Bab 3 GRCA Wanita Kurir

Perusahaan besar itu tetap kokoh berdiri meskipun seorang karyawati baru saja dipecat dan telah kehilangan pekerjaannya.

Tempat ratusan manusia menggantungkan hidupnya itu tak tergoyahkan sedikit pun karena telah kehilangan seorang karyawan yang rajin dan juga berbakat seperti Serena Ibrahim.

Gadis itu keluar dari ruangan kerjanya dengan perasaan yang sangat sedih dan juga marah. Dipecat oleh pimpinan baru yang belum pernah muncul di perusahaan itu hanya karena ia sedang lembur semalam adalah sebuah pelanggaran HAM.

Sebuah alasan yang terasa sangat dibuat-buat dan tidak masuk akal tapi sayangnya harus ia terima. Gadis itu hanya karyawan magang dan tidak memiliki koneksi orang dalam yang mampu menyelamatkannya.

Huffft

Serena menghela nafasnya berat. Ia berusaha untuk menahan airmatanya yang sejak tadi ingin tumpah.

Hampir setahun ia bekerja di perusahaan itu untuk membiayai adik-adiknya dan sekarang ia dipecat oleh seorang CEO baru yang ia sendiri belum pernah bertemu.

'Apakah aku harus melaporkan hal ini pada Pak Arjuna? Tapi katanya, ia sedang ada di luar negeri bersama dengan keluarganya,' ucapnya membatin.

"Tidak perlu, pak Arjuna mungkin tak akan mendengarkan keluhan karyawan magang seperti aku," ucapnya dengan nada miris.

Setelah perasaannya lebih baik, Ia pun mengumpulkan barang-barangnya dan segera keluar dari kubikelnya. 

Tak ada yang bisa ia lakukan selain pasrah akan keadaan buruk yang ia dapatkan pagi ini.

Ada banyak karyawan lain yang bersimpati padanya tapi mereka tak punya kuasa untuk menolak ataupun menolong. Sudah jatuh palu dari sang pimpinan dan tak ada lagi yang bisa mereka lakukan.

"Yang sabar ya Ren, kamu pasti akan dapat pekerjaan lain," ucap Zica menghibur.

"Ah ya, tentu saja." Serena tersenyum seraya mengipasi wajahnya dengan telapak tangannya. Harapannya agar airmatanya tidak tumpah di depan semua orang.

Ia harus kuat.

"Makasih banyak ya mbak dan teman-teman semua. Semoga aku beneran cepat dapat pekerjaan Aamiin. Aku pergi ya."

"Iya Ren, hati-hati ya," ucap yang lain seraya memberikan amplop putih yang berisi uang duka dari para karyawan yang ada di sana.

"Ini untuk apa mbak?" tanyanya bingung.

"Untuk modal usaha Ren, insyaallah bisa kamu gunakan sembari melamar pekerjaan di tempat yang lain."

Serena tak sadar meneteskan airmatanya. Perasaan haru kembali menyeruak dari dalam hatinya. Ia ingin menolak tapi ia butuh. Jadi ia ambil saja amplop itu seraya tersenyum, "Ah iya makasih banyak deh mbak atas semuanya. Dan maafkan kalau selama ini aku ada salah selama bekerja di tempat ini."

"Sama-sama. Kami juga minta maaf kalau selama ini ada salah sama kamu Ren." Yang lainnya pun menimpali.

Serena hanya tersenyum meskipun perasaannya sangat sedih dan juga kecewa atas nasib buruknya pagi ini.

"Tetap semangat ya Ren!" ucap Zika seraya mengepalkan tangannya ke udara.

"Ah ya semangat!" Serena ikut mengangkat tangannya ke udara dengan senyum lebar di wajahnya.

Semua orang yang ada di dalam ruangan itu pun tersenyum senang karena gadis itu nampak santai dengan pemecatannya.

Setelah acara pamit-pamintan selesai, Serena pun kemudian meninggalkan tempat kerjanya dengan perasaan campur aduk bagaikan es teler.

Sedih dan tentu sangat kesal.

Tak ingin ia mengumpat tapi tetap saja bibirnya ingin mengutuk CEO baru yang telah memecatnya tanpa alasan yang tak jelas itu.

"Dasar CEO Arogan!"

"Semoga saja kita berjodoh!" kutuknya seraya menatap ke langit.

Duarr!!!

