Pagi-pagi sekali Elvira sudah bangun dari tidurnya dan kini sedang berada di dapur membantu bibi membuat hidangan untuk sarapan mereka pagi ini.
"Bi, kemarin aku beli udang ajarin buat udang saus mentega dong bi" pinta Elvira.
"Loh emangnya itu susah dibuat?" ucap bibi
"Aku udah pernah buat sih bi tapi rasanya beda, gak kayak bibi biasanya buat" ucap Elvira cemberut.
"Yasudah selesai ini kita coba buat ya" ucap bibi
"Ayah belum bangun ya?" tanya Elvira lagi
"Kayaknya belum, bibi belum ada liat bapak" ucap bibi fokus menyelesaikan masakannya.
"Bi.. Aku aneh ya kalau pakai kacamata?" tanya Elvira tiba-tiba mengubah topik pembicaraan membuat bibi sedikit bingung.
"Hm? Kenapa aneh? Sama aja kok, pakai kacamata sama gak pakai sama-sama cantik" ucap bibi membuat Elvira malu.
"Bibi ih" ucap Elvira malu
"Tapi sekarang makin cantik karena rambutnya sudah gak pirang lagi" ucap bibi membuat Elvira tertegun.
"Emang sebelumnya aku jelek ya bi?" tanya Elvira, sedikit aneh karena kini ia memperdulikan kesan seseorang pada penampilannya.
"Bukan jelek tapi gak cocok aja kalo rambutnya pirang, gak pantes sama mukanya" ucap bibi.
Elvira terdiam sembari memikirkan apa Leon juga berpendapat yang sama seperti bibi, apa Leon ingin membuatnya terlihat cantik? Tapi kenapa? Apa peduli Leon pada penampilannya toh Leon tidak menyukainya.
"Ayo bibi ajarin buat udang saus menteganya" ucap bibi membuyarkan lamunan Elvira.
"Oh bibi sudah selesai" ucap Elvira buru-buru menuju kulkas untuk mengambil udang yang kemarin ia beli.
Bibi mengajarkan Elvira step by step seperti tutorial yang biasa ia tonton di YouTube sangat jelas dan terinci karena Elvira meminta bibi mengajarinya pelan-pelan agar ia mudah mengingat cara-caranya.
Sekarang mereka hanya perlu menunggu udangnya matang dan disaat itu juga keduanya dikagetkan dengan kedatangan Andrew.
"Umm wangi sekali masakan bibi" ucap Andrew mengambil posisi duduk di meja makan.
"Ayah sudah bangun?" sapa Elvira
"Oh ayah hari ini ke kantor?" tanya Elvira lagi saat melihat ayahnya sudah berpakaian rapi.
"Iya sayang, ayah ada sedikit urusan di kantor" ucap Andrew.
"Kau pulang pagi ini?" tanya Andrew lagi
"Tidak ayah, mungkin nanti malam karena sore nanti aku mau pergi bareng Heize" ucap Elvira.
"Kalau begitu nanti siang mau makan bersama?" ajak Andrew.
"Tentu saja mau" ucap Elvira penuh semangat
"Kalau gitu nanti aku jemput ayah di kantor saja ya" ucap Elvira disetujui oleh Andrew.
Elvira, Andre dan Bibi berada dimeja makan menyantap sarapan mereka dengan nikmat terlebih Elvira sudah dua kali nambah memang tidak porsi banyak tapi ini pertama kalinya ia makan sebanyak ini setelah sekian lama diet.
"Sudah nak, nanti perutmu sakit kekenyangan" ucap Andrew memperingati Elvira.
"Tidak apa ayah, aku harus makan puas-puas. Entah kapan lagi aku bisa makan masakan bibi yang enak ini" ucap Elvira tersenyum.
"Kalau kamu mau makan masakan bibi, tinggal telepon saja pasti bibi masakin" ucap bibi tersenyum senang melihat Elvira makan dengan lahap.
"Memangnya boleh?" tanya Elvira
"Tentu saja boleh, lagian sejak kamu pindah bibi jarang masak karena bapak sering makan diluar" ucap bibi.
"Ayah masih sering pulang malam bi?" tanya Elvira menatap tajam ayahnya.
