja melihat sesuatu yang menyeramkan. Alioth lalu mendorong tuas dan menerbangkan pesawatnya. Alioth lalu menanyakan apa mereka harus melanjutkan perjalanannya atau tidak, Theresia berinisiatif untuk melanjutkannya saja sekaligus mencari keberadaan kakaknya yang selamat.

"Aku pikir aku akan mati disana hahaha" kata Archellis sambil tertawa.

"Kenapa kau berpikir begitu?" tanya Sarah.

"Ya habisnya, kita semua tidak bisa mengalahkan monster itu. Monster itu memusnahkan semuanya dengan nafas api dari mulutnya, setelah itu dia menyantap kita hidup-hidup" jelas Archellis.

Alioth dan Sarah terlihat jijik mendengar perkataan Archellis yang begitu santai mengatakan hal itu. Alioth melihat kearah Archellis dan melihat luka dan goresan itu berangsur pulih, ia juga tidak memuntahkan darah seperti tadi.

"Sudah berapa lama kau bertahan disana?" tanya Alioth.

"Sekitar 3 minggu. Aku dan kakakmu berhasil kabur menggunakan Experiment 1006, Theres. Namun sayangnya karena kelebihan beban, aku ditinggalkan saja disana" sahut Archellis.

"Makanya aku kira aku akan mati. Malang sekali ya nasibku, dipaksa ikut dalam misi yang berbahaya dan ditinggalkan hampir mati oleh sahabatku sendiri, sendirian tanpa makanan sama sekali" kata Archellis lagi.

"Archellis, jika aku boleh bertanya. Sebenarnya, misi apa yang dijalani Project Q?" tanya Alioth dengan ragu.

"Maaf Alioth, aku... tidak bisa memberitahumu karena ini misi rahasia yang dijalani Ibumu dengan bangsa Angel. Makanya ini kenapa semua anggotanya merupakan bangsa Angel dan tidak ada yang dari bangsa lain, kami sebagai anggota tidak bisa memberitahu siapapun" kata Archellis menjelaskan.

Alioth semakin penasaran dengan misi yang dijalani oleh anggota Project Q? "Kenapa ia tidak boleh tahu? kenapa mereka tidak boleh memberitahu yang lain? Apa yang dirahasiakan Ibunda selama ini?" Alioth pun menyingkirkan pikiran itu dan tidak ingin menuduh siapapun.

Alioth mengemudikan pesawat luar angkasanya kearah selatan dan menuju sungai Akheron. Di dalam perjalanan, suasananya sangat sepi dan canggung, tidak ada yang membuka obrolan sama sekali. Mereka berempat menutup mulut mereka rapat-rapat, tidak yang berbicara sama sekali. Suasana canggung itu terpecahkan oleh suara pesan berupa kode morse yang diterimanya.

Alioth mencoba memecahkan kode morse itu tapi susunan kata nya tidak jelas, terkesan berantakan dan tak beraturan, seperti anak kecil sedang mencoba menulis kata-kata.

Sarah juga terlihat sedang memecahkan kode dari pesan itu namun nampaknya ia juga kebingungan, ia menulis kode-kode itu di selembaran kertas yang Sarah bawa. Alioth lalu melihat kearah Theresia dan Archellis dan merasa lega, Archellis sudah terlihat bisa duduk dan tertawa bersama Theresia.

Ia berharap semuanya akan baik-baik saja. Alioth lalu melihat Sarah yang masih menulis kode-kode itu, Sarah masih terlihat kebingungan sendiri.

Setelah berapa lama di perjalanan, layar raksasa di depan mereka muncul berwarna merah terang dan diikuti bunyi yang sangat keras. Alioth tidak tahu apa itu dan tidak tahu harus bagaimana, Archellis tiba-tiba berdiri dan menghampiri Alioth.

Dia mencoba mengutak-atik tombol di depannya tapi Alioth sadar jika itu bukanlah bunyi biasa melainkan kode morse yang dikirim kepadanya lagi, sama seperti sebelumnya. Alioth mencoba memecahkan kodenya itu tapi lagi-lagi, kata-katanya tidak masuk akal.

