Pukul dua belas malam mas Satrio belum juga muncul batang hidung nya aku terbangun karena haus kaget seketika mas Satrio belum pulang aku mengecek ponselku ternyata juga tidak ada pesan jangankan pesan dia saja tidak membaca chat ku yang tadi siang.
Aku ke dapur ternyata deru mobil baru memasuki pekarangan rumah kami. Aku bersikap biasa saja dia melewati ku begitu saja mungkin dia tidak melihatku di dapur. Begitu mas Satrio di kamar terdengar jeritnya memanggilku.
" Ada apa mas aku disini di dapur! ".
" Key kamu ngapain disitu, belum tidur ini sudah larut loh sayang kenapa tungguin mas?".
" Kepedean deh kamu mas. Aku tadi haus jadi terbangun ngapain tungguin mas tidak guna juga kan sudah ada yang lebih cantik daripada aku yang temenin mas, siapa lah aku mas ". Caracas.
Sepertinya mas Satrio heran aku kenapa ngomong kayak begitu.
" Kamu kenapa sih sayang, mimpi buruk ? " Apa harus dengan mimpi buruk kita bisa ngomong ketus.
" Ini lebih dari mimpi buruk mas aku ngantuk mas juga capek ".
Aku berlalu ke kamar meninggalkan mas Satrio yang masih bingung. Biarkan aja dia bingung aku marah.
*KAMAR*
" Aku mau peluk kamu yang satu hari ini mas tidak ada lihat kamu pesan pun tidak ada sini sayang ".
Apa katanya tidak lihat iaa aku yang melihat mas sama selingkuhan mas terus tidak ada pesan hellow mas tidak sedang katarak kan atau apa dia sudah buta sekarang khusus untuk pesanku saja tapi kalau pesan yang lain aku tidak tau. Tapi aku masih marah belum mau ngomong atau sekedar membahas yang tadi siang.
" Udahlah mas aku gerah entah kenapa malam ini gerah aku tidak mau di peluk mas ". Aku memunggungi mas Satrio.
" Kamu marah sama mas key? Marah kenapa kebiasaan deh kamu kalau marah diam mas tidak tau mas salah apa sama kamu kalau ada sesuatu yang mengganjal ya ngomong key" Mas Satrio kelihatanya jengah melihat tingkahku yang tidak mau ngomong tidak mau romantis romantis dulu sebelum tidur yang paling parah aku sekarang memunggungi mas Satrio.
Kurasakan ranjang kami bergerak sepertinya mas Satrio membalas memunggungi ku. Okeh mas fine akupun bersikap masa bodoh.
*********
Pagi menjelang aku sengaja membunyikan alarm di dekat telinganya membiarkan alarm tersebut ribut sendiri di dekat telinganya karena malas berbicara sama mas Satrio. Dia bangun sambil melirik sebelahnya yang ternyata aku sudah di meja rias habis mandi.
" Pagi yang ". Mas Satrio mencium kepalaku. Kalau kami sedang tidak perang dingin pasti suasananya romantis tapi ini jangan harap mas aku romantis tidakk akan! Dan tidak ada sahutan juga dariku.
" Ohh mas tau kamu kenapa ngambek satu malaman karena pesanmu tidak mas baca kan. Key kamu tau sendiri mas itu sibuk mana sempat lihat ponsel minum aja syukur kalau sempat key.
Jangan kayak anak kecil key apa-apa di ambekin kamu sudah dewasa bentar lagi sudah punya anak mas pulang kamu ngambek padahal mas butuh kamu key, habis capek butuh support tapi ini kamu malah kayak anak kecil sudah lah mas pergi saja sarapannya di luar saja ".
Kenapa jadi dia yang marah harusnya aku yang marah siapa sih yang tidak suka di bujuk mas Satrio adalah spesies manusia yang paling tidak peka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments