weddings and surprises

 08526025****

"aku pindah ke Jakarta, kejutan untukmu bukan?

"siapa ya?" monolog Dessy

Seingat nya ia tidak punya kekasih sebelum nya, ia hanya punya sahabat namanya Heni. Ia memang memberitahu pada Heni, bahwa ia akan menikah besok. Tapi Heni bilang ia tidak bisa datang, karena pekerjaan nya menumpuk. Terus siapa yang mengirim pesan itu padanya?

"ah...mungkin salah kirim" ucap Dessy

Ting

08526025****

"siapkan hatimu, untuk kejutan selanjutnya "

"siapa sih?ngak jelas banget" ucap nya langsung menghapus nomor itu, dan menyimpan ponselnya.

"kamu tidur disini dulu ya sayang, calon mama kamu mau mandi xixixi" Dessy sedikit geli, membayangkan ia akan menjadi mama sebentar lagi.

Dessy memasuki kamar mandi, untuk melakukan acara mandi nya.

Setelah beberapa lama dikamar mandi, akhirnya ia menyelesaikan ritual mandinya.

Azalea memakai piyama berwarna biru, bergambar komodo. Mengingat ini sudah pukul tujuh malam, ia menggendong Lily untuk kembali kekamar nya sebentar, karena Dessy ingin kebawah sebentar untuk makan malam.

"kalian udah pada disini?" tanya Dessy pada mama nya.

"iya sayang, kamu kok lama?" tanya Ribka

"hehehe maaf ma" ucap Dessy diangguki mereka.

Keluarga itu akhirnya memulai acara makan mereka.

"kalian harus siapin hati kalian ya, besok" ucap Erwin

"iya pa" jawab keduanya serempak.

***

Kini kedua nya berada di pelaminan.

"SAH" ucap semuanya setelah Alvaro menyelesaikan kalimatnya.

"cium kening istri kamu Al" ucap Ribka

Alvaro memejamkan matanya, momen ketika ia mencium kening Ana kembali tersirat di benak nya.

Dengan perasaan campur aduk, Alvaro memajukan wajahnya mengecup kening Dessy. Sedangkan Dessy mencium punggung tangan Alvaro.

Saat mereka sibuk menyalami setiap orang, yang datang pada mereka.

Tiba-tiba

"selamat ya Dessy Aldebaran" ucap gadis yang memakai baju serba hitam dengan kacamata hitam, serta masker hitam nya.

Dessy langsung menahan tangan gadis itu.

"siapa kamu?" tanya Dessy membuat Alvaro menatap bingung.

Gadis itu membuka masker dan kacamata nya.

"suprise" ucapnya membuat Dessy melebarkan matanya dan langsung memeluk gadis itu.

"arhhhh katanya, kamu ngak bisa datang" ucap Dessy langsung memeluk gadis yang tak lain, adalah Heni sahabat nya.

"namanya juga kejutan" ucap Heni membalas pelukan Dessy

"jadi kamu yang chat aku semalam?" tanya Dessy sembari melepaskan pelukannya.

Heni mengangguk, membuat senyuman Dessy mengembang.

"jadi kamu pindah kantor juga?" tanya Dessy yang tengah duduk berdua dengan Heni.

Sedangkan Alvaro tengah berada, dengan sahabat-sahabat nya di seberang sana. Acara memang belum selesai, membuat mereka bisa meluangkan waktu sekedar berbagi cerita.

"kamu nge kos?" tanya Dessy lagi

"iya Dessy...btw turut berdukacita ya beb" ucap Heni menatap sendu Dessy.

"makasih ya" ucap Dessy, ia sangat bersyukur karena, masih memiliki Heni di hidupnya.

***

Keluarga Mahesa kini berada, di mansion mereka.

"yaudah ma, Dessy ke kamar dulu ya" pamit Dessy

"tunggu" ucap Ribka pada Dessy.

"kenapa ma?" tanya Dessy, ia sangat capek sekarang, rasanya ia ingin secepatnya membaringkan badannya itu.

"kamu mau kemana?" tanya Ribka

"ke kamar aku mam" bingung Dessy, kan dia sudah bilang tadi mau ke kamar, ada apa dengan mertua nya itu?

"kok gitu nak, kalian harus sekamar dong sama suami kamu" ucap Ribka diangguki Erwin.

"HA???" Dessy dan Alvaro bertanya, secara bersamaan.

"iyalah, kan kalian sudah suami istri, jadi kalian ngurus Lily juga bisa bareng" jelas Ribka

"eum...ngak boleh pisah dulu ma?" tanya Dessy sedikit cengengesan, sambil menggaruk tengkuknya.

Ia masih sangat malu, jika sekamar dengan Alvaro.

Oh God Dessy rasanya, ingin melayang saja.

"ngak boleh dong, itu namanya kalian ingkari janji kalian" ucap Erwin yang sedari tadi sibuk, dengan handphone genggam nya.

"yaudah kita ke kamar dulu" jelas Alvaro langsung melangkahkan kakinya, menuju kamar nya.

Dessy mengikuti Alvaro dengan dengan was-was. Sejuta kali ia berdoa, agar Alvaro tidak macam-macam dulu padanya, sungguh ia belum siap.

"masuk dulu, aku mau ngambil Lily" ucap Alvaro sambil berjalan, menuju kamar Lily.

Dessy berjalan menuju kamar Alvaro.

Ceklek

Adem!

Itu yang Dessy rasakan, saat kakinya memasuki kamar Alvaro. Dessy menyadari bahwa laki-laki itu, sangat bersih dan rapi. Di sudut kamar ada gitar, yang membuat Dessy mengangguk seakan tau Alvaro bisa main gitar.

"awas...kalau mau berdiri di luar saja" ucap Alvaro sambil berjalan ke kasur, dan menempatkan Lily di boks bayi, yang sudah ia sediakan sebelum nya.

"galak banget sih?" tanya Dessy hampir tak kedengaran.

"jadi aku tidur dimana nih?" tanya Dessy

Alvaro memandang Dessy heran

"terserah kamu" ucapnya malas, ia sudah ngantuk jika berdebat dengan Dessy, pasti membutuhkan waktu seabad.

Alvaro memilih untuk merebahkan badannya, yang sudah sangat capek dengan kegiatan nya hari ini.

"kamu ngak mandi?" tanya Dessy

"ngak...kamu diam aku mau tidur" ucap Alvaro

"dari ketemu disuruh diam mulu" heran Dessy

Kaki Dessy membawanya ke depan lemari Alvaro. Persetan jika Alvaro marah, ia membuka lemari itu dan mengambil selimut, yang cukup tebal dari sana.

Dessy memilih tidur di sofa aja, sofa yang sedikit lebar dan panjang itu sangat pas untuk badan Dessy.

Ia mulai memejamkan matanya, sungguh ia sangat ngantuk sekarang.

Hampir satu jam lebih, Alvaro tiba-tiba terbangun.

Matanya bergerak kesana-kemari, mencari keberadaan istri barunya itu.

Matanya berhenti pada Dessy yang tertidur lelap, di sofa kamar nya.

Ia menghela nafas pelan, boleh kah ia merengek agar Ana kembali? Sungguh menurut nya sangat susah, jika ia hidup dengan orang, yang bahkan ia tak kenal dengan baik. Alvaro menatap kearah Dessy, ia sungguh tidak memiliki perasaan dengan cewek itu. Bolehlah ia memutar waktu, agar ia tidak menikah lagi?

Alvaro menghela nafas, lalu berjalan menuju Dessy.

Dilihatnya muka bantal Dessy, saat cewek itu tidur dengan sangat pulas. Terlihat dari tidurnya, bahwa cewek itu sangat kecapean.

"cintaku habis untuk Ana..."

"bagaimana nasib mu nanti?" tanya Alvaro menatap Dessy dengan tatapan yang susah diartikan.

Alvaro menjongkok di depan Dessy, tangan nya tanpa sadar merapikan rambut Dessy, yang menutupi wajah cantik istri nya itu.

Alvaro meneguk ludahnya, dadanya tiba-tiba berdesir. Tangan nya ia tarik tiba-tiba, saat perasaan aneh ia rasakan di dalam benaknya.

Alvaro menggeleng lalu kembali berdiri.

Alvaro kembali membungkuk, dan menggendong Dessy.

Dug

Tubuh Dessy berhasil di rebahkan, di kasur milik Alvaro.

"kenapa aku meneguk ludah, sedari tadi?" tanya Alvaro bingung.

"jangan bilang ....akhh sudahlah " ucapnya sembari menggeleng, seolah pikiran kotornya segara hilang dari otak nya.

Alvaro membenarkan selimut Dessy, lalu berbalik hendak berjalan ke sofa, dan memilih untuk tidur disana saja. Ia belum bisa untuk tidur berdua dengan Dessy, sementara waktu ini.

Namun saat ia baru berbalik, tangan nya tiba-tiba di cekal oleh Dessy.

"memang pantas..."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy reading 🫶

Semoga kalian suka, Amin🥰😍

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!