Lerdric eels

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tuan Mahendra berjalan menuju pintu keluar Mansion utama yang terlihat seperti rumah biasa namun seperti neraka bagi para musuh-musuhnya terutama setelah Genk Mafia Black Venom di pimpin oleh sang Cucu Devandra Mahendra. Pria dengan sejuta pesona yang memiliki harta tak terduga dengan dua nama yang berbeda. Jika Devandra Mahendra sebagai nama asli Devan dalam dunia bisnis maupun politik, berbanding terbalik dengan nama ketua Mafia yang ia pakai, Ia lebih suka memakai Identitas Lerdric eels (Elektrik Eels) alias belut Listrik sebagai nama Panggungnya di dunia hitam. Devan memakai nama itu karena semua musuh-musuhnya selalu mengagungkan jika ia terlalu licin dan berbahaya hingga begitu di takuti dan di segani di dunia mafia.

"Opa Ingin pergi?"

Devan yang baru turun dari anak tangga mulai memperhatikan gerak gerik sang opa sejak tadi.

"Ya Dev, Opa tidak mau mengganggu kerjamu! Opa datang kemari hanya untuk melihat kau dan Faldo serta Edgar saja. Opa harus segera kembali ke Singapura!" Tuturnya.

"Baiklah terserah Opa saja, Tapi hari ini aku tidak bisa mengantarkan Opa karena aku harus ke kantor polisi guna menangani kasus Ayah Soraya yang terkena kasus Suap menyuap."

Gumam Devan seraya mengancingkan Jaz kerjanya.

"Ck. Sampai kapan kau akan terus menyokong keluarga bermasalah itu hah? Apa belum cukup kau sudah menikahi Putri mereka? Sampai kapan kau akan terus bertahan dengan keluarga manipulatif itu?"

Tegas, Tuan Mahendra nyatanya sama sekali tidak menyukai keluarga Soraya bahkan dulu ia menolak keras usulan putranya untuk menjodohkan Devan dengan Soraya. Pernikahan yang di jalankan Devandra hanyalah pernikahan atas dasar untung rugi, bukan karena cinta. Awalnya Devan ingin memakai popularitas sang istri untuk menunjang Efektivitas dan elektabilitasnya di politik hingga dapat dengan mudah menjadi seorang presiden. Namun nyatanya popularitas sang istri tak cukup untuk membantunya naik ke singgasana Tahta presiden negara itu, karena akhir-akhir ini tersebar isu jika istrinya itu terlibat dalam kasus prostitusi, kasus penyalahgunaan narkoba dan lebih parah lagi mertuanya tersandung kasus korupsi besar-besaran.

"Dev kenapa kau tidak segera menceraikan wanita itu dan binasakan keturunan Moeis itu? Kenapa kau masih memakai mereka hah?"

Nampak sekali ketidak sukaan Opa atas keputusan sang cucu yang masih nekat mempertahankan hubungannya dengan keluarga Moeis. "Jangan kau bilang jika kau mulai jatuh cinta padanya karena Opa tidak akan pernah merestuinya!"

Ucap Opa Mahendra tegas seraya melangkahkan kakinya keluar.

Devan tak berkutik, ia memilih melangkah kakinya menuju Garasi mobil dan meminta Jo untuk segera mengantarkannya ke alamat Tujuan.

Tadi Soraya menghubungi dirinya memberi kabar jika sang Daddy di tangkap Polisi karena tuduhan korupsi, ia tidak mau kariernya hancur hanya ulah ayahnya yang tertangkap hingga meminta sang suami untuk membantunya lagi.

"Tuan, Kenapa anda masih saja mau di peralatan oleh keluarga Moeis itu? setau saya bukannya anda yang ingin memanfaatkan mereka,Tapi kenapa saat ini terbalik?

Gumam Jonathan tak habis pikir.

Devandra menyeringai. Ia nampak menatap pemandangan kota dari dalam mobilnya namun pikirannya entah sekarang ada di mana.

