Hak Alvaro

"MANA CUCU SAYA.....MANA...LILYYYYYYY....OMA DISINI SAYANG.....LILY...." Teriak seorang wanita yang sudah menduduki kepala empat itu.

Dessy berjalan sedikit berlari, sambil membawa Lily di gendongan nya.

"astaga ma...Lily disini ngak kemana ko" ucap Dessy sembari memberikan Lily ke Ribka, mertuanya itu.

"belum juga salaman" heran Jihan sambil menyalam Erwin.

"mama kamu sudah sangat merindukan cucunya, wajar dia seperti itu" jelas Erwin di akhiri tawa kecil dari pria itu.

"suami kamu mana?" tanya Erwin

"di kamar pa, bentar ya Dessy panggilin.

Erwin mengangguk, lalu Dessy mulai berjalan meninggalkan mertuanya. Sebelum Dessy pergi, ia memberanikan diri mencium pipi Ribka

"tunggu satu lagi ya cucu nya" ucap Dessy lalu berlari terbirit-birit, dengan tawa kecil menghiasi wajah nya.

"mama tunggu ucapan mu" teriak Ribka sambil tertawa mendengar ucapan absurd menantunya.

Dessy menggeleng tidak percaya, saat ia berbicara seperti itu. Itu hanya reflek, Dessy benar-benar belum memikirkan nya.

Dessy kembali membuka pintu kamar nya. Ia melihat Alvaro yang masih terlelap.

"mas..." panggil Dessy sambil menggoyang-goyangkan lengan Alvaro. Melihat Alvaro langsung terusik, membuat Dessy sedikit lega.

Alvaro yang tadi tengkurap, mulai mengubah posisinya menjadi terlentang. Namun tangan Alvaro dengan cepat terangkat, dan menarik tangan Dessy hingga Dessy terjatuh di dada lebar milik Alvaro.

Dessy sempat menegang, saat Alvaro memeluknya dengan mata tertutup.

"kenapa aku memikirkan mu semalaman ini Dess?" tanya Alvaro

Dessy sedikit membeku, merasakan deru nafas Alvaro.

"mama dan papa dibawah mas" ucap Dessy setelah menormalkan detak jantung nya.

"kita melakukan nya dulu?" tanya Alvaro sambil membuka matanya secara perlahan.

Kini keduanya saling bertatap.

"nanti aja ya mas, mama dan papa masih disini" jelas Dessy setelah kembali berdiri, saat Alvaro ingin mencium nya.

Alvaro menatap Dessy, kenapa ia baru menyadari ternyata istrinya itu sangat....cantik?

Alvaro mengangguk dengan senyuman yang terpancar di wajahnya. Alvaro kini berdiri dan menggandeng tangan Dessy menuju lantai bawah.

"aku menagihnya nanti malam" ucap Alvaro namun mampu membuat Dessy, keringat dingin.

Keduanya berjalan ke bawah, dimana orang tua mereka berada.

"sosweet banget, pake pegangan segala" sindir Erwin saat melihat kedatangan, anak dan menantu nya itu.

Alvaro membawa Dessy duduk disampingnya, dengan tautan tangan tidak terputus.

"papa ngak senang, kita akir gini?" tanya Alvaro

"iya kan sayang?" tanya Alvaro

Dessy yang awalnya terkejut, kini mengangguk kikuk. Ia sungguh bingung dengan sikap Alvaro akhir-akhir ini.

"bagus dong kalau gitu pa" ucap Ribka sambil mengelus-elus kepala Lily

Dessy sedikit menghindari tatapan dari Ribka. Ia sedikit malu dengan ucapan nya tadi.

"kalian kok ngak pernah ke rumah?" tanya Ribka diangguki Erwin

"kita sibuk ma" ucap Alvaro kini mengubah posisinya dengan tangan memeluk pinggang Dessy.

Dessy sempat terlonjak kaget, dengan pergerakan tiba-tiba Alvaro. Namun ia berusaha agar bernafas normal, ia harap Alvaro tidak sedang memainkan drama.

"kita bawa Lily aja ke rumah?" tanya Ribka

"apa sih ma? itu anak kita, kalau mama lupa" ucap Alvaro tidak terima.

"kalian buat aja sama kalian, iya kan Des?" tanya Ribka sambil memandang pada Dessy.

Alvaro kini melihat Dessy

"gue cuman bercanda tadi, bilang gitu" cicit Dessy pada Alvaro, ia sebenarnya sedikit malu mengakui nya. Namun Alvaro tersenyum, mendengar ucapan polos dari Dessy. Ingin rasanya ia memakan pipi gembul Dessy, saat Dessy menampilkan puppy eyes nya.

