Bab 19

Elvira tiba dirumah pukul sebelas siang hanya sisa satu jam lagi sebelum jam makan siang tiba, hari ini ia akan masak extra dan tentunya ia tidak bisa hanya masak udang saus mentega saja selain karena takut masakannya gagal ia juga harus menyediakan hidangan lain karena siang ini ia mengundang Victor untuk makan bersama.

Ia tidak tau ini tindakan yang benar atau salah tapi menurutnya semua ini akan baik-baik saja karena Victor adalah teman baik Leon terlebih dari tampangnya Victor bukanlah orang jahat, jadi tidak ada alasan untuk Elvira bersikap waspada terhadapnya.

Siang ini Elvira berniat untuk membuat udang saus mentega, ayam blackpaper serta tumis brokoli. Ia harus menyelesaikan masakannya sebelum jam makan siang karena ia harus mengirimkan masakannya pada Leon.

Tidak terasa tinggal tiga puluh menit lagi dan untungnya ia hampir menyelesaikan masakannya sisa tumis brokoli saja yang perlu ia masak, begitu semua masakannya sedah selesai Elvira langsung menatanya dimeja makan.

Ia juga bergegas memilih kotak makan dan mengisinya dengan nasi dan lauk pauk yang sudah ia buat bersamaan dengan itu terdengar suara bel dari luar sana.

"Kurirnya sudah datang?" gumam Elvira menuju kearah pintu depan.

"Iya sebentar" ucapnya saat akan membuka pintu rumah.

Surprise. Bukan kurir yang ada dibalik pintu itu melainkan Victor dan Leon. Kaget? Tentu saja, karena sebelumnya pria itu bilang jika ia tidak bisa makan siang bersama tapi kini pria itu justru berada di rumah sebelum jam makan siang dimulai.

"Oh kalian sudah datang? M-masuklah" ucap Elvira canggung karena menyuruh Leon masuk kerumahnya sendiri.

"K-kau pulang?" tanya Elvira dan Leon hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Ya tidak salah Leon tidak menjawabnya karena tanpa dijawab pun Elvira sudah tau jawabannya, karena itu pertanyaan retorik.

Mereka bertiga berjalan menuju meja makan, pandangan Victor terfokus pada kotak makan yang ada di meja itu.

"Kau mau kemana? Kenapa menyiapkan kotak bekal?" tanya Victor sedikit bingung dan belum sempat menjawab suara bel kembali terdengar.

Elvira bergegas menyelesaikan mengisi kotak makan itu lalu menuju pintu depan dengan segera.

"Mas, maaf saya cancel jasanya tapi saya tetap bayar biayanya dan ini makanannya untuk mas saja karena ternyata suami saya pulang ke rumah" ucap Elvira merasa sangat tidak enak karena sudah membuat masnya melakukan pekerjaan dengan sia-sia.

"Oh tidak apa kak, saya ambil makanannya saja bayarannya tidak perlu" ucap mas kurir tersebut mengambil kotak makanan dari tangan Elvira.

"Tidak apa mas, saya harus tetap membayarnya. Ponsel saya di dalam, saya akan kirimkan nanti ya mas" ucap Elvira.

"Ya sudah kak, terima kasih banyak ya kak. Terima kasih juga makanannya" ucap kurir itu dan pergi dari sana.

Elvira tetap membayar jasa kurir tersebut bahkan ia memberi tips untuk kurir itu sebagai tanda maaf karena masnya harus jauh-jauh datang kerumah.

Elvira berjalan kembali menuju dapur, ia menyiapkan nasi ke dalam wadah untuk ditaruh di meja makan.

"Kok kalian bisa datang barengan?" tanya Elvira pada kedua sahabat itu.

"Tidak tau, tiba-tiba dia nongol saat aku baru saja parkir mobil didepan" ucap Victor.

"Oh kalian gak bareng? Kirain berangkat bareng" ucap Elvira

"Pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Elvira lagi dan kini pertanyaan itu ditujukan untuk Leon.

"Belum" jawab Leon singkat.

"Kenapa pulang?" tanya Elvira justru mendapat tatapan tajam dari Leon.

"Terserah ku, ini rumahku" ucap Leon judes membuat Elvira menciut.

"Eyyy.. Kau tidak boleh bicara seperti itu pada istrimu" goda Victor mencoba untuk mencairkan suasana.

"Kau diam" ucap Leon penuh kekesalan.

"Kenapa kau tiba-tiba ada disini dan duduk dimeja ini untuk makan siang?" tanya Leon lagi.

"Um kita gak sengaja ketemu di supermarket, dia mengenalku jadi kita ngobrol saat dia bilang dia temanmu. Aku mengajak Victor untuk makan bersama dan Victor juga membayarkan belanjaanku" ucap Elvira mencoba menjelaskan situasi bagaimana Victor bisa makan siang dirumah mereka.

"Gunakan ini" ucap Leon memberikan black card kepada Elvira

Berbeda dengan kebanyakan wanita, Elvira justru bingung saat diberi black card.

"Untuk apa ini?" tanya Elvira.

"Gunakan saja untuk apapun itu" ucap Leon memainkan ponselnya lalu menatap tajam ke arah Victor.

