The Divinity

The Divinity

The Beginning of All Journey

Berjuta-juta tahun yang lalu, dua makhluk yang dikenal sebagai Barbelo dan Monad lahir ke dunia.

Barbelo dan Monad adalah makhluk pertama yang lahir dari buah Pohon Kehidupan, dan mereka juga dijuluki "Dewa" oleh para pengikutnya. Buah-buah ini jatuh dari Pohon Kehidupan dan membentuk Barbelo dan Monad.

Barbelo digambarkan sebagai ibu, dengan citra feminin dan sosok yang lembut. Monad, di sisi lain, digambarkan sebagai Bapa, dengan penampilan maskulin dan sosok yang tegas. Selama 'kelahiran' mereka, Barbelo dan Monad tidak memiliki tubuh fisik, hanya roh.

Barbelo dan Monad menciptakan 'samudra' pertama yang disebut 'Samudra Kosmik'. Samudra Kosmik seluas alam semesta dan dipenuhi dengan jiwa-jiwa makhluk lain yang terlahir dari Pohon Kehidupan.

Ukurannya tidak terbatas, tidak berbentuk, dan sangat berbahaya, Samudra Kosmik tidak memiliki awal dan akhir. ‘Chaos’ atau kekacauan adalah deskripsi yang tepat untuk menggambarkan Samudra Kosmik. Setelah menciptakan Samudra Kosmik, Barbelo dan Monad menciptakan Adam dan Hawa dan menjadikan kedua makhluk ini sebagai pasangan.

Monad, di sisi lain, menciptakan 'anak-anak Adam' bernama Zoe, Lilith dan Eva. Monad juga menciptakan 'dewa-dewa' lainnya. Tidak seperti manusia, 'dewa-dewa' tersebut memiliki kekuatan yang besar untuk melindungi umat manusia.

Pada awalnya, Adam dan Hawa serta anak-anak mereka tinggal di surga. Namun, Adam menikahi salah satu anak mereka, Lilith. Monad sangat marah dan mengusir Adam dan Hawa dari surga. Monad memenjarakan Lilith di neraka yang disebut 'Tartarus'.

Tartarus adalah sebuah planet yang jauh dari Bumi untuk memisahkan Adam dan Lilith yang saling jatuh cinta. Monad juga memberikan julukan "Iblis" kepada Lilith untuk menakut-nakuti anak-anak Adam dan manusia lainnya.

Akhirnya, Adam mengetahui keberadaan Lilith, cinta dalam hidupnya. Ditemani oleh Hawa, istrinya, Adam dan Hawa pergi ke Tartarus.

Adam dan Hawa meninggalkan anak-anak dan umat manusia di Bumi dan memilih meninggalkan Bumi. Monad mengetahui hal ini tetapi membiarkannya dan mengikuti Adam dan Hawa dalam bentuk seekor naga.

Barbelo, yang mengetahui bahwa Monad memenjarakan Lilith, memutuskan untuk mengubah Tartarus dari Neraka ke Surga. Barbelo melakukan ini agar Adam dan Hawa dapat hidup di tanah yang damai dan tenang.

Setelah menciptakan Tartarus, Barbelo menciptakan dunia lain melalui Samudra Kosmik. Barbelo memperluas Samudra Kosmik hingga tak terbatas dan menjadikan Tartarus sebagai pusat kehidupan dan pusat alam semesta, melupakan Bumi.

Barbelo memutuskan untuk tinggal di Tartarus dan mengambil bentuk 'manusia'. Barbelo mempercantik Tartarus dengan menciptakan langit berwarna merah muda dan tanah berwarna ungu. Barbelo juga menciptakan 'Tujuh Surga', yang ditempatkan di cabang-cabang Pohon Kehidupan. Dari Pohon Kehidupan ini, Barbelo juga menciptakan makhluk lain seperti bangsa Angel.

Tanpa sepengetahuan Monad, Lilith memiliki anak dengan Adam. Anak-anak Lilith berwajah buruk rupa, dengan ciri-ciri berupa tanduk di dahi mereka. Tidak seperti manusia, anak-anak Lilith memiliki kulit merah menyala dan mata hitam pekat.

