Five Rivers

Alioth dengan cepat mendorong tuasnya yang berada di tangannya dan segera pergi dari planet yang mengerikan itu. Xander masih terlihat kesakitan karena luka di pundaknya yang lumayan dalam,

Alioth merasa kasihan padanya, Xander terlihat sudah duduk di bangku kemudi, matanya berbinar-binar karena iba. Xander memegangi pundaknya yang berdarah itu, ia terlihat kesakitan namun beruntung darahnya sudah berhenti keluar.

Alioth dan Sarah masih mencari planet yang bisa ia kunjungi tapi sepertinya hanya satu planet saja di semesta ini dan itu pun tidak aman, Sarah lantas menunjuk pada sebuah planet berwarna keabu-abuan dan memberitahu pada Alioth.

Alioth lantas membuka layar di pesawat dan mencari nama dari planet itu, Gliese-851C itu nama planetnya. Alioth pun bergegas menurunkan pesawatnya kesana.

Pesawatnya mendarat di bebatuan yang besar, Alioth dan Sarah pun turun dari pesawat tapi tidak dengan Xander. Alioth melarang Xander untuk turun karena kondisinya belum begitu pulih, ia juga takut jika luka Xander semakin parah.

Sarah menyarankan untuk berpencar dengan Alioth karena dengan cara ini mereka bisa mengeksplore planet ini lebih cepat, Alioth pun menyetujuinya dan pergi kearah barat sedangkan Sarah pergi kearah selatan. Sepi dan sunyi yang ada di benak Alioth, tidak ada apa-apa disini hanya bebatuan saja. Ia lantas penasaran apakah ia bisa menumbuhkan tanaman disini atau tidak. 

Alioth pun merogoh kantung celananya dan menemukan sebuah bibit dari pohon kehidupan yang Ibunya berikan kepadanya, ia dengan cepat menggali lubang dan menaruh bibit itu disana, ia juga menyiramnya dengan air yang ia bawa tadi.

Sepertinya butuh waktu lama untuk tumbuh dan berkembang tapi seingatnya, pohon kehidupan tumbuh relatif cepat, hanya hitungan detik sudah tumbuh menjadi tunas namun bibitnya tidak tumbuh sama sekali. Alioth pun meninggalkan bibitnya dan melenggang pergi.

Alioth melihat-lihat sekitar dan tidak ada apa-apa, tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali, hanya penuh dengan bebatuan sejauh mata memandang. Ia lantas mengeluarkan pena dan kertas dari kantung bajunya dan mencatat semua apa yang ia lihat. Alioth lantas terkejut dengan jam tangan canggihnya yang bergetar.

"Alioth, aku mendapatkan pesan dari gedung pusat. Apa kau juga mendapatkannya?" kata Sarah yang menghubunginya.

"Tidak, aku tidak mendapatkannya. Memangnya apa isi pesan itu?" tanya Alioth.

"Aku juga tidak tahu, mungkin kita harus kembali ke pesawat kita. Aku takutnya ada pesan yang penting"

"Baiklah Sarah, aku akan menemuimu di pesawat"

Alioth pun berlari menuju pesawatnya, sudah jauh ia berjalan meninggalkan pesawat dan Xander disana. Ia melihat pesawatnya dari kejauhan dan segera berlari kencang, ia juga melihat Sarah yang menunggunya di depan pesawat.

Mereka berdua masuk kedalam dan Xander menyambut mereka. Alioth membuka layar raksasa di depannya dan benar saja, ada sebuah pesan untuknya. Ia dengan cepat menjawab pesan itu.

"Ini T-119, Tim Alpha apa kau disana?"

"Ini AC-001, iya kami disini. Ada apa?"

"Huft syukurlah kau menjawab, A. Ibumu memintaku untuk menyampaikan pesan ini kepada Tim Alpha, beliau berpesan untuk kau dan Tim Alpha segera kembali ke Tartarus sekarang juga"

"Kembali ke Tartarus? Memangnya ada apa disana?"

"Ada.... ada tugas baru untukmu dari Ibumu, Aku tidak tahu detailnya. Sebaiknya kau cepat, Ibumu sudah menunggumu di luar gedung pusat"

Alioth lalu menutup pesan itu, ia juga mendiskusikan hal ini kepada Sarah dan Xander. Ia bingung harus mengambil keputusan yang tepat, ia hanya takut jika salah mengambil keputusan.

