The Birth of New Star

Alioth dan Sarah meneruskan percobaan mesin yang mereka buat kemarin. Terlihat dari kejauhan, Damona Castor dan Tuan Raguel bangsawan dari Bangsa Angel sedang membicarakan sesuatu yang penting.

Alioth ternyata menyadari ekspresi yang ditunjukkan Tuan Raguel, ia terlihat terkejut dengan perkataan Damona, "apa Ibunda sedang membahas soal itu?" Pikir Alioth. Pikirannya pun buyar setelah Sarah memanggil namanya dari bawah, Alioth sudah berada di atas gedung itu sejak tadi.

Alioth remaja bersiap untuk melompat dari gedung itu, jatungnya berdebar hebat, bagaimana kalau Ia jatuh? Bagaimana kalau mesinnya tidak bekerja? Terdengar dari bawah

Sarah memanggil namanya, suara yang jauh bergema di telinga Alioth.

Alioth pun melompat dan dengan cepat Ia menarik tuas yang di sisi kanannya, Ia berteriak sekencang kencangnya hingga Damona menyadari teriakannya itu.

"ALIOTH!!!" Teriak Damona.

Mesinnya mengeluarkan suara kencang yang membuat Alioth ketakutan. Namun, mesin itu tiba tiba mengeluarkan asap dan tubuhnya terangkat ke angkasa. Mesin itu bekerja sesuai dengan ekspektasi Alioth. Alioth yang sekarang yang berada di angkasa pun terlihat gembira, tubuhnya memutar mutar dengan bebas di atas sana.

Namun, ia tidak tahu jika Damona mengkhawatirkannya. Setelah puas menjelajah angkasa, Alioth pun turun dengan hati yang senang, ia berlari kearah Sarah dan berterima kasih kepadanya.

Damona dari kejauhan berlari kearah Alioth dan memeluknya, ia merasa bangga sekaligus takut kehilangan putra berharganya.

Hari yang panjang bagi Alioth, ia telah menyelesaikan proyek yang lama ia kerjakan dan rencanakan.

Selama berabad abad lamanya, Alioth hanya bisa memimpikan sesuatu yang bisa membuat ia terbang dengan bebas tanpa memerlukan mesin transportasi bernama Pesawat karena menurutnya menaiki pesawat rasanya berbeda dengan terbang bebas di angkasa.

Ia pun pulang dengan hati yang senang dan juga lega, Damona lalu memerintahkan pengawalnya untuk membawa mesin Alioth untuk di cek keamanannya di Pusat Studi dan Penemuan Tartarus dan segera diproduksi secara massal, karena ini merupakan penemuan paling berharga bagi bangsa Tartarus.

Setelah sampai di Istana yang megah, Alioth bergegas menuju kamarnya sedangkan Damona merencanakan perjalanan menuju kota Eden, kota bagi para bangsa Angel, Alioth sendiri tidak mengetahui jika Ibunya ingin pergi kesana.

Dikamarnya, Alioth masih memikirkan soal yang kemarin, batinnya lalu mengatakan apa itu semua itu benar? Apa yang dikatakan Ibunda itu benar? Memikirkannya saja sudah membuat tubuh Alioth gemetar.

Alioth pun memutuskan untuk menyingkirkan pikiran itu sejenak dan merebahkan tubuh nya di kasur, Alioth tiba tiba mendapat pesan singkat dari Sarah yang mengatakan kalau Ia beserta sang Ayah akan melakukan perjalanan ke Kota Eden, Alioth pun terkejut karena Ia tidak mengetahui hal ini sama sekali. Alioth lantas menuju ke bawah untuk menanyakan hal ini ke Damona.

Namun sayangnya, Damona tidak ada di kamarnya, ia sedang pergi bersama para Menteri untuk memeriksa sesuatu. Alioth terlihat menjadi murung, para pembantu istana mencoba untuk membuatnya riang kembali dengan membuatkannya makanan kesukaannya yaitu Gebretanes fleisch mit saurkraut dan Alioth pun merasa senang dengan perhatian yang diberikan oleh pembantu istana.

Setelah selesai menyantap makanan, Alioth kembali ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk. Ia juga membalas pesan dari Sarah dan mengatakan mungkin ia tidak akan ikut ke kota Eden bersama Ibunya. Alioth lantas tertidur pulas hingga hari menjelang malam.