"Tidak sering, sesekali alasan bapak banyak kerjaan di kantor" jelas bibi
"Kenapa ayah harus pulang larut? Kan ayah yang punya perusahaan ayah tinggal minta bawahan ayah handle kerjaannya" ucap Elvira
"Sayang, kalau atasannya saja malas kerja gimana karyawannya bisa termotivasi untuk semangat kerja" ucap Andrew
"Lihat suamimu, dia sangat rajin kerja bahkan diusianya yang sekarang sudah diberi kepercayaan untuk memimpin perusahaan sendiri" ucap Andrew lagi memuji menantunya.
"Itu kan karena dia anak papa Thomas, tentu saja dia yang pegang perusahaan" ucap Elvira
"Tidak sayang, kalau dia tidak berpotensi dia tak bakal bisa memimpin perusahaan karena nasib perusahaan ada ditangannya" jelas Andrew
"Iya-iya tapi ayah tidak boleh terlalu capek dan jangan sering-sering pulang malam" ucap Elvira kembali mengomeli ayahnya.
"Iya nak, ayah tidak sering-sering kok kalau urusan itu tidak bisa diserahkan ke yang lain baru ayah tangani sendiri" ucap Andrew.
"Yasudah kalau gitu ayah berangkat dulu ya nak, jangan lupa kabari Leon kapan kau akan pulang nanti dia malah mencari mu" ucap Andrew lagi beranjak dari kursinya.
Elvira bangkit memeluk ayahnya dan mengantarkan ayahnya sampai depan untuk melihat ayahnya berangkat kerja.
"bye-bye ayah, hati-hati yaa" ucap Elvira sedikit berteriak saat ayahnya sudah berada di dalam mobil.
Andrew hanya melambaikan tangan sebagai balasan setelah mobil Andrew keluar dari kawasan rumah barulah Elvira masuk kembali ke dalam, ia kembali ke dapur untuk membantu bibi mengemas bekas sarapan mereka.
Elvira menghabiskan waktunya bersama bibi dirumah bersantai menonton bersama dan bercerita mengingat masa lalu mereka selama tinggal di rumah ini.
"Tapi bapak berubah semenjak tidak ada Elvira disini" ucap bibi sedikit sedih.
"Ayah kenapa bi?" ucap Elvira ikut khawatir karena bibi memasang wajah sedih.
"Bapak kadang melewatkan sarapannya, malam juga jarang makan. Semenjak kamu menikah bapak sering di kamar atau tidak di ruang kerjanya, bapak udah jarang duduk disini" ucap bibi membuat Elvira kaget.
Karena selama dia ada disini, ia dan ayahnya selalu menghabiskan waktu bosan mereka dengan menonton film bersama bahkan ia tidak melihat ayahnya berada di ruang kerja atau berkurung diri di kamar sendiri. karena dimana ada dirinya pasti disitu juga ada ayahnya.
"Makanya setelah kamu datang, bapak duduk disini bibi merasa ngeliat waktu dulu sebelum kamu menikah" ucap bibi membuat Elvira sedih, ia tidak tau kalau ayahnya juga merasa kehilangan.
"Bibi jagain ayah yaa, kalau ada apa-apa langsung kabarin aku aja. Kalau ayah tidak mau makan bibi ancam aja bakal laporin ke aku" pinta Elvira
"Bibi juga jangan tinggalin ayah yaa, disini aja sama ayah. Kalau ayah marah-marahin bibi kasih tau juga ke aku, biar aku yang marahin ayah" ucap Elvira lagi membuat bibi tertawa.
"Bapak tidak pernah marahin bibi malah bibi kadang marahin bapak" ucap bibi
Elvira tertawa mengingat kembali dirinya dan Andrew dimarahin bibi karena makan diluar saat bibi masak banyak hidangan untuk makan malam, mereka makan malam diluar tanpa memberitahu bibi.
Karena tidak ingin bibi kecewa mereka pun makan lagi dengan keadaan perut yang penuh membuat mereka kekenyangan bahkan Elvira mengalami kram perut karena terlalu banyak makan.
Bibi sudah bagai ibu untuk Andrew dan nenek bagi Elvira karena bibi dengan sabar dan ikhlas merawat mereka berdua bahkan saat sudah dewasa seperti ini bibi masih memperhatikannya seperti anak sendiri.
Jika tidak ada bibi entah bagaimana keadaan ayah dan anak itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments