Bab 2

Dengan pikiran yang berantakan dan suasana hati yang tak karuan Leon mengendarai mobilnya menuju apartemennya dan sebelum itu ia juga sudah mengabari ibunya jika ia tak kembali ke rumah orangtuanya dan kembali ke apartemennya.

Bukan karena apa-apa, ia hanya merasa harus mengatakannya selain tak ingin membuat ibunya khawatir Leon juga tak ingin ayahnya itu melakukan sesuatu yang berlebihan.

Hal yang sangat dihindari Leon beberapa hari ini adalah bermain ponsel terlebih saat harus membuka pesan karena ada banyak pesan dan panggilan yang sengaja ia abaikan, yang tak lain tak bukan adalah pesan dari kekasih hatinya Isabella.

[My Love] - Kenapa mengabaikan panggilan dan pesanku? Apa kau sudah mengatakan pada orangtuamu kalau kau menolak perjodohan itu?

[My Love] - Apa kau tetap akan menikahi wanita licik itu? Jika itu tidak bisa ditolak maka aku tidak bisa berbuat banyak tapi aku tidak mungkin membiarkanmu menikahi wanita itu begitu saja.

[My Love] - Dia wanita yang licik dan kejam, aku tidak ingin kau juga merasakan apa yang kurasakan selama ini.

[My Love] - Kenapa kau tidak membalas pesanku? Aku merindukanmu T_T

Leon melakukan ini bukan karena ia tak peduli tapi karena ia tak tega jika harus mengatakan pada kekasihnya itu jika ia tidak bisa menolak pernikahan ini.

Daripada orang lain Leon yang paling mengetahui bahwa ini sebuah pengkhianatan bagi Isabella tetapi itulah tujuannya, lebih baik seperti ini dan ia harap Isabella akan membencinya karena telah dikhianati.

Baru saja turun dari mobilnya ia mendengar seseorang memanggil namanya, suara yang asing untuknya terlebih itu wanita yang sudah pasti bukan ibunya apalagi Isabella.

"L-leon..." sapa wanita itu lagi dan Leon pun memalingkan tubuhnya untuk melihat siapa wanita yang memanggil namanya itu.

Sebuah kejutan. Seseorang yang tak pernah ia harapkan kini ada dihadapannya dengan tidak tau malunya berdiri didepannya bahkan memanggil namanya tanpa perasaan bersalah sedikit pun.

Elvira Ruby Jane wanita yang sangat ia benci yang menghancurkan hidupnya dan mengacaukan hubungannya dengan Isabella. Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu secara langsung setelah mendapat kabar jika mereka akan dijodohkan dan seingatnya terakhir kali mereka bertemu saat masih di sekolah karena tidak ada alasan untuk mereka bertemu lagi.

Tidak banyak yang berubah dari wanita itu rambut panjang blondenya, baju kemeja dan celana jeans serta kacamata yang menjadi ciri khasnya.

Elvira terlihat persis seperti saat masih bersekolah dan dengan penampilan lugu itulah ia menipu semua orang.

"H-hai Leon.. apa kau masih mengingatku?" ucap Elvira kembali menyapa karena Leon hanya diam menatapnya.

Leon melihat Elvira dengan tatapan jijik dan kacamata itu sangat mengganggunya, wanita kejam sepertinya sangat tidak pantas berpenampilan lugu seperti itu.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Leon to the point dan mengabaikan pertanyaan Elvira.

Ini sedikit mengganggu karena wanita itu dengan penampilan lugunya merasa canggung dan ragu saat ingin berbicara.

"Katakan! Ada perlu apa kau kesini?!" ucap Leon lagi sedikit kesal melihat Elvira yang bertele-tele.

"A-aku sudah dengar beritanya.. B-besok adalah hari p-pernikahan k-kau dan a-aku" ucap Elvira terbata-bata.

"Dengar beritanya? Ucapan konyol apa itu? Tentu saja kau tau itu karena kaulah orang yang merencanakan semua ini!" ucap Leon geram.

Ucapan Leon membuat Elvira kaget karena itu tidak benar dan ia juga baru mendengar berita ini dua hari yang lalu dan baru hari inilah ia bisa menemui Leon.

"T-tidak.. itu tidak benar, s-sungguh aku b-baru dengar berita ini" ucap Elvira kelabakan untuk menjelaskan situasinya.

"Ck! Berhenti bersikap lugu di hadapanku. Aku tidak seperti orang tuaku dan kau tidak akan bisa menipuku!" ucap Leon, semua kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak ada yang terdengar baik.

