Gadis Rental Ceo Arogan

Gadis Rental Ceo Arogan

Bab 1 GRCA Taruhan

Di sebuah Cafetaria, pukul 21.00 WIB.

Sebuah Klub futsal yang sangat terkenal di ibukota sedang merayakan kemenangan di tempat itu. Mereka baru saja berhasil menjadi pemenang dalam turnamen di ajang nasional. Makan dan minum serta menyanyi, mereka lakukan sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas lolosnya klub mereka untuk maju ke ajang internasional pada turnamen musim panas beberapa bulan lagi.

Bimantara ARS sebagai kapten tim dan merupakan pencetak gol terbanyak pada turnamen sebelumnya nampak diam dan tak bersemangat.

Ia hanya menikmati minuman dinginnya dari sebuah botol kemasan dengan pikiran melayang. Tatapannya kosong dengan segala emosi yang berkecamuk di dalam dadanya.

Ia bahagia tapi juga resah. Papanya, Arjuna Raka Sastrowardoyo tak memberikannya izin untuk melakukan hobinya ini jika ia tidak mau menjadi CEO di perusahaan pria itu. Dan hal itulah yang menjadi puncak kegalauannya.

Pria berusia 27 tahun itu sebenarnya juga mempunyai usaha sendiri di bidang lain yaitu olahraga tapi sang papa tak pernah mau mengerti dirinya.

Bimantara pun menarik nafas pelan kemudian menghembuskannya untuk mendapatkan perasaan lapang di dadanya. Euforia kemenangan itu rasanya tak berarti buatnya karena berbagai macam tekanan dari sang papa.

Sruuup

Kembali ia menyeruput minumannya dan berusaha menikmati lagu yang dinyanyikan oleh Amar di atas panggung. Sebuah lagu energik yang seharusnya membuat semua orang senang kecuali dirinya.

'Papa memang kadang-kadang sangat menjengkelkan, bahkan untuk pendamping hidupku saja ingin diaturnya juga, sial!'

'Mama, kemana taringmu sampai ikut-ikutan gak bisa bersuara. Dibayar berapa kamu ma sama papa jadi sangat mengesalkan seperti itu.'

Grrrr!

Bima mengeratkan rahangnya saking kesalnya. Ia tidak tahu rencana apa yang ada dibalik otak encer sang papa sampai menjadi orang yang sangat mengesalkan seperti ini.

Pria muda itu pun menggenggam kaleng minumannya dengan keras sampai membuat kaleng itu peyot. Setelah itu ia melemparkannya ke tempat sampah tapi ternyata salah sasaran.

Pletak!

"Aaargh! Brengsek kamu Bim! Kamu gak lihat ya kalau ada aku disini!" teriak seorang pria yang baru saja terkena lemparan kaleng minumannya.

Wajah pria itu mengeras dan ingin menyerang Bima tapi langsung mendapatkan pelototan tajam dari Bima.

Si biang keributan, Gilbert yang terkena botol langsung marah. Tersinggung dan tidak terima, ia pun mengoceh asal untuk membalas Bima.

"Dasar sombong kamu! Mentang-mentang jadi pemenang, tingkahmu sudah seperti orang yang paling hebat huh!" teriak Gilbert.

Bima tak perduli. Ia diam saja.

Gilbert jadi semakin kesal.

"Tapi tetap saja kamu adalah anak mami Bim hahaha! Apa-apa diurusin mami dan papi. Pekerjaan dan bahkan jodoh pun pasti akan diatur oleh kedua orangtuamu," sindir Gilbert dengan lirikan tajam ke arah Bima yang sejak tadi hanya diam saja.

"Anak yang selalu lengket pada ketek mamanya kalau bukan anak mami apa namanya hem? Mau mundur dari turnamen karena jadi anak baik hehehe. Enak saja!"

"Kami semua bisa rugi tauk! Gak mikir apa!"

Gilbert yang memang baru saja minum kini semakin berani untuk bicara dan meracau tak jelas. Tingkahnya itu sampai berhasil memancing perhatian orang banyak.

Amar yang sedang bernyanyi pun langsung turun dari panggung dan menghampiri mereka.

Bimantara yang sejak tadi hanya diam sudah mulai terpancing. Ia langsung melompat ke arah pria yang sangat menyebalkan dihadapannya dan mencengkram kerah kemeja musuh bebuyutannya itu.

"Hey, lepaskan aku anak mami!" teriak Gilbert dengan wajah yang semakin menyebalkan.

Bugh

"Aaargh!" Gilbert mengerang kesakitan.

"Aku peringatkan kamu untuk tidak membawa-bawa keluargaku di sini ya? Aku tak suka. Ngerti kau brengsek!"

Gilbert tersenyum miring dengan ujung bibir yang sudah pecah.

"Kalau kamu bukan anak mami, kamu tetap harus ikut turnamen itu dan juga buktikan kalau kamu tidak akan patuh pada keinginan om Juna!"

"Hey! Siapa kamu mau ikut campur dan mendikte aku hah! Kamu pikir aku bocah ingusan huh!"