Serena terlonjak kaget karena petir tiba-tiba bergemuruh seolah-olah alam sedang menjawab kutukannya.

Duarr!!!

Gadis cantik itu kembali terlonjak kaget. Ia pun meraba bibirnya yang baru saja mengeluarkan kata-kata kutukan. Dan tak lama kemudian, air pun turun dari langit.

"Apakah aku salah bicara?" tanyanya dengan perasaan yang sangat tak nyaman.

"Ah tidak."

Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan dramatis.

"Aku hanya ingin kita berjodoh lagi agar aku bisa membalas dendam ku ini," lanjutnya dengan hati yang sangat sakit.

Pekerjaan ini sudah lama ia inginkan tapi kenyataannya ia harus dipecat dengan cara yang sangat mengenaskan seperti ini.

Airmatanya pun keluar bersama dengan air hujan yang turun dari langit. Segera ia berlari untuk mencari tempat berteduh tapi nasib buruk kembali menyertainya.

"Aaargh sial!" teriaknya seraya melemparkan benda di tangannya ke arah rubikon yang baru saja melaluinya.

Seluruh wajah dan pakaiannya terkena genangan air oleh sebuah pengendara mobil yang sangat arogan.

"Brengsek!" teriaknya lagi dengan perasaan yang sangat marah.

Ciit!

Mobil berwarna hitam itu ternyata kembali mundur dan berdiri angkuh di di hadapan Serena.

"Hey. Kamu mau merusak mobil aku ya?! Kamu lempar pakai apa tadi heh?!" teriak sang pemilik mobil yang tak lain adalah Bimantara ARS.

"Aku lempar pakai batu kenapa?!" balas Serena dengan kepala sudah bertanduk.

"Kamu yang sudah buat aku begini brengsek!" lanjutnya seraya memperlihatkan tubuhnya yang sudah kacau.

"Itu salah kamu!" sinis Bimantara tak mau kalah kemudian langsung melajukan rubikonnya dengan cepat.

Brak!

Serena kembali mengambil batu dan melempar mobil itu dengan segala kekuatannya.

"Sial!" umpat Bima kesal. Ia pun menghentikan laju kendaraannya dan mundur. Ia berniat memberikan pelajaran bagi Serena. Tapi ternyata gadis itu sudah pergi dengan menggunakan angkot yang baru lewat.

"Awas kamu. Saat kita bertemu lagi, kamu akan aku balas!" janjinya dengan tangan mencengkram kemudinya.

Sementara itu, Serena yang sudah berada di atas sebuah kendaraan umum hanya bisa membersihkan wajahnya dengan tissue. Perasaannya benar-benar sangat hancur kini.

Dadanya bergemuruh sakit, ia tak menyangka hidupnya akan jadi sangat berantakan sejak ia bangun dari tidurnya.

Air matanya menetes dari pelupuk matanya. Dadanya naik turun menahan emosi. Ekor matanya tak sengaja melihat siluet bangunan perusahaan besar yang ia tinggalkan semakin menjauh.

Cita-citanya jadi wanita karir sepertinya akan berubah jadi wanita kurir lagi.

Oh tidak!

Aku tak ingin miskin lagi.

🌺

*Tobe Continued.

Terpopuler

Comments

Normah Basir

Normah Basir

beruntung klau kt bersama kerja orang pada baik hidup terasa damai

2024-05-07

0

Uya Suriya

Uya Suriya

aduh Serena... hati-hati ucapan adalah doa....!!!!

2024-05-04

0

RACHMAH PARAUDDIN

RACHMAH PARAUDDIN

yang sabar ya, serena.....

2024-05-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 GRCA Taruhan
2 Bab 2 GRCA Dipecat
3 Bab 3 GRCA Wanita Kurir
4 Bab 4 GRCA Gadis Rental
5 Bab 5 GRCA Pemaksaan
6 Bab 6 GRCA Penyakit Berbahaya
7 Bab 7 GRCA Parfum Mahal
8 Bab 8 GRCA Gadis Gila
9 Bab 9 GRCA Tak Tergoda
10 Bab 10 GRCA Dasar Kejam!
11 Bab 11 GRCA Pecicilan
12 Bab 12 GRCA Mana Bayarannya
13 Bab 13 GRCA Rasa Candu
14 Bab 14 GRCA Kaos Tipis
15 Bab 15 GRCA Tak Tahan
16 Bab 16 GRCA Titah Arjuna
17 Bab 17 GRCA Nikah Kontrak
18 Bab 18 GRCA Ruang Rindu
19 Bab 19 GRCA Sebuah Keputusan
20 Bab 20 GRCA Gadis Murahan
21 Bab 21 GRCA Panggilannya Nana
22 Bab 22 GRCA Kutukan Readers
23 Bab 23 GRCA Dimana Serena
24 Bab 24 GRCA Rencana Arjuna
25 Bab 25 GRCA CEO PMS
26 Bab 26 GRCA Got You!
27 Bab 27 GRCA Bodo Amat!
28 Bab 28 GRCA Bidadari Cantik
29 Bab 29 GRCA Dasar BrengZek?
30 Bab 30 GRCA Jalan Atau Gendong
31 Bab 31 GRCA Belum Halal
32 Bab 32 GRCA Udah Gak Sabar
33 Bab 33 GRCA Kekhawatiran Amar
34 Bab 34 GRCA Tidurlah Yu
35 Bab 35 GRCA Kau?!
36 Bab 36 GRCA Eng Ing Eng
37 Bab 37 GRCA Aku Pergi
38 Bab 38 GRCA Nah Lho
39 Bab 39 GRCA Gawang Jebol
40 Bab 40 GRCA Gollll
41 Bab 41 GRCA Aku Mencintaimu
42 Bab 42 GRCA Pria Aneh
43 Bab 43 GRCA Kekesalan Amar
44 Bab 44 GRCA Apem Dan Susu
45 Bab 45 GRCA Amar Kecewa
46 Bab 46 GRCA Keputusan Ayu
47 Bab 47 GRCA Petaka Coklat
48 Bab 48 GRCA Cinta Terpendam
49 Bab 49 GRCA Pengakuan Amar
50 Bab 50 GRCA Ternyata Oh Ternyata
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 GRCA Taruhan
2
Bab 2 GRCA Dipecat
3
Bab 3 GRCA Wanita Kurir
4
Bab 4 GRCA Gadis Rental
5
Bab 5 GRCA Pemaksaan
6
Bab 6 GRCA Penyakit Berbahaya
7
Bab 7 GRCA Parfum Mahal
8
Bab 8 GRCA Gadis Gila
9
Bab 9 GRCA Tak Tergoda
10
Bab 10 GRCA Dasar Kejam!
11
Bab 11 GRCA Pecicilan
12
Bab 12 GRCA Mana Bayarannya
13
Bab 13 GRCA Rasa Candu
14
Bab 14 GRCA Kaos Tipis
15
Bab 15 GRCA Tak Tahan
16
Bab 16 GRCA Titah Arjuna
17
Bab 17 GRCA Nikah Kontrak
18
Bab 18 GRCA Ruang Rindu
19
Bab 19 GRCA Sebuah Keputusan
20
Bab 20 GRCA Gadis Murahan
21
Bab 21 GRCA Panggilannya Nana
22
Bab 22 GRCA Kutukan Readers
23
Bab 23 GRCA Dimana Serena
24
Bab 24 GRCA Rencana Arjuna
25
Bab 25 GRCA CEO PMS
26
Bab 26 GRCA Got You!
27
Bab 27 GRCA Bodo Amat!
28
Bab 28 GRCA Bidadari Cantik
29
Bab 29 GRCA Dasar BrengZek?
30
Bab 30 GRCA Jalan Atau Gendong
31
Bab 31 GRCA Belum Halal
32
Bab 32 GRCA Udah Gak Sabar
33
Bab 33 GRCA Kekhawatiran Amar
34
Bab 34 GRCA Tidurlah Yu
35
Bab 35 GRCA Kau?!
36
Bab 36 GRCA Eng Ing Eng
37
Bab 37 GRCA Aku Pergi
38
Bab 38 GRCA Nah Lho
39
Bab 39 GRCA Gawang Jebol
40
Bab 40 GRCA Gollll
41
Bab 41 GRCA Aku Mencintaimu
42
Bab 42 GRCA Pria Aneh
43
Bab 43 GRCA Kekesalan Amar
44
Bab 44 GRCA Apem Dan Susu
45
Bab 45 GRCA Amar Kecewa
46
Bab 46 GRCA Keputusan Ayu
47
Bab 47 GRCA Petaka Coklat
48
Bab 48 GRCA Cinta Terpendam
49
Bab 49 GRCA Pengakuan Amar
50
Bab 50 GRCA Ternyata Oh Ternyata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!