"Alioth, kurasa kita harus kembali ke Tartarus, Ibumu sudah menunggu. Dan lagipula, kasian juga Xander. Jika lukanya tidak cepat diobati nanti malah semakin parah" kata Sarah memberi saran.

"Tidak usah pedulikan aku Sarah, aku baik-baik saja" kata Xander menolak.

"Tidak, Sarah benar. Kita harus segera mengobati lukamu. Jika tidak, bisa berinfeksi dan makin parah. Serahkan tugas ini padaku dan Sarah, kau istirahat saja di gedung pusat nanti" sahut Alioth dengan tegas.

"Baiklah Alioth, aku ikuti saja semua perintah darimu"

Xander pun hanya bisa pasrah dan mengiyakan perkataan Alioth. Alioth segera menarik tuas dan membuka portal menuju Tartarus, ia melihat portal berwarna keunguan muncul di hadapaanya. Ia takut akan masuk ke portal itu tapi Sarah menyemangatinya.

Alioth pun mendorong tuas kemudi dan masuk ke dalam portal. Beruntung, di dalam portal tidak seburuk yang tadi, tidak ada petir yang menyambar dengan ganas. Setelah keluar dari portal, Alioth menerbangkan pesawatnya menuju sebuah planet berwarna pink bernama Tartarus. Alioth pun mendaratkan pesawat luar angkasanya di depan gedung pusat, ia juga melihat Ibunda sudah menunggunya di halaman.

"Alioth, anakku. Akhirnya kau sampai juga" kata Ibunya menyambut dengan senyuman hangat.

"Ibunda, ada apa kau memanggil kita kesini? Apa ada tugas baru?" tanya Alioth dengan penasaran.

"Theresia, bisa kau jelaskan apa tugasnya kepada Alioth?" kata Nyonya Damona kepada gadis muda berambut merah muda bernama Theresia.

"Baiklah Yang Mulia, Alioth, Sarah, dan Xander tugas baru untuk kalian adalah menginvestigasi lima sungai di Tartarus. Kami baru saja mendapatkan pesan rahasia meminta pertolongan disekitaran sungai-sungai itu, kami tidak yakin itu berasal dari mana tapi Ibumu sangat yakin bahwa itu dari anggota Project Q" kata Theresia menjelaskan.

"Project Q? Bukankah anggota-anggotanya lenyap begitu saja?" tanya Alioth.

"Itu benar, termasuk Kakakku yang ikut dalam project itu. Tapi... itu sudah berlalu, kalian bisa pergi sekarang juga" kata Theresia sambil menundukkan kepalanya.

"Tunggu, aku tidak bisa mengajak Xander karena ia sedang terluka. Jika dibiarkan, lukanya bisa bertambah parah. Bisakah kalian merawatnya sampai kami kembali?" kata Alioth.

"Xander luka? Apa yang terjadi?" tanya Theresia.

"Ceritanya panjang, tapi Xander benar-benar butuh pengobatan sekarang juga" kata Sarah mendesak.

Xander hanya bisa diam sambil memegangi pundaknya yang terluka, ia terlihat meringis kesakitan. Theresia terlihat mengantarkannya masuk ke dalam gedung pusat. Alioth dan Sarah masih berada di luar gedung sambil melihat Xander masuk ke dalam, Alioth tidak tega melihatnya begitu tapi ia harus melanjutkan tugas yang diberikan oleh Ibunya.

Alioth terlihat berpamitan kepada Ibunya dan melenggang masuk ke dalam pesawat luar angkasanya itu, Sarah mengikutinya dari belakang namun Nyonya Damona tiba-tiba menghentikan mereka berdua.

"Tunggu Alioth, Sarah. Kalian tidak bisa melakukan tugas ini berdua saja, ini sangat berbahaya bagi kalian" kata Nyonya Damona menghentikan langkah Alioth.

"Tidak apa Ibunda, aku dan Sarah akan menyelesaikan tugas ini dengan baik kok. Jaga saja Xander disini, jangan biarkan ia pergi dan menyusul kami hahaha" kata Alioth sambil tertawa kecil.

"Tidak, tidak akan Ibunda biarkan kalian pergi berdua saja" larang Nyonya Damona.

"Theresia, ikutlah bersama mereka. Jaga mereka baik-baik untukku" katanya lagi.

