Diawal semua berjalan dengan lancar namun dipertengahan acara terjadi sesuatu yang mengejutkan tak hanya para tamu, para keluarga bahkan mempelai pun sama kagetnya.
“Leon! Kau tak sendiri, katakan pada mereka semua jika kau dijebak oleh wanita licik itu untuk menikahinya” ucap seorang wanita tiba-tiba masuk ke dalam aula membuat keributan.
“Lepaskan aku!” teriak wanita itu lagi pada penjaga yang sedari tadi masuk mengikutinya karena ia masuk tidak membawa undangan jadi ia tak diperbolehkan masuk.
“Penjaga! Bawa dia keluar” teriak Thomas menahan emosi dan rasa malunya.
“Setelah acara ini selesai suruh kepala keamanan hotel ini menemuiku!” ucap Thomas geram pada penjaga yang mencoba untuk membawa wanita itu keluar.
“Isabell” gumam Leon lirih sembari menahan emosinya melihat para penjaga itu menarik paksa kekasihnya itu untuk keluar.
Ia tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa diam menahan emosinya melihat ini semua karena ini saja sudah membuat nama baik keluarganya tercoreng dan jika ia bertindak lebih jauh lagi mungkin ayahnya akan sangat marah padanya dan ibunya pasti kecewa padanya.
Leon semakin emosi setelah secara tak sengaja bertatapan dengan wanita yang saat ini berdiri bergandeng tangan dengannya karena terbawa emosi dengan cepat ia menghempas tangan yang bertaut di lengannya itu.
Elvira sangat dengan tindakan tiba-tiba yang dilakukan Leon itu, ia tau pernikahan ini tak diinginkan dan ia juga tau jika Leon membencinya tapi ia tak menyangka jika Leon benar-benar menyalahkannya atas apa yang terjadi.
“Leon kau tidak boleh seperti ini padaku! Katakan pada mereka jika kau tidak menginginkan pernikahan ini. Jangan biarkan mereka memperalatmu!” teriak Isabella lagi.
“Lepaskan aku brengsek! Kalian semua harus tau wanita diatas sana sangat berbahaya dan pernikahan ini terjadi karena wanita jalang itu, dia memisahkanku dengan Leon lalu memaksa Leon untuk menikah dengannya dia bahkan mengancam keluarga Schafer!” teriak Isabell penuh emosi.
*brakk* suara pintu aula hotel tersebut ditutup.
Di atas sana Elvira merasa gelisah, takut dan sedih atas apa yang baru saja terjadi di hari pernikahannya ini, semua mata para tamu undangan tertuju padanya dan hal itu membuat Elvira tak tau harus melihat kemana dan berbuat apa.
Semua orang di aula ini melihatnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan, pandangan mereka terlihat seperti mencemoohnya. Ia benci perasaan seperti ini, terakhir kali ia rasakan saat masih duduk di bangku SMA.
“Mohon maaf atas apa yang baru saja terjadi, saya tidak akan bicara banyak dan akan saya tegaskan bahwa semua yang dikatakan wanita tadi tidak benar” ucap Thomas mengambil alih perhatian para tamu undangan.
“Yang ingin saya tegaskan disini, wanita yang kalian lihat tadi itu mantan kekasih putra saya kemungkinan besar ia tidak terima dengan pernikahan ini makanya dia bersikap seperti tadi. Yang pasti saya dan istri saya sebagai orang tua tidak mungkin menikahkan putra kami dengan gadis yang tidak baik”
“Tamu undangan yang terhormat, saya yakin kalian semua bisa menilai kejadian ini dengan baik. Sekali lagi kami para orang tua hanya ingin yang terbaik untuk putra-putri kami” ucap Thomas lagi.
“Terima kasih atas perhatiannya, sekali lagi saya mewakilkan para keluarga minta maaf atas kekacauan yang terjadi dan silahkan nikmati pesta dan hidangannya” akhiri Thomas.
Thomas sangat pandai berkata-kata dan perkataan itu berpengaruh besar pada para tamu undangan, Elvira bernafas lega karena kini taka da lagi tatapan sinis yang mengarah padanya. Namun tidak dengan pria yang ada disebelahnya ini yang justru semakin dipenuhi amarah setelah mendengar ucapan ayahnya itu, ia tak terima karena semua ucapan itu menyudutkan Isabell kekasihnya itu.
