Sebuah penawaran

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di sisi lain, Aura di paksa untuk masuk ke dalam kamar Faldo setelah mengganti bajunya dengan baju yang baru pemberian Aileen sesuai perintah Devan.

Tubuh wanita cantik itu terdorong masuk setelah Aileen mendorong dari balik pintu. "Masuklah dan temui Tuan Faldo!"

Seketika itu pula pintu tertutup dan di kunci dari luar. Dan seperti biasanya pintu kamar setiap petinggi atau keluarga dari Ketua black venom akan di jaga oleh pengawal sampai kegiatan Tuannya selesai di dalam Kamar.

Seketika wajah Aileen nampak cemas karena Tuan Devandra tak kunjung datang setelah panggilan telepon mereka selesai setengah jam yang lalu. Ia sengaja mengulur-ulur waktu siapa Aura tak di paksa masuk ke dalam kamar Faldo sebelum Tuan Devandra sampai di dalam mansion utama.

"Ya Tuhan aku harap Tuan Devandra akan segera tiba, Kenapa lama sekali? bukannya tadi dia bilang hanya akan ke kantor polisi terdekat? Tapi kenapa sampai Sekang belum pulang juga?"

Sekali pertanyaan berkecamuk di dalam otak kecilnya seraya berjalan mondar mandir seperti setrikaan di depan kamar Tuan Faldo.

"Jadi bagaimana dengan tawaranku? Apa kau sudah memikirkannya?" Faldo nampak berjalan mendekati Aura yang nampak berjalan mundur hingga tubuhnya membentur Pintu kamar yang sudah tertutup rapat dengan penjagaan ketat di luarnya. Faldo nampak melihat ada sorot ketakutan di mata Aura yang saat ini tubuhnya nampak bergetar hebat. Air matanya ingin segera turun namun sekuat mungkin ingin ia tahan agar tidak terlihat lemah di depan mata Faldo yang nampak tersenyum remeh ke padanya.

"Apa maumu? Jangan mendekat, berhenti di situ!" Dengan ketus Aura nampak menghalangi langkah kaki Faldo agar tidak semakin mendekat padanya dengan merentangkan kanannya ke depan.

"Ck. Sudah hampir mati tapi kau masih juga sombong Nona." Cibir Faldo menghentikan langkahnya seraya bersedekah dada menatap ke arah Aura dengan tajam.

"Harusnya kau bangga karena aku memberikan penawaran padamu untuk menjadi ratu ke dua di mansion ini setelah Kak Soraya istri dari kakakku! Atau jangan-jangan memang benar isu yang berkembang di mansion ini jika kaulah wanita yang dulu sudah berani menolak kakakku hingga membuatnya patah hati?"

Deg

Jantung Aura berdetak lebih cepat setelah mendengar Ucapan Faldo mengenai patah hatinya Devan karena ponolakan yang ia pernah lakukan pada Pria itu. "A____Apa maksudmu?" Aura begitu penasaran dengan ungkapan Faldo barusan hingga membuatnya memberikan diri untuk bertanya.

"Ck. Ku kira seorang reporter berita sebuah televisi terkenal seperti dirimu pastilah cerdas dalam membaca suasana dan mengartikan sebuah kata-kata, Namun ternyata otakmu itu sangat kecil hingga terlihat jika sebenarnya kau tidak begitu pintar dan mungkin saja kau bisa menjadi seorang presenter berita karena bantuan orang dalam alias nepotisme, mengingat tempatmu bekerja saat ini adalah stasiun televisi milik ayahmu sendiri!"

Cibir Faldo seraya tertawa sumbang.

"ITU TIDAK BENAR."

Dengan Tegas Aura membantah Ucapan Faldo yang meragukan kemampuannya, Ia bukanlah tipe anak-anak manja yang memanfaatkan kekuasaan orang Tuanya untuk meraih kesuksesannya di usia muda. Bahkan dulu ia mulai semuanya dari Nol dengan menjadi reporter magang lebih dulu. Bahkan ia harus cukup lama menyembunyikan identitasnya sebagai seorang Putri pemilik Stasiun televisi tempatnya bekerja supaya tidak ada yang curiga jika dirinya bisa masuk ke sana melalui jalur Nepotisme seperti apa yang di tuduhkan Faldo padanya.

"ck.sudahlan mengaku saja! Aku tidak masalah jika calon istriku adalah wanita licik seperti dirimu yang menghalalkan segala cara untuk kesuksesannya karena sejak kecil aku sudah terbiasa melihat seorang penjilat yang ingin sukses tanpa mau bekerja keras."

Tentu saja ucapan Faldo barusan benar-benar melukai harga diri Aura yang merasa apa yang yang di katakan Faldo itu tidak benar. Bahkan publik baru tau jika ia Putri tunggal Dari Seorang Tanu Hadisuteja pemilik stasiun televisi Art.Tv baru-baru ini setelah keluarganya mengumumkan pertunangannya dengan sang kekasih beberapa hari yang lalu.