"S-saya Yang Mulia? Tapi-" kata Theresia terkejut.

"Tidak ada tapi-tapian, ini tugas genting. Kau hanya perlu menjaga Alioth dan Sarah selama tugas ini berlangsung" kata Nyonya Damona dengan tegas.

"Baiklah Yang Mulia, saya akan ikut bersama Alioth dan Sarah pergi" kata Theresia dengan pasrah.

"Tapi Ibu, Theresia tidak memiliki Gnosis sepertiku dan Sarah. Bagaimana ia bisa menjaga dirinya sendiri?" kata Alioth.

"Itu bukan masalah besar, Ibunda bisa memberi Gnosis untuknya" kata Nyonya Damona.

"Theresia Archelous, dengan rahmat yang diberikan kepadaku. Aku memberimu Gnosis, untuk menjaga serta melindungi Sarah dan Alioth selama tugas ini berlangsung"

Damona mengeluarkan Gnosis dari tangannya, terlihat sebuah Gnosis berbentuk gelang dengan ornament kupu-kupu di depannya. Gnosis ini agak berbeda dibanding milik Alioth dan Sarah, warnanya hanya biru tua dan tidak ada gradient berwarna ungu di ujungnya.

Alioth pun bertanya-tanya kenapa Gnosis milik Theresia berbeda dari miliknya. Theresia terlihat menerima Gnosis itu dan memakainya di pergelangan tangannya. 

Theresia lalu mengikuti Alioth dan Sarah masuk kedalam pesawat itu, ia sangat terkejut melihat dalamnya begitu luas, tidak seperti ia bayangkan. Ini benar-benar pesawat luar angkasa, tidak terlihat seperti di film-film fantasi yang ia sering tonton.

Theresia pun berjalan menuju meja kemudi dan melihat layar raksasa di depannya, layar raksasa ini terlihat berbeda dengan yang ada di gedung pusat, disana tampak melengkung sedangkan disini tidak sama sekali.

"Bagaimana Theresia? apa kau sudah siap?" tanya Alioth kepadanya.

"A-Aku... aku sudah siap" kata Theresia dengan gugup.

"Duduklah di kursi yang ada di sebelahku, jangan lupa untuk memakai sabuk pengamannya" kata Alioth menyuruhnya untuk duduk.

"Ini tidak apa-apa? Ini kan kursi milik Xander?" kata Theresia lagi.

"Ah tidak apa-apa, daripada nanti kau terpental hahaha" kata Sarah sambil menertawainya.

Theresia pun terlihat duduk di kursi kemudi tepat berada di samping Alioth, ini pertama kalinya ia menaiki pesawat luar angkasa. Ia merasa sangat gugup, jantungnya berdetak dengan kencang, keringat mulai bercucuran di keningnya.

Alioth melihat Theresia dan terbayang ketika ia begitu gugup pertama kali menaiki pesawat ini sama sepertinya. Alioth pun membuka peta Tartarus di layar raksasa yang berada di depannya, ia dengan cepat menerbangkan pesawatnya menuju titik merah yang Ibunya tandai. Ia mengarahkan pesawatnya kearah utara kota, yaitu menuju sungai Lethe.

Selama perjalanan, Alioth merasakan suatu kejanggalan yaitu Sarah terlihat sangat gelisah, gerak-geriknya tampak aneh, tidak seperti Sarah yang biasanya. Alioth pun mengecek keadaan Theresia, tampaknya sekarang ia sudah lebih tenang dari sebelumnya. Ia juga melihat keluar jendela dan terlihat sebuah sungai berwarna merah menyala.

"Sungai apa itu? aku belum pernah melihat sungai itu sebelumnya" kata Alioth bergumam sendiri.

"Itu sungai Gethon, Alioth. Sungai itu berasal dari negeri Underworld. Warna kemerahan itu adalah lava yang sangat panas" kata Sarah tiba-tiba menjelaskan.

"Sungai yang berasal dari Underworld? Apa yang terjadi jika kau terjatuh kesana?" tanya Alioth penasaran.

"Hmm... mungkin kau akan terpanggang dan mati begitu saja" kata Sarah.