Malam harinya, Alioth dibangunkan dengan suara keras yang membuat semua masyarakat Tartarus keluar dari rumahnya dan bertanya tanya. Alioth segera turun ke bawah dan menemui Ibunya. namun sayangnya, Damona pun tidak mengetahui darimana asal suara tersebut. Suara kencang seperti seseorang mendetumkan drum besar secara bersamaan.

Alioth mulai menyadari kalau suara itu berasal dari bawah kota, ia tidak tau apa yang ada disana, yang ia tahu disana ada kota bagi bangsa Underworld yaitu Kota Mictlan. Setelah berapa lama, suara itu pun berhenti dan Alioth bersama Damona kembali masuk ke dalam istana, ia juga menanyakan tentang perjalanan Ibunya ke kota Eden.

"Ibunda, apa benar Ibunda akan melakukan perjalanan ke kota Eden?" tanya Alioth penasaran.

"Iya itu benar, Ibunda ada urusan sedikit di sana. Kenapa Alioth tanya seperti itu?" kata Nyonya Damona membenarkan.

"Apa Alioth boleh pergi bersama Ibunda ke kota Eden? Sarah mengirim pesan kepada ku jika ia akan pergi ke kota Eden bersama Tuan Raguel" kata Alioth menjelaskan.

"Kalau Sarah akan ikut... baiklah, Alioth bisa ikut bersama Ibunda ke kota Eden. Kita akan melakukan perjalanan dalam 2 hari ya" kata Nyonya Damona.

"Baik Ibunda" kata Alioth.

Hati Alioth pun merasa senang, wajahnya menjadi ceria lagi seperti biasa tapi tidak dengan Ibunya. Damona masih memikirkan semestanya yang sedang sekarat itu, ia juga memikirkan buah hatinya Alioth.

Batin Damona tiba-tiba mengatakan, bagaimana jika Alioth mengetahui hal ini lebih awal dari yang saya pikirkan? Bagaimapun juga, Alioth pasti akan mengetahui soal ini. Di kamarnya, Alioth mengirim pesan ke Sarah bahwa ia diizinkan untuk ikut pergi ke kota Eden.

Sarah pun menjawabnya dengan cepat dan mengatakan kalau mereka akan bertemu nanti disana. Alioth pun merebahkan tubuhnya di kasur sambil berangan-angan seperti apa gambaran kota Eden sekarang, karena sudah lama ia tak bertemu dengan bangsa Angel dan sang 'pencipta', Alioth memutuskan untuk tidur sejenak sambil menunggu pagi tiba.

Pagi harinya, Alioth dibangunkan oleh asisten asisten istana, mereka juga mengatakan jika Damona pergi keluar sebentar seorang diri. Alioth pun bergegas bangun, ia lantas turun kebawah dan menghampiri Ibunya yang tengah berdiri di sisi taman.

"Ah, Alioth sayang ada apa kamu menghampiri Ibunda?" kata Nyonya Damona terkejut.

"Tidak ada apa apa kok Ibunda. Namun Alioth perhatikan, Ibunda terlihat sangat lelah sekali belakang ini" cetus Alioth spontan.

"Ah iya, banyak sekali urusan kenegaraan yang harus Ibunda urus belakangan ini. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan Ibunda ya, Ibunda baik baik saja" kata Damona.

Alioth pun tiba tiba memeluk Ibunda dan segera berlari ke dalam istana untuk sarapan, Alioth masih mengkhawatirkan Nyonya Damona walaupun beliau mengatakan bahwa ia akan baik baik saja.

Di dalam ruang makan, Alioth dibuatkan pancake yang lezat oleh para pembantu istana tapi ia tidak langsung menyantapnya melainkan menunggu Ibunya kembali.

"Ada apa tuan muda? Apa pancake ini tidak enak?" tanya salah satu pembantu istana.

"Ah bukan, pancake ini pasti rasanya enak tapi Alioth hanya sedang menunggu Ibunda kembali saja" jawab Alioth dengan tegas.

"Apa perlu kami memanggilkan Nyonya Damona untuk kesini, tuan muda?" tanya mereka dengan serentak.

"Tidak usah, biarkan saja Ibunda sedang menikmati jalan jalan santainya" jawab Alioth.

"Baiklah kalau begitu, kita akan kembali ke dapur. Kalo tuan muda ingin sesuatu, bunyikan saja lonceng yang ada di meja ya" sahut seorang pembantu istana.