"Kau akan tau apa rencana ku setelah melihat bagaimana ending dari semuanya Jo. jadi diam lah dan ikuti saja cara mainnya!"

Perintah Devan.

Saat di perjalanan Devan bertemu dengan Soraya karena dari awal mereka memang membuat janji untuk bertemu.

"Sudah lama?" Tanyanya setelah soraya masuk ke dalam mobilnya.

"No, aku juga baru datang!"

Ucap Soraya.

Devan nampak manggut-manggut tanpa mau bertanya lagi pada sang istri. Kini ia memilih memainkan ponselnya dengan sesekali melihat ke arah kaca mobil, nyatanya Devandra sedang memikirkan keadaan Aura yang tadi sempat ia tinggalkan bersama Aileen, pastinya aura sudah siap untuk bertemu dengannya lagi setelah ini.

"Dev apa yang kau pikirkan?"

Tegur Soraya.

"Kenapa kau semakin hari semakin cerewet saja hah? Aku hanya sedang berfikir jadi jangan ganggu aku!"

Telak, Devan memang seperti itu pada Soraya sejak dulu. Devan yang Soraya kenal sebagai pria tampan nan mempesona dengan segala fasilitas mewahnya, Devan yang dingin tak tersentuh tapi sebagai pria Devandra nampak sempurna karena bergelimang harta. Hal itulah yang membuat Soraya mau mengejar cinta Devandra hingga Sampai di nikahi pria itu.

Sesampainya di depan kantor polisi Devan tak turun melainkan sudah ada anak buahnya yang mengurus semuanya. Statusnya yang sebagai pengusaha kaya raya dan mencalonkan diri sebagai presiden membuatnya tak dapat gegabah dalam bertindak jika tidak mau reputasinya hancur. Hari ini sudah dua kali ia harus ke kantor polisi dengan kasus yang berbeda dan orang yang berbeda pula, entah sudah berapa uang yang Devan harus keluarkan namun yang pasti Devan tak perduli.

Tak berselang lama pintu mobil di ketuk dari luar hingga memperlihatkan Anak buahnya. Devan nampak menurunkan sedikit kaca pintu mobilnya agar bisa jelas mendengar apa yang di katakan anak buahnya.

"Tuan semuanya sudah beres!"

Tuturnya.

"Hem bagus, Bawa mertuaku kembali ke rumahnya!"

Ujar Devan seraya menutup pintunya kembali.

Setelah melakukan negosiasi yang cukup alot pada akhirnya terjadilah kesepakatan dengan menyetorkan uang sebesar Sepuluh ribu dolar A.S sebagai uang jaminan pembebasan. Sudah rahasia umum jika uang adalah pintu utama pembuka jalan damai bagi siapa saja yang bermasalah di manapun tempatnya. Menurut Devan jumlah itu terlihat sangat sedikit di matanya karena tidak ada dua persen dari hartanya.

"Ku pikir ini akan menjadi Akhir dari kesuksesan mu Eels!"

Ucap Soraya seraya mengambil tangan Devandra untuk ia genggam. Ya, Soraya selalu memanggil Devan dengan panggilan saya hanya yaitu Eels si belut. Karena menurut Soraya Devan begitu licin dan sulit sekali untuk dia dapatkan.

Devan tersenyum miring seraya memperhatikan gerak gerik anak buahnya yang sudah keluar dari kantor polisi bersama ayah Soraya yang ada di tengah-tengah mereka.

"Bukannya aku sering melakukan ini? Kenapa kau nampak begitu takut dan panik?" Balasnya.

Soraya hanya menanggapi ocehan sang suami dengan tersenyum bahagia sekaligus takjub. Namun senyumannya itu harus hilang setelah Devan melepaskan genggaman tangannya untuk berganti Jaz dengan hoody seraya memakai masker wajah dan kaca mata tebalnya untuk menutupi identitasnya yang asli.

Tok tok tok

Ternyata Ada seorang polisi yang datang untuk menyapa mereka, namun yang polisi itu tau yang datang saat ini adalah ketua Mafia yang sangat di segani di asia tenggara dengan julukan Lerdric eels.