Gilbert tertawa dengan sangat menyebalkan. Ia adalah salah satu anggota klub lawan tapi entah kenapa selalu saja ada dimanapun Bima berada.

Pria itu seakan diciptakan untuk membayangi kehidupan Bima sejak mereka kecil. Gilbert bagaikan seekor lalat yang selalu mengikuti kemana makanan akan dibawa.

Ia selalu berdenging dan sangat menggangu di telinga seorang Bimantara ARS.

"Aku Gilbert dan aku tidak suka kalau kamu bahagia titik!."

Bugh!

Sekali lagi tangan Bima memberikan satu pukulan telak pada pelipis pria itu.

"Aaargh! Brengsek kamu Bim!"

Bugh!

Satu pukulan lagi Bima layangkan ke batang hidung pria dihadapannya karena emosi. Gilbert ikutan emosi dan ingin membalas tapi ia tak mampu karena tak punya tenaga sehabis minum.

"Kenapa? Kamu masih mau nambah?" tanya Bima tanpa mau melepaskan cengkeramannya pada pria menyebalkan itu.

"Aku cuma mau kamu tetap ikut turnamen itu dan harus menang! Kamu harus membawa nama baik klub dan juga negara kita meskipun aku sangat benci kalau kamu yang menang!"

Bima melotot kemudian mengerang kesal.

"Aaargh! Sial!" umpatnya.

Pria itu semakin merasa marah dan juga galau. Ia pun melepaskan cengkeraman tangannya pada kerah kemeja Gilbert dan mendorong pria itu sampai terjatuh ke sebuah sofa.

"Dan juga buktikan kalau kamu bisa mendapatkan jodoh tanpa campur tangan dari papa dan mamamu hahaha!" lanjut Gilbert dengan tawanya yang semakin menyebalkan.

"Awwww!" Ia meringis karena hidungnya yang baru kena pukulan terasa sangat sakit.

"Rasakan kamu. Tapi eh siapa takut?! Kamu akan lihat semuanya terjadi di depan matamu brengsek!" tantang Bima dengan tangan terkepal.

"Hahaha. Mana berani kamu melawan sama om Juna. Tapi ya, aku tetap menunggunya sih. Dan ingat satu hal wanita itu haruslah dari kaum bawah seperti mamamu dulu!" balas Gilbert dengan seringai diwajahnya.

Bugh!

Satu pukulan keras lagi langsung ia sarangkan di perut pria brengsek itu karena berani menyebut mamanya dari kaum bawah.

"Argh. Brengsek kamu Bim!" teriak Gilbert kesakitan.

Bima tersenyum menyeringai kemudian menjawab, "Kalau aku bisa, apa yang akan kamu lakukan hah?"

"Aku akan pergi jauh darimu!"

"Hahaha, bagus. Aku memang sudah sangat muak denganmu. Sejak kecil kamu selalu saja mencari masalah denganku. Jadi aku terima tantanganmu!" tegas Bima.

Gilbert mendengus kasar.

"Hey semuanya! Apakah kalian dengar apa katanya? Gilbert akan pergi jauh dariku kalau aku bisa memenangkan tantangannya!" tegas Bima seraya bertepuk tangan.

Semua orang langsung bertatapan.

"Well, aku terima tantangan kamu Gilbert!" ucap Bima seraya meraih tangan Gilbert dan menyalaminya.

"Wow, kalian semua dengar? Kalian dan aku menjadi saksi, tentang taruhan ini!" ucap Gilbert dengan tawanya yang sangat menyebalkan karena sangat bahagia.

Amar hanya bisa mengernyit. Ia tidak tahu kenapa Bima mau membuat sebuah perjanjian dengan Gilbert yang tak waras dan notabene adalah musuh bebuyutan mereka sejak dulu. Ia pun menghampiri Bima dan berbisik," Kok diladeni sih?"

Bima tersenyum kemudian balas berbisik," Aku sudah sangat muak dengan pecundang ini jadi aku akan memastikan semuanya terjadi agar ia bisa menghilang dari mataku selamanya."

"Baiklah. Tapi aku berharap om Juna dan Tante Mayang gak tahu hal ini ya Bim."

"Kalau gitu jangan kasih tahu mereka atau kamu juga akan aku jadikan seperti Gilbert!" jawab Bima dengan tatapan tajam pada sang sahabat.

Amar langsung tersenyum kecut apalagi handphonenya langsung berbunyi dengan panggilan video.

"Om Juna?" ucap Amar setelah melihat daftar kontak yang sedang memanggil.

Pria itu menghela nafasnya karena pasti sang bos ingin tahu apa yang sedang dilakukan oleh Bima di jam tidur seperti ini.

🌹🌹🌹

*To be Continued

Terpopuler

Comments

yuu

yuu

mampir Thor

2024-05-09

0

Rostina Sahar

Rostina Sahar

ceritanya bagus lanjut...

2024-04-25

0

Rahmah Salam

Rahmah Salam

msh meraba...../CoolGuy/

2024-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 GRCA Taruhan
2 Bab 2 GRCA Dipecat
3 Bab 3 GRCA Wanita Kurir
4 Bab 4 GRCA Gadis Rental
5 Bab 5 GRCA Pemaksaan
6 Bab 6 GRCA Penyakit Berbahaya
7 Bab 7 GRCA Parfum Mahal
8 Bab 8 GRCA Gadis Gila
9 Bab 9 GRCA Tak Tergoda
10 Bab 10 GRCA Dasar Kejam!
11 Bab 11 GRCA Pecicilan
12 Bab 12 GRCA Mana Bayarannya
13 Bab 13 GRCA Rasa Candu
14 Bab 14 GRCA Kaos Tipis
15 Bab 15 GRCA Tak Tahan
16 Bab 16 GRCA Titah Arjuna
17 Bab 17 GRCA Nikah Kontrak
18 Bab 18 GRCA Ruang Rindu
19 Bab 19 GRCA Sebuah Keputusan
20 Bab 20 GRCA Gadis Murahan
21 Bab 21 GRCA Panggilannya Nana
22 Bab 22 GRCA Kutukan Readers
23 Bab 23 GRCA Dimana Serena
24 Bab 24 GRCA Rencana Arjuna
25 Bab 25 GRCA CEO PMS
26 Bab 26 GRCA Got You!
27 Bab 27 GRCA Bodo Amat!
28 Bab 28 GRCA Bidadari Cantik
29 Bab 29 GRCA Dasar BrengZek?
30 Bab 30 GRCA Jalan Atau Gendong
31 Bab 31 GRCA Belum Halal
32 Bab 32 GRCA Udah Gak Sabar
33 Bab 33 GRCA Kekhawatiran Amar
34 Bab 34 GRCA Tidurlah Yu
35 Bab 35 GRCA Kau?!
36 Bab 36 GRCA Eng Ing Eng
37 Bab 37 GRCA Aku Pergi
38 Bab 38 GRCA Nah Lho
39 Bab 39 GRCA Gawang Jebol
40 Bab 40 GRCA Gollll
41 Bab 41 GRCA Aku Mencintaimu
42 Bab 42 GRCA Pria Aneh
43 Bab 43 GRCA Kekesalan Amar
44 Bab 44 GRCA Apem Dan Susu
45 Bab 45 GRCA Amar Kecewa
46 Bab 46 GRCA Keputusan Ayu
47 Bab 47 GRCA Petaka Coklat
48 Bab 48 GRCA Cinta Terpendam
49 Bab 49 GRCA Pengakuan Amar
50 Bab 50 GRCA Ternyata Oh Ternyata
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 GRCA Taruhan
2
Bab 2 GRCA Dipecat
3
Bab 3 GRCA Wanita Kurir
4
Bab 4 GRCA Gadis Rental
5
Bab 5 GRCA Pemaksaan
6
Bab 6 GRCA Penyakit Berbahaya
7
Bab 7 GRCA Parfum Mahal
8
Bab 8 GRCA Gadis Gila
9
Bab 9 GRCA Tak Tergoda
10
Bab 10 GRCA Dasar Kejam!
11
Bab 11 GRCA Pecicilan
12
Bab 12 GRCA Mana Bayarannya
13
Bab 13 GRCA Rasa Candu
14
Bab 14 GRCA Kaos Tipis
15
Bab 15 GRCA Tak Tahan
16
Bab 16 GRCA Titah Arjuna
17
Bab 17 GRCA Nikah Kontrak
18
Bab 18 GRCA Ruang Rindu
19
Bab 19 GRCA Sebuah Keputusan
20
Bab 20 GRCA Gadis Murahan
21
Bab 21 GRCA Panggilannya Nana
22
Bab 22 GRCA Kutukan Readers
23
Bab 23 GRCA Dimana Serena
24
Bab 24 GRCA Rencana Arjuna
25
Bab 25 GRCA CEO PMS
26
Bab 26 GRCA Got You!
27
Bab 27 GRCA Bodo Amat!
28
Bab 28 GRCA Bidadari Cantik
29
Bab 29 GRCA Dasar BrengZek?
30
Bab 30 GRCA Jalan Atau Gendong
31
Bab 31 GRCA Belum Halal
32
Bab 32 GRCA Udah Gak Sabar
33
Bab 33 GRCA Kekhawatiran Amar
34
Bab 34 GRCA Tidurlah Yu
35
Bab 35 GRCA Kau?!
36
Bab 36 GRCA Eng Ing Eng
37
Bab 37 GRCA Aku Pergi
38
Bab 38 GRCA Nah Lho
39
Bab 39 GRCA Gawang Jebol
40
Bab 40 GRCA Gollll
41
Bab 41 GRCA Aku Mencintaimu
42
Bab 42 GRCA Pria Aneh
43
Bab 43 GRCA Kekesalan Amar
44
Bab 44 GRCA Apem Dan Susu
45
Bab 45 GRCA Amar Kecewa
46
Bab 46 GRCA Keputusan Ayu
47
Bab 47 GRCA Petaka Coklat
48
Bab 48 GRCA Cinta Terpendam
49
Bab 49 GRCA Pengakuan Amar
50
Bab 50 GRCA Ternyata Oh Ternyata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!