Setelah kejadian semalam, Dessy sungguh berubah 180 derajat. Wanita itu seakan, sudah berhubungan lama dengan Alvaro. Alvaro bahkan sangat bingung, ketika Dessy mengajak nya untuk memeluk wanita itu, saat tidur. Alvaro bingung, mana mungkin Dessy mencintai nya secepat ini bukan?.
Namun permintaan Dessy itu, tidak ia lakukan. Ia masih enggan, jika terlalu dekat dengan Dessy.
Berbeda hal nya dengan Dessy, sebenarnya dihatinya yang paling dalam. Wanita itu belum cinta sama Alvaro, tetapi semakin ia memikirkannya, Alvaro dan Lily. Membuat ia sadar, tidak baik kalau suatu saat, ia menikah kedua kalinya, jika hubungan mereka tidak diikat dengan rasa cinta. Menikah sih iya, tapi yang namanya perpisahan, ngak memandang status kan?.
Ingat kan pada mereka, yang menikah saja bisa cerai.
Dengan sepenuh hati, Dessy ingin belajar bagaimana menjadi seorang ibu yang baik, seorang istri yang bijaksana. Oke! Dessy mengiyakan keputusan nya itu. Tidak perlu mengubah dirinya menjadi orang lain. Dessy akan membuat rasa cintanya tumbuh, begitu juga dengan Alvaro. Sifat yang kadang random, akan ia gunakan sebaik mungkin untuk membuat Alvaro, melihat keberadaan nya. Ia tidak ingin menjadi dua kepribadian, hanya untuk mendapatkan cinta Alvaro.
Biarkan ia sendiri yang bertindak, tak mengapa jika membutuhkan waktu yang lama. Dessy akan mencobanya.
***
Waktu berjalan cukup cepat, sekarang umur Lily sudah mencapai lima bulan lebih. Hubungan Alvaro dengan Dessy juga mulai membaik. Walau kadang Alvaro masih sedikit enggan, jika berdekatan dengan Dessy. Jujur saja Alvaro sudah mulai ada rasa sama Dessy, namun hati beku nya itu masih belum bisa dicairkan oleh segala perhatian, yang semakin banyak Dessy ciptakan.
Seperti saat ini, Dessy tengah mengambil baju kantor untuk Alvaro.
"ini baju kamu Al" ingin rasanya Dessy memanggil Alvaro dengan embel-embel mas. Tetapi rasanya masih terlalu cepat, ia tidak ingin Alvaro menjadi ilfil padanya.
Alvaro yang masih memakai handuk setengah badan, lalu mengambil baju itu dan kembali ke kamar mandi.
"huh... kebiasaan emang pamer-pamer perut" ucap Dessy sambil menetralkan nafasnya. Ia belum terbiasa, saat melihat perut sixpack milik suaminya itu.
"apa lagi ya? ish... biasa kalau suami mau ke kantor, apalagi yang disiapin?" tanya nya bingung.
"oekkk....oekkk .." Lily menangis, membuat Dessy langsung menghampiri, boks bayi itu.
"tututututu kenapa sayangku? ada yang gigit kamu?" tanya nya sambil menggoyang-goyangkan bayi itu.
"nah...ini baru anak mami" ucap Dessy ketika Lily, mulai meredakan tangisnya.
"kamu tunggu disini ya sayang, mami mau urus papi kamu dulu" ucap Dessy menidurkan Lily kembali, namun bayi kecil itu seakan paham dan tidak menangis.
Ceklek
Dessy tersenyum melihat penampilan suaminya.
"kenapa?" tanya Alvaro bingung, saat melihat Dessy senyum-senyum sendiri.
"panggil mas ngak ya?" pikir Dessy
Alvaro berjalan menuju meja rias, saat Dessy tidak menyahut pertanyaan laki-laki itu.
"m-mas?" tanya Dessy sambil meremas tangan nya sendiri. Kok jadi gugup begini ya? pikirnya
Alvaro yang menyisir rambutnya, tiba-tiba berhenti.
Ia tidak salah dengar kan? Dessy memanggil nya mas?
Alvaro menoleh pada Dessy
"kamu Dessy?" tanya nya bingung. Setelah lima bulan berhubungan, Dessy baru saja memanggil nya mas?
"aish....ya iyalah, siapa lagi coba?" kesal Dessy
Alvaro menarik sudut bibirnya sedikit, nyaris tidak kelihatan.
"pipi kamu merah" ucap Alvaro sambil melanjutkan kegiatan nya.
Dessy menggeplak pipinya pelan, apa iya?
Oh ayolah, ia sangat malu dan geli sekarang.
Dessy menghela nafasnya, dan mulai mendekati Alvaro. Dessy mengambil alih sisir itu, dan sedikit berjinjit agar sedikit sejajar dengan, suaminya yang lumayan tinggi itu.
"biar aku yang sisirin ya mas" ucap Dessy terdengar centil, lalu mulai menyisir rambut Alvaro. Alvaro yang menahan nafasnya sedari tadi, mulai mengeluarkan nya secara perlahan.
Posisinya sedang bersandar pada meja rias, milik istrinya.
Setelah selesai menyisir rambut Alvaro, kini tangan Dessy bergerak untuk memolesi beberapa skincare, pada wajah suaminya itu.
"laki-laki juga butuh perawatan" ucap Dessy sambil melakukan kegiatan nya.
Hap
"eh?" Dessy sangat terkejut, saat tangan Alvaro memeluk pinggang nya.
"tetaplah berjinjit, aku akan menahan nya..."
"biar tidak capek" ucap Alvaro dengan wajah yang memandang Dessy lekat.
Dessy sedikit tidak nyaman dengan jantung nya, seakan jantungnya ingin keluar dari pantatnya saja.
"kamu gampang sekali bulshing" ucap Alvaro
"hahaha mana ada..." elak Dessy sambil menyelesaikan kegiatan nya.
Dessy pun mulai berdiri dengan tegak, namun tangan Alvaro masih berada di pinggang nya.
"beneran, ngak gampang bulshing?" tanya Alvaro dengan bibir berkedut, menahan tawa nya.
"ya iyalah, secara kan ...."
cup
"masih ngak bulshing juga?hm..?" tanya Alvaro setelah mengecup pipi Dessy.
Damp
Dessy seakan kehilangan jantung nya sekarang.
Tolong cari jantung nya, Dessy sangat mematung sekarang. Bagaimana ini? Alvaro baru saja mencium pipinya. Tolong diabadikan, tolong!
"kamu lucu juga" ucap Alvaro diiringi tawa kecil nya.
"hei...kok kamu bengong terus?" tanya Alvaro saat Dessy belum bergeming.
Dessy yang sudah mengumpulkan nyawanya, langsung mundur sambil memegang jantung nya.
"salahkan diri kamu sendiri, jantung ku hampir copot" ucap Dessy ngos-ngosan.
"lebay kamu" ucap Alvaro sambil menggelengkan kepalanya, namun bibirnya masih setia menampilkan senyum kecilnya.
Alvaro memakai jam tangan nya, kini giliran dasi yang akan cowok itu pakaikan.
"aku pasangin ya" ucap Dessy tiba-tiba, sambil mengambil alih dasi itu dari Alvaro.
Alvaro mengangguk, itu juga tugas seorang istri bukan?
"aku harus panggil apa, kalau kamu manggilnya mas?" tanya Alvaro.
"emm... terserah kamu sih" ucap Dessy sambil memakaikan dasi pada Alvaro.
"sayang?" tanya Alvaro
"ah?..." Alvaro terlalu banyak memberi kejutan pada Dessy hari ini. Jantung Dessy tidak kuat mas!
"aku panggil kamu sayang aja?" tanya Alvaro polos.
"apasih mas... aku tiba-tiba ngak enak badan" ucap Dessy sambil memegang jantung nya.
"kenapa?" tanya Alvaro sedikit khawatir.
Dessy menggeleng, lalu berlari menuju putri mereka.
"Lily...tengok papi mu" ucap Dessy mengadu.
"dia membuat mami, hampir serangan jantung" lanjut Dessy
Alvaro tersenyum, ia melangkah menuju Dessy dan Lily.
"emang jantung kamu bagaimana?" tanya Alvaro dengan nada menggoda.
"dag-dig-dug gitu, kayak mau copot" ucap Dessy polos.
"beneran? sini mas lihat" goda Alvaro
Dessy sedikit membelalakkan matanya
"kira jantung diluar? bisa lihat? jangan ngadi-ngadi mas" ucap Dessy
"iya juga sih" ucap Alvaro sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
"jadi aku panggil apa nih?" tanya Alvaro lagi.
"terserah kamu aja mas, aku ngak tau" ucap Dessy cepat.
"yaudah sayang aja" ucap Alvaro
"kenapa harus itu?" tanya Dessy
"kan memang sayang" ucap Alvaro santai, namun mampu membuat Dessy kembali baper.
"apanya?" tanya Dessy kurang paham.
"ngak ada" jawab Alvaro cepat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy reading 🫶
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments