Perusahaan besar itu tetap kokoh berdiri meskipun seorang karyawati baru saja dipecat dan telah kehilangan pekerjaannya.
Tempat ratusan manusia menggantungkan hidupnya itu tak tergoyahkan sedikit pun karena telah kehilangan seorang karyawan yang rajin dan juga berbakat seperti Serena Ibrahim.
Gadis itu keluar dari ruangan kerjanya dengan perasaan yang sangat sedih dan juga marah. Dipecat oleh pimpinan baru yang belum pernah muncul di perusahaan itu hanya karena ia sedang lembur semalam adalah sebuah pelanggaran HAM.
Sebuah alasan yang terasa sangat dibuat-buat dan tidak masuk akal tapi sayangnya harus ia terima. Gadis itu hanya karyawan magang dan tidak memiliki koneksi orang dalam yang mampu menyelamatkannya.
Huffft
Serena menghela nafasnya berat. Ia berusaha untuk menahan airmatanya yang sejak tadi ingin tumpah.
Hampir setahun ia bekerja di perusahaan itu untuk membiayai adik-adiknya dan sekarang ia dipecat oleh seorang CEO baru yang ia sendiri belum pernah bertemu.
'Apakah aku harus melaporkan hal ini pada Pak Arjuna? Tapi katanya, ia sedang ada di luar negeri bersama dengan keluarganya,' ucapnya membatin.
"Tidak perlu, pak Arjuna mungkin tak akan mendengarkan keluhan karyawan magang seperti aku," ucapnya dengan nada miris.
Setelah perasaannya lebih baik, Ia pun mengumpulkan barang-barangnya dan segera keluar dari kubikelnya.
Tak ada yang bisa ia lakukan selain pasrah akan keadaan buruk yang ia dapatkan pagi ini.
Ada banyak karyawan lain yang bersimpati padanya tapi mereka tak punya kuasa untuk menolak ataupun menolong. Sudah jatuh palu dari sang pimpinan dan tak ada lagi yang bisa mereka lakukan.
"Yang sabar ya Ren, kamu pasti akan dapat pekerjaan lain," ucap Zica menghibur.
"Ah ya, tentu saja." Serena tersenyum seraya mengipasi wajahnya dengan telapak tangannya. Harapannya agar airmatanya tidak tumpah di depan semua orang.
Ia harus kuat.
"Makasih banyak ya mbak dan teman-teman semua. Semoga aku beneran cepat dapat pekerjaan Aamiin. Aku pergi ya."
"Iya Ren, hati-hati ya," ucap yang lain seraya memberikan amplop putih yang berisi uang duka dari para karyawan yang ada di sana.
"Ini untuk apa mbak?" tanyanya bingung.
"Untuk modal usaha Ren, insyaallah bisa kamu gunakan sembari melamar pekerjaan di tempat yang lain."
Serena tak sadar meneteskan airmatanya. Perasaan haru kembali menyeruak dari dalam hatinya. Ia ingin menolak tapi ia butuh. Jadi ia ambil saja amplop itu seraya tersenyum, "Ah iya makasih banyak deh mbak atas semuanya. Dan maafkan kalau selama ini aku ada salah selama bekerja di tempat ini."
"Sama-sama. Kami juga minta maaf kalau selama ini ada salah sama kamu Ren." Yang lainnya pun menimpali.
Serena hanya tersenyum meskipun perasaannya sangat sedih dan juga kecewa atas nasib buruknya pagi ini.
"Tetap semangat ya Ren!" ucap Zika seraya mengepalkan tangannya ke udara.
"Ah ya semangat!" Serena ikut mengangkat tangannya ke udara dengan senyum lebar di wajahnya.
Semua orang yang ada di dalam ruangan itu pun tersenyum senang karena gadis itu nampak santai dengan pemecatannya.
Setelah acara pamit-pamintan selesai, Serena pun kemudian meninggalkan tempat kerjanya dengan perasaan campur aduk bagaikan es teler.
