Adik kakak sama saja

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Keluarkan dia!! Aku akan mengajaknya ke Harem berkumpul dengan selir lainnya!"

Ujar Aileen yang sudah berada di depan Liam untuk menjemput Aura setelah melihat Devan keluar dari Mansionnya.

"Maaf Nona, Tapi kata Tuan Devan, Nona Aura tidak di ijinkan untuk keluar dari kamarnya sebelum ia kembali ke Mansion!"

Ujar Liam seraya menghalangi langkah Aileen yang ingin membuka Pintu kamar itu.

"BUKA PINTUNYA!"

Suara menggelegar itu nampak tidak asing di telinga Liam yang langsung menunduk takut. Ternyata Suara itu dari Sosok adik Devandra yang terkenal sebagai seorang Casanova.

"Tuan saya di utus tuan Devandra untuk menjaga pintu kamarnya dan melarang siapa saja agar tidak masuk ke dalamnya!! Jadi saya______""

"Buka!! Kau dengar, Minggir atau aku akan menghajar mu!!"

Ancam Faldo yang tidak suka jika di bantah.

Liam nampak menundukkan kepalanya, ia bingung harus melakukan apa karena sejujurnya ia begitu ketakutan melihat sorot mata Faldo yang di kenal lebih kejam dan berdarah dingin di bandingan Devan.

"Hajar dia!"

Perintah Faldo pada anak buahnya hingga terjadilah adu kekuatan antara Liam dengan beberapa anak buah Faldo yang saat ini mengelilingi dirinya. Karena kalah jumlah pada akhirnya Liam babak belur hingga membuatnya tidak bisa menjalankan Amanah untuk menjaga pintu kamar Devan dengan baik.

Ceklek

Pintu terbuka dari luar Menampakkan Aura yang saat ini tengah berlari keluar, namun langkah kakinya terpaksa berhenti karena tiba-tiba tubuhnya menabrak dada bidang seseorang yang sudah berdiri di ambang pintu.

Buk

Tubuh Aura limbung dan hampir terjatuh jika Faldo tidak segera menangkapnya.

Tatapan matanya langsung terfokus menatap wajah cantik Aura yang seketika membuatnya terpesona hingga tidak dapat berkedip barang sedikitpun.

"Siapa kau?"

Tanya Faldo seraya menaikkan satu alisnya. Ia nampak menelisik tubuh Aura dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Lepaskan!"

Bentak aura seraya beringsut menjauh. Ia nampak menggosok-gosok tubuhnya seperti orang yang membersihkan tubuhnya dari kotoran.

Tentu saja apa yang di lakukan Aura itu memicu rasa kesal di benak Faldo padanya! Baru kali ini ia merasa ada seseorang yang menolak bersentuhan dengan dirinya, padahal selama ini begitu banyak wanita yang rela mengantri hanya untuk melakukan one night stand dengannya secara cuma-cuma. Namun apa ini? Seorang gadis kecil yang nampak seperti seseorang yang familiar di matanya tiba-tiba saja bersikap berbeda dengan wanita lainnya.

"Cukup menarik!!".

Ujar Faldo seraya tersenyum Smirk.

"Tuan Dia adalah pembawa acara di stasiun televisi Art.Tv dan ia juga adalah Putri dari Tuan Tanu pemilik stasiun televisi itu sendiri."

Ujar asisten pribadi Faldo yang bernama Alvin.

"Wo-Ho benarkah? Aku baru tau jika si tua Bangka itu memiliki Anak secantik ini."

Puji Faldo seraya berjalan mendekat ke arah Aura yang menatapnya takut.

"Rupanya ada mainan baru di sini!!"

"Maaf Tuan, tapi Tuan Devan sudah memberi tahu saya jika tidak ada siapapun yang boleh menyentuh Nona Aura di sini!!"

Liam rupanya masih berusaha bertahan untuk menjalankan tugasnya, ia takut jika Devan pulang nanti malah akan terjadi pertengkaran dengan adik kandungnya itu jika Dirinya tidak berhasil mencegah kenakalan Faldo yang sering membuat ulah.