Alioth begitu terkejut mendengar perkataannya, ia tidak menyangka jika Sarah akan mengatakan hal itu. Melihat ekspresi Alioth, Sarah langsung mengatakan bahwa dia hanya bercanda dan tertawa. Alioth tidak yakin jika yang dikatakan Sarah itu hanya lelucon belaka atau memang serius.

Setelah berapa lama kemudian, mereka bertiga hampir sampai di tempat tujuan. Layar raksasa di depannya tiba-tiba muncul dan memberitahu jika mereka hampir mendekati sungai Lethe.

Alioth pun mendorong tuas yang ada di tangan kanannya dan menerbangkan pesawat luar angkasanya kesana dengan cepat. Setibanya disana, Alioth mendaratkan pesawatnya di bantaran sungai. 

Mereka bertiga turun dari pesawat dan berjalan menyusuri ke tempat dimana gedung pusat menerima pesan rahasia itu, kurang lebih 500 meter dari Alioth mendaratkan kendaraannya. Alioth melihat-lihat sekitar, tampak asing baginya, ini semua tidak seperti Tartarus yang ia kenal.

Ia lalu melihat sebuah kastil besar berwarna kehitaman di seberang sungai, tidak ada rumput sama sekali disana, semuanya gersang tidak seperti tanah yang ia injak sekarang. Rerumputan tumbuh subur disini. Sarah tiba-tiba mengejutkannya.

"Sebaiknya kau jangan pergi ke kastil itu" kata Sarah memperingatkannya.

"Memangnya kenapa? Ada apa di kastil itu?" tanya Alioth sambil memiringkan kepalanya.

"Kata Bunda, itu kastil milik Hades. Tempat itu sudah lama ditinggalkan" jawab Sarah.

"Hades? siapa dia?" tanya Alioth lagi.

"Hades itu Dewa Kematian, tapi ia sudah lama meninggalkan Tartarus"

"Teman-teman! Kenapa kalian diam saja disini? Aku kira kita akan kearah sana" kata Theresia memanggil Alioth dan Sarah.

"Ah... iya maaf, aku hanya sedang melihat-lihat. Kau sudah enakan Theres?" tanya Alioth sambil mengelak.

"Sudah, aku sudah tidak apa-apa" kata Theresia.

"Ayo, kita lanjutkan perjalanan. Aku ada sebuah cerita horror loh hahaha" ajak Sarah sambil tertawa.

Mereka bertiga berjalan lagi menyusuri sungai yang panjang, tidak ada orang maupun hewan disini. Alioth lalu membuka jam tangan canggihnya dan melihat titik merah itu sudah di depan mata, ia menyadari ada bekas puing-puing pesawat di sekitaran bantaran sungai.

Alioth lantas mendekati puing-puing itu untuk memeriksa, ia juga menyadari jika puing-puing masih baru dan belum berkarat. Jam tangannya pun bergetar secara acak. Tidak, itu bukan acak melainkan bergetar sesuai kode morse.

"Tolong aku... Siapapun yang bisa menolongku" kata Alioth bergumam sendiri.

"Ada apa Alioth? Kenapa kau diam saja" tanya Sarah menghampirinya.

"Sepertinya ada yang mengirimku pesan dengan menggunakan kode morse" sahut Alioth penuh tanda tanya.

"Kode morse? Tapi siapa?" tanya Sarah lagi.

"Aku tidak tahu" jawab Alioth dengan singkat.

Alioth dan Sarah hanya bisa menunggu seseorang itu mengirim Alioth pesannya lagi tapi nampaknya, itu pesan terakhir darinya, Alioth dan Sarah pun berjalan lagi.

Alioth masih mengecek jam tangannya jika ada pesan masuk lagi, Sarah melihat Theresia sedang duduk berjongkok di reruntuhan pesawat yang terdapat di depannya.

"Theresia? Mengapa kau duduk disini?" kata Sarah sambil menepuk bahunya.

"ARCHELLIS!!!" teriak Theresia yang juga terlihat menangis.

"Ther? Ada apa? Kenapa kau menangis?" tanya Alioth yang berlari menghampirinya.

"Archellis, di-dia... dia teman kakakku yang juga ikut dalam misi Project Q" kata Theresia sambil menangis di depan tubuh seorang laki-laki yang tak berdaya.

"Aku sepertinya ada obat dari Ibunda, minumkan ini pada Archellis" kata Alioth.

