Perdebatan

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aileen nampak menarik pundak Aura menggunakan kedua tangannya agar lebih dekat dengan dirinya. Kini wanita itu tengah mendekatkan bibirnya ke arah telinga Untuk membisikkan sesuatu padanya!!

"Kau tau Gadis kecil, aku turut prihatin atas apa yang menimpa dirimu saat ini!! namun perlu kau ketahui, jika kau sudah masuk dalam lingkaran penghuni rumah ini yang seperti neraka dengan para penghuninya yang berjiwa iblis namun memiliki raga manusia. Jadi ku ingatkan padamu untuk sekali lagi, jika kau sudah masuk ke dalam tempat ini maka untuk selamanya kau akan abadi di dalamnya!"

Aura nampak merinding sekali lagi karena mendengar ucapan Aileen padanya. Nampak wajahnya berubah Pucat seraya nafasnya yang nampak memburu sesak.

Aileen paham betul apa yang di alami Aura jelas sama persis dengan apa yang sempat ia alami dulu, bahkan ia sampai depresi hingga ingin mengakhiri hidupnya sebelum Devandra mengangkatnya sebagai kepala Selir di mansion miliknya.

Di tengah-tengah obrolan yang begitu serius itu nampak ada dua pengawal yang masuk ke dalam kamar guna meminta Aura untuk keluar mengikuti mereka.

Setelah keluar kamar, nyatanya Aura sudah di sambut oleh Asisten Jonatan dan Pengawal pribadi Liam yang sejak tadi sudah menunggunya di luar.

"Mari ikut saya Nona!"

Ucap Jonathan dengan sopan.

Pada akhirnya Aura tak berani menolak, ia mengikut kemana arah Jonathan dan Liam membawanya!!

"Kalian mau membawaku kemana?"

Tanya Aura yang begitu penasaran, bahkan ia sampai menghentikan langkahnya guna mengintrogasi Jonathan dan Liam yang berniat membawanya. Mau Bagaimanapun ia harus tetap curiga dengan kaki tangan Devandra Mahendra yang memiliki sifat Licik.

"Sudah jangan banyak tanya!! Ayo ikut saja!" Gumam Jonathan serata menarik tangan Aura dengan paksa.

"Hei berhenti menarik-narik ku seperti ini!! Aku ini bukan binatang yang bisa kalian tarik sesuka hati, berhenti kataku! Dasar tidak punya hati, kalian kasar sekali!"

Teriak Aura yang sama sekali tidak di gubris oleh Jonathan dan Liam yang tengah sibuk untuk segera membawanya ke suatu tempat.

Setelah sampai di depan pintu yang amat megah, Liam nampak membukanya sementara Jonathan nampak bersiap mendorong tubuh Aura untuk masuk ke dalamnya.

Ceklek

Bruk

Tubuh Aura terdorong masuk ke dalam sesaat sebelum pintu tertutup dari luar dengan Otomasi.

Klik

"Hei Buka pintunya! "

Aura nampak tidak menyerah dan bangkit dari posisinya yang tadi sempat terjatuh. Kini ia berusaha menekan sandi pengaman pintu untuk bisa keluar dari sana!! Namun hasilnya nihil, Aura nampak terus gagal hingga suara seseorang membuatnya terpaksa menghentikan Aksinya.

"Sudah Cukup Main-mainnya Nona!! Sekarang Tatap Aku!!"

Ucap Devan yang tepat berada di belakang Tubuh Aura yang saat ini menegang.

Ya, Di sinilah Aura berada. Di sebuah kamar mewah nan megah yang di miliki oleh seorang ketua Mafia yang bernama Devandra Mahendra sang raja Mafia yang berjuluk Black Venom Penguasa Daratan Asia dalam penyelundupan narkoba, serta senjata ilegal dari berbagai negara yang ada di dunia.

Namun Devan sangatlah pandai dalam menyembunyikan Identitasnya sebagai seorang Gangster dengan cara juga membangun kerajaan bisnis berupa Perusahaan Teknologi yang memiliki banyak cabang di seluruh Dunia. Ya bisa jadi sistem pencucian uang lah.

Di dunia bisnis ia di kenal sebagai pria tampan, penuh karismatik dengan banyaknya di gandrungi wanita karena hartanya yang melimpah. Sementara di dunia hitam ia memiliki Julukan sebagai Red Devil karena sikapnya yang begitu kejam saat menghabisi lawan bisnisnya!! Ia selalu membuat semua musuhnya mati kehabisan darah dengan cara menyayat pergelangan tangannya hingga tubuh mereka akan di temukan dengan tubuh yang bersimbah darah.

Maka dari itu bukukan Iblis merah memang benar-benar cocok untuk dirinya.

Aura nampak membalik tubuhnya seraya menatap Ke arah Devan dengan tatapan tajam penuh kebencian.

Melihat sikap Aura membuat Devan tersenyum sinis seraya berkata kepadanya.

"Lihatlah, seorang gadis manis tengah menatapku dengan penuh kebencian!! Apakah dia akan melenyapkan aku jika aku lengah sedikit saja?"

"Berdebat, Iblis, Psikopat, kau memang Layak mati di tanganku!!" Ucap Aura seraya melayangkan Tangan kananya untuk menampar Devan, namun dengan cepat Pria tampan itu menangkap Tangannya hingga membuatnya meringis kesakitan.

"Lihatlah, betapa beraninya dirimu!! Coba kita lihat apakah ada sebuah belati yang kau sembunyikan di belakang Tubuhmu, atau mungkin di dalam bajumu??"

Cibir Devan dengan tersenyum Smirk.

"JANGAN BERANI MENYENTUHKU!!" Kalimat Itu yang spontan Keluar dari Bibir Aura sebagai modal pertahanan Diri.

"Wo-Ho gadis yang begitu berani." Puji Devan seraya mengangkat kedua tangannya, dengan expresi wajah geli. Ia tersenyum licik saat melihat keberanian Aura yang masih saja berani melawannya walaupun dalam keadaan terdesak.

Soalnya Senyum yang di perlihatkan oleh Devan membuat Aura sejenak terpaku di buatnya.

"Kau pikir kau siapa hingga berani berteriak kencang di hadapanku hah? Kau pikir kau sedang berhadapan dengan siapa?" Bentak Devan seraya menarik surai panjang Aura yang memang tergerai indah.

"Ahhhh sakit" Tentu saja Hal itu membuat Aura berteriak kesakitan seraya menarik tangan Devan agar melepaskan rambutnya.

Namun bukannya di lepaskan, Devan malah semakin menarik kuat Surai itu hingga membuat wajah Aura memerah.

"Sakit ya? Mana mungkin bayi singa sepertimu bisa melawanku!!" Sarkas Devan.

"Maka dari itu kenapa kau tidak melepaskan aku? Kenapa kau menahan ku? Bukannya aku hanya bayi Singa yang tak layak kau takuti?"

Telak

Aura kini nampak tersenyum mengejek ke arah Devan yange atapnya tajam, tanpa bisa menjawab ucapannya.

Devan sama sekali tidak melihat rasa takut di dalam kedua mata gadis muda itu, malah tatapan gadis itu menunjukkan tatapan seperti tengah menantang ke padanya!!

"Kau memang sama dengan Daddymu yang sombong dan angkuh. Maka kita lihat sampai di mana kesombongan mu itu!!"

"Tentu saja, karena aku adalah putrinya dan akan mewarisi semua perusahaan milik Keluargaku!! Jadi aku harus memiliki sikap yang sama persis dengan Daddy Ku agar tidak mudah terhasut oleh orang sepertimu!!"

Kini Aura nampak beringsut mundur saat Devan nampak mendekatkan wajahnya dengan nafas yang memburu. Hingga tanpa sadar tubuh Aura nampak membentur Pintu sampai ia tak dapat lagi kabur kemana-mana.

"Jangan mendekat!! Menjauh dariku!"

Gertak Aura seraya memalingkan muka.

Devan tersenyum geli seraya meraih tengkuk Aura hingga membuat gadis itu menengadah kan wajahnya. Kini tidak ada jarak lagi antara mereka berdua, sampai nafas keduanya sama-sama terasa menerpa wajah masing-masing.

"Ini mansion ku, kenapa kau malah seakan-akan ini adalah rumahmu? Oh apa sudah berubah pikiran dan memilih untuk menikah denganku seperti tawaranku dulu?" Ucap Devan seraya menaruh satu tangannya yang menganggur di pintu yang menjadi sandaran Aura.

Episodes
1 Mencari kesepakatan
2 Jalan Negosiasi
3 Harem
4 Psikopat
5 Perdebatan
6 Selir Sang Mafia
7 Adik kakak sama saja
8 Refaldo Mahendra
9 Awal mula kekesalan
10 Sedikit perhatian
11 Kemunculan Dedengkot Black Venom
12 Kemunculan Oppa
13 Kisah Edgar
14 Lerdric eels
15 Soraya Ganesa
16 Sebuah penawaran
17 REFALDO MAHENDRA Vs DEVANDRA MAHENDRA
18 Cibiran
19 Kegundahan hati Aura
20 Pertemuan Aura Vs Soraya
21 Rahasia soraya
22 Sikap Devan
23 Sekelumit rasa
24 Wujud asli DeVan
25 Rencana
26 Dongeng
27 Berita kehilangan
28 Labirin neraka
29 Labirin kematian
30 Secercah harapan
31 Gadis yang malang
32 Hukuman
33 Ketegangan
34 Ejekan
35 Hampir saja ketauan
36 visual
37 Terenggut paksa
38 Mulai menyimpan rasa
39 Ketahuan
40 Tertangkap basah
41 Hukuman
42 Percobaan bunuh diri Aura
43 Paniknya Devan
44 Rumah sakit
45 Donor
46 Sadar
47 Sadar
48 Memindah Aura
49 Sikap tegas Devandra
50 kehilangan yang paling berharga
51 Perubahan sikap
52 Perubahan sikap 2
53 53
54 54
55 55
56 munculnya masalah
57 Klan Penipu
58 Wajah asli Devandra 1
59 Jiwa psikopat Devan
60 Terjebak
61 Hamil??
62 Mengambil sikap
63 Kerinduan
64 Kerinduan 2
65 penawaran
66 Devan Vz Soraya 1
67 Devan Vz Soraya 2
68 68
69 69
70 Pemaksaan
71 Tertangkap basah
72 Tertangkap basah 2
73 menguping
74 Kecemasan liam
75 Mulai siasat
76 Kemarahan seorang ayah.
77 Kemarahan seorang ayah.
78 Kesepakatan
79 Sedikit rasa
80 Apes
81 Pengusiran.
82 Kembali
83 Janji Aura
84 Kekesalan Soraya
85 Perdebatan
86 Putusan
87 Mulai menyimpan rasa
88 Drama
89 Ketahuan
90 Rencana Soraya
91 Ungkapan Hati
92 Perdebatan antar selir
93 kekacauan
94 Jebakan
95 Senjata makan Tuan.
96 Penolakan
97 Penolakan 2
98 Mulai terbongkar
99 Terbongkar
100 Terbongkar 2
101 Keributan
102 Tamparan
103 Kemarahan Nyonya Bella
104 terbongkar
105 Calon mertua
106 Meminta restu.
107 Soraya vs Amora
108 Meminta restu
109 Terjual
110 Terjual 2
111 Karma
112 Mulai membaik
113 awal mulanya kehancuran
114 Kabur
115 Mansion kedua
116 Konferensi pers.
117 Pembunuhan
118 Pernikahan
119 Kisah sebenarnya
120 kisah sebenarnya
121 Azab diana
122 Dendam Soraya
123 Derita wanita hamil
124 Menghilangnya melinda
125 Kembalinya sang Nyonya.
126 Kelahiran
127 Kembalinya Arlan
128 Kerja sama.
129 Perubahan sikap Melinda
130 Sifat asli Melinda
131 Saga Dewangga Mahendra
132 Tamat
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Mencari kesepakatan
2
Jalan Negosiasi
3
Harem
4
Psikopat
5
Perdebatan
6
Selir Sang Mafia
7
Adik kakak sama saja
8
Refaldo Mahendra
9
Awal mula kekesalan
10
Sedikit perhatian
11
Kemunculan Dedengkot Black Venom
12
Kemunculan Oppa
13
Kisah Edgar
14
Lerdric eels
15
Soraya Ganesa
16
Sebuah penawaran
17
REFALDO MAHENDRA Vs DEVANDRA MAHENDRA
18
Cibiran
19
Kegundahan hati Aura
20
Pertemuan Aura Vs Soraya
21
Rahasia soraya
22
Sikap Devan
23
Sekelumit rasa
24
Wujud asli DeVan
25
Rencana
26
Dongeng
27
Berita kehilangan
28
Labirin neraka
29
Labirin kematian
30
Secercah harapan
31
Gadis yang malang
32
Hukuman
33
Ketegangan
34
Ejekan
35
Hampir saja ketauan
36
visual
37
Terenggut paksa
38
Mulai menyimpan rasa
39
Ketahuan
40
Tertangkap basah
41
Hukuman
42
Percobaan bunuh diri Aura
43
Paniknya Devan
44
Rumah sakit
45
Donor
46
Sadar
47
Sadar
48
Memindah Aura
49
Sikap tegas Devandra
50
kehilangan yang paling berharga
51
Perubahan sikap
52
Perubahan sikap 2
53
53
54
54
55
55
56
munculnya masalah
57
Klan Penipu
58
Wajah asli Devandra 1
59
Jiwa psikopat Devan
60
Terjebak
61
Hamil??
62
Mengambil sikap
63
Kerinduan
64
Kerinduan 2
65
penawaran
66
Devan Vz Soraya 1
67
Devan Vz Soraya 2
68
68
69
69
70
Pemaksaan
71
Tertangkap basah
72
Tertangkap basah 2
73
menguping
74
Kecemasan liam
75
Mulai siasat
76
Kemarahan seorang ayah.
77
Kemarahan seorang ayah.
78
Kesepakatan
79
Sedikit rasa
80
Apes
81
Pengusiran.
82
Kembali
83
Janji Aura
84
Kekesalan Soraya
85
Perdebatan
86
Putusan
87
Mulai menyimpan rasa
88
Drama
89
Ketahuan
90
Rencana Soraya
91
Ungkapan Hati
92
Perdebatan antar selir
93
kekacauan
94
Jebakan
95
Senjata makan Tuan.
96
Penolakan
97
Penolakan 2
98
Mulai terbongkar
99
Terbongkar
100
Terbongkar 2
101
Keributan
102
Tamparan
103
Kemarahan Nyonya Bella
104
terbongkar
105
Calon mertua
106
Meminta restu.
107
Soraya vs Amora
108
Meminta restu
109
Terjual
110
Terjual 2
111
Karma
112
Mulai membaik
113
awal mulanya kehancuran
114
Kabur
115
Mansion kedua
116
Konferensi pers.
117
Pembunuhan
118
Pernikahan
119
Kisah sebenarnya
120
kisah sebenarnya
121
Azab diana
122
Dendam Soraya
123
Derita wanita hamil
124
Menghilangnya melinda
125
Kembalinya sang Nyonya.
126
Kelahiran
127
Kembalinya Arlan
128
Kerja sama.
129
Perubahan sikap Melinda
130
Sifat asli Melinda
131
Saga Dewangga Mahendra
132
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!