Psikopat

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Glek

Aura nampak menelan ludahnya dengan sangat kasar. Matanya terus bergerak kesana-kemari kemari dengan hati yang berdetak tidak karuan.

"Ya Tuhan, Tolong aku!" Ucapannya Lirih.

"Kenapa Kau takut?" Tanya Aileen dengan seringai licik di bibirnya.

Kini Aileen nampak berjalan' memutari Tubuh Aura dengan Sesekali memainkan rambut Aura hingga membuat Gadis itu risih.

"Ck. Jangan sentuh aku!" Bentak Aura seraya memukul tangan Aileen yang berani menjamahnya.

"Woho galak sekali gadis ini." Ucap Aileen dengan terkekeh geli.

Setelah puas menertawakan Aura, kini Aileen berjalan menyusuri Tempat itu seraya memperkenalkan kepada semua perempuan yang ada di sana jika ada anggota baru yang masuk ke singgasana mereka.

"Mohon harap perhatiannya semua!! Di sini kita kedatangan Anggota baru, tolong perlakuan dia dengan sebaik mungkin!! Ajari dia bagaimana cara menjadi seorang Selir!!" Ucap Aileen seraya tersenyum mengejek.

Wanita itu nampak berjalan untuk mengambil satu gelas wine yang ada di atas meja yang memang di peruntukan untuk para selir menjamu tamu mereka.

Jika di tanya siapa tamu mereka? Jelas saja tamu mereka adalah seluruh anggota Mavia yang di pimpin Oleh Devandra Mahendra yang berjuluk Black Venom.

"Kau lihat baik-baik Nona cantik!! Tempat ini adalah kamar para selir, Dan kau mungkin akan menjadi salah satunya. Tentu saja kau harus banyak belajar di sini!! Apa kau mengerti?"

Ucap Aileen seraya mengajak Aura berjalan menuju ke arah Kolam yang biasa di gunakan para selir untuk mandi.

"Kamar Selir?" Sontak Gadis berambut panjang ikal itu membulatkan matanya. "Jadi Devandra Mahendra itu seorang pria hiperseks begitu? Kau jangan bercanda! Mana mungkin aku mau menjadi bagian dari wanita yang mau di tidurnya secara cuma-cuma! Dia benar-benar menjijikan, bisa-bisa ia dengan bangga menebar benih kesembarang wanita, seakan-akan menebar garam di atas makanan." Cibir Aura

"Ck. Berisik. Cepat masuk dan jangan banyak bicara!" Perintah Aileen seraya membuka pintu menuju kolam pemandian. "Ingat, cepat selesaikan mandimu sementara aku akan keluar untuk mengambil baju untuk mu!"

Aura mengangguk. Ia tidak mau protes kembali dari pada mendapatkan perlakuan kasar untuk kesekian kalinya dari para penghuni Mansion itu.

Kini gadis itu nampak membuka bajunya dan turun ke dalam kolam seraya berfikir keras.

Segala pertanyaan muncul begitu saja di otaknya. Gadis itu sebisa mungkin tidak mengeluarkan suaranya, namun rasa kesal dalam hatinya membuatnya melampiaskannya ke dalam air kolam dengan memukul-mukul hingga menimbulkan suara gemercik air yang cukup nyaring.

Tanpa sepengetahuan Aura ternyata Devan masih setia mengawasinya dari atas balkon kamarnya. Pria itu nampak tersenyum menyeringai melihat tingkah Aura yang menurutnya sangat berani.

"Dasar Gadis bodoh. Ku beri dia penawaran untuk bahagia tapi dia malah menolaknya!! Sekarang rasakan apa yang akan kau dapatkan bersama orang Tuamu yang angkuh itu!" Ucap Devan seraya meminum satu gelas Wine di dalam gelas yang ia pegang.

Ia nampak meringis karena rasa Wine yang teramat kuat menyekat tenggorokannya.

Setelah menyelesaikan mandinya, Aura di ajak oleh Aileen menuju ke kamar ganti. Aileen memberikan sebuah baju mini dress berpotongan dada rendah yang terlihat begitu elegan dan pastinya berharga sangat mahal.

Akan tetapi, alih-alih senang atau bangga, Aura justru merasa sepeti seorang pelacur jika memakainya!

"Maaf Aileen, boleh aku bertanya?" Ucap Aura mencoba berbasa basi.

"Tentu saja, kau mau tanya apa?"

"Bolehkan aku minta baju lain? Aku tidak bisa memakai pakaian seperti ini! Ujar Aura yang saat ini tengah menatap dirinya di depan cermin besar yang memang sudah tersedia di sana.

Aileen yang tengah menyisir rambut Aura lantas menghela nafasnya panjang. Bukan satu atau dua kali ini ia di beri tugas oleh sang majikan untuk melakukan hal semacam ini. Namun menurutnya hari ini adalah hari paling sial untuknya karena di pertemukan dengan Aura yang nampak begitu menyebalkan dan banyak melempar pertanyaan padanya.

"Ini adalah baju pilihan Tuan Devan," Aileen nampak menjeda ucapannya untuk menarik nafasnya dalam-dalam. "Aku tidak mau mati konyol jika harus menolak perintahnya!" Imbuh Aileen lagi.

"Tapi Aileen aku____"

"Kecuali kau mau menggantikan aku di gantung di atas bara api, aku pasti akan mengantikan pakaianmu ini! Bagaimana?"

Kalimat yang di ucapkan Aileen itu nampak membuat Aura berdecih tak senang. "Cih, selain licik dia juga seorang psikopat."

Jangan pernah berurusan dengan keluarga Mahendra jika kau tidak mau mati konyol di tangan mereka!" Aileen nampak menarik pundak Aura untuk menghadap ke arahnya, " Ingat kata-kataku Nona!! Lebih baik kau ikuti saja permintaan Tuan Devan agar hidup mu dan keluargamu baik-baik saja, ketimbang kau menjadi abu detik ini jug!!" Aileen nampak menatap lekat kedua mata gadis itu penuh keseriusan.

Aura sempat merinding dan sedikit ketakutan saat mendengar pernyataan itu keluar dari Bibir Aileen. Namun tekatnya untuk mempertahankan kenetralan stasiun televisi milik keluarganya membuat Api dendam di hatinya kembali berkobar.

Selain Putri semata wayang pemilik stasiun televisi terbesar di negaranya, Aura juga bekerja sebagai seorang jurnalis yang handal dalam bidangnya. Bahkan pertemuan pertama kalinya dirinya dengan Devandra Mahendra juga di saat dirinya tengah bekerja sebagai seorang jurnalis televisi milik keluarganya.

Flashback On

Brak

"Ah maaf Tuan, saya tidak sengaja!!" Ucap Aura seraya membersikan Jas mahal milik Pria yang baru saja di tabrak nya.

"It's Oke tidak masalah" Ujar Pria itu yang ternyata sejak tadi terpaku menatapnya.

Hingga tanpa sengaja tatapan mereka beradu saat Aura ingin mengangkat kepalanya menatap Devan. Dalam beberapa menit tatapan mereka terkunci sebelum pada akhirnya Aura memutuskannya lebih dulu."

"Maaf" Sekali lagi Aura meminta maaf dan berusaha untuk pergi meninggalkan Acara perayaan Ulang tahun Stasiun televisi milik keluarganya. Kebetulan Devan datang hari itu memang atas undangan dari ayahnya untuk menjadi tamu spesial karena memiliki saham yang cukup besar di sana.

"Jo, kau cari tau siapa gadis itu tanpa terlewatkan satupun!" Ujar Devan yang masih terfokus menatap Aura yang sudah berjalan pergi menjauh.

"Laksanakan Tuan!" Ucap Jonathan sang asisten pribadi yang sangat setia.