"jvjvfirex kfcfex brdz, brdz jvbrirk uzjzez! rbl yrilj dvdrbrz vog 1006 leklb svikryre yzulg. bvergr jvdlrepr svirbyzi jvgvikz zez?"

"AARGGHH!! Kenapa kata-katanya tidak masuk akal?" kata Alioth mengeluh.

"Tunggu, Alioth aku kira kau belum memecahkan kode ini sepenuhnya" kata Archellis yang menghampirinya.

"Maksudmu? Aku tidak mengerti maksudmu Archellis" kata Alioth yang kebingungan.

"Kita anggota Project Q wajib mengirim pesan menggunakan Caesar Chipher dengan shift 17" kata Archellis menjelaskan

"Maksudmu kode chipher? Baiklah, aku akan mencoba memecahkannya sekali lagi" kata Alioth.

Alioth mencoba lagi memecahkan kode-kode itu yang dibantu oleh Archellis, cukup lama untuk mengetahui apa isi kode rahasia itu karena Alioth kurang familiar dengan kode chipher.

Setelah memecahkan tulisan itu, Alioth langsung terkejut dengan isi dari pesan yang dikirimkan oleh kakak dari Theresia. Ia hanya tidak menyangka jika mereka harus merasakan kematian secepat ini.

"Kami sekarat disini..."

Begitulah bunyi sebagian pesan yang diterima Alioth. Alioth masih terkejut membaca pesan itu, ia membayangkan jika dirinya harus dihadapi dengan situasi yang sama, pasti rasanya menyakitkan dan menakutkan. Ia tidak mau jika ditinggal sendirian, tanpa seorang teman ataupun makanan.

Alioth lalu melihat kearah Archellis, ia merasa iba dengannya karena semua organ dalamnya sudah hancur tapi Archellis masih bisa tertawa bersama Theresia. Sarah tiba-tiba memegang tangan Alioth untuk menenangkannya.

Setelah berapa lama di perjalanan, Alioth merasa udara semakin dingin, semakin mereka menuju arah selatan, semakin dingin pula cuacanya.

Jam tangan Alioth tiba-tiba bergetar dengan kencang, seperti menandakan jika ia sudah dekat dengan sesuatu. Theresia tiba-tiba mengejutkan Alioth dengan menunjuk kearah layar raksasa di depannya, ia lalu menunjuk kearah sebuah gua.

Alioth pun mendaratkan pesawat luar angkasanya di dekat dengan gua tersebut, terlihat sebuah sungai kecil mengalir ke dalam gua. Alioth dan Sarah turun untuk memeriksa, ia juga melarang Theresia untuk bersamanya dengan beralasan untuk menemani Archellis di dalam pesawat.

Alioth dan Sarah mulai masuk ke dalam gua itu, sangat lembab dan berbau busuk. Mereka berdua masuk lebih dalam lagi, sampai akhirnya Sarah menemukan sebuah mesin yang sudah rusak.

"Alioth, kemarilah. Ada... hal yang aku temukan disini" kata Sarah memanggil.

"Ada apa Sarah? Apa yang kau temukan disana?" Alioth menghampiri.

"Bukankah ini mesin jetpack penemuanmu? Kenapa bisa ada di tempat seperti ini?" tanya Sarah.

"Jadi Experiment 1006 itu... adalah mesin buatanku?" kata Alioth bergumam sendiri.

"Alioth..." kata Sarah sambil memegang pundaknya.

"Aku... aku teringat sesuatu. Aku pernah dengar Ibunda mengatakan akan memproduksi mesin ini tapi aku tidak menyangka jika akan dipakai oleh anggota Project Q" katanya dengan kepala yang menunduk.

"Jadi kita bawa saja mesin ini atau kau mau meninggalkannya disini?" tanya Sarah.