Theresia mendudukan Archellis yang tampak tak berdaya, ia meminumkan obat yang diberikan Alioth kedalam mulut Archellis. Setelah tertelan, Archellis terlihat mulai sadar dan mulai memuntahkan darah dari mulutnya. Tampak wajah, tangan, dan kakinya penuh dengan luka dan goresan, Alioth pun bertanya-tanya misi apa yang sebenarnya Project Q jalani?

"Archellis, apa kau baik-baik saja? Apa yang terjadi padamu?" tanya Theresia penuh kekhawatiran.

"Theres? Siapa mereka?" kata Archellis yang baru sadarkan diri.

"Mereka teman-temanku. Archellis, apa yang sebenarnya terjadi pada Project Q?" tanya Theresia penuh tanda tanya.

"Kita... kita semua diserang oleh makhluk besar berkepala tiga. Aku juga tidak tahu itu makhluk apa" kata Archellis mengingat-ingat.

"Makhluk itu sangat besar, bahkan melebihi Gate of Dusk. Makhluk itu berwarna kehitaman dengan mata merah menyala, dia juga memiliki taring yang besar" kata Archellis menjelaskan.

"Lalu dimana kakakku dan yang lain? Apa mereka semua selamat?" tanya Theresia.

"Kakakmu selamat tapi yang lainnya... yang lainnya dimakan oleh makhluk itu" sahut Archellis sambil menangis.

"Kakakmu pergi kearah selatan menggunakan Experiment 1006. Aku berusaha mengirim pesan tapi tidak ada yang menjawab" katanya lagi.

"Jadi kau yang mengirim pesan menggunakan kode morse?" tanya Alioth.

"Kode morse? Tidak, itu bukan dariku tapi aku yakin itu dari Kakakmu, Theres" sahut Archellis yang melihat kearah Theresia.

Alioth dan Theresia membopong Archellis menuju pesawat luar angkasanya, Sarah terlihat menuntunnya dari belakang. Mereka bertiga akhirnya menemukan salah satu dari anggota Project Q yang hilang yaitu Archellis.

Sesampainya di pesawat, mereka merebahkan Archellis di sisi kanan pesawat, Alioth juga memberinya selimut dan bantal yang empuk agar Archellis dapat beristirahat sejenak. Theresia terlihat duduk disamping temannya itu, Alioth pun membiarkannya disana dan tidak ingin mengganggunya.

Alioth melihat Sarah dengan wajah yang ketakutan, seperti baru saja melihat sesuatu yang menakutkan. Alioth lalu mendorong tuas dan menerbangkan pesawatnya.

Episodes
1 The Beginning of All Journey
2 The Birth of New Star
3 Garden of Eden
4 Adam and Eve
5 Secrets and Lies Ahead of Us
6 Project: Seraphim
7 The 7 Aeons
8 Rise of a New Day
9 One Thousand Wonderful Star
10 Five Rivers
11 Experiment 1006
12 Song of the Savior Part 1
13 Song of the Savior Part 2: Battle in the Wicked Wood
14 Song of the Savior Part 3: Revived
15 A Lucky Star
16 Over the Storms Part 1
17 Over the Storms Part 2
18 Over the Storms Part 3
19 The Night Warriors
20 The Downfall of Eclipse Kingdom
21 HOPE
22 All Hail to the King of Hell
23 Devil is in Disguise
24 A Place to call Home
25 The Universe Turned Upside Down
26 Princess Of Darkness
27 Last Paradise
28 Prince Without A Crown
29 Chapter of a New Era
30 The Birth of New Moon
31 Crescent Moon
32 The One Who Gazes at Stars
33 Lost and Found
34 The Hidden Truths
35 Ortus Lunae Dynastia
36 Benedictionem A Regina
37 Via Ad Septem Caelos
38 Nomen Tuum Scriptum In Caelo
39 Stellae Fulgebunt
40 Dies Coronationis
41 Destinatus Est Ut Salvet
42 Regina Tenebrarum
43 Càrcel
44 Ad Astra Et Luna
45 Duellum Apud Inferos
46 Overture of the Falling Star
47 Last Execution
48 Afterwards
49 Hiatus Notice
50 [Side Story Part 1] When the Dove held Branches
51 [Side Story Part 2] 40 Days before the War Began
52 [Side Story Part 3] Stars, Moon and the Goblin
53 [Side Story Part 4] Project: Quanta Act 1
54 Pengumuman Act 2
55 [Act 2 Episode 1]: An Endless Journey
56 [Act 2 Episode 2]: Return to Neverland
57 [Act 2 Episode 3]: Wish Made by the Star
58 [Act 2 Episode 4]: Chasing the Light and Shadow
59 [Act 2 Episode 5]: Lost Paradise
60 [Act 2 Episode 6] Hope from the Star
61 [Act 2 Episode 7]: Experiment 1007
62 [Act 2 Episode 8]: Heart of a God
63 [Act 2 Episode 9]: Against All Odds
64 [Act 2 Episode 10]: Whispers of Tomorrow
65 [Act 2 Episode 11]: A Dream Yet to be Dreamed
66 [Act 2 Episode 12]: Dancing With the Stardust
67 [Act 2 Episode 13]: Endless Abyss
68 [Act 2 Episode 14]: Brightest Star
69 [Act 2 Episode 15]: Little Alioth’s Dream
70 [Act 2 Episode 16]: Dream, Hope and the Future
71 [Act 2 Episode 17:] Where Dreams Refuse to Fall
72 [Act 2 Episode 18]: For Yesterday and Tomorrow
73 [Act 2 Episode 19]: Gazing at the Stars
Episodes

Updated 73 Episodes

1
The Beginning of All Journey
2
The Birth of New Star
3
Garden of Eden
4
Adam and Eve
5
Secrets and Lies Ahead of Us
6
Project: Seraphim
7
The 7 Aeons
8
Rise of a New Day
9
One Thousand Wonderful Star
10
Five Rivers
11
Experiment 1006
12
Song of the Savior Part 1
13
Song of the Savior Part 2: Battle in the Wicked Wood
14
Song of the Savior Part 3: Revived
15
A Lucky Star
16
Over the Storms Part 1
17
Over the Storms Part 2
18
Over the Storms Part 3
19
The Night Warriors
20
The Downfall of Eclipse Kingdom
21
HOPE
22
All Hail to the King of Hell
23
Devil is in Disguise
24
A Place to call Home
25
The Universe Turned Upside Down
26
Princess Of Darkness
27
Last Paradise
28
Prince Without A Crown
29
Chapter of a New Era
30
The Birth of New Moon
31
Crescent Moon
32
The One Who Gazes at Stars
33
Lost and Found
34
The Hidden Truths
35
Ortus Lunae Dynastia
36
Benedictionem A Regina
37
Via Ad Septem Caelos
38
Nomen Tuum Scriptum In Caelo
39
Stellae Fulgebunt
40
Dies Coronationis
41
Destinatus Est Ut Salvet
42
Regina Tenebrarum
43
Càrcel
44
Ad Astra Et Luna
45
Duellum Apud Inferos
46
Overture of the Falling Star
47
Last Execution
48
Afterwards
49
Hiatus Notice
50
[Side Story Part 1] When the Dove held Branches
51
[Side Story Part 2] 40 Days before the War Began
52
[Side Story Part 3] Stars, Moon and the Goblin
53
[Side Story Part 4] Project: Quanta Act 1
54
Pengumuman Act 2
55
[Act 2 Episode 1]: An Endless Journey
56
[Act 2 Episode 2]: Return to Neverland
57
[Act 2 Episode 3]: Wish Made by the Star
58
[Act 2 Episode 4]: Chasing the Light and Shadow
59
[Act 2 Episode 5]: Lost Paradise
60
[Act 2 Episode 6] Hope from the Star
61
[Act 2 Episode 7]: Experiment 1007
62
[Act 2 Episode 8]: Heart of a God
63
[Act 2 Episode 9]: Against All Odds
64
[Act 2 Episode 10]: Whispers of Tomorrow
65
[Act 2 Episode 11]: A Dream Yet to be Dreamed
66
[Act 2 Episode 12]: Dancing With the Stardust
67
[Act 2 Episode 13]: Endless Abyss
68
[Act 2 Episode 14]: Brightest Star
69
[Act 2 Episode 15]: Little Alioth’s Dream
70
[Act 2 Episode 16]: Dream, Hope and the Future
71
[Act 2 Episode 17:] Where Dreams Refuse to Fall
72
[Act 2 Episode 18]: For Yesterday and Tomorrow
73
[Act 2 Episode 19]: Gazing at the Stars

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!