“Apa kau puas sekarang?!” gumam Leon penuh amarah, Elvira hanya bisa diam menatap lirih Leon karena rasanya jika berbicara ia akan meneteskan air mata.
“Kau sudah berhasil merusak hubunganku dengan Isabell kau juga sudah berhasil menghancurkan hidupku. Setelah ini apalagi yang kau inginkan dariku?” gumam Leon penuh amarah dan Elvira tetap diam menahan amarahnya.
Ditengah-tengah para tamu undangan ada seorang wanita yang menahan emosinya agar tak mengeluarkan sumpah serapah karena sudah sejak kedatangan wanita gila tadi hingga saat ini pandangannya terus terarah pada pengantin di atas sana. Ia juga dapat mengetahui apa yang dirasakan sahabatnya itu saat ini, jika hanya ada mereka bertiga di ruangan ini mungkin ia sudah mengucapkan kata-kata mutiaranya untuk Leon.
Setelah itu acara pernikahan pun telah selesai mereka dibanjiri dengan ucapan selamat tapi tentunya pernikahan mereka akan tetap menjadi perbincangan para tamu undangan meskipun sebelumnya masalah tadi sudah diluruskan oleh Thomas.
“Apa yang kau lakukan di apartemenku?” tanya Heize terheran-heran di malam hari ia kedatangan tamu tak terduga.
“Aku tidak tau kemana harus pergi” ucap Elvira lirih
“Pulanglah ke rumah kalian bukankah kau diberi rumah sebagai hadiah pernikahan?” tanya Heize, bukannya ia tak senang melihat Elvira datang ke rumahnya tapi ini tidak masuk akal untuknya.
“Jangan bilang kau kabur?” tanya Heize kaget.
"T-tidak, aku tidak mungkin melakukan itu Zee" ucap Elvira terbata.
"Lalu kenapa kau bisa ada disini? Masuklah, kita bicarakan didalam saja" ucap Zee.
Elvira masuk ke dalam apartemen Heize dengan membawa sebuah koper berukuran besar yang membuat Heize menaruh rasa curiga yang teramat dan menaruh rasa amarah kepada Leon jika yang ada dipikirannya saat ini benar terjadi.
"Kau ingin minum apa?" tanya Heize begitu mereka sampai di ruang keluarga.
"Apapun itu, terimakasih Zee" ucap Elvira, ia merasa tidak enak karena datang tiba-tiba seperti ini namun tidak ada tempat yang bisa ia datangi lagi selain rumahan sahabatnya ini.
Heize datang berjalan menghampirinya dengan wajah yang penuh tanda tanya, ia menyodorkan segelas jus jeruk kepada sahabatnya itu.
"Sekarang katakan apa yang sebenarnya terjadi? Bisakah kau lihat wajahku? Aku sama sekali tidak senang kau ada disini" ucap Heize sinis.
Heize bukan tidak suka dengan kedatangan sahabatnya itu tentu ia suka jika sahabatnya datang tapi tidak dengan hari dan situasi saat ini karena saat ini Elvira terlihat sangat konyol dan menyedihkan baginya.
"Lalu ada apa dengan koper gede itu? Apa yang kau lakukan? Kau tidak beneran kabur kan?" tanya Heize lagi.
"Zee.. Aku lelah, bisakah kita istirahat saja hari ini? Besok aku akan mengatakan semuanya, aku janji" ucap Elvira memelas karena ia benar-benar kelelahan setelah acara pernikahan panjang yang menguras banyak tenaganya.
"Aku tidak kabur, koper itu gaun pernikahanku" ucap Elvira lagi mengetahui sahabatnya itu terus menatap penuh curiga ke arah koper besar yang ia bawa.
"Yasudah, istirahatlah. Kau berhutang penjelasan padaku!" ucap Heize menghela nafas kasar.
Ia sangat penasaran dengan alasan kenapa sahabatnya itu bisa berada dirumahnya terlebih disaat malam pengantin mereka, bukannya berada di hotel atau dirumah baru mereka justru Elvira berada dirumahnya seorang diri.
Siapapun yang melihat ini akan berfikir bahwa wanita itu sedang melarikan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
memyselfni Me my
knp Elvira bodoh
2024-10-15
0
Nala Ratih Soemarna
Sepertinya penderitaan Elvira dimulai 😑
2024-04-07
0