Bab 9

Pagi-pagi sekali Elvira sudah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan.

Elvira asyik dengan kegiatannya dan belum terlihat tanda-tanda Leon sudah bangun.

Pagi ini Elvira membuat makanan yang sedikit berat yaitu pasta seafood karena sepertinya Leon menyukai seafood mengingat tadi malam Leon menghabiskan makanannya.

Elvira tidak terlalu mahir dalam urusan memasak tapi ia rajin belajar untuk mengasah kemampuan masaknya walaupun setiap kali masak ia masih harus melihat tutorial di Youtube.

"Oh, selamat pagi" sapa Elvira saat melihat Leon ada dibelakangnya dan Leon hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Tunggu sebentar, sedikit lagi bakal siap" ucap Elvira.

"Santai saja, aku tidak terburu-buru" ucap Leon mengambil segelas air putih.

"K-kau tidak bersiap ke kantor?" tanya Elvira saat melihat Leon duduk di meja makan.

"Aku tidak berangkat hari ini, mama memintaku untuk membawamu ke rumah mereka hari ini" ucap Leon tanpa melirik ke arah Elvira.

"Hm? Ada apa?" tanya Elvira sedikit bingung dan seperti biasa Leon tidak menjawab pertanyaannya.

Leon sangat hemat suara saat sedang berbicara dengannya tapi saat memojokkannya Leon menjadi orang yang sangat cerewet.

Elvira menyelesaikan masakannya dengan cepat, ia harap kali ini masakannya juga sesuai dengan selera Leon.

"Aku masak makanan yang sedikit berat pagi ini" ucap Elvira saat menghidangkan sepiring pasta didepan Leon.

"Ya, tidak masalah" ucap Leon.

Elvira menyajikan sepiring untuk dirinya lalu duduk di kursi yang berhadapan dengan Leon.

"Selamat makan" ucap Elvira lalu berdoa.

Keduanya menikmati sarapan mereka, Elvira tersenyum senang saat melihat Leon memakan pasta itu tanpa komplain sedikit pun bahkan saat ini Leon hampir menghabiskan makanannya.

"Um.. kalau boleh tau kau suka masakan seperti apa?" tanya Elvira memecah keheningan diantara mereka.

"Apa saja tidak masalah, aku tidak punya alergi terhadap apapun" ucap Leon.

"Tidak masalah makanan berat di pagi hari?" tanya Elvira.

"Weekend mungkin tidak masalah tapi jika hari kerja lebih baik roti-rotian dan kopi atau susu saja" jelas Leon.

"Dihari kerja tidak perlu membuatkan makan siang untukku karena aku tidak mungkin bisa memakannya" ucap Leon lagi.

"Umm oke, aku akan mengingatnya" ucap Elvira menganggukkan kepalanya.

Leon menyelesaikan sarapannya dan beranjak dari kursinya.

"Bersiaplah.. Panggil saja jika sudah selesai" ucap Leon.

"Terima kasih makanannya" ucapnya lagi lalu beranjak dari sana kembali ke kamarnya.

Elvira menyelesaikan sarapannya dengan cepat, menyuci piring-piring kotor dan membereskan dapur yang lumayan berserakan.

Setelah selesai membereskan dapur dan merapikan ruangan sekitar yang berserakan Elvira pun kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri.

Elvira melakukan semuanya dengan cepat karena ia tidak ingin membuat Leon menunggunya lama.

Setelah selesai bersiap Elvira keluar dari kamar dan berjalan menaiki tangga menuju kamar Leon, sampai didepan kamar ia pun mengetuk pintu Leon.

"Leon, aku sudah selesai" ucap Elvira sedikit berteriak agar Leon yang didalam saja dapat mendengar suaranya dengan jelas.

Hanya selang beberapa detik pintu kamar itupun terbuka.

"Ayo" ucap Leon dan keduanya pun turun ke lantai bawah lalu menuju ke garasi.

"Mama ada menelponmu?" tanya Leon saat mobil mereka sudah berjalan meninggalkan kawasan rumah.

"Hm? Mama menelponku?" tanya Elvira balik sembari mengecek ponselnya karena ia belum ada bermain ponsel.

"Mama meminta kita untuk belanja bahan masakan untuk makan siang" ucap Leon.

"Apa saja bahannya?" tanya Elvira

"Kata mama terserah kau saja maunya apa" ucap Leon.

"Suka seafood?" tanya Elvira dan Leon menganggukkan kepalanya.

"Terutama udang" ucap Leon, kini gantian Elvira yang menganggukkan kepala mengerti.

Elvira terfokus pada ponselnya mencari menu makanan dari seafood setelah menemukannya, ia pun mencatat di note ponselnya bahan apa yang perlu ia beli biar tidak ribet saat berbelanja nanti.

Elvira dan Leon berada di super market yang tak jauh dari rumah orang tua Leon, keduanya terlihat sedang keliling bersama mencari bahan yang perlu dibeli.

Saat seperti ini keduanya terlihat seperti pasangan suami istri pada umumnya bahkan mereka terlihat sangat romantis karena berbelanja bersama.

"Apa-apaan kau, Leon?" gumam seseorang yang tak sengaja melihat mereka saat sedang berada di kasir.

Tidak butuh waktu lama mereka pun tiba dirumah orang tua Leon, keduanya disambut dengan hangat walaupun Leon mendapatkan tatapan sinis dari Lamia yang masih kesal dan kecewa padanya.

"Mama kangen sekali sayang seperti sudah lama tidak bertemu" ucap Lamia memeluk hangat tubuh Elvira.

"Aku juga kangen mama" ucap Elvira membalas pelukan hangat dari mertuanya itu.

Leon berjalan masuk menuju dapur membawa barang belanjaan mereka setelahnya barulah ia bergabung dengan Elvira, Lamia dan Thomas yang berada di ruang keluarga.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Leon saat melihat Lamia sangat bersemangat saat berbicara dengan Elvira.

"Bukan urusanmu" ucap Lamia acuh.

"Ma.. ayolah" ucap Leon menghela nafasnya kasar melihat ibunya yang masih marah padanya.

"Kau suka kota mana sayang? Katakan saja, kami akan menyiapkan segalanya sebagai hadiah pernikahan kalian" ucap Lamia pada Elvira.

Elvira terlihat bingung karena ini tidak bisa ia putuskan sendiri karena ia tidak tau keinginan Leon dan yang jelas Leon tidak mungkin menginginkan liburan ini terjadi.

"Kalau itu tentang liburan aku tidak bisa melakukannya" ucap Leon menerka karena Lamia tidak menjawab pertanyaannya.

"Aku tidak bertanya padamu dan aku juga tidak butuh persetujuanmu" ucap Lamia, keputusannya sudah bulat untuk mengirim Leon dan Elvira berbulan madu.

"Ma, aku tidak bisa meninggalkan kerjaanku" ucap Leon namun tidak didengar.

"Ma tidak apa, kami akan liburan nanti saja saat Leon tidak sibuk" ucap Elvira karena ia tidak ingin mengambil keputusan sendiri.

"Tidak-tidak, kalian harus liburan minggu ini juga tidak bisa ditunda lagi" ucap Lamia kekeh.

"Urusan kerjaan itu belakangan, kan ada papa yang bisa bantu handle pekerjaanmu" ucap Lamia lagi dan diangguki oleh Thomas.

"Pokoknya kalian harus pergi berlibur, jangan memikirkan hal lain fokus aja pada liburan kalian" ucap Lamia

"Kalau bisa saat pulang kalian harus memberi kabar baik pada kami" ucapnya lagi tertawa kecil.

Lamia terlihat senang begitu juga dengan Thomas sedangkan Elvira dan Leon terlihat kaget, bingung serta terdiam saat mendengar ucapan Lamia itu.

Itu sangat tidak terduga untuk didengar lagipula hal itu tidak mungkin terjadi diantara mereka berdua mengingat bagaimana buruknya hubungan mereka.

Mereka terlihat berbincang bersama membahas banyak hal, sedikit banyak Elvira sudah mengetahui tentang Leon dan masa kecil Leon.

Leon anak yang sangat disayang dan dimanja oleh Lamia sedangkan Thomas selalu mendidik keras Leon karena itu Thomas sang ayah mertua sering mendapat amukan dari Lamia.

Elvira juga menceritakan tentang dirinya dan masa kecilnya namun tidak banyak hal yang dapat ia ceritakan pada mereka, tetapu sedikit banyaknya mereka sudah mulai mengenal satu sama lain.

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

mudah"an leon mulai ada rasa sm elvira

2024-04-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!