Sedih dan tentu sangat kesal.
Tak ingin ia mengumpat tapi tetap saja bibirnya ingin mengutuk CEO baru yang telah memecatnya tanpa alasan yang tak jelas itu.
"Dasar CEO Arogan!"
"Semoga saja kita berjodoh!" kutuknya seraya menatap ke langit.
Duarr!!!
Serena terlonjak kaget karena petir tiba-tiba bergemuruh seolah-olah alam sedang menjawab kutukannya.
Duarr!!!
Gadis cantik itu kembali terlonjak kaget. Ia pun meraba bibirnya yang baru saja mengeluarkan kata-kata kutukan. Dan tak lama kemudian, air pun turun dari langit.
"Apakah aku salah bicara?" tanyanya dengan perasaan yang sangat tak nyaman.
"Ah tidak."
Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan dramatis.
"Aku hanya ingin kita berjodoh lagi agar aku bisa membalas dendam ku ini," lanjutnya dengan hati yang sangat sakit.
Pekerjaan ini sudah lama ia inginkan tapi kenyataannya ia harus dipecat dengan cara yang sangat mengenaskan seperti ini.
Airmatanya pun keluar bersama dengan air hujan yang turun dari langit. Segera ia berlari untuk mencari tempat berteduh tapi nasib buruk kembali menyertainya.
"Aaargh sial!" teriaknya seraya melemparkan benda di tangannya ke arah rubikon yang baru saja melaluinya.
Seluruh wajah dan pakaiannya terkena genangan air oleh sebuah pengendara mobil yang sangat arogan.
"Brengsek!" teriaknya lagi dengan perasaan yang sangat marah.
Ciit!
Mobil berwarna hitam itu ternyata kembali mundur dan berdiri angkuh di di hadapan Serena.
"Hey. Kamu mau merusak mobil aku ya?! Kamu lempar pakai apa tadi heh?!" teriak sang pemilik mobil yang tak lain adalah Bimantara ARS.
"Aku lempar pakai batu kenapa?!" balas Serena dengan kepala sudah bertanduk.
"Kamu yang sudah buat aku begini brengsek!" lanjutnya seraya memperlihatkan tubuhnya yang sudah kacau.
"Itu salah kamu!" sinis Bimantara tak mau kalah kemudian langsung melajukan rubikonnya dengan cepat.
Brak!
Serena kembali mengambil batu dan melempar mobil itu dengan segala kekuatannya.
"Sial!" umpat Bima kesal. Ia pun menghentikan laju kendaraannya dan mundur. Ia berniat memberikan pelajaran bagi Serena. Tapi ternyata gadis itu sudah pergi dengan menggunakan angkot yang baru lewat.
"Awas kamu. Saat kita bertemu lagi, kamu akan aku balas!" janjinya dengan tangan mencengkram kemudinya.
Sementara itu, Serena yang sudah berada di atas sebuah kendaraan umum hanya bisa membersihkan wajahnya dengan tissue. Perasaannya benar-benar sangat hancur kini.
Dadanya bergemuruh sakit, ia tak menyangka hidupnya akan jadi sangat berantakan sejak ia bangun dari tidurnya.
Air matanya menetes dari pelupuk matanya. Dadanya naik turun menahan emosi. Ekor matanya tak sengaja melihat siluet bangunan perusahaan besar yang ia tinggalkan semakin menjauh.
Cita-citanya jadi wanita karir sepertinya akan berubah jadi wanita kurir lagi.
Oh tidak!
Aku tak ingin miskin lagi.
🌺
*Tobe Continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Normah Basir
beruntung klau kt bersama kerja orang pada baik hidup terasa damai
2024-05-07
0
Uya Suriya
aduh Serena... hati-hati ucapan adalah doa....!!!!
2024-05-04
0
RACHMAH PARAUDDIN
yang sabar ya, serena.....
2024-05-03
0