"I-itu tidak benar, a-aku juga sudah mencoba mengatakan pada ayahku j-jika kau sudah memiliki kekasih t-tapi ayahku tidak mendengarkan aku"

"K-karena ayahku dan ayahmu sudah menyepakati s-semua ini dan keputusan mereka sudah bulat untuk menjodohkan kita" ucap Elvira sedikit terbata saat mencoba untuk menjelaskan situasinya.

"Tutup mulutmu! Jangan mengatakan apapun lagi, kau membuatku tambah jijik denganmu" ucap Leon tak memperdulikan bagaimana perasaan Elvira.

"Sungguh, aku benar-benar sudah mencoba untuk menghentikan ayahku dan ayahmu tapi tidak satupun dari mereka yang mendengarkan aku" ucap Elvira lagi.

"Kau pikir aku akan percaya dengan omong kosongmu itu?" ucap Leon menatap remeh Elvira.

"Sudahlah.. berhenti bersikap sok suci, sok baik di depanku, kau benar-benar membuatku jijik!" ucap Leon lagi.

"Bagaimana caraku menjelaskannya agar kau mempercayaiku?" ucap Elvira lirih.

Jujur saja ia senang saat mendengar jika ia akan dijodohkan dengan Leon Schafer karena Leon adalah pria yang ia sukai sejak lama. Namun meskipun begitu ia tidak bisa menutup mata dan telinga dengan fakta bahwa Leon sudah memiliki kekasih hati.

"Kau ingin aku percaya pada ucapanmu itu?" tanya Leon menyeringai dan Elvira dengan polosnya menganggukkan kepala.

"Tadi kau mengatakan jika kau sudah mencoba untuk menghentikan ayahku dan ayahmu bukan?" ucap Leon diangguki oleh Elvira.

"Kalau begitu buktikan kesungguhan ucapan itu. Jika kau berkata benar maka besok jangan datang ke acara itu" ucap Leon menyeringai.

Elvira kaget mendengar ucapan Leon, ia tak percaya jika Leon memintanya untuk kabur dihari pernikahan mereka. Ia sangat sedih saat tau jika Leon sebegitu tidak suka dengannya dan sangat membenci pernikahan ini.

"A-apa yang baru saja kau katakan, Leon?" tanya Elvira kaget.

"Buktikan saja ucapanmu itu! Aku akan mempercayaimu jika kau melakukannya" ucap Leon penuh kemenangan.

Leon sengaja mengatakan hal itu karena ia tau jika Elvira pasti tidak setuju dengan ucapannya itu karena dialah orang yang membuat orang tua mereka merencanakan pernikahan ini.

Elvira sudah menyukainya sejak mereka masih dibangku sekolah dan hal itulah yang membuat Elvira sangat membenci Isabella dan tak tanggung-tanggung bahkan menyakiti Isabella setelah mengetahui jika Isabella resmi menjadi kekasihnya.

"A-aku tidak bisa melakukannya" ucap Elvira dengan mata berkaca-kaca.

Wanita itu sangat lucu dan hampir membuatnya tertawa dengan sandiwara menjijikan itu, ia sudah menduga jika Elvira akan mengatakan itu.

"Kau tidak bisa melakukannya bukan? Jika begitu maka tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi, pergilah!" ucap Leon secara langsung mengusir Elvira.

Sebelum Elvira beranjak dari sana Leon lebih dahulu pergi meninggalkan Elvira dan langkahnya terhenti saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Elvira.

"Kenapa kau sangat membenciku? Apa segitu buruknya jika menikah denganku?" ucap Elvira dengan suara sendunya.

Leon hampir tertawa mendengar ucapan wanita itu.

"Oh come on! Sebelum kau bertanya ada baiknya untuk berkaca terlebih dahulu" ucap Leon remeh.

Tak ingin lebih lama lagi berbincang dengan Elvira, Leon pun beranjak dari sana menuju apartemennya meninggalkan Elvira seorang diri disana yang kini sudah meneteskan air matanya.

Terpopuler

Comments

Nala Ratih Soemarna

Nala Ratih Soemarna

Cinta membuat si Leon buta 🙄

2024-04-07

0

Tara

Tara

kasihan difitnah

2024-04-05

2

Putri Chaniago

Putri Chaniago

blm apa-apa aq udah pengen lihat penyesalan n kehancuran Leon melepaskan Elvira jg kehancuran Isabella kekasih Leon.

2024-04-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!