Bab 9 GRCA Tak Tergoda

Bima menatap penanda waktu yang melingkar pada pergelangan tangannya dengan perasaan tak sabar.

Sudah puluhan menit ia menunggu tapi Serena tak kunjung keluar dari sebuah ruangan ganti di dalam butik yang juga menyediakan layanan salon itu.

"Apa mungkin gadis rental itu kabur ya? Kok lama banget sih?!" gumamnya dengan wajah kesal.

"Bisa-bisa aku akan jadi bulan-bulanan Gilbert kalau gak bisa nunjukin istri di depan pria brengsek itu."

Setelah lama menimbang-nimbang. Bima pun berdiri dari duduknya dan segera menghampiri sebuah ruangan dimana ia melihat Serena dibawa ke tempat itu.

Baru saja ia ingin membuka pintu kaca di ruangan itu, seorang gadis dengan tampilan yang sangat cantik berdiri di hadapannya.

"Kamu?" tatap Bima tak berkedip. Dari atas ke bawah ia menatap gadis itu bagaikan baru bertemu dengan seorang asing yang belum pernah ia temui sebelumnya.

Sungguh, ia sangat takjub.

Padahal gadis itu hanya menggunakan gaun sederhana tapi ternyata sangat cocok dan elegan pada tubuhnya yang imut.

"Ini beneran kamu?" ucapnya lagi dengan ekspresi yang masih tak percaya.

"Iya. Pak Bimantara ARS. Aku Serena Ibrahim, istrimu yang baru kamu nikahi. Kenapa?" senyum Serena dengan kedua alis naik turun.

"Aku gak kayak emak-emak kampungan 'kan?" lanjut gadis itu seraya menatap penampilannya sendiri.

"Ya gak sih. Cuma kamu kayak lain aja. Gak kayak tadi." Bima gelagapan.

"Ya kan udah dipermak sesuai keinginan kamu," sahut Serena cepat.

"Hum iya," gumam Bima seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia jadi keki sendiri karena meminta gadis itu didandani sesuai gambar seseorang yang ia inginkan tapi kenyataannya, Serena malah lebih memukau.

Sungguh, Ia tak percaya kalau gadis rental yang sangat jorok itu bisa tampil cantik setelah dipoles oleh salah satu karyawan salon langganannya.

"Betewe, aku cantik ya? Yakin deh kamu terpesona sama aku," pancing Serena dengan kedua alis naik turun menggoda.

"Cantik dari Hongkong? Biasa aja keles. Di tempat itu pasti banyak wanita yang lebih cantik daripada kamu."

"Ish, gak pernah bisa manis sedikit saja," manyun Serena.

"Ah dahlah, ayo cepetan, kita udah hampir telat nih," ucap Bima seraya meraih tangan gadis itu dan menariknya ke Rubicon nya.

Serena hanya bisa mendengus kesal tapi mau tak mau ia ikut saja kemana pria itu membawanya. Ya, demi uang banyak yang dijanjikan oleh suami kontraknya itu.

"Ayo naik!" seru Bima setelah membuka pintu mobil untuk sang istri.

"Makasih banyak suamiku," senyum Serena dengan bergaya seperti seorang putri.

"Belum saatnya sok lebay kayak gitu. Gak ada orang kok di sini," dengus Bima dengan hati yang tiba-tiba jadi terasa aneh.

"Iya-iya. Aku 'kan cuma latihan saja," balas Serena dengan bibir mencebik.

Bima tak sadar tersenyum samar kemudian mengitari mobilnya menuju ke tempat duduknya sendiri.

Mesin mobil ia nyalakan setelah memastikan kesiapan Serena. Entah kenapa ia tiba-tiba jadi sangat care pada gadis cantik di sampingnya itu.

Serena tersenyum memandang wajahnya pada kaca spion, dalam hati ia memuji kehebatan tangan sang karyawan salon hingga bisa menyulapnya jadi gadis cantik seperti sekarang.

Baiklah, Ren, mari kita nikmati permainan yang sangat menguntungkan ini. Jangan gunakan perasaan tapi gunakan rekening untuk menampung keuntungan dari rencana tak jelas suami kontrakmu.

Suasana ruangan mobil rubikon itu sepi, tak ada yang berbicara. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

Bima sendiri tak bisa menahan hatinya untuk tak berdesir karena sedang duduk berdua dengan seorang gadis cantik yang merupakan istrinya, meskipun hanya istri kontrak untuk beberapa bulan.

Ia tak berhenti mencuri-curi pandang ke arah Serena karena tak percaya dengan penampilan gadis itu.

Aaaa Sial!

Tenyata selain jorok dan gila, gadis itu cantik juga. Lumayanlah, aku gak akan rugi-rugi amat telah menikahinya, karena gak malu-maluin dibawa ke pesta.

Mama dan papa pasti gak akan berkutik kalau membandingkannya dengan Sesil.

Seketika Bima mengulas senyum diwajahnya. Rasa kesalnya seharian ini jadi sedikit terobati.

