Bab 15 GRCA Tak Tahan

"Awwww!" pekik Serena saat Bima tanpa aba-aba langsung meraih tubuhnya ke dalam rengkuhan pria yang mempunyai tinggi 175 Cm itu.

Tanpa permisi, Bima bahkan mengangkat pinggang Serena supaya ia bisa menyentuh bibir gadis itu dengan mudah. Dan tentu saja, nyaman untuk dilumat.

Bibir pria itu kembali bergerak lembut menyusuri permukaan daging kenyal tak bertulang miliknya.

Untuk beberapa detik, Serena hanya bisa melotot kaget tanpa bisa menolak apalagi memberontak. Tangannya pun ia kalungkan pada leher kuat pria itu agar posisinya aman dan nyaman.

Sejak sehari sebelumnya, ia sudah harus terbiasa dengan aksi tiba-tiba pria itu yang kadang tak terduga dan juga GANAS.

Bibir yang agak tebal dan imut itu pun dikulum dengan lembut oleh bibir Bima yang juga agak tebal.

Tengkuknya ditekan oleh tangan kanan Bima sedang tangan kiri pria itu mengangkat tubuh mungil Serena. Gadis yang dinikahi sehari sebelumnya itu merasakan tubuhnya menegang dan membeku. Ia cukup tegang dengan posisi mereka saat ini.

Bima tahu situasi, ia pun membawa Serena ke arah ranjang dengan berusaha menahan tubuh istrinya itu agar tidak terlepas dari rengkuhannya.

Pelan ia meletakkan tubuh Serena tetapi tak berniat melepaskan tautan bibir mereka. Hingga gadis cantik itu mendesah di dalamnya mulut pria tampan pewaris Tahta Kerajaan bisnis Arjuna Raka Sastrowardoyo.

Suara lembut menggoda Serena semakin membuat Bima menggila. Ia semakin bersemangat mengeksplor mulut gadis itu dan bahkan menghisap lidah Serena dengan penuh gairah.

Sungguh, demi apapun, ia merasa sangat candu dan hampir kehilangan akal oleh rasa bibir gadis cantik dan sangat seksi dibawah kungkungannya itu.

"Mas Bimaaa ughhhh..." Serena tak kuasa untuk tak memanggil nama pria kuat dan tampan yang sedang mengungkung tubuh nya di atas ranjang empuk itu.

Bima tersenyum samar kemudian memasukkan kedua tangannya ke dalam kaos Serena dan meremass dua benda bulat dan kencang milik gadis cantik itu.

"Mass Bim..." desah Serena. Ia tak tahan lagi, bibirnya yang terasa sangat tebal dan membengkak kini dengan bebas memanggil nama pria itu lagi karena Bima sudah melepaskannya.

Bima tersenyum tipis dengan tatapan menghujam ke dalam netra indah Serena. Tangannya pun tak berhenti meremas dengan sangat lembut dua benda kenyal yang sejak tadi menggangu kewarasannya.

Serena menutup netra indahnya menikmati apa yang dilakukan oleh pria itu padanya. Sedangkan bibirnya tak tahu malu mendesah nikmat dengan suara yang sangat merdu.

"Kamu suka?" bisik Ben seraya mengecup kedua kelopak mata Serena. Gadis cantik itu tersenyum tipis saja dan menganggukkan kepalanya.

Sungguh, Ini adalah pengalaman pertama baginya mendapatkan sentuhan yang sangat memabukkan dari seorang pria yang syukurnya adalah suaminya sendiri.

Otaknya jadi blank dan membuatnya lupa diri. Ia seakan dibawa ke nirwana oleh pria yang sudah halal menyentuhnya kapanpun dan dimana pun.

Gelombang hasrat keduanya semakin tak terkendali. Bima pun lupa diri untuk pengalaman pertama ini.

"Awwwww! Mas Bim..." Serena terpekik. Kedua netra gadis cantik itu kini membola lagi karena tiba-tiba saja Bima sudah mengulum boba nya yang masih sangat kecil.

Tubuhnya sampai menegang karena arus listrik tak kasat mata yang merambat cepat melebihi kecepatan cahaya dari seluruh pembuluh darahnya.

"Kenapa?" tatap Bima setelah melepaskan Boba berwarna pink itu dari mulutnya.

"Ah gak mas. Aku..."

"Kamu gak suka ya?" tatap Bima dengan mata elang yang semakin menghitam karena gairah.

Serena menggelengkan kepalanya dramatis.

"Suka kok mas, enak hihihi...Bikin merinding..."' Serena terkikik lucu dan geli dengan perasaan baru yang ia rasakan saat ini.

Bima tersenyum kemudian membuka kaos yang sedang dipakai oleh Serena agar ia bisa lebih bebas meremas dan juga menyusu pada gadis itu.

