part 3

Bukan aku tidak mensyukuri kehamilanku ini tapi pikiran ku ini susah sekali di ajak kompromi padahal masih banyak wanita yang lebih sederhana daripada aku mereka sangat bahagia menerima kehamilannya walaupun itu akan mengubah bentuk tubuh mereka.

Mas Satrio membatasi ku semenjak aku hamil di suruh resign dari tempat kerjaku padahal aku sudah sangat nyaman dengan banyak teman di sana.

Sedari dulu aku hanya tinggal dengan kakak Perempuanku orang tuaku tinggal jauh dengan kami karena tuntutan pekerjaan.

Kak Jessi yang sangat mengerti aku yang pendiam kalau marah pendam sendiri dan sulit mengutarakan apa isi hatinya menyuruh supaya banyak bergaul biar pola pikirku makin terbuka biar apa apa jangan pendam sendiri katanya bahaya.

" Key! kemari sebentar bantu mas".

Padahal tidak perlu teriak juga aku pasti dengar ya kalian ngk salah dengar nama ku "Kesya" biasanya kalau mas Satrio memanggilku dengan nama berarti itu sangat penting.

" Ada apa mas kenapa musti teriak padahal aku hanya di ruang tamu tidak jauh juga".

" Ini yang dari tadi mas nyari kemeja yang biru Dongker kok tidak ada ya coba kamu yang nyari biasanya kalau kamu cari langsung dapat".

" Ini loh mas masa itu aja di depan mata tidak lihat mana sudah berantakin semuanya lagi kan capek nyusunya kembali".

" Ya ampun yang kan tinggal rapikan ulang , biar ada pekerjaanmu di rumah".

Apa katanya tadi biar ada kerjaan ku di rumah ?. Eh Dengan membawa perut buncit ini saja aku sudah mager. Walau pun belum buncit amat tapi aku pengen di manja dan ini rasanya tidak nyaman.

" Mas ini perut buncit aja sudah bikin aku mager ya mas kalau lagi disuruh yang lain mas tega? Ini juga kan anakmu kok ngomongnya gitu sih".

Entah kenapa mataku sudah mengembung karena mendengar perkataan mas Satrio seakan menyentil ku aku gini kan juga gara gara dia.

" Tidak usah ngambek bagus kamu kalau gerak biar kurang sedikit lemaknya. Aku berangkat dulu nanti sarapan di luar aja hari ini ada jadwal operasi mana harus LA lagi kamu sih telat bangunin aku".

Padahal telat bangun pun gara gara dia tidak mau berhenti semalam dasar mas Satrio.

Kan semua jadi salah aku mana pakai body shaming lagi memang salahku tidak menyetel alarm biasanya juga aku jarang setel tapi kenapa tadi pagi aku malas bangun.

Aku tau mas Satrio salah satu dokter obgyn ternama di salah satu RS swasta di kota ini karena dulu kami satu tempat kerja aku sebagai tenaga medis juga di RS tersebut karena tidak diperbolehkan suami istri satu tempat kerja terus aku mengalah resign.

Sempat juga kerja sebelum hamil di RS lain .

Memang permintaanku sama mas Satrio aku resign setelah hamil terus di perbolehkan kerja tapi sekarang aku yang malah makin kesepian tidak ada teman semuanya sibuk palingan hanya teleponan tidak se intens dulu lagi apalagi aku orangnya tertutup temanku hanya satu dia pun jauh sudah berkeluarga diboyong suaminya keluar kota.

" Mas nanti aku mau pergi sama teman ya ".

Dia hanya menatap aku saja terus pergi tidak tau arti tatapannya ia apa tidak padahal aku hanya ngetes mas Satrio apa dia masih peduli.

LA : (LAHIR ANAK ) BIASANYA DI TENTUKAN PASIEN SENDIRI SESUAI KEPERCAYAAN MEREKA.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

hmmm...moga bukan tanda-tanda laki mulai berubah

2024-03-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!