Sedangkan Serena sibuk memikirkan adik-adiknya yang sedang ada di rumah sakit.

Andai ia bisa membagi tubuhnya, ingin rasanya ia membelah diri seperti amoeba dan mengunjungi adik-adik tersayangnya itu tapi kenyataannya ia tak bisa. Handphone pun ia lupa membawanya.

Huffft

Gadis itu menghela nafasnya berat dengan kedua netra berkaca-kaca. Dadanya terasa sangat nyeri dan sedih. Entah kenapa ia jadi sangat rindu pada adik-adiknya yang sedang sakit itu.

Mereka pasti sangat membutuhkannya sekarang sebagai seorang kakak dan juga seorang ibu tunggal.

Maafkan kakak ya sayang. Ini cuma bentar kok. Aku pastikan dengan apa yang aku lakukan ini, kalian semua akan bahagia. Aku hanya bekerja sebagai istri untuk beberapa bulan.

Insyaallah kalian akan baik-baik saja dengan uang dan biaya yang akan diberikan oleh suami kontrak kakak.

Serena pun mengulas senyum diwajahnya yang sangat cantik. Bagaimana pun ia sangat bersyukur dengan nasib barunya ini.

Makanya ia bertekad untuk menikmatinya saja.

Kendaraan roda empat yang membawa mereka bergerak melambat dan akhirnya berhenti.

"Kita sudah sampai." ucap Bima seraya membuka seat beltnya.

"Ah ya," senyum Serena kemudian membuka seat beltnya juga.

"Ingat tugas kamu!" tatap Bima tajam.

"Iya. Aku harus jadi istri yang baik, bahagia, dan juga ramah pada semua teman-teman kamu."

"Eh gak perlu terlalu ramah. Mereka rata-rata kanibal. Mereka suka makan yang bagus dan cantik."

Serena langsung tersenyum lebar.

"Oh jadi aku cantik?" tanyanya dengan wajah yang sangat bahagia.

"Gak. Masih banyak wanita lain yang lebih cantik daripada kamu."

"Ish!" Serena langsung mencibir. Sedangkan Bima tanpa sadar tersenyum samar. Ia turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk istrinya itu.

"Peluk lengan aku seperti ini. Dan ya, kamu gak boleh jauh-jauh dari aku dan juga ekspresi kamu itu harus nampak bangga dan bahagia karena bersuamikan aku."

"Assyiap pak Bima," balas Serena seraya melakukan perintah pria itu. Serena meraih lengan kekar Bima dan ia peluk ke arah dadanya yang sangat empuk dan kenyal.

Seketika Bima langsung gelisah karena aliran listrik nikmat begitu cepat merambat ke seluruh jaringan pembuluh darahnya.

Tubuh mereka kembali bersentuhan dan entah kenapa membuat debaran di dada mereka jadi menggila.

"Eh, gak usah deket dan nempel kayak gini juga. Santai dan natural aja," gugup Bima seraya mendorong sedikit tubuh Serena agar menjauh darinya.

"Katanya harus mesra," protes Serena dengan bibir manyun.

"Ya gak gitu juga. Aku gak suka. Nanti kesannya jadi sangat lebay aja." Bima gelagapan.

"Ish. Mau kamu kayak gimana sih? Disuruh mesra tapi gak boleh sok lebay.," protes Serena marah.

"Ganjen kamu ya, kita 'kan cuma main-main, kamu kok sok profesional sekali. Kamu mau nambah tarif ya?"

"Kalau iya kenapa heh?!" balas Serena kesal.

"Kalau pelayanan aku bagus, kamu pasti akan nambah bayaran bukan?!" lanjut gadis itu dengan otak matrenya.

"Ish dasar gadis rental! Kamu pasti udah biasa seperti ini ya dengan para konsumen kamu."

Kedua netra Serena langsung membulat karena kesal.

"Tapi kalau sama aku, gak usah seperti itu karena aku tak akan tergoda dan membiarkan kamu merampok aku!"

"Iya, kita lihat saja nanti pak Bima. Akan aku buat kamu tak sadar kalau aku telah merampok mu!" geram Serena kemudian meninggalkan Bima sendiri.

🌺🌹🌺

*Tobe Continued.

