Bab 7

*Ting! Notifikasi pesan masuk di ponsel Leon.

[Pulang! Minta maaflah pada istrimu]

[Jika sekali lagi kau berbuat sesuka hati seperti hari ini, kau terima akibatnya]

[Segera akhiri hubunganmu dengan wanita itu! SADARLAH LEON!]

Leon membaca pesan itu terpaku karena ia baru sadar jika dirinya melewatkan sesuatu.

"Makan malamnya" lirihnya frustasi.

Ia sudah membuat kesalahan. Sebenarnya ia berniat untuk bersandiwara sok romantis didepan keluarganya untuk menutupi hubungannya dengan Isabell tapi semua ini tidak berjalan lancar karena dari pesan yang ia terima itu, ia bisa menyimpulkan jika ayahnya sudah mengetahui hubungan buruknya dengan Elvira.

Jika terus seperti ini maka kekasihnya Isabell akan dalam bahaya tetapi disisi lain ia tidak mungkin menjauhi Isabell.

Leon meninggalkan apartemen Isabell tanpa pamit karena kini kekasihnya itu sedang tertidur, ia tidak tega membangunkannya.

[Baby, aku pulang! Ayah dan ibuku akan kerumah jadi aku harus pulang]

Diperjalanan Leon menyempatkan diri untuk memberi kabar kepada Isabell karena ia tidak ingin membuat Isabell khawatir saat tidak melihat dirinya dirumah.

Tidak butuh waktu lama untuk berkendara akhirnya Leon pun tiba di rumah, rumah itu terlihat sepi bahkan beberapa lampu sudah dipadamkan.

"Apa yang dilakukan wanita itu gelap-gelapan? Apa dia sedang menghemat listrik?" omel Leon sembari menghidupkan lampu ruangan yang sudah gelap.

Leon menuju dapur untuk mengambil minum, ia melihat ada beberapa mangkuk diatas meja mungkin itu hidangan makan malam mereka tadi.

"Apa yang harus kukatakan nanti" ucap Leon menghela nafasnya kasar.

Rasanya ia tidak siap jika harus bertemu orang tuanya besok walaupun tidak diminta Leon tau jika ia harus datang untuk menjelaskan kejadian hari ini, terlebih orang tuanya tau ia dimana dan bersama siapa hari ini.

Leon kembali melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya namun langkahnya terhenti sejenak dan menatap pintu kamar yang tertutup rapat itu.

"Apa yang dia pikirkan tidur dalam gelap seperti itu?" ucap Leon bertanya pada dirinya sendiri dan kembali melangkahkan kakinya menuju kamar.

Disisi lain Isabell terbangun dari tidurnya, ia melihat kesekeliling dan tidak melihat tanda-tanda adanya Leon di apartemennya.

Isabell meraih ponselnya dan benar saja ia mendapatkan pesan dari kekasihnya itu, ia tersenyum licik saat membaca pesan itu.

"Apa sekarang kau mulai membohongiku, Leon?" ucapnya sembari menyeringai.

Isabell mengetahui tentang makan malam bersama itu karena sebelumnya ia sudah membaca pesan dari Elvira dan dirinya jugalah yang mengheningkan ponsel Leon serta menghapus pesan dan riwayat panggilan dari ponsel Leon, tidak hanya itu Isabell bahkan menghapus kontak Elvira dari ponsel Leon.

Dipagi hari, Leon terlihat turun dari kamarnya.

"S-selamat pagi" sapa Elvira terlihat canggung, karena ia belun terbiasa dengan keadaan ini.

Jawaban? Tentu tidak, Leon tidak menggubris sapaannya itu bahkan pria itu terlihat acuh dan melangkah menuju kulkas mengambil minum.

"Ayo sarapan dulu" ucap Elvira masih tak mendapat jawaban dari Leon.

"Hari ini tidak ke kantor?" tanya Elvira lagi masih mencoba untuk memulai pembicaraan.

"Tidak bisakah kau lihat dengan matamu? Kau pikir ada orang ke kantor dengan pakaian seperti ini?" ucap Leon sinis.

"M-maaf, hanya saja-"

"Apa? Hanya saja apa?!" ucap Leon dengan nada sedikit tinggi.

Mendapat bentakan itu membuat Elvira menciut dan terdiam, ia hanya menggelengkan kepalanya tanpa menjawab pertanyaan Leon.

Ia juga melihat Leon turun dengan pakaian santai karena itu ia bertanya hanya untuk sekedar memastikan saja, ia tidak menyangka pertanyaan justru membuat Leon marah.

"S-sarapannya" ucap Elvira saat melihat Leon perlahan beranjak dari sana.

Sekali lagi ia diabaikan.

"Ada apa dengannya? Apa sifatnya memang sejelek ini?" gumam Elvira tak habis pikir dengan sikap Leon.

Ini masih terlalu pagi untuk moodmu dirusak orang lain maksudnya sepagi ini kenapa mood pria itu sudah berantakan.

"Apa karena aku? Memangnya aku kenapa? Malah seharusnya yang marah itu aku karena semalam dia tidak ada" gumam Elvira mengomel menatap sinis ke arah tangga.

Elvira menyelesaikan sarapannya lalu membersihkan semuanya termasuk sarapan Leon yang tak tersentuh, ia terlalu kenyang untuk menghabiskannya dan itu akan sia-sia jika ia menyimpannya untuk Leon karena pria itu tidak mungkin akan memakannya.

Tidak ada yang bisa Elvira lakukan disini, dirinya merasa sangat bosan meskipun Leon tidak memberi larangan untuk melakukan apapun dirumah ini tetap saja ia merasa tidak nyaman.

Elvira merasa sangat-sangat bosan, rasa bosannya sudah mencapai level maximal.

Ia beranjak dari kasurnya bersiap untuk keluar, mungkin membeli bahan makanan atau hanya sekedar jalan-jalan. Apapun itu ia akan lakukan daripada harus berdiam suntuk dirumah.

Setelah selesai bersiap Elvira keluar dari kamarnya, ia melihat Leon berjalan turun.

"Um.. Leon, boleh aku akan pergi keluar?" tanya Elvira

"Terserah kau saja, tidak ada urusan denganku" ucap Leon datar tanpa melihat kearahnya sedikitpun.

"Kau pergi juga?" tanya Elvira saat Leon melangkah mendahuluinya.

"Kau ingin kemana?" tanya Elvira lagi membuat Leon menghentikan langkahnya dan menatap ke arahnya.

"Apa urusannya denganmu? Kemana aku pergi terserahku, itu urusanku. Berhenti mencampuri semua urusanku!" ucap Leon nyelekit.

"Sorry.. t-tapi boleh aku ikut denganmu? Kau tau, aku tidak membawa mobilku" ucap Elvira.

Leon menatap sinis dirinya dan menghela nafas kasar.

"Kemana?" tanya Leon singkat.

"Kau mau kemana?" tanya Elvira balik.

"Kalau kau ke kantor aku akan ke Mall tapi kalau tidak aku akan ke supermarket saja" ucap Elvira lagi.

"Cepatlah!" ucap Leon kembali melangkahkan kakinya.

"S-sebentar, aku ambil tasku dulu" ucap Elvira buru-buru ke kamar mengambil barangnya.

Mobil mereka pun melaju dijalanan, Elvira tidak tau kemana sebenarnya tujuan Leon karena pria itu tidak memberitahunya.

Ia hanya mengira-ngira jika Leon akan ke kantor karena kini supermarket yang tak jauh dari rumah mereka sudah lewat.

Leon menghentikan mobilnya disebuah rumah yang membuat Elvira kebingungan kenapa berhenti disini.

"Kau bawa saja mobil ini" ucap Leon.

"Lalu kau? Apa perlu kujemput nanti?" tanya Elvira.

"Tidak" ucap Leon

Leon turun dari mobilnya begitu juga dengan Elvira yang ingin turun namun dihentikan oleh Leon.

"Tidak perlu masuk, pergilah" ucap Leon melarangnya.

"T-tapi" ucapan Elvira terhenti karena pintu sudah ditutup oleh Leon.

Elvira bingung dengan keadaan ini, ia ingin keluar dari mobil masuk ke dalam rumah untuk menyapa kedua mertuanya tapi tidak diizinkan oleh Leon bahkan saat ini pria itu masih berada di depan pagar rumah menunggu kepergiannya.

Elvira menghela nafasnya kasar lalu beralih ke kursi pengemudi, ia mengendarai mobil Leon menjauh dari rumah mertuanya itu dan benar saja Leon masuk ke dalam rumah saat mobilnya bergerak.

Elvira menghabiskan waktunya di mall me time hingga menjelang malam barulah ia pulang ke rumah.

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

udah sih elvira dari pada ga di angab mending tingalin aj

2024-04-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!