"Dan kau! Aku sudah transfer uang ke akunmu kalau kurang katakan saja" ucap Leon pada Victor.

Mendengar itu Victor langsung mengecek ponselnya dan benar saja, Leon mengirimkan sepuluh juta kepadanya mungkin ini uang ganti karena sebelumnya Elvira mengatakan jika dirinya membayarkan belanjaan Elvira.

"Wow.. Ini lebih dari cukup bahkan aku tidak menghabiskan setengah dari uang yang kau kirim untuk belanjaan istrimu" ucap Victor tersenyum senang.

"Cepat selesaikan makan mu dan pergi dari sini" ucap Leon ketus.

Berbeda dengan Leon, Elvira justru welcome pada Victor. Ia bahkan membela Victor dan meminta Leon untuk membiarkan Victor makan dengan tenang.

Beberapa jam sebelumnya, sepulangnya dari supermarket tadi Victor kembali ke apartemennya untuk menaruh barang belanjaannya di rumah.

Saat sedang bersantai dirumah, ia teringat pada ucapan Elvira yang mengundangnya untuk makan siang bersama.

Sebenarnya ia tidak punya niat untuk pergi kesana walaupun ia sudah mengiyakan ajakan Elvira tetapi terlintas dibenaknya rencana untuk mengerjai Leon yang entah kenapa membuatnya bersemangat untuk melihat bagaimana reaksi Leon jika ia datang berkunjung.

Saat itu juga Victor mengirim banyak pesan pada Leon.

[Leon]

"Kau ingin aku bawakan apa?"

"Hey, apa yang perlu kubawa ke rumahmu?"

"Istrimu suka apa? Aku bingung harus membawakannya apa?"

"Aku tau ini tidak mungkin, apa ada barang yang tidak kalian miliki dirumah? Mungkin aku bisa membawakannya"

"Kau sibuk? Oh apa kau tidak dirumah? Aku akan ke rumahmu untuk makan siang, istrimu mengajakku untuk makan siang dirumah kalian"

"Kau di kantor? Ini menyenangkan, wanita yang sudah bersuami mengajak pria lajang untuk makan siang bersama, betapa nakalnya istrimu"

Seperti itulah pesan yang dikirimkan oleh Victor pada Leon, pesan terakhir ia ketik dengan penuh penyesalan dan terus menggumam kata maaf pada Elvira saat mengetik pesan itu, ia hanya bercanda untuk menggoda Leon.

Karena tak mendapat balasan dari Leon, Victor memutuskan untuk pergi ke rumah Leon dan saat disana ia akan mengirimkan bukti bahwa ia sedang makan siang bersama Elvira dan mungkin itu akan membuat Leon membalas pesannya.

"Aku sedang dalam perjalanan menuju rumahmu [send picture]" pesan terakhir yang dikirimkan Victor pada Leon.

Beberapa menit kemudian ponsel Victor bergetar, ia mendapatkan panggilan dari Leon. Victor dengan segala akal liciknya ia sengaja mengabaikan panggilan tersebut hingga beberapa kali pun ia tetap tidak menjawab panggilan tersebut.

Sebelum ke rumah Elvira, Victor mampir ke supermarket untuk membelikan Elvira makanan ringan serta buah-buahan karena ia tidak mungkin datang dengan tangan kosong.

Ia tidak tau lagi tentang Leon karena ia benar-benar mengabaikan ponselnya, setelah selesai berbelanja Victor kembali mengendarai mobilnya menuju rumah Elvira.

Saat tiba disana betapa kagetnya ia saat melihat Leon baru saja turun dari mobilnya, seketika ia tertawa saat melihat wajah Leon yang penuh kekesalan menghampiri dirinya.

"Turun kau!" ucap Leon

Victor dengan santainya turun dari mobil sembari mengeluarkan belanjaan yang ia beli tadi untuk Elvira.

"Istrimu suka inikan?" tanya Victor tanpa rasa bersalah sembari menunjukkan kantong belanjaannya pada Leon.

"Wah ayo masuk" ajak Victor saat tidak mendapat jawaban dari Leon.

Victor berjalan lebih dulu daripada Leon membiarkan sahabatnya itu mengikutinya dengan penuh kekesalan, Leon hanya diam dibelakangnya tanpa mengatakan sepatah katapun dengan cepat Victor langsung menekan bel.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Leon akhirnya membuka suara.

"Eyyy.. Santailah kau terlihat seperti ingin memakan ku" ucap Victor

"Ayo pergi" ucap Leon saat hendak menarik Victor dari sana pintu pun terbuka dan Elvira pun mempersilahkan mereka masuk.

Leon bukan mengkhawatirkan Elvira atau cemburu jika Elvira bersama Victor, ia hanya tidak ingin jika orang sekitarnya berada di pihak yang sama dengan Elvira. Ia hanya tidak ingin sahabat satu-satunya itu juga terpengaruh dengan kelicikan Elvira.

Meskipun sekarang keadaan mereka sudah lumayan membaik tapi Leon masih belum bisa menerima Elvira dan ia juga masih belum bisa mempercayai Elvira dengan sepenuhnya.

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

elvira salah seharusnya wanita bersuami tdk boleh mengundang makan bersama wlupun itu teman suamimu apapun alasannya tktnya akan menjadi fitnah

2024-04-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!