Terpopuler

Comments

Rostina Sahar

Rostina Sahar

Nanti jg Bima akan kena pelet jatuh cinta... liat saja nanti hehehe

2024-04-29

0

Hadiyah 0575

Hadiyah 0575

pokokx rampok deh semua milik bima... ya serena😂

2024-04-29

0

Rahmah Salam

Rahmah Salam

kena pelettt.....😂

2024-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 GRCA Taruhan
2 Bab 2 GRCA Dipecat
3 Bab 3 GRCA Wanita Kurir
4 Bab 4 GRCA Gadis Rental
5 Bab 5 GRCA Pemaksaan
6 Bab 6 GRCA Penyakit Berbahaya
7 Bab 7 GRCA Parfum Mahal
8 Bab 8 GRCA Gadis Gila
9 Bab 9 GRCA Tak Tergoda
10 Bab 10 GRCA Dasar Kejam!
11 Bab 11 GRCA Pecicilan
12 Bab 12 GRCA Mana Bayarannya
13 Bab 13 GRCA Rasa Candu
14 Bab 14 GRCA Kaos Tipis
15 Bab 15 GRCA Tak Tahan
16 Bab 16 GRCA Titah Arjuna
17 Bab 17 GRCA Nikah Kontrak
18 Bab 18 GRCA Ruang Rindu
19 Bab 19 GRCA Sebuah Keputusan
20 Bab 20 GRCA Gadis Murahan
21 Bab 21 GRCA Panggilannya Nana
22 Bab 22 GRCA Kutukan Readers
23 Bab 23 GRCA Dimana Serena
24 Bab 24 GRCA Rencana Arjuna
25 Bab 25 GRCA CEO PMS
26 Bab 26 GRCA Got You!
27 Bab 27 GRCA Bodo Amat!
28 Bab 28 GRCA Bidadari Cantik
29 Bab 29 GRCA Dasar BrengZek?
30 Bab 30 GRCA Jalan Atau Gendong
31 Bab 31 GRCA Belum Halal
32 Bab 32 GRCA Udah Gak Sabar
33 Bab 33 GRCA Kekhawatiran Amar
34 Bab 34 GRCA Tidurlah Yu
35 Bab 35 GRCA Kau?!
36 Bab 36 GRCA Eng Ing Eng
37 Bab 37 GRCA Aku Pergi
38 Bab 38 GRCA Nah Lho
39 Bab 39 GRCA Gawang Jebol
40 Bab 40 GRCA Gollll
41 Bab 41 GRCA Aku Mencintaimu
42 Bab 42 GRCA Pria Aneh
43 Bab 43 GRCA Kekesalan Amar
44 Bab 44 GRCA Apem Dan Susu
45 Bab 45 GRCA Amar Kecewa
46 Bab 46 GRCA Keputusan Ayu
47 Bab 47 GRCA Petaka Coklat
48 Bab 48 GRCA Cinta Terpendam
49 Bab 49 GRCA Pengakuan Amar
50 Bab 50 GRCA Ternyata Oh Ternyata
51 Bonchap GRCA Sebelum Unboxing
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1 GRCA Taruhan
2
Bab 2 GRCA Dipecat
3
Bab 3 GRCA Wanita Kurir
4
Bab 4 GRCA Gadis Rental
5
Bab 5 GRCA Pemaksaan
6
Bab 6 GRCA Penyakit Berbahaya
7
Bab 7 GRCA Parfum Mahal
8
Bab 8 GRCA Gadis Gila
9
Bab 9 GRCA Tak Tergoda
10
Bab 10 GRCA Dasar Kejam!
11
Bab 11 GRCA Pecicilan
12
Bab 12 GRCA Mana Bayarannya
13
Bab 13 GRCA Rasa Candu
14
Bab 14 GRCA Kaos Tipis
15
Bab 15 GRCA Tak Tahan
16
Bab 16 GRCA Titah Arjuna
17
Bab 17 GRCA Nikah Kontrak
18
Bab 18 GRCA Ruang Rindu
19
Bab 19 GRCA Sebuah Keputusan
20
Bab 20 GRCA Gadis Murahan
21
Bab 21 GRCA Panggilannya Nana
22
Bab 22 GRCA Kutukan Readers
23
Bab 23 GRCA Dimana Serena
24
Bab 24 GRCA Rencana Arjuna
25
Bab 25 GRCA CEO PMS
26
Bab 26 GRCA Got You!
27
Bab 27 GRCA Bodo Amat!
28
Bab 28 GRCA Bidadari Cantik
29
Bab 29 GRCA Dasar BrengZek?
30
Bab 30 GRCA Jalan Atau Gendong
31
Bab 31 GRCA Belum Halal
32
Bab 32 GRCA Udah Gak Sabar
33
Bab 33 GRCA Kekhawatiran Amar
34
Bab 34 GRCA Tidurlah Yu
35
Bab 35 GRCA Kau?!
36
Bab 36 GRCA Eng Ing Eng
37
Bab 37 GRCA Aku Pergi
38
Bab 38 GRCA Nah Lho
39
Bab 39 GRCA Gawang Jebol
40
Bab 40 GRCA Gollll
41
Bab 41 GRCA Aku Mencintaimu
42
Bab 42 GRCA Pria Aneh
43
Bab 43 GRCA Kekesalan Amar
44
Bab 44 GRCA Apem Dan Susu
45
Bab 45 GRCA Amar Kecewa
46
Bab 46 GRCA Keputusan Ayu
47
Bab 47 GRCA Petaka Coklat
48
Bab 48 GRCA Cinta Terpendam
49
Bab 49 GRCA Pengakuan Amar
50
Bab 50 GRCA Ternyata Oh Ternyata
51
Bonchap GRCA Sebelum Unboxing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!