"Ya"

Jawab Devan

Polisi itu menatap ke arah Soraya yang nyatanya sudah memakai topeng penyamarannya agar tidak di ketahui identitasnya oleh siapapun mengingat ia adalah publik figur yang cukup terkenal di negaranya.

"Terimakasih Tuan." Hanya itu yang di ucapkan polisi itu, setelahnya ia memilih pergi dan Devandra di kagetkan dengan dering ponselnya yang begitu nyaring.

"Ada apa?" Tanyanya dengan nada penuh kekesalan

"Ini tuan, Nona Aura, Tuan Faldo memaksanya untuk melayaninya malam ini juga!"

Ucap Aileen dengan nada bergetar.

"BRENGSEK"

Episodes
1 Mencari kesepakatan
2 Jalan Negosiasi
3 Harem
4 Psikopat
5 Perdebatan
6 Selir Sang Mafia
7 Adik kakak sama saja
8 Refaldo Mahendra
9 Awal mula kekesalan
10 Sedikit perhatian
11 Kemunculan Dedengkot Black Venom
12 Kemunculan Oppa
13 Kisah Edgar
14 Lerdric eels
15 Soraya Ganesa
16 Sebuah penawaran
17 REFALDO MAHENDRA Vs DEVANDRA MAHENDRA
18 Cibiran
19 Kegundahan hati Aura
20 Pertemuan Aura Vs Soraya
21 Rahasia soraya
22 Sikap Devan
23 Sekelumit rasa
24 Wujud asli DeVan
25 Rencana
26 Dongeng
27 Berita kehilangan
28 Labirin neraka
29 Labirin kematian
30 Secercah harapan
31 Gadis yang malang
32 Hukuman
33 Ketegangan
34 Ejekan
35 Hampir saja ketauan
36 visual
37 Terenggut paksa
38 Mulai menyimpan rasa
39 Ketahuan
40 Tertangkap basah
41 Hukuman
42 Percobaan bunuh diri Aura
43 Paniknya Devan
44 Rumah sakit
45 Donor
46 Sadar
47 Sadar
48 Memindah Aura
49 Sikap tegas Devandra
50 kehilangan yang paling berharga
51 Perubahan sikap
52 Perubahan sikap 2
53 53
54 54
55 55
56 munculnya masalah
57 Klan Penipu
58 Wajah asli Devandra 1
59 Jiwa psikopat Devan
60 Terjebak
61 Hamil??
62 Mengambil sikap
63 Kerinduan
64 Kerinduan 2
65 penawaran
66 Devan Vz Soraya 1
67 Devan Vz Soraya 2
68 68
69 69
70 Pemaksaan
71 Tertangkap basah
72 Tertangkap basah 2
73 menguping
74 Kecemasan liam
75 Mulai siasat
76 Kemarahan seorang ayah.
77 Kemarahan seorang ayah.
78 Kesepakatan
79 Sedikit rasa
80 Apes
81 Pengusiran.
82 Kembali
83 Janji Aura
84 Kekesalan Soraya
85 Perdebatan
86 Putusan
87 Mulai menyimpan rasa
88 Drama
89 Ketahuan
90 Rencana Soraya
91 Ungkapan Hati
92 Perdebatan antar selir
93 kekacauan
94 Jebakan
95 Senjata makan Tuan.
96 Penolakan
97 Penolakan 2
98 Mulai terbongkar
99 Terbongkar
100 Terbongkar 2
101 Keributan
102 Tamparan
103 Kemarahan Nyonya Bella
104 terbongkar
105 Calon mertua
106 Meminta restu.
107 Soraya vs Amora
108 Meminta restu
109 Terjual
110 Terjual 2
111 Karma
112 Mulai membaik
113 awal mulanya kehancuran
114 Kabur
115 Mansion kedua
116 Konferensi pers.
117 Pembunuhan
118 Pernikahan
119 Kisah sebenarnya
120 kisah sebenarnya
121 Azab diana
122 Dendam Soraya
123 Derita wanita hamil
124 Menghilangnya melinda
125 Kembalinya sang Nyonya.
126 Kelahiran
127 Kembalinya Arlan
128 Kerja sama.
129 Perubahan sikap Melinda
130 Sifat asli Melinda
131 Saga Dewangga Mahendra
132 Tamat
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Mencari kesepakatan
2
Jalan Negosiasi
3
Harem
4
Psikopat
5
Perdebatan
6
Selir Sang Mafia
7
Adik kakak sama saja
8
Refaldo Mahendra
9
Awal mula kekesalan
10
Sedikit perhatian
11
Kemunculan Dedengkot Black Venom
12
Kemunculan Oppa
13
Kisah Edgar
14
Lerdric eels
15
Soraya Ganesa
16
Sebuah penawaran
17
REFALDO MAHENDRA Vs DEVANDRA MAHENDRA
18
Cibiran
19
Kegundahan hati Aura
20
Pertemuan Aura Vs Soraya
21
Rahasia soraya
22
Sikap Devan
23
Sekelumit rasa
24
Wujud asli DeVan
25
Rencana
26
Dongeng
27
Berita kehilangan
28
Labirin neraka
29
Labirin kematian
30
Secercah harapan
31
Gadis yang malang
32
Hukuman
33
Ketegangan
34
Ejekan
35
Hampir saja ketauan
36
visual
37
Terenggut paksa
38
Mulai menyimpan rasa
39
Ketahuan
40
Tertangkap basah
41
Hukuman
42
Percobaan bunuh diri Aura
43
Paniknya Devan
44
Rumah sakit
45
Donor
46
Sadar
47
Sadar
48
Memindah Aura
49
Sikap tegas Devandra
50
kehilangan yang paling berharga
51
Perubahan sikap
52
Perubahan sikap 2
53
53
54
54
55
55
56
munculnya masalah
57
Klan Penipu
58
Wajah asli Devandra 1
59
Jiwa psikopat Devan
60
Terjebak
61
Hamil??
62
Mengambil sikap
63
Kerinduan
64
Kerinduan 2
65
penawaran
66
Devan Vz Soraya 1
67
Devan Vz Soraya 2
68
68
69
69
70
Pemaksaan
71
Tertangkap basah
72
Tertangkap basah 2
73
menguping
74
Kecemasan liam
75
Mulai siasat
76
Kemarahan seorang ayah.
77
Kemarahan seorang ayah.
78
Kesepakatan
79
Sedikit rasa
80
Apes
81
Pengusiran.
82
Kembali
83
Janji Aura
84
Kekesalan Soraya
85
Perdebatan
86
Putusan
87
Mulai menyimpan rasa
88
Drama
89
Ketahuan
90
Rencana Soraya
91
Ungkapan Hati
92
Perdebatan antar selir
93
kekacauan
94
Jebakan
95
Senjata makan Tuan.
96
Penolakan
97
Penolakan 2
98
Mulai terbongkar
99
Terbongkar
100
Terbongkar 2
101
Keributan
102
Tamparan
103
Kemarahan Nyonya Bella
104
terbongkar
105
Calon mertua
106
Meminta restu.
107
Soraya vs Amora
108
Meminta restu
109
Terjual
110
Terjual 2
111
Karma
112
Mulai membaik
113
awal mulanya kehancuran
114
Kabur
115
Mansion kedua
116
Konferensi pers.
117
Pembunuhan
118
Pernikahan
119
Kisah sebenarnya
120
kisah sebenarnya
121
Azab diana
122
Dendam Soraya
123
Derita wanita hamil
124
Menghilangnya melinda
125
Kembalinya sang Nyonya.
126
Kelahiran
127
Kembalinya Arlan
128
Kerja sama.
129
Perubahan sikap Melinda
130
Sifat asli Melinda
131
Saga Dewangga Mahendra
132
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!