"Bawalah mesin ini ke pesawat, aku akan mencari kakak Theresia sendiri. Tunggu saja disana. Jika dalam satu jam aku tidak kembali, aku akan mengirimmu pesan darurat" kata Alioth.

"Apa kau yakin Alioth? Disana bisa saja berbahaya. Tidak akan ada yang melindungimu" kata Sarah dengan perasaan khawatir.

"Aku juga tidak yakin tapi... aku akan baik-baik saja. Aku hanya tidak ingin membahayakanmu dan membuatmu terluka seperti Xander" kata Alioth yang bergegas pergi.

"Baiklah Alioth, berhati-hatilah disana" kata Sarah yang meninggalkan Alioth sendirian disana.

Sarah lalu mengangkat dan membawa mesin yang bernama jetpack itu untuk dibawa pergi dari gua itu, ia juga segera pergi keluar dan kembali ke pesawat. Cahaya terang terlihat menerangi mulut gua, Theresia pun turun dari pesawat dan membantu Sarah membawa mesin itu. Ia juga menanyakan dimana keberadaan Alioth dan Sarah menjelaskan situasinya kepada Theresia dan Archellis.

Di dalam gua, Alioth masih mencari keberadaan kakak Theresia yang juga menghilang bersama para anggota Project Q. Bau menyengat tercium kembali ke dalam hidung Alioth namun kali ini bau itu semakin dekat, Alioth mencari-cari darimana arah bau itu menggunakan senter kecil yang dibawanya.

Alioth berjalan masuk ke dalam gua lebih dalam, udara disini sangat tipis sehingga ia sulit bernafas. Alioth mulai berhalusinasi dan tidak bisa berpikir jelas, ia dikejutkan karena menginjak sesuatu. Alioth melihat kearah kakinya dan melihat tulang belulang seseorang, ia begitu terkejut dan refleks mengangkat kakinya setinggi mungkin.

Alioth kemudian berjongkok dan melihat tulang-belulang ini lebih dekat. Wajahnya terlihat begitu sedih, sedih jika Theresia harus mengetahui kakaknya sudah tiada. Alioth pun menghela nafas dan mulai menggali lubang, ia membawa tulang belulang itu untuk dikubur dengan layak. Alioth mendoakan kakak Theresia dan semua anggota yang sudah tiada.

"Aku harus bagaimana? Bagaimana bisa aku menceritakan hal ini kepada Theresia?" gumamnya sambil menangis.

Alioth berjalan keluar gua, terlihat cahaya terang dari mulut gua. Sarah tiba-tiba menghampiri Alioth dan memeluknya, sudah berapa lama ia berada disana? Sarah lalu menanyakan apa ia menemukan kakaknya Theresia. Alioth hanya menunduk dan mengeluarkan air matanya. Sarah pun mengerti maksudnya dan mereka berdua kembali ke pesawat.

Di dalam pesawat, Alioth melihat Theresia dan Archellis masih mengobrol ria. Alioth tidak bisa memberitahu mereka berdua apa yang ia lihat. Sarah pun memegang pundak Alioth dan berjalan menuju Theresia dan Archellis bersama-sama. Theresia menyadari keberadaan Alioth dan Sarah, ia terlihat berlari menghampiri mereka.

"Alioth, kau sudah kembali? Apa kau menemukan kakakku disana?" kata Theresia yang bersemangat.

"Aku... aku sungguh menyesal Theresia, ta-tapi kakakmu... ia sudah tiada. Aku hanya bisa menemukan tulang belulangnya saja disana. Maafkan aku... maafkan aku" kata Alioth yang sambil menangis.

Mendengar perkataan itu, Theresia terlihat begitu terkejut, kakinya terasa lemas sehingga ia tak sanggup berdiri dan terjatuh. Air mata jatuh di pipinya, Theresia menangis sekencang-kencangnya di hadapan Alioth dan yang lain. Archellis pun menghampirinya dan memeluknya dengan erat, Theresia masih menangis dipelukan Archellis. Alioth hanya bisa berdiri disana mematung, tidak tahu harus berkata apa.

"Ini bukanlah salahmu, Alioth. Jadi kau tidak perlu meminta maaf padaku. Harusnya aku yang melarang kakakku untuk pergi dan lagipula, ini semua memang keinginannya untuk menolong bangsa kita" kata Theresia sambil melepaskan pelukan Archellis.

"Theres benar, Alioth. Ini bukan salahmu, kau hanya menjalankan tugas sebagai anggota baru Project Seraphim. Jika Alpheus benar-benar sudah tiada, ada kemungkinan ia mengirim pesan itu sudah lama dan Ibumu baru menerimanya sekarang" sahut Archellis.

Mereka berempat memutuskan untuk pergi dari sana dan berjanji untuk tidak mengatakan apa-apa soal hilangnya semua anggota Project Q. Alioth dan Sarah berjalan kearah kursi kemudi yang biasa mereka tempati, Alioth pun menarik tuas dan menerbangkan pesawat luar angkasanya kembali ke gedung pusat.

Bagai horror yang mereka rasakan, masih tidak percaya jika hanya ada satu anggota yang tersisa dari Project Q. Alioth melihat kearah Theresia dan ia masih menangisi kepergian kakaknya, Alpheus.

Selama perjalanan, yang terdengar hanya suara tangisan dari mereka berempat. Mereka semua menangis karena masih tidak percaya semua anggota telah tiada, terlebih Archellis yang terlihat diam tak berkutik.

Wajah Alioth masih menunjukkan rasa sedih yang mendalam namun kembali lega setelah ia melihat pemandangan kota Alcentria dari pesawatnya. Setelah sampai gedung pusat, Alioth mendaratkan pesawat luar angkasanya dan melihat Ibundanya sudah menunggunya.

Alioth lalu membuka pintu pesawat dan langsung membantu Archellis turun. Ia melihat ada anggota medis yang membawa tandu untuk Archellis, Sarah pun membantu Alioth menidurkan Archellis di tandu itu dan para anggota medis langsung membawanya ke dalam.

"Archellis??!! Apa kau baik-baik saja?" kata Nyonya Damona terkejut.

"Saya... tidak apa-apa, Yang Mulia. Hanya saja, teman-teman saya..." kata Archellis sambil menangis.

"Teman-temanmu sudah tiada ya? Ini pasti sangat berat bagimu, Archellis. Kau tidak perlu menceritakannya sekarang, kau bisa memberitahuku nanti setelah kau sudah pulih dan siap" sahut Nyonya Damona menyemangati.

Alioth dan yang lainnya turun dari pesawat, Theresia terlihat bersedih dan menundukan kepalanya. Damona pun menyambut mereka bertiga, beliau juga melihat Theresia yang masih bersedih dan langsung memeluknya. Damona juga meminta maaf kepadanya, namun Theresia malah menangis lagi, kali ini ia benar-benar mencurahkan semuanya. Setelah berapa lama Theresia menangis, ia pun mulai tenang.

"Maafkan saya, saya harus mengorbankan banyak nyawa karena menjalankan project ini termasuk kakakmu, Alpheus" kata Nyonya Damona sambil mengelus rambutnya.

"Saya sangat mengerti Yang Mulia, semua yang anda lakukan untuk menyelamatkan semesta ini" kata Theresia yang mengusap air matanya.

"Oh iya, saya ingin mengembalikan Gnosis ini. Saya kira saya tidak membutuhkan ini lagi karena saya bukan member Aeon, saya hanya anggota biasa yang ditugaskan di gedung pusat" katanya lagi sambil memberikan Gnosisnya.

"Kau tidak perlu mengembalikan ini ke saya, Gnosis ini sudah menjadi milkmu. Kau simpan saja walaupun kau tidak membutuhkannya. Siapa tahu kau akan butuh Gnosis ini nanti" kata Nyonya Damona sambil melenggang masuk kedalam.

"Baiklah Yang Mulia" kata Theresia sambil mengikutinya dari belakang.

"Alioth, Sarah, masuklah. Xander ada di ruang perawatan, temuilah dia disana" kata Nyonya Damona memanggil Alioth dan Sarah untuk masuk kedalam gedung pusat.

Alioth dan Sarah mengikuti Damona di belakangnya, mereka melihat gedung berbentuk lingkaran seperti sebuah tower raksasa di depannya.

Mereka berdua melangkahkan kaki melewati pintu kaca yang sangat besar, udaranya sangat dingin disini, sangat berbeda saat berada di luar yang cuacanya panas. Di dalam gedung, Alioth melihat banyak orang berlalu-lalang, ia juga melihat layar raksasa yang melengkung menjulang ke langit-langit gedung.

Jadi ini yang dikatakan Theresia tentang layar yang berbeda. Terdapat juga meja yang besar di depan layar itu. Alioth masih melihat-lihat sekitar, ia lantas melihat Xander yang berdiri di depan sebuah pintu. Alioth pun menghampirinya bersama Sarah. Ia tampak senang karena keadaan Xander sudah lebih baik, Xander pun tersenyum bahagia melihat dua temannya itu.

Mereka bertiga pun kembali ke pesawat, Alioth tidak berpamitan kepada Ibunya karena ia tidak ingin menangis di depan dua temannya. Mereka melangkah masuk dan bergegas duduk di kursi kemudi.

Alioth lalu membuka layar raksasa dan melihat peta semesta yang akan mereka kunjungi, Sarah tampak tertarik pada semesta yang bernama 'Orion' karena menurutnya semesta itu memiliki nama yang unik, Alioth pun melihat kearah Xander dan nampaknya ia setuju.

Alioth dengan cepat menarik tuas di tangan kanannya dan membuka portal menuju semesta Orion, portal berwarna pink agak keunguan pun terlihat dan Alioth menerbangkan pesawatnya kesana.

Episodes
1 The Beginning of All Journey
2 The Birth of New Star
3 Garden of Eden
4 Adam and Eve
5 Secrets and Lies Ahead of Us
6 Project: Seraphim
7 The 7 Aeons
8 Rise of a New Day
9 One Thousand Wonderful Star
10 Five Rivers
11 Experiment 1006
12 Song of the Savior Part 1
13 Song of the Savior Part 2: Battle in the Wicked Wood
14 Song of the Savior Part 3: Revived
15 A Lucky Star
16 Over the Storms Part 1
17 Over the Storms Part 2
18 Over the Storms Part 3
19 The Night Warriors
20 The Downfall of Eclipse Kingdom
21 HOPE
22 All Hail to the King of Hell
23 Devil is in Disguise
24 A Place to call Home
25 The Universe Turned Upside Down
26 Princess Of Darkness
27 Last Paradise
28 Prince Without A Crown
29 Chapter of a New Era
30 The Birth of New Moon
31 Crescent Moon
32 The One Who Gazes at Stars
33 Lost and Found
34 The Hidden Truths
35 Ortus Lunae Dynastia
36 Benedictionem A Regina
37 Via Ad Septem Caelos
38 Nomen Tuum Scriptum In Caelo
39 Stellae Fulgebunt
40 Dies Coronationis
41 Destinatus Est Ut Salvet
42 Regina Tenebrarum
43 Càrcel
44 Ad Astra Et Luna
45 Duellum Apud Inferos
46 Overture of the Falling Star
47 Last Execution
48 Afterwards
49 Hiatus Notice
50 [Side Story Part 1] When the Dove held Branches
51 [Side Story Part 2] 40 Days before the War Began
52 [Side Story Part 3] Stars, Moon and the Goblin
53 [Side Story Part 4] Project: Quanta Act 1
54 Pengumuman Act 2
55 [Act 2 Episode 1]: An Endless Journey
56 [Act 2 Episode 2]: Return to Neverland
57 [Act 2 Episode 3]: Wish Made by the Star
58 [Act 2 Episode 4]: Chasing the Light and Shadow
59 [Act 2 Episode 5]: Lost Paradise
60 [Act 2 Episode 6] Hope from the Star
61 [Act 2 Episode 7]: Experiment 1007
62 [Act 2 Episode 8]: Heart of a God
63 [Act 2 Episode 9]: Against All Odds
64 [Act 2 Episode 10]: Whispers of Tomorrow
65 [Act 2 Episode 11]: A Dream Yet to be Dreamed
66 [Act 2 Episode 12]: Dancing With the Stardust
67 [Act 2 Episode 13]: Endless Abyss
68 [Act 2 Episode 14]: Brightest Star
69 [Act 2 Episode 15]: Little Alioth’s Dream
70 [Act 2 Episode 16]: Dream, Hope and the Future
71 [Act 2 Episode 17:] Where Dreams Refuse to Fall
72 [Act 2 Episode 18]: For Yesterday and Tomorrow
73 [Act 2 Episode 19]: Gazing at the Stars
Episodes