"Ternyata selain cabul kau itu sangat menjijikan tuan Refaldo Mahendra. Memangnya siapa yang Audi menikah denganmu dan harus tinggal di mansion kotor ini? Kau jangan bermimpi terlalu tinggi! Bahkan sekelas Kakakmu yang tampan, kaya raya dan digandrungi banyak wanita saja aku tolak karena tidak Sudi menjadi istrinya, apalagi Kau!"

Tanpa sadar Aura malah memuji Devandra demi untuk mencari alasan untuk menolak Faldo menjadi Prianya.

Plok Plok Plok

"Hahahahahha". Faldo nampak menertawakan Aura sembari bertepuk tangan. "Kau itu lucu sekali Nona, Tenanglah sedikit!" Ujar Faldo seraya mencubit Pipi Aura dengan sangat gemas. Lantas setelahnya pria itu berbalik badan untuk menuju Ke arah Ranjangnya dan seketika itu pula ia menjatuhkan bobot tubuhnya ke atas Ranjang king size miliknya.

"Ah iya aku lupa." Gumam Faldo seraya bangkit dari ranjang untuk membuka laci meja yang ada di samping ranjangnya. "Kau lihat itu!" Faldo melemparkan beberapa foto yang sempat di ambil anak buahnya di ruang bawah tanah tanpa sepengetahuan Devan.

Plak

Beberapa lembar foto berceceran di atas lantai dan salah satunya jatuh tepat di atas kaki Aura dalam posisi terbalik.

"Apa ini?" Tanya Aura yang berusaha menjangkau kertas yang Faldo lemparkan tadi.

"Kau lihat saja sendiri!"

Beberapa detik kemudian matanya nampak membola hingga seketika Jantungnya seakan ingin meloncat dari tempatnya.

"Daddy" Aura tak dapat membendung lagi air matanya yang seketika itu pula luruh. Ia tidak menyangka jika Nasib Daddy-nya akan sama dengannya di kurung oleh anak buah Devandra. Ia melihat dengan jelas di dalam foto itu jika nampak Liam kaki tangan Devan yang tengah menyeret ayahnya masuk ke dalam sel tahanan. "Kau apakan Daddy Ku?" Bentak Aura dengan suara yang cukup tinggi, Bahkan gadis itu berjalan mendekat hingga berani mencengkeram kerah baju Faldo yang saat ini tengah tersenyum mengejek ke arahnya.

"Wo-Ho tenanglah Gadis manis." Kata Faldo seraya ingin melepaskan cengkeraman tangan Aura dari bajunya. Pria itu nampak menepuk-nepuk bajunya seakan membersikan kotoran yang tertempel di bajunya akibat sentuhan Aura barusan. "Dengarkan aku baik-baik! Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu kali ini, tapi aku ingin membuat sebuah penawaran bagus denganmu, Jika kau tidak mau menjadi Istriku maka kau harus menjadi selirku! Apa kau setuju"

Cuih

Aura dengan berani meludahi wajah tampan Faldo hingga reflek membuat kedua matanya pria itu terpejam.

"BERENGSEK, Kali ini aku bersumpah akan menjual mu kerumah bordir saja biar kau menjadi pelacur di sana."

dengan amarah yang membuncah Faldo nampak mencekik leher Aura hingga membuat gadis itu kesulitan untuk bernafas.