"Ck. Tuanmu itu sedang tidak ada, dia sedang sibuk! Kenapa kau tidak meminjamkan saja mainannya ini sehari saja untukku!! Ya minimal dua jam lah, aku berjanji akan bermain kilat."

Ujar Faldo seraya mengedipkan sebelah matanya. Hal itu tentu saja membuat Aura bergidik ngeri akibat ketakutan, kini tubuhnya terpaksa kembali masuk ke dalam kamar Devan karena tanpa ia sadari kakinya berjalan mundur untuk menghindari Faldo yang seakan ingin menguliti dirinya.

"Kemarilah cantik!! Kau mau kemana hah?" Faldo nampak berjalan mendekat ke arah Aura yang saat ini tengah menatapnya dengan tajam seraya menggelengkan kepalanya. "Hei kau pikir hanya Devan tuanmu di mansion ini? Aku juga Tuanmu di sini, jadi kau harus patuh padaku!! aku juga berhak memilih siapa saja yang menjadi penghangat ranjangku malam ini!!" Imbuh Faldo lagi.

"Tidak, Aku tidak mau, menjauh dariku!"

Teriak Aura seraya mengambil apa saja yang ada di sekitarnya untuk ia lempar ke arah Faldo yang semakin mendekat kearahnya.

"Ck. Merepotkan sekali."

Cibir Faldo seraya memutar bola matanya malas. Ia pikir Aura barang baru yang sangat menyebalkan namun begitu membuatnya penasaran!! Pantas saja kakaknya melarangnya untuk mendekati Aura karena mungkin saja gadis itu belum terjamah atau kata lain masih perawan.

"JANGAN!!" Teriak Aura saat tangannya sudah di tarik paksa oleh Faldo.

PLAK

Sebuah tamparan keras mendarat cantik di pipi mulus Aura.

"Sekarang bagaimana, kau lebih takut padaku atau pada Devan yang cengeng itu hah? Aku Refaldo Mahendra bisa saja membuatmu menjadi santapan buaya di kandang peliharaan kami jika kau sampai berani melawan!"

Hardik Faldo, kini rahangnya nampak mengeras menahan emosi.

Aura nampak menahan cairan bening yang meringsek keluar dari kelopak matanya yang hazel. Kini ia menatap nanar ke arah Faldo, namun mustahil baginya melawan clan Mahendra yang sangat berkuasa di negara ini bahkan sampai di seluruh benua Asia.

"Ampuni saya Tuan!" Ucapnya dengan suara bergetar di selimuti rasa takut. Ia nampak sudah tidak memiliki tenaga untuk sekedar menyelamatkan dirinya, kali ini dirinya sudah pasrah jika takdirnya akan menjadi santapan buaya atau bahkan lebih parah lagi menjadi selir bagi para pria yang ada di mansion itu.

Faldo tersenyum penuh kemenangan. Termasuk seperti seorang iblis yang bersembunyi di balik wajah tampan miliknya itu. Ia kembali mendekat dengan tatapan seperti ingin menelanjangi Gadis itu hingga menarik tangan Aura dengan sangat kasarnya.

"Sampai bertemu nanti malam di kamar pribadiku!! Aku sudah tidak sabar ingin merasakan bagaimana indahnya bercumbu dengan barang baru!"

Bisik Faldo tepat di samping telinga Aura hingga membuat gadis itu merinding seketika.

"Tapi aku tidak pernah setuju atas permintaan mu yang menjijikan itu! Aku lebih baik mati di makan buaya ketimbang harus melayani Pria macam dirimu yang menjijikan!"

Umpat Aura sembari meludah tepat sesaat Faldo ingin melangkah keluar, hingga saat ini ia terpaksa menghentikan langkahnya untuk kembali berbalik badan menatap Aura dengan tersenyum Devil. "APA KAU BILANG TADI?"