Updated 73 Episodes

1
The Beginning of All Journey
2
The Birth of New Star
3
Garden of Eden
4
Adam and Eve
5
Secrets and Lies Ahead of Us
6
Project: Seraphim
7
The 7 Aeons
8
Rise of a New Day
9
One Thousand Wonderful Star
10
Five Rivers
11
Experiment 1006
12
Song of the Savior Part 1
13
Song of the Savior Part 2: Battle in the Wicked Wood
14
Song of the Savior Part 3: Revived
15
A Lucky Star
16
Over the Storms Part 1
17
Over the Storms Part 2
18
Over the Storms Part 3
19
The Night Warriors
20
The Downfall of Eclipse Kingdom
21
HOPE
22
All Hail to the King of Hell
23
Devil is in Disguise
24
A Place to call Home
25
The Universe Turned Upside Down
26
Princess Of Darkness
27
Last Paradise
28
Prince Without A Crown
29
Chapter of a New Era
30
The Birth of New Moon
31
Crescent Moon
32
The One Who Gazes at Stars
33
Lost and Found
34
The Hidden Truths
35
Ortus Lunae Dynastia
36
Benedictionem A Regina
37
Via Ad Septem Caelos
38
Nomen Tuum Scriptum In Caelo
39
Stellae Fulgebunt
40
Dies Coronationis
41
Destinatus Est Ut Salvet
42
Regina Tenebrarum
43
Càrcel
44
Ad Astra Et Luna
45
Duellum Apud Inferos
46
Overture of the Falling Star
47
Last Execution
48
Afterwards
49
Hiatus Notice
50
[Side Story Part 1] When the Dove held Branches
51
[Side Story Part 2] 40 Days before the War Began
52
[Side Story Part 3] Stars, Moon and the Goblin
53
[Side Story Part 4] Project: Quanta Act 1
54
Pengumuman Act 2
55
[Act 2 Episode 1]: An Endless Journey
56
[Act 2 Episode 2]: Return to Neverland
57
[Act 2 Episode 3]: Wish Made by the Star
58
[Act 2 Episode 4]: Chasing the Light and Shadow
59
[Act 2 Episode 5]: Lost Paradise
60
[Act 2 Episode 6] Hope from the Star
61
[Act 2 Episode 7]: Experiment 1007
62
[Act 2 Episode 8]: Heart of a God
63
[Act 2 Episode 9]: Against All Odds
64
[Act 2 Episode 10]: Whispers of Tomorrow
65
[Act 2 Episode 11]: A Dream Yet to be Dreamed
66
[Act 2 Episode 12]: Dancing With the Stardust
67
[Act 2 Episode 13]: Endless Abyss
68
[Act 2 Episode 14]: Brightest Star
69
[Act 2 Episode 15]: Little Alioth’s Dream
70
[Act 2 Episode 16]: Dream, Hope and the Future
71
[Act 2 Episode 17:] Where Dreams Refuse to Fall
72
[Act 2 Episode 18]: For Yesterday and Tomorrow
73
[Act 2 Episode 19]: Gazing at the Stars

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!