Episodes
1 Mencari kesepakatan
2 Jalan Negosiasi
3 Harem
4 Psikopat
5 Perdebatan
6 Selir Sang Mafia
7 Adik kakak sama saja
8 Refaldo Mahendra
9 Awal mula kekesalan
10 Sedikit perhatian
11 Kemunculan Dedengkot Black Venom
12 Kemunculan Oppa
13 Kisah Edgar
14 Lerdric eels
15 Soraya Ganesa
16 Sebuah penawaran
17 REFALDO MAHENDRA Vs DEVANDRA MAHENDRA
18 Cibiran
19 Kegundahan hati Aura
20 Pertemuan Aura Vs Soraya
21 Rahasia soraya
22 Sikap Devan
23 Sekelumit rasa
24 Wujud asli DeVan
25 Rencana
26 Dongeng
27 Berita kehilangan
28 Labirin neraka
29 Labirin kematian
30 Secercah harapan
31 Gadis yang malang
32 Hukuman
33 Ketegangan
34 Ejekan
35 Hampir saja ketauan
36 visual
37 Terenggut paksa
38 Mulai menyimpan rasa
39 Ketahuan
40 Tertangkap basah
41 Hukuman
42 Percobaan bunuh diri Aura
43 Paniknya Devan
44 Rumah sakit
45 Donor
46 Sadar
47 Sadar
48 Memindah Aura
49 Sikap tegas Devandra
50 kehilangan yang paling berharga
51 Perubahan sikap
52 Perubahan sikap 2
53 53
54 54
55 55
56 munculnya masalah
57 Klan Penipu
58 Wajah asli Devandra 1
59 Jiwa psikopat Devan
60 Terjebak
61 Hamil??
62 Mengambil sikap
63 Kerinduan
64 Kerinduan 2
65 penawaran
66 Devan Vz Soraya 1
67 Devan Vz Soraya 2
68 68
69 69
70 Pemaksaan
71 Tertangkap basah
72 Tertangkap basah 2
73 menguping
74 Kecemasan liam
75 Mulai siasat
76 Kemarahan seorang ayah.
77 Kemarahan seorang ayah.
78 Kesepakatan
79 Sedikit rasa
80 Apes
81 Pengusiran.
82 Kembali
83 Janji Aura
84 Kekesalan Soraya
85 Perdebatan
86 Putusan
87 Mulai menyimpan rasa
88 Drama
89 Ketahuan
90 Rencana Soraya
91 Ungkapan Hati
92 Perdebatan antar selir
93 kekacauan
94 Jebakan
95 Senjata makan Tuan.
96 Penolakan
97 Penolakan 2
98 Mulai terbongkar
99 Terbongkar
100 Terbongkar 2
101 Keributan
102 Tamparan
103 Kemarahan Nyonya Bella
104 terbongkar
105 Calon mertua
106 Meminta restu.
107 Soraya vs Amora
108 Meminta restu
109 Terjual
110 Terjual 2
111 Karma
112 Mulai membaik
113 awal mulanya kehancuran
114 Kabur
115 Mansion kedua
116 Konferensi pers.
117 Pembunuhan
118 Pernikahan
119 Kisah sebenarnya
120 kisah sebenarnya
121 Azab diana
122 Dendam Soraya
123 Derita wanita hamil
124 Menghilangnya melinda
125 Kembalinya sang Nyonya.
126 Kelahiran
127 Kembalinya Arlan
128 Kerja sama.
129 Perubahan sikap Melinda
130 Sifat asli Melinda
131 Saga Dewangga Mahendra
132 Tamat
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Mencari kesepakatan
2
Jalan Negosiasi
3
Harem
4
Psikopat
5
Perdebatan
6
Selir Sang Mafia
7
Adik kakak sama saja
8
Refaldo Mahendra
9
Awal mula kekesalan
10
Sedikit perhatian
11
Kemunculan Dedengkot Black Venom
12
Kemunculan Oppa
13
Kisah Edgar
14
Lerdric eels
15
Soraya Ganesa
16
Sebuah penawaran
17
REFALDO MAHENDRA Vs DEVANDRA MAHENDRA
18
Cibiran
19
Kegundahan hati Aura
20
Pertemuan Aura Vs Soraya
21
Rahasia soraya
22
Sikap Devan
23
Sekelumit rasa
24
Wujud asli DeVan
25
Rencana
26
Dongeng
27
Berita kehilangan
28
Labirin neraka
29
Labirin kematian
30
Secercah harapan
31
Gadis yang malang
32
Hukuman
33
Ketegangan
34
Ejekan
35
Hampir saja ketauan
36
visual
37
Terenggut paksa
38
Mulai menyimpan rasa
39
Ketahuan
40
Tertangkap basah
41
Hukuman
42
Percobaan bunuh diri Aura
43
Paniknya Devan
44
Rumah sakit
45
Donor
46
Sadar
47
Sadar
48
Memindah Aura
49
Sikap tegas Devandra
50
kehilangan yang paling berharga
51
Perubahan sikap
52
Perubahan sikap 2
53
53
54
54
55
55
56
munculnya masalah
57
Klan Penipu
58
Wajah asli Devandra 1
59
Jiwa psikopat Devan
60
Terjebak
61
Hamil??
62
Mengambil sikap
63
Kerinduan
64
Kerinduan 2
65
penawaran
66
Devan Vz Soraya 1
67
Devan Vz Soraya 2
68
68
69
69
70
Pemaksaan
71
Tertangkap basah
72
Tertangkap basah 2
73
menguping
74
Kecemasan liam
75
Mulai siasat
76
Kemarahan seorang ayah.
77
Kemarahan seorang ayah.
78
Kesepakatan
79
Sedikit rasa
80
Apes
81
Pengusiran.
82
Kembali
83
Janji Aura
84
Kekesalan Soraya
85
Perdebatan
86
Putusan
87
Mulai menyimpan rasa
88
Drama
89
Ketahuan
90
Rencana Soraya
91
Ungkapan Hati
92
Perdebatan antar selir
93
kekacauan
94
Jebakan
95
Senjata makan Tuan.
96
Penolakan
97
Penolakan 2
98
Mulai terbongkar
99
Terbongkar
100
Terbongkar 2
101
Keributan
102
Tamparan
103
Kemarahan Nyonya Bella
104
terbongkar
105
Calon mertua
106
Meminta restu.
107
Soraya vs Amora
108
Meminta restu
109
Terjual
110
Terjual 2
111
Karma
112
Mulai membaik
113
awal mulanya kehancuran
114
Kabur
115
Mansion kedua
116
Konferensi pers.
117
Pembunuhan
118
Pernikahan
119
Kisah sebenarnya
120
kisah sebenarnya
121
Azab diana
122
Dendam Soraya
123
Derita wanita hamil
124
Menghilangnya melinda
125
Kembalinya sang Nyonya.
126
Kelahiran
127
Kembalinya Arlan
128
Kerja sama.
129
Perubahan sikap Melinda
130
Sifat asli Melinda
131
Saga Dewangga Mahendra
132
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!