Dan sejak saat itulah Devan selalu menggangguku hidup Aura, setelah mengetahui identitas aura yang ternyata adalah Putri tunggal keluarga Tanu Asmoro membuat Niat Devan untuk mendekatinya semakin besar. Niat yang awalnya untuk meminangnya menjadi seorang ratu di Hidupnya Tiba-tiba saja berubah setelah penolakan kasar yang di lakukan Aura padanya.

"Dasar Gadis Angkuh, Aku bersumpah akan membuatmu bertekuk Lutut di bawah kakiku! Jika sampai itu terjadi, maka aku tidak akan segan-segan menghancurkan hidupmu!" Tegas Devandra dalam hatinya.

Episodes
1 Mencari kesepakatan
2 Jalan Negosiasi
3 Harem
4 Psikopat
5 Perdebatan
6 Selir Sang Mafia
7 Adik kakak sama saja
8 Refaldo Mahendra
9 Awal mula kekesalan
10 Sedikit perhatian
11 Kemunculan Dedengkot Black Venom
12 Kemunculan Oppa
13 Kisah Edgar
14 Lerdric eels
15 Soraya Ganesa
16 Sebuah penawaran
17 REFALDO MAHENDRA Vs DEVANDRA MAHENDRA
18 Cibiran
19 Kegundahan hati Aura
20 Pertemuan Aura Vs Soraya
21 Rahasia soraya
22 Sikap Devan
23 Sekelumit rasa
24 Wujud asli DeVan
25 Rencana
26 Dongeng
27 Berita kehilangan
28 Labirin neraka
29 Labirin kematian
30 Secercah harapan
31 Gadis yang malang
32 Hukuman
33 Ketegangan
34 Ejekan
35 Hampir saja ketauan
36 visual
37 Terenggut paksa
38 Mulai menyimpan rasa
39 Ketahuan
40 Tertangkap basah
41 Hukuman
42 Percobaan bunuh diri Aura
43 Paniknya Devan
44 Rumah sakit
45 Donor
46 Sadar
47 Sadar
48 Memindah Aura
49 Sikap tegas Devandra
50 kehilangan yang paling berharga
51 Perubahan sikap
52 Perubahan sikap 2
53 53
54 54
55 55
56 munculnya masalah
57 Klan Penipu
58 Wajah asli Devandra 1
59 Jiwa psikopat Devan
60 Terjebak
61 Hamil??
62 Mengambil sikap
63 Kerinduan
64 Kerinduan 2
65 penawaran
66 Devan Vz Soraya 1
67 Devan Vz Soraya 2
68 68
69 69
70 Pemaksaan
71 Tertangkap basah
72 Tertangkap basah 2
73 menguping
74 Kecemasan liam
75 Mulai siasat
76 Kemarahan seorang ayah.
77 Kemarahan seorang ayah.
78 Kesepakatan
79 Sedikit rasa
80 Apes
81 Pengusiran.
82 Kembali
83 Janji Aura
84 Kekesalan Soraya
85 Perdebatan
86 Putusan
87 Mulai menyimpan rasa
88 Drama
89 Ketahuan
90 Rencana Soraya
91 Ungkapan Hati
92 Perdebatan antar selir
93 kekacauan
94 Jebakan
95 Senjata makan Tuan.
96 Penolakan
97 Penolakan 2
98 Mulai terbongkar
99 Terbongkar
100 Terbongkar 2
101 Keributan
102 Tamparan
103 Kemarahan Nyonya Bella
104 terbongkar
105 Calon mertua
106 Meminta restu.
107 Soraya vs Amora
108 Meminta restu
109 Terjual
110 Terjual 2
111 Karma
112 Mulai membaik
113 awal mulanya kehancuran
114 Kabur
115 Mansion kedua
116 Konferensi pers.
117 Pembunuhan
118 Pernikahan
119 Kisah sebenarnya
120 kisah sebenarnya
121 Azab diana