Para pembantu istana terlihat kembali ke dapur untuk memasak makan siang, Alioth masih seorang diri duduk di meja makan yang panjang itu.

Tak berapa lama, Damona masuk ke ruang makan dan segera duduk di samping Alioth. Alioth pun segera menyantap pancakenya itu dengan lahap, Nyonya Damona juga terlihat sedang menikmati sarapannya.

Keheningan terjadi diantara Alioth dan Damona, Alioth merasa sangat canggung berada di dekat sang Ibunya, ia sama sekali tidak bisa berkata apa apa.

Alioth pun segera menghabiskan sarapannya dan lekas meninggalkan Damona sendirian di ruang makan. Alioth berlari menuju kamarnya dan segera menghubungi Sarah.

"Sarah, apa kita bisa bertemu hari ini?" kata Alioth dengan suara yang gugup.

"Bisa, ada masalah apa Alioth? Tumben sekali kamu menghubungiku pagi pagi" jawab Sarah.

"Tidak... tidak ada masalah apa apa kok, ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Kalau begitu kita bertemu di taman kota Alcentria saja ya" kata Alioth menjelaskan.

"Baiklah Alioth, kita akan bertemu disana. Dah!" sahut Sarah sambil menutup teleponnya.

Alioth pun bergegas menuju ke kamar mandi dan melepas pakaiannya, ia lantas menghidupkan pancuran air dan air dingin jatuh ke kulit putihnya. Terlihat otot samar-samarnya dengan jelas. Tidak seperti Xander yang memiliki otot yang besar, Alioth hanya memiliki otot yang samar-samar.

Alioth juga menggosokkan sabun ke seluruh tubuhnya dan segera membilasnya. Setelah selesai ia langsung memakai pakaiannya, tak lupa ia juga memakai jaket coklatnya yang selalu ia kenakan. Alioth pun dengan cepat mengeringkan rambut pirang panjangnya dan mengepangnya, setelahnya ia menuju kebawah dan berpamitan kepada Ibunya.

Alioth berjalan kaki menuju Taman Kota Alcentria sambil memainkan ponselnya yang canggih.

Selama perjalanan, banyak mata yang tertuju pada Alioth, banyak juga yang menunjukkan raut keheranan tapi Alioth hanya tersenyum dan tidak terlalu memperdulikan sekitarnya.

Sesampainya di Taman Kota, Alioth langsung duduk di bangku yang berada di pojok taman, ia juga mengirim Sarah pesan jika ia sudah sampai. Tak berapa lama menunggu, Sarah mengejutkan Alioth dari belakang, terlihat tawa manis dari bibir kecilnya.

"Jadi Alioth, apa yang kau ingin bicarakan?" tanya Sarah singkat.

"Besok kita akan melakukan perjalanan menuju kota Eden, apa kau tidak penasaran dengan hal yang akan diperbicangkan nanti?" tanya Alioth menyahuti Sarah.

"Hmm... Tidak, tidak sama sekali. Memangnya kenapa?" tanya Sarah lagi.

"Kudengar Ibunda akan membicarakan sesuatu yang penting nanti, makanya aku penasaran. Apa Nyonya Eresh akan ikut ke kota Eden?" kata Alioth menjelaskan.

"Sepertinya tidak, Ibu sama sekali tidak tertarik dengan kehidupan bangsa Allogenes ataupun bangsa Angel. Beliau lebih suka mengurus bangsanya sendiri" kata Sarah dengan wajah yang sedih.

Mereka berdua pun meneruskan perbincangannya di taman yang indah itu. Alcentria adalah pusat kota bagi negeri Tartarus, dengan rerumputan yang keunguan dan langit yang berwarna merah muda, tempat ini bagaikan surga bagi seluruh makhluk hidup.

Banyak tumbuhan dan hewan yang tidak bisa ditemui di semesta manapun, hanya ada di sini saja. Selama mereka mengobrol, banyak orang yang menunjukkan raut jijik terhadap Sarah, Alioth pun menyadarinya dan melihat jika Sarah sangat terganggu dengan hal itu.

Alioth dengan cepat menarik tangan Sarah dan mengajaknya ke suatu tempat, tempat yang dimaksud adalah Pusat Studi dan Penemuan Tartarus, tempat dimana semua orang bisa berkumpul dan belajar. Namun sayangnya, mereka bertemu dengan Xander disana.

