Part 10

Mas Satrio masih saja menggandeng tanganku walaupun sudah di RS aku melihat sebagian pegawai melihat kami sambil tersenyum aku mengenal mereka sebelum aku dulu menikah sama mas Satrio, ini adalah tempatku mengais rezeki yang mana mereka juga mengenalku tidak menutup sebagian dari mereka terang terangan menggoda kami.

" Masuk ke ruangan ini yang ".

Mas Satrio menarik ku ke ruangan yang dulu itu di pakai salah satu dokter senior juga di RS ini.

" Loh bukanya ruangan mu sebelah sini mas apa sudah pindah ya ".

Aku bertanya kepada mas Satrio yang di jawab dengan anggukan.

"Sudah pindah yang baru satu bulan yang lalu sekarang di tempati sama dokter baru poly obgyn juga. karena ini ruangannya lebih luas mas pindah ke sini ".

Pantesan waktu periksa sebelumnya aku masih di ruangan itu begitu toh.

"Kemari yang berbaring kita cek adek".

Mas Satrio membantuku berbaring menyelimuti kakiku terus menyingkap bajuku keatas hari ini aku pakai dress coklat berkancing bentuk kemeja memudahkan mas Satrio membuka bajuku untuk dilakukan USG.

Mas Satrio membubuhi gel di transducer terus menggerakkannya di atas perutku kami saat ini menggunakan USG 4D sehingga tampak lah janinku lebih jelas mas Satrio sengaja tidak menggeser transducer kearah kelaminnya lebih lama karena sengaja ingin memberi surprise untukku walaupun sebenarnya dia sudah tau.

" Ini yang tangannya lengkap ya, terus jantungnya nih dengar bagus juga iramanya terus lihat jari kakinya 1,2,3..... lengkap ya, kamu serius yang tidak mau lihat gender anak kita tapi bagus sih semuanya lengkap seperti nya juga kita tidak perlu USG fetomaternal lagi usianya juga sudah memasuki 27 Minggu sudah trimester ke 3 tapi semuanya bagus, Puji syukur ya yang. Kamu sehat sama baby kita juga sehat ".

Mas Satrio menciumiku setelah membereskan alat USG nya dengan rapi.

" Sehat sehat ya anak papa sehat juga mama jangan suka mengambil keputusan sendiri ya ingat aku sama baby membutuhkanmu sayang. kamu wanita ke dua yang paling aku cintai dan paling cantik setelah mama jadi jangan suka insecure yaa".

Tidak kusangka mas Satrio menangis sambil memelukku yang masih berbaring tidak tau ternyata se mengharukan ini di periksa sama suami sendiri.

Aku mengelus rambut mas Satrio sambil berucap yang baik baik.

Mas Satrio membantuku mengancingkan kembali bajuku sekalian membantuku untuk duduk kembali.

" Aku senang banget yang tidak tau berkata apa-apa lagi aku sebentar lagi bakalan jadi ayah. Aku sudah biasa melakukan ini bahkan pasien yang ku tolong tidak terhitung lagi tapi entah kenapa setiap kontrol kandunganmu aku selalu mewek rasanya bersyukur banget sayang ".

Mas Satrio masih sesenggukan di leherku sambil menciumiku malah dia yang menangis setiap kali aku kontrol heran. Padahal aku yang mengandung membawa perut buncit ini.

" Sudah mas malu didengar adek mas nangis setiap periksa padahal adek senang loh papanya yang memastikan kesehatannya" Aku berusaha menghibur mas Satrio supaya lebih tenang .

" Minum dulu mas" Aku menyodorkan air mineral kemasan gelas yang di meja mas Satrio.

Supaya kepalanya lebih dingin habis mewek.

Bukanya menerima air tersebut malah mencium bibirku mengecupnya berapa kali sampai memberikan lumatan.

" Mas lipstikku jadi hancur bibirmu juga belepotan jadinya" Aku mendorong kepala mas Satrio dan menghapus lipstikku dibibir mas Satrio. Bukanya risih dia malah senyum sendiri. Nyosor Mulu perasaan .

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

sweet

2024-03-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!