"Ayo ambil. Setelah ini aku gak mau dengar kamu nangis lagi. Aku gak suka," tegas Bima memaksa.
"Dan ingat, parfumnya sangat mahal dan bisa membuatmu melayang ke nirwana!" lanjut pria itu dengan ekspresi yang sangat arogan.
"Ish!"
Serena pun mengambil kain kecil berwarna abu-abu itu kemudian mengarahkannya ke kedua kelopak matanya. Menyapu air matanya. Kemudian membawanya ke arah hidungnya yang sejak tadi sudah memerah karena menangis.
Srookk
Srookk
Srookk
"Ish gak usah lebay kayak gitu juga, bikin kuping aku sakit saja," kesal Bima.
"Biar lebih afdol dan sah!" sahut Serena dan semakin menguras ingusnya penuh drama sampai sapu tangan itu penuh.
"Dasar kampungan. Gak pernah pake sapu tangan mahal ya gitu gayanya!" sindir Bima dan langsung melajukan kembali mobilnya.
Serena mendengus kesal kemudian melempar bekas ingusnya itu ke arah wajah Bima.
"Hey! Dasar tak sopan!" geram Bima.
"Bodo! Ambil kembali tuh sapu tangan plus parfum mahal kamu!" Serena tak peduli dan bahkan menarik kemeja Bima untuk memberinya ingus lagi.
Grrrr
Bima langsung bertanduk bagaikan seekor banteng yang ingin menyeruduk.
"Ish, dasar gadis rental jorok!" umpat pria itu dengan lirikan tajamnya. Tangannya sampai mencengkram kemudinya dengan keras saking kesalnya.
"Hahaha tapi betewe makasih ya, parfum kamu emang harum sih. Lumayan bikin aku gak ingin nangis lagi," santai Serena dengan tawanya bagaikan tawa Mak Lampir.
"Dasar gila. Awas kamu ya! Kamu harus cuci semua pakaian aku ya' sudah kamu sentuh sampai bersih atau bayaran kamu berkurang 50 persen!"
"Ish dasar pelit. Enak saja mau motong- motong! Modus aja nih karena gak mau bayar aku ya!"
"Emang!" santai Bima dengan ujung bibir terangkat.
"Punya istri jorok bisa-bisa bikin aku alergi." lanjut pria itu dengan ekspresi jijik.
"Apa? Aku gak jorok ya. Kamu yang mancing-mancing."
"Gadis jorok tetap aja jorok. Gak ada attitude sama sekali. Setelah pertemuan dengan teman-teman aku, jangan harap kita akan bersama dalam satu kamar apalagi dalam satu ranjang."
Serena mencebikkan bibirnya kesal.
"Ish, siapa juga yang mau tidur bareng kamu. Terlalu percaya diri sekali."
Bima terkekeh kecil.
"Aku ini pria tampan dan kaya raya. Seorang pengusaha sukses. Ada banyak wanita yang ingin tidur denganku. Hanya saja, kamulah yang ditunjuk Tuhan untuk menjadi pasanganku. Jadi beruntunglah menjadi istri seorang Bimantara ARS."
"Sombong! Kamu pikir aku ini gadis yang tak laku? Aku juga punya banyak pacar. Aku ini kembang komplek. Hanya saja Tuhan menggariskan aku berjodoh dengan pria menyebalkan seperti kamu."
"Gadis rental kok bangga. Tentu saja kamu punya banyak pacar semu yang hanya ingin pelayanan kamu. Tapi tenang, aku tak ingin dilayani. Kamu cukup jadi pasangan yang baik dan bisa menjaga sikap."
"Gak usah bahas itu lagi. Aku juga tidak mau menikah denganmu tapi karena kamu maksa makanya aku mau."
"Ya udah. Gak usah banyak bicara."
Serena mendengus kesal kemudian meraih ujung jaket Bima untuk ia pakai menyusut kembali ingusnya yang ternyata masih ingin keluar karena kesal.
"Astaga! Kamu benar-benar ya! Jorok banget!" teriak Bima dengan wajah jijiknya.
"Awas ya, kamu akan aku balas!" geram Bima seraya mengeratkan rahangnya marah. Akan tetapi ia sungguh tak ingin lagi berdebat lagi. Waktunya tidak banyak untuk meladeni gadis itu.
"Awas apa! Kamu ingin melakukan kdrt di hari pertama pernikahan kita?"
"Kamu yang melakukan KDRT gadis jorok! Ish!" kesal Bima kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sungguh, Ia tak menyangka kalau dengan menikah tanpa pertimbangan yang cukup matang bisa membuat hidupnya akan sangat kacau seperti ini.
Aaaa sial!
Seharusnya aku tidak meladeni taruhan Gilbert yang sangat menyebalkan itu. Belum cukup satu hari menikah aku sudah hampir gila. Apalagi harus hidup seatap dengan seorang gadis jorok dan tak perawan pula.
Ya, Allah. Kenapa aku bodoh sekali.
Pria itu tak berhenti menyesali perbuatannya yang diluar nurul seperti ini. Papa dan mamanya mungkin akan sangat marah padanya karena telah melakukan tindakan besar tanpa memberitahu keduanya.
Oh tidak.
Semoga saja kehidupanku akan baik-baik saja dengan istri macam ini.
Pria itu pun melirik Serena yang berubah diam. Entah apa yang dipikirkan oleh gadis itu sekarang.
Serena sendiri mengalihkan pandangannya ke arah luar dengan perasaan campur aduk. Gadis itu sepertinya masih belum percaya kalau ia telah menikah dengan pria asing yang sangat menyebalkan seperti pria di sampingnya.
Aaaa, bodo amat. Yang penting aku dibayar mahal.
Adik-adikku selamat dari kecelakaan itu. Dan sekarang menjalani pengobatan dengan baik di rumah sakit.
Itung-itung sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, aku bisa hidup dengan tenang tanpa memikirkan mencari uang untuk beberapa saat.
Biaya sekolah adik-adik ku juga pasti terjamin meskipun nantinya aku akan menjadi janda ting-ting yang masih perawan. Yang terpenting adalah aku adalah janda kaya.
"Hahaha..." Tak sadar ia tertawa terbahak-bahak membayangkan uang 1 M akan mengisi rekeningnya dipotong biaya-biaya lainnya.
Menjadi gadis rental ternyata tak buruk juga.
"Hahaha..." Kembali ia tertawa terbahak-bahak dan melupakan keadaan sekitar.
Bima yang sedang mengemudi langsung bergidik ngeri.
Bulu kuduknya meremang sempurna. Ia tak menyangka kalau telah menikahi gadis jorok dan juga gila. Baru saja gadis itu menangis heboh dengan ingus yang sangat banyak, dan sekarang malah tertawa terbahak-bahak seperti itu.
"Hey turun! Kita sudah sampai!" Bima akhirnya bicara lagi setelah lama terdiam.
"Hah? Kita mau ngapain? Aku udah mau dibayar ya?" Serena langsung gelagapan. Wajahnya bersemu merah karena malu telah mengkhayalkan uang yang sangat banyak mengisi pundi-pundinya.
"Dasar gak waras! Ayok turun. Belum juga melakukan tugas sebagai istri udah mau dibayar. Dasar gadis gila!"
"Kalau begitu, aku mau bertugas secepatnya supaya aku bisa jadi janda kaya!"
"Hah?" Bima melongo dengan wajah bingung.
"Ya Allah. Kamu bukan hanya jorok tapi juga gak waras. Sana kamu mandi dulu baru lakukan tugas kamu dengan baik."
Bima menepuk jidatnya. Ia kesal dan juga gregetan dengan gadis rental yang sialnya sudah ia nikahi itu.
"Assiap pak Bima. Kalau aku berakting dengan baik, kamu harus nambah ya jadi 2 M."
"Kamu mau mencuri dari aku ya?!" tatap Bima tajam dan langsung turun dari mobilnya meninggalkan Serena yang sedang menghitung keuntungan yang akan ia dapatkan.
"Aku memang akan mencuri banyak darimu pak Bima. Siapa suruh menikahi aku si gadis rental hahaha."
🌺🌹🌺
*Tobe Continued.
Like dan ketik komentar dong, agar author semangat updatenya oke?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
RACHMAH PARAUDDIN
he...he
..he... blm di kasi uang sdh setengah mati menghutung keuntungan
2024-05-03
0
Rostina Sahar
Semoga mimpix mendapatkan 2 M terkabul hahahaha matre jg...
2024-04-29
0
Hadiyah 0575
Good..serena kerjain tuh orang sombong😀😀
2024-04-29
0