"Selain tidak tau malu dan Seorang Casanova kau juga tuli rupanya??Ingat kata-kata ku! Jika aku Aurora Tanu tidak Sudi harus menyerahkan kehormatanku untuk pria kotor seperti dirimu! Kau itu sama saja dengan kakakmu yang seorang penggila selangkangan yang menjijikan!"

Kini semua orang nampak memandang ke arah Aura yang begitu berani melawan Pria penguasa ke dua di mansion Utama milik keluarga Mahendra. Semua orang nampak bergetar ketakutan karena takut nasib mereka tidak akan jauh berbeda dengan nasib Aura nantinya yang pastinya akan mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya yang berani menghina keturunan Mahendra, apalagi itu Adalah Tuan Refaldo yang notabene seseorang yang berhati dingin tak tersentuh.

Episodes
1 Mencari kesepakatan
2 Jalan Negosiasi
3 Harem
4 Psikopat
5 Perdebatan
6 Selir Sang Mafia
7 Adik kakak sama saja
8 Refaldo Mahendra
9 Awal mula kekesalan
10 Sedikit perhatian
11 Kemunculan Dedengkot Black Venom
12 Kemunculan Oppa
13 Kisah Edgar
14 Lerdric eels
15 Soraya Ganesa
16 Sebuah penawaran
17 REFALDO MAHENDRA Vs DEVANDRA MAHENDRA
18 Cibiran
19 Kegundahan hati Aura
20 Pertemuan Aura Vs Soraya
21 Rahasia soraya
22 Sikap Devan
23 Sekelumit rasa
24 Wujud asli DeVan
25 Rencana
26 Dongeng
27 Berita kehilangan
28 Labirin neraka
29 Labirin kematian
30 Secercah harapan
31 Gadis yang malang
32 Hukuman
33 Ketegangan
34 Ejekan
35 Hampir saja ketauan
36 visual
37 Terenggut paksa
38 Mulai menyimpan rasa
39 Ketahuan
40 Tertangkap basah
41 Hukuman
42 Percobaan bunuh diri Aura
43 Paniknya Devan
44 Rumah sakit
45 Donor
46 Sadar
47 Sadar
48 Memindah Aura
49 Sikap tegas Devandra
50 kehilangan yang paling berharga
51 Perubahan sikap
52 Perubahan sikap 2
53 53
54 54
55 55
56 munculnya masalah
57 Klan Penipu
58 Wajah asli Devandra 1
59 Jiwa psikopat Devan
60 Terjebak
61 Hamil??
62 Mengambil sikap
63 Kerinduan
64 Kerinduan 2
65 penawaran
66 Devan Vz Soraya 1
67 Devan Vz Soraya 2
68 68
69 69
70 Pemaksaan
71 Tertangkap basah
72 Tertangkap basah 2
73 menguping
74 Kecemasan liam
75 Mulai siasat
76 Kemarahan seorang ayah.
77 Kemarahan seorang ayah.
78 Kesepakatan
79 Sedikit rasa
80 Apes
81 Pengusiran.
82 Kembali
83 Janji Aura
84 Kekesalan Soraya
85 Perdebatan
86 Putusan
87 Mulai menyimpan rasa
88 Drama
89 Ketahuan
90 Rencana Soraya
91 Ungkapan Hati
92 Perdebatan antar selir
93 kekacauan
94 Jebakan
95 Senjata makan Tuan.
96 Penolakan
97 Penolakan 2
98 Mulai terbongkar
99 Terbongkar
100 Terbongkar 2
101 Keributan
102 Tamparan
103 Kemarahan Nyonya Bella
104 terbongkar
105 Calon mertua
106 Meminta restu.
107 Soraya vs Amora
108 Meminta restu
109 Terjual
110 Terjual 2
111 Karma
112 Mulai membaik
113 awal mulanya kehancuran
114 Kabur
115 Mansion kedua
116 Konferensi pers.
117 Pembunuhan
118 Pernikahan
119 Kisah sebenarnya
120 kisah sebenarnya
121 Azab diana
122 Dendam Soraya
123 Derita wanita hamil
124 Menghilangnya melinda
125 Kembalinya sang Nyonya.
126 Kelahiran
127 Kembalinya Arlan
128 Kerja sama.
129 Perubahan sikap Melinda
130 Sifat asli Melinda
131 Saga Dewangga Mahendra
132 Tamat
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Mencari kesepakatan
2
Jalan Negosiasi
3
Harem
4
Psikopat
5
Perdebatan
6
Selir Sang Mafia
7
Adik kakak sama saja
8
Refaldo Mahendra
9
Awal mula kekesalan
10
Sedikit perhatian
11
Kemunculan Dedengkot Black Venom
12
Kemunculan Oppa
13
Kisah Edgar
14
Lerdric eels
15
Soraya Ganesa
16
Sebuah penawaran
17
REFALDO MAHENDRA Vs DEVANDRA MAHENDRA
18
Cibiran
19
Kegundahan hati Aura
20
Pertemuan Aura Vs Soraya
21
Rahasia soraya
22
Sikap Devan
23
Sekelumit rasa
24
Wujud asli DeVan
25
Rencana
26
Dongeng
27
Berita kehilangan
28
Labirin neraka
29
Labirin kematian
30
Secercah harapan
31
Gadis yang malang
32
Hukuman
33
Ketegangan
34
Ejekan
35
Hampir saja ketauan
36
visual
37
Terenggut paksa
38
Mulai menyimpan rasa
39
Ketahuan
40
Tertangkap basah
41
Hukuman
42
Percobaan bunuh diri Aura
43
Paniknya Devan
44
Rumah sakit
45
Donor
46
Sadar
47
Sadar
48
Memindah Aura
49
Sikap tegas Devandra
50
kehilangan yang paling berharga
51
Perubahan sikap
52
Perubahan sikap 2
53
53
54
54
55
55
56
munculnya masalah
57
Klan Penipu
58
Wajah asli Devandra 1
59
Jiwa psikopat Devan
60
Terjebak
61
Hamil??
62
Mengambil sikap
63
Kerinduan
64
Kerinduan 2
65
penawaran
66
Devan Vz Soraya 1
67
Devan Vz Soraya 2
68
68
69
69
70
Pemaksaan
71
Tertangkap basah
72
Tertangkap basah 2
73
menguping
74
Kecemasan liam
75
Mulai siasat
76
Kemarahan seorang ayah.
77
Kemarahan seorang ayah.
78
Kesepakatan
79
Sedikit rasa
80
Apes
81
Pengusiran.
82
Kembali
83
Janji Aura
84
Kekesalan Soraya
85
Perdebatan
86
Putusan
87
Mulai menyimpan rasa
88
Drama
89
Ketahuan
90
Rencana Soraya
91
Ungkapan Hati
92
Perdebatan antar selir
93
kekacauan
94
Jebakan
95
Senjata makan Tuan.
96
Penolakan
97
Penolakan 2
98
Mulai terbongkar
99
Terbongkar
100
Terbongkar 2
101
Keributan
102
Tamparan
103
Kemarahan Nyonya Bella
104
terbongkar
105
Calon mertua
106
Meminta restu.
107
Soraya vs Amora
108
Meminta restu
109
Terjual
110
Terjual 2
111
Karma
112
Mulai membaik
113
awal mulanya kehancuran
114
Kabur
115
Mansion kedua
116
Konferensi pers.
117
Pembunuhan
118
Pernikahan
119
Kisah sebenarnya
120
kisah sebenarnya
121
Azab diana
122
Dendam Soraya
123
Derita wanita hamil
124
Menghilangnya melinda
125
Kembalinya sang Nyonya.
126
Kelahiran
127
Kembalinya Arlan
128
Kerja sama.
129
Perubahan sikap Melinda
130
Sifat asli Melinda
131
Saga Dewangga Mahendra
132
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!