122 Dendam Soraya
123 Derita wanita hamil
124 Menghilangnya melinda
125 Kembalinya sang Nyonya.
126 Kelahiran
127 Kembalinya Arlan
128 Kerja sama.
129 Perubahan sikap Melinda
130 Sifat asli Melinda
131 Saga Dewangga Mahendra
132 Tamat
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Mencari kesepakatan
2
Jalan Negosiasi
3
Harem
4
Psikopat
5
Perdebatan
6
Selir Sang Mafia
7
Adik kakak sama saja
8
Refaldo Mahendra
9
Awal mula kekesalan
10
Sedikit perhatian
11
Kemunculan Dedengkot Black Venom
12
Kemunculan Oppa
13
Kisah Edgar
14
Lerdric eels
15
Soraya Ganesa
16
Sebuah penawaran
17
REFALDO MAHENDRA Vs DEVANDRA MAHENDRA
18
Cibiran
19
Kegundahan hati Aura
20
Pertemuan Aura Vs Soraya
21
Rahasia soraya
22
Sikap Devan
23
Sekelumit rasa
24
Wujud asli DeVan
25
Rencana
26
Dongeng
27
Berita kehilangan
28
Labirin neraka
29
Labirin kematian
30
Secercah harapan
31
Gadis yang malang
32
Hukuman
33
Ketegangan
34
Ejekan
35
Hampir saja ketauan
36
visual
37
Terenggut paksa
38
Mulai menyimpan rasa
39
Ketahuan
40
Tertangkap basah
41
Hukuman
42
Percobaan bunuh diri Aura
43
Paniknya Devan
44
Rumah sakit
45
Donor
46
Sadar
47
Sadar
48
Memindah Aura
49
Sikap tegas Devandra
50
kehilangan yang paling berharga
51
Perubahan sikap
52
Perubahan sikap 2
53
53
54
54
55
55
56
munculnya masalah
57
Klan Penipu
58
Wajah asli Devandra 1
59
Jiwa psikopat Devan
60
Terjebak
61
Hamil??
62
Mengambil sikap
63
Kerinduan
64
Kerinduan 2
65
penawaran
66
Devan Vz Soraya 1
67
Devan Vz Soraya 2
68
68
69
69
70
Pemaksaan
71
Tertangkap basah
72
Tertangkap basah 2
73
menguping
74
Kecemasan liam
75
Mulai siasat
76
Kemarahan seorang ayah.
77
Kemarahan seorang ayah.
78
Kesepakatan
79
Sedikit rasa
80
Apes
81
Pengusiran.
82
Kembali
83
Janji Aura
84
Kekesalan Soraya
85
Perdebatan
86
Putusan
87
Mulai menyimpan rasa
88
Drama
89
Ketahuan
90
Rencana Soraya
91
Ungkapan Hati
92
Perdebatan antar selir
93
kekacauan
94
Jebakan
95
Senjata makan Tuan.
96
Penolakan
97
Penolakan 2
98
Mulai terbongkar
99
Terbongkar
100
Terbongkar 2
101
Keributan
102
Tamparan
103
Kemarahan Nyonya Bella
104
terbongkar
105
Calon mertua
106
Meminta restu.
107
Soraya vs Amora
108
Meminta restu
109
Terjual
110
Terjual 2
111
Karma
112
Mulai membaik
113
awal mulanya kehancuran
114
Kabur
115
Mansion kedua
116
Konferensi pers.
117
Pembunuhan
118
Pernikahan
119
Kisah sebenarnya
120
kisah sebenarnya
121
Azab diana
122
Dendam Soraya
123
Derita wanita hamil
124
Menghilangnya melinda
125
Kembalinya sang Nyonya.
126
Kelahiran
127
Kembalinya Arlan
128
Kerja sama.
129
Perubahan sikap Melinda
130
Sifat asli Melinda
131
Saga Dewangga Mahendra
132
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!