Bab 10: Kisah Masa Lalu

"Pak anda harus..." Romi mengingatkan.

"Iya, aku tahu." Sahut Victor segera, tatapannya masih terpaku pada Seruni.

Victor masih terdiam. Perasaan rindu yang muncul di hatinya melarangnya pergi. "Kamu akan pulang? Aku tidak melihatmu menggunakan kendaraan. Aku bisa mengantarmu."

Bahasa Victor begitu baku. Karena tinggal di luar negeri dalam waktu yang lama, bahasa Indonesianya menjadi sedikit berubah. Seruni tersenyum mendengar cara bicara Victor yang berbeda. Lalu Seruni menggelengkan kepalanya. "Gak usah, makasih. Aku bisa pulang sendiri. Kayaknya kamu juga lagi buru-buru."

"Aku ingin mengantarmu." Tak tahu ada apa dengannya, namun Victor masih ingin berada bersama Seruni. Tatapannya bahkan tak bisa ia alihkan dari kedua manik Seruni. Ia mendekat dan nalurinya menuntunnya untuk menyentuh lebam di pipi dan di sudut bibir Seruni. "Kenapa kau terluka?"

Getaran yang terasa familiar pun Seruni rasakan di dalam hatinya, tepat saat Victor menyentuh pipinya. Semua kenangan yang terjadi di antara mereka seakan baru terjadi kemarin. Seakan dua belas tahun mereka terpisahkan itu tak pernah terjadi.

'Hentikan Seruni.' Tegur akal sehatnya.

Seruni merespon teguran itu. Ia memalingkan wajahnya agar tangan Victor terlepas dari pipinya. Victor pun tersadar dan menjauhkan tangannya dengan salah tingkah.

'Kamu dan Victor sudah lama berakhir. Kalian bukan siapa-siapa sekarang.' Kembali Seruni mendapat teguran.

"Aku gak apa-apa, kok. Ini aku jatuh di tempat kerja." Dusta Seruni.

"Kau bekerja di The Luxury Hart Hotel?" Tanya Victor pura-pura tidak tahu.

"Kok kamu bisa tahu?" Tanya Seruni heran.

"Logo itu..." Victor menunjuk pada logo yang ada di dada sebelah kiri atas pada seragam yang Seruni gunakan.

"Oh..." Seruni tertawa canggung.

"Selamat. Kamu pasti sekarang menjadi seorang juru masak yang handal di dapur hotel bintang lima itu." Ujar Victor sedih. Padahal ia tahu Seruni hanyalah seorang pekerja paruh waktu yang baru saja ia pecat. Juga kenyataan bahwa Seruni baru saja menjadi korban dari insiden penganiayaan itu.

"Itu..." Seruni bingung akan mengatakan apa.

"Sekarang biarkan aku mengantarmu pulang." Ajak Victor.

Segera Seruni menggelengkan kepalanya. "Gak usah, Victor. Aku masih ada urusan. Kamu duluan aja."

Victor yang sedang terburu waktu, juga tak ingin membiarkan Seruni sendiri pun meraih tangan Seruni. Sontak Seruni meringis saat satu bagian di pergelangan tangannya dipegang oleh Victor.

"Kenapa?" Victor terkejut, pasalnya ia memang memegang kulit yang tak rata di pergelangan tangan Seruni. Dan saat ia melihatnya, Victor melihat seperti luka bekas sundutan rokok di sana.

Segera Seruni menarik tangannya dan menyembunyikannya. "Maaf, aku duluan." Ia pun segera berlari dari sana. Ia tak ingin Victor mengetahui seperti apa hidupnya sekarang. Ia juga tak ingin menggali lebih dalam kenangan yang selama ini sudah susah payah ia kubur dalam-dalam.

Victor menahan kakinya yang akan melangkah mengejar Seruni. Ia teringat siapa dirinya, ada apa di antara Seruni dan dirinya sekarang. Tak seharusnya ia membiarkan masa lalu yang sudah ditinggalkannya, untuk ia lanjutkan sekarang.

Alih-alih mengejar Seruni yang sudah berlari jauh, Victor pun memasuki mobilnya dan berangkat menuju Bandung.

Malam hari, ia kembali ke rumah kediaman Emran Hartono, sang ayah. Namun Victor tak bisa tidur malam itu. Ia terus teringat pada Seruni. Ia pun menghubungi Romi di malam yang sudah larut itu.

"Carikan aku informasi mengenai Seruni sedetail mungkin. Besok pagi aku ingin informasi mengenai dirinya sudah aku terima." Titahnya.

Pagi harinya, ia sarapan bersama sang ayah di ruang makan.

"Apa kau sudah memutuskan?" Tanya Emran.

"Sepertinya aku akan menyetujui untuk mengelola The Luxury Hart Hotel Company seperti yang Pak Zain tawarkan padaku."

"Benarkah?" Emran sedikit terkejut. "Ayah kira kamu akan menolak menggantikan Zain yang pensiun dari jabatannya."

"Bukankah Ayah ingin salah satu bisnis terbesar milik Ayah ini dipegang langsung olehku? Sekarang aku akan mewujudkannya. Lagipula aku bosan berada di London."

"Bagaimana dengan Marsha dan Jason?"

Sontak Victor tertegun. Ia pun sempat memikirkan hal ini. "Tidak akan ada masalah. Lagipula Jason sudah cukup besar. Ia lebih sering bersama teman-temannya. Ada telepon dan video call yang bisa menghubungkan kami kapanpun kami ingin mengobrol."

"Kau tak akan membawa mereka pulang ke Indonesia?" Emran ingin Victor dan keluarga kecilnya itu tinggal bersamanya di sini. Sejak lama ia menginginkannya, namun Victor tak pernah mengabulkannya.

"Marsha sibuk dengan pekerjaannya sebagai fashion designer. Dia tak akan mau pindah kemari. Dan Jason, tidak akan tinggal di sini sebelum ia menyelesaikan sekolahnya."

"Jadi, jika Ayah rindu pada cucu Ayah, Ayah masih harus terbang ke London?"

Victor tersenyum. "Ayah sendiri yang menginginkan Jason untuk menempuh pendidikan terbaik di sana. Ayah bilang, Jason tak boleh sama sepertiku, sekolah di sekolah biasa."

"Iya itu memang benar. Syukurlah kejadian itu terjadi waktu itu. Hingga kamu bisa melupakan perempuan miskin itu."

Sontak hati Jason memanas. Namun lagi-lagi ia berusaha menepisnya. Ia sudah menentukan pilihan, dan ia memilih untuk jalan hidup yang sekarang dijalaninya.

"Sudahlah, Ayah. Itu adalah aku saat masih sangat muda."

"Tapi Ayah ingatkan, jika kamu memutuskan untuk kembali kesini, jangan sampai kamu melakukan kesalahan seperti dulu. Jangan mencoba untuk mencari tahu dimana perempuan itu." Tegasnya.

Victor terdiam sesaat, kemudian ia tersenyum. "Tentu saja, Ayah. Aku yakin sekarang Seruni juga sudah memiliki kehidupannya. Ia mungkin sudah menikah dan memiliki anak. Kalaupun kami bertemu, itu tidak ada artinya bagiku." Dusta Victor.

Semua itu dusta, karena alasan yang membuat dirinya memilih untuk mengelola hotel milik sang ayah adalah karena Victor memang ingin mengetahui seperti apa kehidupan Seruni sekarang. Ia merasa banyak hal yang janggal yang membuatnya penasaran dan tak bisa tinggal diam.

Di mobil, Romi melaporkan informasi yang berhasil didapatkannya mengenai Seruni. "Seruni lulus dengan predikat cum laude di jurusannya, pendidikan tata boga. Tak lama dari kelulusannya, ibunya meninggal dunia. Kemudian ia menikah dengan seorang pria bernama Malik. Keluarga Malik memiliki bisnis keluarga, mereka memiliki beberapa restoran di Jakarta dan Bandung. Seruni dan Malik sempat tinggal di Bandung untuk menjalankan restorannya di sana. Namun ternyata bisnisnya tidak berjalan lancar karena Malik yang ternyata diketahui memiliki banyak hutang karena kebiasaannya bermain judi online. Seruni pun baru mengetahui hal itu beberapa bulan kemudian, di saat banyak penagih hutang datang ke restoran mereka. Perlahan restoran mereka bangkrut satu persatu demi membayar hutang-hutang Malik. Tentu keluarga Malik menyalahkan Malik dan Seruni atas kebangkrutan itu. Keluarganya juga sudah tak mau berhubungan lagi dengan keduanya. Malik menjadi depresi dan melakukan KDRT pada Seruni. Sejak saat itu Seruni yang menjadi tulang punggung keluarga, sedangkan Malik semakin kacau. Ia menjadi pecandu alkohol dan kebiasaannya berjudi, tetap dilakukannya."

Victor meremas marah kertas-kertas yang berisi informasi yang Romi cari mengenai Seruni. "Lalu kenapa Seruni tetap bersama laki-laki seperti itu?! Kenapa dia tidak meninggalkannya?"

"Maaf untuk itu, saya belum mendapatkan informasinya, Pak. Dan satu lagi, Seruni sepertinya mengalami masalah dengan kesuburannya. Karena setelah bertahun-tahun mereka menikah, mereka belum juga memiliki anak."

"Apa?" Victor cukup tercengang mendengarnya.

Hatinya terasa begitu sakit membayangkan bagaimana kehidupan Seruni selama ini. Rasa bersalah kembali menghukum Victor.

'Seruni, seandainya dulu aku tidak melakukan kesalahan itu. Kita pasti masih bersama sekarang, dan kamu tak perlu hidup seperti ini.' Sesalnya. Victor mengusap kedua matanya dengan kasar. 'Maafkan aku, Tuan Puteri. Maafkan aku.'

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

cinta lama belum kelar nihhhh🤔🤔🤔🤔🤔

2024-06-25

1

Asep Saepudin

Asep Saepudin

sebaiknya Viktor menjauhi seruni,kasihan...udh punya suami tempramen.smga seruni mendapatkan kebahagiaan,

2024-05-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!