Setelah Monad mengetahui bahwa Lilith memiliki anak dengan Adam, Monad mengutuk anak-anak Lilith untuk dibenci dan tetap berpenampilan buruk rupa.

Monad menciptakan "Neraka" untuk memenjarakan Lilith dan anak-anaknya. 'Neraka' tersebut diciptakan di bawah tanah Tartarus dan disegel agar Lilith dan anak-anaknya tidak bisa keluar dari 'neraka' ini. Inilah sebabnya mengapa anak-anak Lilith dijuluki ‘Underworld’ atau 'penghuni Dunia Bawah'.

Namun tragedi terjadi 40.000 tahun yang lalu ketika Hades, pemimpin Underworld, menjerumuskan Tartarus ke dalam kegelapan. Semua dewa berusaha untuk mengalahkannya, tapi sayangnya mereka semua tewas dalam pertempuran.

Perang besar ini berlangsung sekitar 40 hari sampai Damona Castor datang ke Tartarus dan akhirnya mengalahkan Hades dalam pertempuran.

Barbelo kemudian mempercayakan Tartarus kepada Damona, meskipun dia hanya orang luar.

Perang Besar menghancurkan Tartarus, banyak tempat menjadi debu, dan banyak peradaban lenyap.

Untuk memperbaiki kerusakan tersebut, Barbelo memutuskan untuk mengorbankan dirinya sendiri, mengubah sejarah dan menghapus ingatannya.

Namun, sebelum dia melakukan itu, dia bertemu dengan Monad dan mengatakan bahwa di masa depan, seorang anak laki-laki berambut pirang akan menemuinya.

Barbelo juga mengatakan kepada Damona untuk menjadi ibunya dan menamai anaknya kelak dengan nama Alioth.

Alioth Castor merupakan anak dari seorang dewi air, pemimpin negeri Tartarus. Seorang pria yang akan menjadi pemimpin di masa depan, tetapi dia tidak tahu bahwa ibunya menyimpan rahasia terbesar di tanah Tartarus. Dia tidak akan memiliki kehidupan yang baik di masa depan.

500 tahun kemudian, Alioth tumbuh menjadi seorang jenius yang tampan, karismatik, dan baik hati, seperti ibunya. Dia juga tumbuh menjadi anak yang intuitif yang dihargai oleh banyak orang dan memiliki imajinasi yang kuat.

Meskipun Alioth tumbuh di lingkungan kerajaan, dia tidak berkepala besar seperti yang diperkirakan orang. Dengan rambut pirang sebahunya, dia bersedia melakukan apa pun yang diperintahkan oleh ibunya.

...****************...

Hari itu, Alioth bersama seorang gadis mengunjungi Pusat Penemuan Tartarus di pusat kota. Gadis cantik itu bernama Sarah, anak dari bangsawan bernama Raguel yang juga merupakan bangsa Angel.

Sarah memiliki rambut hitam pekat panjang sepinggang dengan dua tanduk kecil di dahinya, meskipun Sarah merupakan turunan dari bangsa Underworld tapi Alioth tidak jijik ataupun malu dekat dengannya, hal ini juga yang membuktikan bahwa Alioth memiliki hati yang besar.

Sarah yang juga merupakan teman masa kecilnya selalu merasa malu jika berada dekat dengan Alioth, hal ini dikarenakan bangsa Allogenes sangat jijik dan membenci bangsa Underworld. Banyak orang yang mengatakan hal buruk kepada Sarah tapi Alioth dengan tegas membantah itu semua dan tetap berteman dengannya hingga berabad abad lamanya.

"Hah akhirnya sampai juga! Aku akan membuat mesin terbang yang bernama jetpack agar kita tidak membutuhkan mesin yang bernama pesawat itu lagi, hahaha," ucap Alioth dengan percaya diri.

"Bukankah kau sudah mengatakan itu kemarin? Seingat aku si kau sudah mengatakan soal mesin itu ribuan kali hahaha" kata Sarah mengejeknya.

