Tetap saja walau makan diluar pun selalu di pantau sama mas Satrio.apa yang aku makan atau minum.
" Mas boleh tidak aku makan bakso mercon sedikit aja mas pengen banget mencoba".
" Jangan sayang kan kamu lagi hamil tanpa mas jelasin juga kamu paham itu tidak bagus kan nanti deh kamu coba baksonya mas tapi bukan satu mangkok ya".
" Siap mas ". Mas Satrio pesan bakso mercon satu porsi yang katanya aku cuma nyicipin aja.
" Bagaimana si adek antengkan? Tidak nyusahin kamu kan? Mas takut saja sayang kadang memang masih ada ibu hamil mual walaupun masih trimester ke dua mas takut itu terjadi sama kamu apalagi mas sering diluar tidak sama kamu" pertanyaan beruntun mas Satrio membuatku pusing selalu saja itu pertanyaannya.
" Aman mas. Mas tidak perlu khawatir kalau ada apa-apa pasti aku langsung hubungin mas" aku melihat ekspresinya yang senyum sambil mengelus kepalaku sesekali tangannya mengelus perutku yang sudah tampak membuncit.
" Jangan nakal ya dek kasihan mamah kalau kamu nakal" tangan mas Satrio tidak mau berhenti mengelus perutku rasanya geli juga dan malu dilihat orang.
" Sudah mas. Tuh dilihatin orang makan aja lagi mas juga masih mau praktek kan nanti telat" Alasanku supaya mas Satrio mau berhenti padahal kalau ini di rumah aku paling senang di buat begini rasanya disayang banget sama mas Satrio tapi sayang tempatnya tidak pas.
" Kenapa memang yang mas elus juga istri dan perut istri mas kok kenapa musti malu kecuali tadi yang mas elus istri orang baru itu salah sayang" mas Satrio menjawil hidungku.
" Awas saja kamu mas kalau berani mengelus perut buncit istri orang tidak ada aku dalam hidupmu kalau kamu berani" Ancam Ku mas Satrio hanya ketawa aja sambil memelukku.
" Nanti mas antar kamu pulang ke rumah ya habis ini mas masih praktek besok saja kita periksa adek soalnya mas hari ini banyak pasien kalau besok kan mas tidak praktek khusus untuk istri mas saja besok ".
" Yasudah terserah mas saja aku nurut mas aja ".
Habis makan memang beneran mas Satrio mengantarku pulang aku sudah berusaha menawarkan naik grab saja takutnya nanti balik ke rumah macet malah telat praktek nya tapi yang namanya mas Satrio si overprotektif tidak mau mengalah jadilah mas Satrio harus muter lagi.
" Mabk Sri nanti kalau mau pulang bawa lauk yang di meja ya sayang tidak ada yang makan mas Satrio kalau malam sudah makan dari luar".
Aku menyuruh si mbak sri bawa lauk yang di masaknya tadi pagi pulang ke rumah. kasihan juga si mbak anak anak masih sekolah suami narik becak kadang aku kasih tip juga tambahan belik sayur untuk dirumah si mbak.
" Baik Buk terimakasih banyak ya buk, ibu banyak membantu saya loh buk semalam sudah kasih uang tak Kasikan anak bayar SPP makasih banyak buk murah rezeki ibuk sama adek sehat nanti lancar persalinannya ".
"Amin sama sama mbak"
" Nanti saya izin cepat pulang ya buk ada wirit tetangga tidak enak kalau tidak ikut ".
" Boleh mbak ".
Mbak Sri sudah pulang satu jam yang lalu si mas Satrio yang hampir 24 jam di tempat kerja kadang aku merasa di nomor berapa kan tapi bagaimana lagi itu tuntutan kerja suamiku aku harus mendukung dan berdoa supaya suamiku tetap berguna bagi yang membutuhkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Uthie
masih aman dan baik saja nii disini 😁👍
2024-03-30
0