Untuk sesaat, pria itu terpaku karena keindahan yang disuguhkan oleh gadis itu di hadapannya.

"Kamu cantik sekali," puji Bima dengan suara pelan.

"Baru sadar ya mas."

"Hum..."

"Hum apa?" senyum Serena seraya menutup kedua asetnya dengan kedua telapak tangannya. Sungguh, ia masih sangat malu menampakkan hal yang paling rahasia dari tubuhnya.

Bima pun ikut tersenyum dengan tangan segera meraih tangan Serena agar tidak menutupi keindahan yang dimiliki oleh istrinya itu.

"Mas, malu..."

"Gak usah malu," balas Bima dengan tangan bergerak cepat menyentuh dan mengelus kulit bersih dan mulus Serena.

Drrrt

Drrrt

Wajahnya pun ia dekatkan kembali ke dua buah sumber nutrisi yang sangat indah dihadapannya tapi langsung berhenti di tengah jalan.

Bima yang baru saja ingin menikmati boba Serena langsung dibuat kaget oleh panggilan telepon pada handphonenya.

Diabaikan, takutnya itu adalah panggilan yang sangat penting. Apalagi sekarang adalah waktunya untuk berangkat bekerja.

Drrrt

Drrrt

"Sial! Siapa sih yang suka menggangu kesenanganku!" geramnya kesal kemudian turun dari tubuh Serena. Istrinya itu hanya tersenyum bahagia melihat ekspresi tersiksa dari suaminya. Ia pun segera meraih kaos yang dipakainya tadi untuk menutupi tubuhnya.

Karena ini adalah pengalaman pertamanya hingga ia jadi sangat malu dalam keadaan tanpa busana.

Bima meraih handphonenya dengan tatapan tak lepas dari wajah cantik istrinya. Dengan menghela nafasnya berat, ia pun menjawab panggilan yang masuk.

"Ada apa sus?" tanyanya setelah sempat berbasa-basi sedikit.

"Mohon maaf pak Bima, Hani dan Dian sedang demam tinggi. Mereka tak berhenti menanyakan mbak Serena. Kalau boleh, bisakah mbaknya diminta ke rumah sakit sekarang pak?" terdengar suara suster itu memohon.

Bima tak menjawab dan tampak berpikir. Ia sedang berada dalam dilema sekarang. Celananya sudah sangat sesak oleh si junior yang sudah sangat tegang sedari tadi. Kalau ia membiarkan Serena pergi lalu bagaimana dengan nasib si junior?

"Halo mas Bim. Aku Delana," ucap seseorang yang tiba-tiba menggantikan suara sang perawat dari ujung sambungan.

"Maaf mas kalau aku ganggu. Kalau boleh, kak Rena bisa gak datang ke rumah sakit? Aku sungguh khawatir dengan keadaan adik-adik hiks. Mereka kangen sama kak Rena."

Bima semakin bertambah kacau. Suara Delana kedengaran terisak dan sangat bersedih.

"Siapa mas?" tanya Serena seraya bangun dari posisinya.

"Adik kamu." Bima menjawab seraya menyerahkan handphonenya pada Serena setelah itu ia lebih memilih ke kamar mandi untuk meredakan hasratnya yang sudah sampai di ubun-ubun.

Mandi air dingin untuk meredakan hasratnya yang menggila pada gadis itu padahal ia sudah berjanji untuk tidak menyentuhnya.

"Oh tidak! Apa aku ini seseorang yang tidak punya pendirian?" gumamnya dengan perasaan yang sangat tersiksa.

Kedua matanya pun menatap penampakan si junior yang lebih besar dan panjang dari biasanya.

"Oh tidak. Aku tak tahan, ughhhh."

🌺🌹🌺

*Tobe Continued.

Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?

Eh, ganas gak sih? Semoga lolos sensor ya, hehehe.

Terpopuler

Comments

Greenindya

Greenindya

bima

2024-05-07

1

Rostina Sahar

Rostina Sahar

baru tau rasa yah bima, katax gak butuh hahaha

2024-04-30

0

Rahmah Salam

Rahmah Salam

senjata makan tuan akhirx.....tersiksa kannn.....😂

2024-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 GRCA Taruhan
2 Bab 2 GRCA Dipecat
3 Bab 3 GRCA Wanita Kurir
4 Bab 4 GRCA Gadis Rental
5 Bab 5 GRCA Pemaksaan
6 Bab 6 GRCA Penyakit Berbahaya
7 Bab 7 GRCA Parfum Mahal
8 Bab 8 GRCA Gadis Gila
9 Bab 9 GRCA Tak Tergoda
10 Bab 10 GRCA Dasar Kejam!
11 Bab 11 GRCA Pecicilan
12 Bab 12 GRCA Mana Bayarannya
13 Bab 13 GRCA Rasa Candu
14 Bab 14 GRCA Kaos Tipis
15 Bab 15 GRCA Tak Tahan
16 Bab 16 GRCA Titah Arjuna
17 Bab 17 GRCA Nikah Kontrak
18 Bab 18 GRCA Ruang Rindu
19 Bab 19 GRCA Sebuah Keputusan
20 Bab 20 GRCA Gadis Murahan
21 Bab 21 GRCA Panggilannya Nana
22 Bab 22 GRCA Kutukan Readers
23 Bab 23 GRCA Dimana Serena
24 Bab 24 GRCA Rencana Arjuna
25 Bab 25 GRCA CEO PMS
26 Bab 26 GRCA Got You!
27 Bab 27 GRCA Bodo Amat!
28 Bab 28 GRCA Bidadari Cantik
29 Bab 29 GRCA Dasar BrengZek?
30 Bab 30 GRCA Jalan Atau Gendong
31 Bab 31 GRCA Belum Halal
32 Bab 32 GRCA Udah Gak Sabar
33 Bab 33 GRCA Kekhawatiran Amar
34 Bab 34 GRCA Tidurlah Yu
35 Bab 35 GRCA Kau?!
36 Bab 36 GRCA Eng Ing Eng
37 Bab 37 GRCA Aku Pergi
38 Bab 38 GRCA Nah Lho
39 Bab 39 GRCA Gawang Jebol
40 Bab 40 GRCA Gollll
41 Bab 41 GRCA Aku Mencintaimu
42 Bab 42 GRCA Pria Aneh
43 Bab 43 GRCA Kekesalan Amar
44 Bab 44 GRCA Apem Dan Susu
45 Bab 45 GRCA Amar Kecewa
46 Bab 46 GRCA Keputusan Ayu
47 Bab 47 GRCA Petaka Coklat
48 Bab 48 GRCA Cinta Terpendam
49 Bab 49 GRCA Pengakuan Amar
50 Bab 50 GRCA Ternyata Oh Ternyata
51 Bonchap GRCA Sebelum Unboxing
52 Bonchap GRCA Mana Muat
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 GRCA Taruhan
2
Bab 2 GRCA Dipecat
3
Bab 3 GRCA Wanita Kurir
4
Bab 4 GRCA Gadis Rental
5
Bab 5 GRCA Pemaksaan
6
Bab 6 GRCA Penyakit Berbahaya
7
Bab 7 GRCA Parfum Mahal
8
Bab 8 GRCA Gadis Gila
9
Bab 9 GRCA Tak Tergoda
10
Bab 10 GRCA Dasar Kejam!
11
Bab 11 GRCA Pecicilan
12
Bab 12 GRCA Mana Bayarannya
13
Bab 13 GRCA Rasa Candu
14
Bab 14 GRCA Kaos Tipis
15
Bab 15 GRCA Tak Tahan
16
Bab 16 GRCA Titah Arjuna
17
Bab 17 GRCA Nikah Kontrak
18
Bab 18 GRCA Ruang Rindu
19
Bab 19 GRCA Sebuah Keputusan
20
Bab 20 GRCA Gadis Murahan
21
Bab 21 GRCA Panggilannya Nana
22
Bab 22 GRCA Kutukan Readers
23
Bab 23 GRCA Dimana Serena
24
Bab 24 GRCA Rencana Arjuna
25
Bab 25 GRCA CEO PMS
26
Bab 26 GRCA Got You!
27
Bab 27 GRCA Bodo Amat!
28
Bab 28 GRCA Bidadari Cantik
29
Bab 29 GRCA Dasar BrengZek?
30
Bab 30 GRCA Jalan Atau Gendong
31
Bab 31 GRCA Belum Halal
32
Bab 32 GRCA Udah Gak Sabar
33
Bab 33 GRCA Kekhawatiran Amar
34
Bab 34 GRCA Tidurlah Yu
35
Bab 35 GRCA Kau?!
36
Bab 36 GRCA Eng Ing Eng
37
Bab 37 GRCA Aku Pergi
38
Bab 38 GRCA Nah Lho
39
Bab 39 GRCA Gawang Jebol
40
Bab 40 GRCA Gollll
41
Bab 41 GRCA Aku Mencintaimu
42
Bab 42 GRCA Pria Aneh
43
Bab 43 GRCA Kekesalan Amar
44
Bab 44 GRCA Apem Dan Susu
45
Bab 45 GRCA Amar Kecewa
46
Bab 46 GRCA Keputusan Ayu
47
Bab 47 GRCA Petaka Coklat
48
Bab 48 GRCA Cinta Terpendam
49
Bab 49 GRCA Pengakuan Amar
50
Bab 50 GRCA Ternyata Oh Ternyata
51
Bonchap GRCA Sebelum Unboxing
52
Bonchap GRCA Mana Muat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!