"ngak ma, mama kira apa...pake acara bikin sama kita" kesal Alvaro

"Dessy yang bilang kok" ucap Ribka sambil mencium pipi Lily gemes.

Dessy sangat memerah, saat semua mata tertuju padanya.

"apaan sih ma...kalian udah makan?" tanya Dessy sedikit gugup, sambil mengalihkan pembicaraan.

"kita udah makan nak, kita juga bentar lagi pulang" ucap Erwin

"kok cepat banget?" tanya Dessy

"ada sedikit urusan nak" jelas Erwin membuat Alvaro dan Dessy mengangguk.

Setelah beberapa jam di rumah menantunya itu. Kini pria dan wanita itu, pamit pulang.

Lily sedikit menangis tadi, saat Ribka selalu menciumi nya.

"mama kasih hadiah, kalau kamu dapat" bisik Ribka pada Dessy.

"doain aja ya ma" jawab Dessy

Ribka mengangguk, lalu memasuki mobilnya.

Melihat kepergian bonyoknya, Alvaro kembali menggenggam tangan Dessy.

Lily di titipkan pada maid, sedangkan Alvaro dan Dessy sekarang berada di kamarnya.

"jangan hanya karna nafsu mas" ucap Dessy

Ia sangat malu untuk melakukan hal itu. Dessy bahkan memilin tangan nya, saking gugupnya.

"kalau karna cinta?" tanya Alvaro yang berada di depan nya.

"emang boleh, secepat itu?" tanya Dessy sedikit tidak percaya.

"kita udah lama tinggal bareng, dan kamu bilang cepat?" tanya Alvaro

"emang mas sudah cinta?" tanya Dessy

Alvaro mengangguk, oke ia akui sudah ada rasa pada Dessy yang bahkan ia tidak tau sejak kapan.

"tapi aku mau kamu yakinkan aku, dengan ini" ucap Alvaro langsung memajukan wajahnya, dan mencium bibir Dessy.

Alvaro menggerakkan bibirnya

"bukalah mulut mu" ucap Alvaro setelah melepaskan pangutan nya.

Alvaro kini menindih Dessy

"bukan nya nanti malam?" tanya Dessy dengan dada naik turun.

Detak jantung nya sangat kencang sekarang!!!

"kenapa harus nanti malam, kalau bisa sekarang?" tanya Alvaro

cup

Kini Alvaro kembali mencium Dessy.

Dessy yang kasihan saat Alvaro memaksa lidah nya masuk kedalam mulutnya, mulai memejamkan matanya dan perlahan membuka mulutnya. Dessy memeluk leher Alvaro, hingga Alvaro semakin bersemangat saat Dessy juga mengikuti pergerakan nya.

Lambat laun tangannya mulai membuka kancing baju Dessy. Bunyi cecapan mulai kedengaran di penjuru kamar.

"shit" ucap Alvaro sambil memandang tubuh Dessy, yang sudah tidak tertutup apa pun. Dessy menutup dada dan aset terpenting nya.

"jelek banget ya mas" ucapnya sangat malu, ia akan menangis jika Alvaro mengiyakan nya.

"sangat cantik sayang, terimalah sedikit hentakkan dariku hari ini" ucap Alvaro sambil menatap kagum, keindahan yang ada di depan matanya.

Sial!!! Ia tidak menyangka milik Dessy sangat....cantik dan bersih, belum lagi kelihatan sangat sehat. Dessy sangat pintar merawat, benda yang menjadi penampungan milik nya nanti.

Alvaro kembali melakukan aksinya, erangan dan suara bahwa mereka saling menikmati mulai kedengaran.

Banyak tanda yang Alvaro sisipkan, di setiap bagian tubuh tertentu Dessy. Leher Dessy dipenuhi dengan tanda, yang kemerahan sedikit keunguan menandakan, bahwa wanita itu hanya milik Alvaro seorang.

Tepat hari ini, Alvaro menerima hak yang lama sudah tertundanya. Alvaro berharap, Dessy sedikit kuat dengan nya hari ini. Jujur saja Alvaro sudah lama menahan, semua hasrat nya sejak kepergian Ana.

Dessy harus lebih hati-hati, jika Alvaro semakin mencintai nya setelah ini.

Bersambung.....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy reading 🫶🫶

tinggalin jejak ya beb 👍🏽&(...) Vote nya juga ya ....

See you next part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!