Asupan untuk Lily

Dessy menahan kerah belakang Alvaro.

"kenapa?" tanya Alvaro sambil berbalik, menghadap Dessy.

"mandikan aku" ucap Dessy dengan ekspresi centilnya itu.

Alvaro tersenyum miring, ia mulai mendekat ke arah Dessy

"really?" tanya Alvaro sambil menaikan satu alis matanya.

Dessy merinding melihat ekspresi Alvaro, tanpa mengucapkan sepatah kata, Dessy langsung berlari ke kamar mandi untuk menetralkan detak jantung nya.

"beraninya cuman di mulut, giliran di iyain was-was" ucap Alvaro datar, dan keluar dari kamar nya

"jantung gue huh" ucap Dessy sambil memegang dadanya. Sungguh ia sangat deg-degan, saat Alvaro sedikit menggoda nya tadi.

"om om pedofil" kesal nya lalu mulai melakukan ritual mandinya.

***

"Lily....." Teriak Dessy sambil membawa tas, yang sudah berisi baju-baju nya, selama tinggal di mansion Mahesa. Menurut nya sangat sayang, jika di tinggalkan begitu saja. Maklum lah, sejak SMA Dessy termasuk cewek yang mandiri, dan hemat.

"LILY...THIS IS YOUR MAMI" teriak Dessy lagi.

"where are you my darling?" tanya Dessy setelah sampai di lantai bawah.

"kenapa kau sangat ribut?" tanya Alvaro yang berada di sofa, sambil memeluk Lily.

"oh sayang ku, sini sama mami" ucap Dessy sambil meletakkan tas nya, dan menghampiri Alvaro.

"sini dulu Lily nya, aku sangat merindukan nya" ucap Dessy langsung mengambil Lily, dari gendongan suami nya.

"aduh cayang mami ini.... pagi-pagi udah cantik banget, ngak sabar ya mau balik ke rumah?" tanya Dessy sambil menoel-noel pipi merah Lily.

"udah jam tiga sore" ucap Alvaro dengan ekspresi datar nya.

"udah sore mami" Ucap Dessy dengan suara, khas anak kecil.

"aku yang membuat nya Dessy" ucap Alvaro tiba-tiba.

Dessy memandang Alvaro dengan tatapan kesal plus marah nya.

"sekali lagi kau berkata seperti itu, aku benar-benar akan menceraikan mu" ucap Dessy lalu membawa Lily keluar. Ingatkan pada Alvaro, bahwa Dessy sudah jadi istrinya sekarang. Harusnya dia bahagia, Dessy memperlakukan Lily, seperti anaknya sendiri.

Huh

Alvaro meratapi kesalahan nya. Ia memang salah, telah menyingung perasaan istri nya itu.

Ia menghela nafas, lalu mengambil tas Dessy tadi dan melangkah menyusul Dessy dan putri nya itu.

"ayo" ucap Alvaro saat melihat, Dessy berdiri di teras rumah sambil menggendong Lily.

Dessy memilih mengikuti Alvaro, tanpa menjawab penuturan Alvaro.

Alvaro membuka pintu mobil untuk Dessy, dan berjalan mengitari mobil untuk masuk.

Namun Dessy menutup pintu itu, dan kembali membuka nya, baru ia masuk.

"kenapa seperti itu?" tanya Alvaro bingung.

"seperti apa?" tanya Dessy pura-pura tidak tau.

"pintu mobil" ucap Alvaro singkat

"ouh ketutup tadi" jawab Dessy santai, lalu mulai berbicara tidak jelas dengan Lily, karena bayi kecil itu sedang terbangun. Alvaro memilih tidak meladeni nya, ia pun melajukan mobilnya.

"Al" ucap Dessy

"hm" jawab Alvaro singkat, dengan mata terfokus pada jalanan kota.

"kamu ngak kasihan sama Lily?" tanya Dessy sambil memandang sendu pada Lily.

"kasihan?" tanya Alvaro heran.

"hm...secara kan dia minum asi yang dari pendonor, aku takut Lily bisa sakit karena asi nya tidak higienis, atau apa gitu" jelas Dessy

Alvaro memandang ke sebelah Dessy yang sedang mengelus bayi itu, lalu kembali fokus pada jalanan.

"saya pastikan itu higienis" ucap Alvaro

"padahal saya bisa memberikan nya asi" ucap Dessy

Alvaro menyerit bingung, apa wanita disampingnya itu sudah pernah menikah, lalu punya anak? pikir nya.

"bagaimana caranya? apa kamu sudah pernah melahirkan?" tanya Alvaro membuat Dessy menggeleng. Gimana mau melahirkan? orang Dessy sejak SMA tidak punya pendampingan.

"terus?" bingung Alvaro, namun hatinya sedikit lega mendengar Dessy masih perawan? ehmmm kira-kira seperti itulah pikiran nya.

"kan kita bisa bikin, aku punya asi" ceplos Dessy santai.

"uhuk..uhuk.." Alvaro tersedak ludahnya sendiri, mendengar penuturan Dessy.

"nih minum dulu" ucap Dessy, sambil memberikan botol mineral pada Alvaro.

"ngak usah" jawab Alvaro kembali menampilkan, wajah datar nya itu.

"bagaimana? kamu mau membantu ku? biar Lily kali mau minum dari aku saja"

"lagian juga, biar lebih sehat" ucap Dessy penuh harap. Entah lah, Dessy tengah memikirkan apa sampai bisa berbicara seperti itu.

Alvaro memerah, sial kenapa jantung nya berdegup kencang? Ah...Dessy sangat aneh menurutnya, bukan kah pembahasan Dessy ini, terlalu vulgar?

"kenapa kamu diam saja?" tanya Dessy memandang pada Alvaro, yang berada di samping nya.

"ah...itu, em.. bagaimana caranya?" tanya Alvaro sedikit terbata-bata. Ia menghela nafas beberapa kali, untuk menormalkan jantung nya.

"mudah saja, kita bikin adek untuk Lily otomatis aku mengandung, sambil nyusuin Lily" jelas Dessy santai.

WHAT? MUDAH SAJA???

Astaga Alvaro tidak habis pikir dengan Dessy.

Kenapa ada wanita seperti ini, muncul di hidupnya?

Alvaro menormalkan ekspresi kagetnya, saat mendengar penuturan Dessy.

"aku belum memikirkan nya" ucap Alvaro, jujur ia belum menerima kenyataan yang menimpa nya.

"tenang saja, aku boleh mencobanya dengan teman ku, tunggu kamu memikirkannya"

"...biar adek Lily ada kan sayang?" lanjut Dessy bertanya pada Lily.

Alvaro menepikan motornya dengan pelan, mengingat mereka tengah membawa Lily sekarang.

"kenapa Al?" tanya Dessy bingung, kenapa mereka berhenti di tengah hutan seperti ini?

"kamu masih perawan?" tanya Alvaro.

Sungguh, ia sangat kepo akan hal itu. Dari cara bicara Dessy, ia curiga bahwa Dessy sudah pernah melakukan hal itu.

"masih" jawab Dessy dengan ekspresi bingung nya.

"terus kenapa kamu bisa berkata, ingin melakukan nya dengan teman mu, padahal aku ada" bingung Alvaro sambil memandang Dessy.

"kan kamu masih memikirkan nya Al, sebelum kamu memutuskan nya aku boleh coba dulu sama teman ku, kan lebih cepat lebih baik. Emang aku salah ya?" tanya Dessy

Alvaro menggeleng tak habis pikir, dengan logika dan cara berfikir Dessy. Bisa-bisanya wanita itu ingin mencoba nya dengan pria lain, sebelum suaminya.

"aku ngak yakin umur mu, dua puluh dua tahun" ucap Alvaro

"ha?...kenapa sih aku ngak paham" ucap Dessy.

Ia benar-benar tidak paham, dimana salahnya.

Tolong salahkan Alvaro, menuruti permintaan Ana, untuk menikahi wanita idiot ini!

Alvaro menghela nafas

"aku sungguh malas membahas ini, tapi melakukan hal itu kalau tidak bersama suami, namanya zinah, Paham Dessy?" ucap Alvaro mencoba sabar.

Dessy mengangguk paham, salahkan otak lemot nya, bukan Dessy!

"paham" jawab Dessy

Alvaro mengangguk, lalu kembali melajukan mobilnya. Alvaro tidak bisa membayangkan, jika Dessy berada di negeri yang biasa melakukan hal itu. Pasti Dessy sudah dipakai, oleh ratusan pria karena kebodohannya itu.

"so, kita kapan melakukan itu?" tanya Dessy

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy reading 🫶

Semoga kalian suka Amin🤍

Terpopuler

Comments

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕🔐|ntanArmy°|P$: 🆕💜

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕🔐|ntanArmy°|P$: 🆕💜

boleh ku ngetok ngga sih kamu dessy kenapa yang namanya dessy itu kadang ngmng ngga ada rem nya 😂😂😂

2024-03-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!