"Ya karena aku tidak pandai membuat sesuatu, aku hanya bisa menghayal setinggi langit," sahut Alioth

"Kau pasti pandai kok, bangsa Allogenes kan merupakan bangsa paling cerdas di semesta. Sedangkan aku hanya dari bangsa Underworld," sambung Sarah.

"Hey kau bicara apa si! Jangan bicara yang tidak tidak deh, aku tidak suka."

Mereka berdua pun masuk kedalam bangunan yang berbentuk seperti kerang itu. 'Pusat Studi dan Penemuan Tartarus', itu nama tempat yang Alioth dan Sarah kunjungi.

Tempat ini sangat luas, mungkin bisa sampai ribuan hektar luasnya, tempat ini sengaja dibangun oleh Damona untuk keperluan bangsa Tartarus dan bangsa bangsa lainnya yang ada di semesta Centaurus.

Dengan percaya diri, mereka masuk ke dalam 'Pusat Studi dan Penemuan Tartarus'. Mereka pun menemui Miss Astra, yang merupakan resepsionis Pusat Studi.

Setelah menemui Miss Astra, Alioth dan Sarah langsung menuju lab penemuan untuk menciptakan barang barang yang tidak pernah dipikirkan umat Tartarus sebelumnya.

Sayangnya, mereka bertemu dengan Xander dari bangsa Angel, orang yang sangat benci bangsa Underworld keseluruhan. Ia merasa Ayah dari Sarah mengkhianati Bangsa Angel dengan menikah dengan seseorang dari Bangsa Underworld.

"Hey Alioth, kau masih dekat dekat dengan gadis buruk rupa itu hah? Kau tidak ingat? Dia kan keturunan bangsa iblis, Apa kau tidak malu jalan dengan iblis seperti dia?" ucap Xander.

"Xander, bisakah kau menjaga perkataanmu! Kau kan dari Bangsa Angel, harusnya kau malu dengan title 'Kebangsawanan'-mu itu. Kau sama sekali tidak menunjukkan perilaku seorang bangsawan, memalukan," sahut Alioth membentak.

"Aku si hanya mengingatkan tapi kau sama sekali tidak sadar. Berhati hatilah, bisa saja Ia merencanakan sesuatu yang jahat, hahaha," jawab Xander sambil menertawainya.

"Sudah lah Alioth, jangan dipikirkan. Xander memang seperti itu wataknya, dia selalu menganggap kalau aku hanya aib bagi bangsa Angel," kata Sarah dengan wajah yang suram.

"Kau itu bukanlah aib Sarah, aku tidak peduli kau dari bangsa mana selama kau ini teman ku," kata Alioth sambil memeluknya.

Alioth dan Sarah meneruskan proyek buatan mereka yang digadang gadang akan menjadi salah satu penemuan terhebat bagi umat Tartarus, mereka di sana sampai lupa waktu jika hari sudah mulai gelap, Sarah pun kembali ke kota Mictlan.

Kota Mictlan merupakan kota di Negeri Underworld, kota ini dipenuhi makhluk makhluk aneh termasuk para iblis. Kota ini juga dipenuhi oleh api dan lava yang merah menyala, panasnya bisa menyamai panas matahari bahkan lebih, sangat berbanding terbalik dari kota Alcentria ataupun Eden bagi para bangsa Angel.

Alioth remaja pun pulang dengan senang hati karena sudah menyelesaikan proyek nya ini. Dibantu temannya Sarah, Ia tidak sabar menguji cobakan penemuannya, walaupun hati kecilnya takut kalau mesin penemuannya ini gagal total tapi ia merasa lega karena sudah berabad abad lamanya Ia merencanakan penemuannya ini dan akhirnya selesai juga.

Setelah sampai di rumah, Alioth berencana untuk menunjukkan hasil penemuannya kepada ibunya. Namun, Damona sedang berbincang di ruang rapat khusus bersama para Menteri.

Tak Sengaja, Alioth yang polos mendengar sedikit perbincangan ibunya, Ia mendengar kalau semesta mereka sedang diambang kehancuran dan Damona pun tidak tahu harus bagaimana.

Merasa menyesal sudah mendengar percakapan yang rahasia itu, Alioth berlari ke kamarnya dan memikirkannya. Ia tidak tahu harus bagaimana menyikapinya jika sang Ibunda menceritakan ini kepada dirinya langsung, Ia lantas memikirkan dimana dia dan para rakyatnya akan tinggal jika semestanya benar benar hancur berkeping-keping.

Ia pun melihat hasil penemuannya yang ternyata sia sia, "untuk apa aku membuat karya itu kalau semesta ku akan hancur?" pikirnya begitu. Ia pun segera tidur dan melupakan percakapan itu.

Keesokan harinya, Alioth remaja dibangunkan oleh para asisten istana untuk segera sarapan, Ia pun segera turun ke ruang makan dan melihat sang Ibunda terlihat cerah seperti biasanya. Ingin sekali hati kecilnya bertanya soal percakapan kemarin tapi Ia takut, takut kalau Ia mengacau. Ia pun berusaha melupakannya tapi tidak bisa, Damona rupanya mengetahui sesuatu dari sikap yang ditunjukkan Alioth.

"Alioth, kamu kenapa sayang? Ibunda perhatikan kamu dari tadi murung begitu. Sini ceritakan semuanya," ucap Damona.

"Ah.. tidak ada apa-apa kok Ibunda, Alioth hanya memikirkan mesin yang Alioth buat kemarin bersama Sarah mau diapakan," jawabnya mengelak.

"Oh mesin penemuan mu sudah selesai? Ibunda boleh liat kan? Nanti kita coba di luar ya bersama Sarah," balas Damona.

"Baik Ibunda," sahut Alioth.

Beruntung Damona tidak mengetahui apa yang dipikirkan Alioth, ia juga berencana mencoba penemuannya dan berharap tidak mengalami masalah yang fatal.

Selesai sarapan, Alioth kembali ke kamarnya untuk segera membersihkan tubuhnya dan bersiap siap, tak lupa Alioth juga menghubungi Sarah untuk menemuinya di suatu tempat.

Siang harinya, cuaca panas tak seperti biasanya," ini kah tanda tanda semesta Alioth akan hancur? Mungkin ini karena Centaurus memiliki dua bintang paling terang yaitu Alpha Centauri dan Beta Centauri", pikir Alioth.

Sekitar pukul 11 siang waktu Tartarus, Sarah bersama Ayahnya Raguel datang menemui Alioth di halaman dekat Pusat Studi dan Penemuan Tartarus. Alioth masih menunjukkan wajah yang murung namun Sarah mencoba membuatnya cerah kembali.

"Alioth, aku perhatikan wajahmu murung dari tadi. Kenapa? Ayo kita coba alatmu ini," kata Sarah menghampirinya.

"Ah iya, aku hanya memikirkan jika alat ini gagal total. Pasti sangat memalukkan," hahut Alioth.

"Kau ini bicara apa si? Ayo, aku yakin alatmu pasti menakjubkan."

"Iya, ayo coba di sebelah sana."

Alioth remaja pun berlari kecil menghampiri Sarah yang sudah membawa mesin penemuannya, Alioth tanpa sadar melihat ke arah sang Ibunda yang sedang berbincang kepada Ayahnya Sarah.

Terlihat dengan jelas raut kaget dari wajah Raguel, Ayah dari Sarah. Ia pun penasaran apa yang diperbincangkan oleh sang Ibunda namun perhatiannya teralihkan ketika Sarah memanggilnya dari kejauhan, Ia pun melupakan sang Ibunda sementara dan meneruskan percobaan pada penemuannya itu.

Terpopuler

Comments

Aegis Aetna

Aegis Aetna

Akhir dialog kasih titik bang.

2024-07-25

1

Aegis Aetna

Aegis Aetna

suaminya yang selingkuh, istrinya ikut kena.

2024-07-25

1

Aegis Aetna

Aegis Aetna

kalo ada yang nyiptain seharusnya memiliki awal dong, kecuali udah ada bahkan sebelum pohon kehidupan ada, baru bisa disebut gak memiliki awal.

2024-07-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!