"Iya, aku akan rental kamu jadi istri aku. Kita akan jadi pasangan suami-isteri gak lama, jadi kamu tetap bisa dirental oleh orang lain lagi nantinya." Bima menjawab dengan ujung bibir terangkat.
"Apa?!" Serena kembali bertanya. Netra indahnya membulat tak percaya dengan perkataan pria itu. Ia menatap wajah Bima yang terpahat sangat tampan di hadapannya dengan dada naik turun karena emosi.
"Enak saja kalau ngomong. Kamu pikir harga diriku hanya seharga mobil kamu ya?!" sarkas Serena.
"Mobil kamu hancur pun aku tak mau peduli karena itu semua salah kamu!" lanjut gadis cantik itu dengan emosi meluap-luap sampai deru nafasnya yang saja berhasil menerpa wajah tampan Bima.
Pria itu terkesiap. Dadanya tiba-tiba saja berdebar tak karuan.
"Aku bahkan ingin membalas kamu sejak waktu itu brengsek!" lanjut Serena dengan wajah mengeras. Cukup sudah, rasanya semua beban hidupnya ingin ia tumpahkan pada pria yang ada dihadapannya saat ini juga.
Bima terkekeh sinis.
"Udah terkenal jadi gadis rental tapi masih sok jual mahal. Tenang saja. Aku gak akan nyentuh kamu kok seperti pria lain yang mungkin sudah anu sama kamu. Kamu cukup jadi istri aku di depan papa dan mama. Dan aku akan bayar kamu mahal."
Serena kembali bertanduk. Wajahnya yang cantik semakin ia dekatkan pada wajah Bima hingga detak jantung dan deru nafas mereka bisa mereka rasakan bersama.
"Berapa kamu akan membayarku heh? 100? 200? Atau 500?"
Bima terkekeh sinis. Ia sudah bisa menebak jalan pikiran wanita muda dihadapannya. Sok jual mahal diawal-awal tapi akhirnya menyebutkan tarif juga.
"Aku akan bayar kamu 1 M."
Serena langsung tercekat. Ia tidak percaya pada pendengarannya. Padahal ia hanya berpura-pura memancing.
Tiba-tiba ia jadi takut. Ia khawatir akan dijadikan sebagai wanita yang tidak benar.
"Tidak. Sekali aku bilang tidak ya tidak!" tolak Serena dengan berusaha untuk melepaskan dirinya dari rengkuhan Bima tapi sayangnya pria itu tak ingin melepaskannya.
Pria itu tak punya waktu. Malam ini ia harus mendapatkan pasangan atau ia akan kalah taruhan dari Gilbert. Belum lagi papa dan mamanya sudah menyiapkan jodoh untuknya yang tidak ia sukai.
Hanya gadis rental ini yang bisa menolongnya disaat terjepit seperti ini.
"1 M, apakah kamu tidak tertarik?" tantang Bima dengan tatapan lurus ke dalam netra indah Serena.
Serena terdiam. Jumlah itu sangat besar disaat ia sedang butuh uang untuk pembayaran kontrakan dan juga biaya ujian adik-adiknya.
"Gak usah jual mahal padahal kamu sangat butuh uang bukan?"
Serena merasakan harga dirinya kembali terinjak-injak. Tapi entah kenapa jiwa matrenya meronta-ronta. 1 M itu adalah uang yang sangat banyak baginya. Seumur-umur ia tak pernah melihat uang sebanyak itu.
"Kita akan menikah kontrak hari ini sampai musim turnamen selesai. Kamu tidak akan rugi dan malahan beruntung. Kamu cukup bisa berakting menjadi istri yang baik di depan teman dan juga papa mama. Setelah itu, kita akan berpisah saat waktunya tiba."
"Apakah aku bisa mempercayai kamu?" tatap Serena meragu.
Sungguh, ia tak pernah mengalami kasus seperti ini dalam hidupnya. Ia bingung dan tak percaya oleh konsep pria asing di hadapannya.
"Tentu saja kamu harus percaya. Uangnya aku transfer sekarang dan kita akan menikah di sebuah masjid di komplek ini."
"Hah?" Serena ternganga.
"Kenapa? Masih tak percaya?" ucap Bima tak sabar.
Sungguh, ia benar-benar kepepet saat ini. Gilbert terus saja menunggu hasil taruhan nya sedangkan papa dan mamanya juga memberikannya tekanan.
Ia sudah mencari dan menyeleksi banyak gadis yang bisa ia jadikan istri kontrak tapi entah kenapa ia tak kunjung mendapatkannya padahal ada ratusan yang antri untuknya di luar sana.
"Tentu saja aku tak percaya. Jangan-jangan kamu ini bukan manusia biasa, tapi iblis," sarkas Serena dengan bibir mencebik.
Bimantara mendengus pelan kemudian segera menyambar bibir wanita itu dan melumatnya singkat.
"Astaga! Kamu mencium ku brengsek!" teriak Serena saat bibirnya dilepaskan oleh Bima.
"Kamu merampas keperawanan bibirku!" lanjut Serena histeris. ia bahkan memukul dada bidang Bima dengan tangannya karena kesal dan marah.
Bimantara terkekeh sinis.
Bibir gadis itu lumayan manis sih, tapi ia tidak perduli, mana ada gadis rental yang masih perawan. Pasti ingin nambah tarif nih orang, begitu kata hatinya.
"Sok perawan kamu. Itu aku lakukan supaya kamu percaya kalau aku manusia dan bukannya iblis. Sekarang ayo bersiap. Penghulu sudah menunggu kita di masjid sana."
"Hah?!" Serena kembali melotot. Ia benar-benar seperti bermimpi tapi sayangnya rasa bibir pria itu masih sangat terasa pada bibirnya dan lumayan membuat dadanya berdebar tak karuan.
"Aku tak banyak waktu. Malam ini kamu sudah harus jadi istri aku. Setuju atau tidak."
"Kamu benar-benar pria gila ya. Aku tidak mau. Sekarang lepaskan aku dan pergi dari rumahku!" balas Serena sengit.
"Hey, dengarkan aku gadis rental. Aku Bimantara ARS, tak suka yang namanya penolakan. Jadi sekarang ikut aku atau rumah kontrakan kamu ini aku ratakan dengan tanah."
"Ish! Dasar iblis. Aku gak mau!" Serena tetap menolak. Ia masih punya harga diri meskipun tawaran pria itu sangat menggiurkan.
Sayangnya, tidak bagi Bima, pria itu tak mau mundur karena waktunya sangatlah mepet. Ia rela memaksa gadis rental itu yang penting Gilbert tidak menertawakannya.
"Kak Rena!"
Dua orang yang saling berdebat itu langsung menoleh ke sumber suara.
🌺🌹🌺
*Tobe Continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Hadiyah 0575
Gimana yaah..ambil gak ya, 1 M lho ren🤔🤭
2024-04-29
1
Rostina Sahar
1M...terima tawaran atau tdk yah...
2024-04-29
0
Rahmah Salam
satu milyar....kirai 271 T..../CoolGuy/
2024-04-24
0