"Oh Alioth, sudah lama kita tidak bertemu. Kau masih saja berdua dengan makhluk ini hah?" kata Xander dari kejauhan.

"Dan Sarah, kudengar ayahmu akan mengujungi kota Eden besok. Kuharap kau tidak usah pergi bersama ayahmu, karena kau ini adalah aib bagi bangsa kami" sambung Xander mengejek.

"Sudah cukup, Xander! Bisakah kau berhenti mengatakan hal semacam itu?" kata Alioth dengan perasaan kesal.

"Sudah lah, Alioth. Aku lebih baik pulang saja, terima kasih sudah mengajakku jalan jalan di taman hari ini. Dan mungkin Xander benar, tidak seharusnya aku ikut ke kota Eden besok" kata Sarah sambil berjalan keluar.

"Sa-Sarah, Tunggu!" kata Alioth mengejar Sarah.

Alioth pun mengejar Sarah yang sudah keluar dari tadi, terdengar suara tawa dari Xander di belakangnya tapi Alioth tidak memperdulikannya.

Alioth pun memutuskan untuk mengantarkan Sarah menuju 'Gate of Dusk' yang berada di ujung barat kota Alcentria, gerbang ini yang menghubungkan antara kota Mictlan dan kota Alcentria.

Gerbang yang memiliki tinggi 30 kaki dan diameter 20 kaki dibangun oleh Nyonya Eresh, Ratu sekaligus Pemimpin bangsa Underworld lebih dari 10,000 tahun silam. Alioth pun terlihat berpamitan dengan Sarah yang mulai mengijakan kakinya menuju Gate of Dusk.

"Kau yakin tidak akan ikut ke kota Eden bersama ayahmu?" kata Alioth.

"Aku... akan aku pikirkan, Alioth. Masih ada 12 jam sampai esok hari kok" sahut Sarah sambil tertawa kecil.

Alioth bergegas untuk pulang karena hari sudah sore, ia berjalan seorang diri di tengah padang rumput yang bewarna keunguan. Banyak bintang yang sudah bermunculan walaupun langit masih terang, Alioth pun menghela nafas sambil melihat bintang bintang itu.

Ia masih memikirkan perkataan Xander tadi, perkataannya itu tetap saja menyakitkan bagi siapapun yang mendengarnya. Setelah lama berjalan, hari sudah mulai gelap, banyak bintang-bintang bermunculan di angkasa. Ia tiba tiba mengingat percakapan antara Damona dan para Menteri waktu itu.

Setelah sampai istana, Alioth langsung bergegas menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur. Ia dikejutkan dengan kedatangan Damona yang memanggilnya untuk makan malam, Alioth lekas bangun dari tempat tidurnya dan menuju kebawah bersama-sama.

Episodes
1 The Beginning of All Journey
2 The Birth of New Star
3 Garden of Eden
4 Adam and Eve
5 Secrets and Lies Ahead of Us
6 Project: Seraphim
7 The 7 Aeons
8 Rise of a New Day
9 One Thousand Wonderful Star
10 Five Rivers
11 Experiment 1006
12 Song of the Savior Part 1
13 Song of the Savior Part 2: Battle in the Wicked Wood
14 Song of the Savior Part 3: Revived
15 A Lucky Star
16 Over the Storms Part 1
17 Over the Storms Part 2
18 Over the Storms Part 3
19 The Night Warriors
20 The Downfall of Eclipse Kingdom
21 HOPE
22 All Hail to the King of Hell
23 Devil is in Disguise
24 A Place to call Home
25 The Universe Turned Upside Down
26 Princess Of Darkness
27 Last Paradise
28 Prince Without A Crown
29 Chapter of a New Era
30 The Birth of New Moon
31 Crescent Moon
32 The One Who Gazes at Stars
33 Lost and Found
34 The Hidden Truths
35 Ortus Lunae Dynastia
36 Benedictionem A Regina
37 Via Ad Septem Caelos
38 Nomen Tuum Scriptum In Caelo
39 Stellae Fulgebunt
40 Dies Coronationis
41 Destinatus Est Ut Salvet
42 Regina Tenebrarum
43 Càrcel
44 Ad Astra Et Luna
45 Duellum Apud Inferos
46 Overture of the Falling Star
47 Last Execution
48 Afterwards
49 Hiatus Notice
50 [Side Story Part 1] When the Dove held Branches
51 [Side Story Part 2] 40 Days before the War Began
52 [Side Story Part 3] Stars, Moon and the Goblin
53 [Side Story Part 4] Project: Quanta Act 1
54 Pengumuman Act 2
55 [Act 2 Episode 1]: An Endless Journey
56 [Act 2 Episode 2]: Return to Neverland
57 [Act 2 Episode 3]: Wish Made by the Star
58 [Act 2 Episode 4]: Chasing the Light and Shadow
59 [Act 2 Episode 5]: Lost Paradise
60 [Act 2 Episode 6] Hope from the Star
61 [Act 2 Episode 7]: Experiment 1007
62 [Act 2 Episode 8]: Heart of a God
63 [Act 2 Episode 9]: Against All Odds
64 [Act 2 Episode 10]: Whispers of Tomorrow
65 [Act 2 Episode 11]: A Dream Yet to be Dreamed
66 [Act 2 Episode 12]: Dancing With the Stardust
67 [Act 2 Episode 13]: Endless Abyss
68 [Act 2 Episode 14]: Brightest Star
69 [Act 2 Episode 15]: Little Alioth’s Dream
70 [Act 2 Episode 16]: Dream, Hope and the Future
71 [Act 2 Episode 17:] Where Dreams Refuse to Fall
72 [Act 2 Episode 18]: For Yesterday and Tomorrow
73 [Act 2 Episode 19]: Gazing at the Stars
Episodes

Updated 73 Episodes

1
The Beginning of All Journey
2
The Birth of New Star
3
Garden of Eden
4
Adam and Eve
5
Secrets and Lies Ahead of Us
6
Project: Seraphim
7
The 7 Aeons
8
Rise of a New Day
9
One Thousand Wonderful Star
10
Five Rivers
11
Experiment 1006
12
Song of the Savior Part 1
13
Song of the Savior Part 2: Battle in the Wicked Wood
14
Song of the Savior Part 3: Revived
15
A Lucky Star
16
Over the Storms Part 1
17
Over the Storms Part 2
18
Over the Storms Part 3
19
The Night Warriors
20
The Downfall of Eclipse Kingdom
21
HOPE
22
All Hail to the King of Hell
23
Devil is in Disguise
24
A Place to call Home
25
The Universe Turned Upside Down
26
Princess Of Darkness
27
Last Paradise
28
Prince Without A Crown
29
Chapter of a New Era
30
The Birth of New Moon
31
Crescent Moon
32
The One Who Gazes at Stars
33
Lost and Found
34
The Hidden Truths
35
Ortus Lunae Dynastia
36
Benedictionem A Regina
37
Via Ad Septem Caelos
38
Nomen Tuum Scriptum In Caelo
39
Stellae Fulgebunt
40
Dies Coronationis
41
Destinatus Est Ut Salvet
42
Regina Tenebrarum
43
Càrcel
44
Ad Astra Et Luna
45
Duellum Apud Inferos
46
Overture of the Falling Star
47
Last Execution
48
Afterwards
49
Hiatus Notice
50
[Side Story Part 1] When the Dove held Branches
51
[Side Story Part 2] 40 Days before the War Began
52
[Side Story Part 3] Stars, Moon and the Goblin
53
[Side Story Part 4] Project: Quanta Act 1
54
Pengumuman Act 2
55
[Act 2 Episode 1]: An Endless Journey
56
[Act 2 Episode 2]: Return to Neverland
57
[Act 2 Episode 3]: Wish Made by the Star
58
[Act 2 Episode 4]: Chasing the Light and Shadow
59
[Act 2 Episode 5]: Lost Paradise
60
[Act 2 Episode 6] Hope from the Star
61
[Act 2 Episode 7]: Experiment 1007
62
[Act 2 Episode 8]: Heart of a God
63
[Act 2 Episode 9]: Against All Odds
64
[Act 2 Episode 10]: Whispers of Tomorrow
65
[Act 2 Episode 11]: A Dream Yet to be Dreamed
66
[Act 2 Episode 12]: Dancing With the Stardust
67
[Act 2 Episode 13]: Endless Abyss
68
[Act 2 Episode 14]: Brightest Star
69
[Act 2 Episode 15]: Little Alioth’s Dream
70
[Act 2 Episode 16]: Dream, Hope and the Future
71
[Act 2 Episode 17:] Where Dreams Refuse to Fall
72
[Act 2 Episode 18]: For Yesterday and Tomorrow
73
[Act 2 Episode 19]: Gazing at the Stars

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!