Menyebalkan

"Alvaro" Teriak seorang wanita pada Alvaro.

Alvaro menatap wanita yang tak lain adalah Tika, karyawan kantor nya.

"ada apa?" tanya Alvaro

"kamu ngapain disini?" tanya Tika sambil mendekatkan badanya pada Alvaro.

Alvaro sedikit tidak suka dengan Tika. Tika sering bersikap seolah Alvaro, teman dekat nya. Ingatkan pada Tika, bahwa Alvaro adalah Bos nya.

"tidak ada urusan mu" ucap Alvaro

"aku turut berduka ya, sama kepergian Ana" ucap Tika dengan wajah sendu. Padahal hatinya sangat senang, Ana pergi dari hidup Alvaro berarti, ia bisa lebih leluasa mendekati bos nya itu.

"hm" ucap Alvaro seadanya.

"kamu ngapain disini?" tanya Tika bingung

"kalau aku, lagi lihat-lihat saja sih, soalnya ini butik mama aku, ngak sengaja tadi lihat kamu" jelas Tika saat Alvaro mendiaminya.

Ceklek

Alvaro menegakkan badannya, saat Dessy keluar dari ruang ganti. Dessy menatap bingung, siapa cewek disamping Alvaro itu?

"jangan bilang, kamu mau nikah lagi" ucap Tika tiba-tiba.

"dugaan mu bagus" ucap Alvaro lalu menggandeng pergelangan tangan Dessy. Dessy sedikit bingung dengan kedua insan itu. Ah sudahlah Dessy pasti tau, suatu saat.

Alvaro dan Dessy meninggalkan Tika yang berdecak kesal. "laki-laki ngak ada otak, ngak bisa apa lihat siapa yang cantik?" ucapnya

"dua tahun aku ngejar dia, ngak bisa gitu lihat keberadaan aku sedikit?" tanya Tika kesal.

Sial! Baru saja semangat nya membara mengejar Alvaro, kini sudah di tebang habis oleh kenyataan, bahwa Alvaro kembali menikah. Tapi secepat itu? Tika sungguh bingung.

"kita makan dulu, boleh ngak?" tanya Dessy yang masih berada di mobil Alvaro.

"yaudah" ucapnya saat Alvaro tidak menjawab nya.

Tak sampai lima menit, Alvaro menepikan mobilnya di sebuah restoran.

"ngapain?" tanya Dessy

"aku lapar, mau makan" ucap Alvaro

Dessy tersenyum sambil mengikuti Alvaro. Padahal Alvaro tidak lapar, namun mendengar permintaan calon istri nya itu membuat ia terpaksa berhenti sejenak.

"berapa tahun kamu ngak makan?" tanya Alvaro saat melihat Dessy makan dengan rakus.

"aku sudah sangat lapar, tadi pagi aku tidak makan" ucap Dessy dengan mulut yang masih sedikit penuh.

"selain tidak cantik, kamu sungguh jorok" ucap Alvaro

Dessy menelan makanan nya dengan paksa

"lihat saja keturunan ku nanti, pasti cantik karena mama nya cantik" ucap Dessy percaya diri.

"aku tidak akan, membuat nya lagi" ucap Alvaro yang trauma, kehilangan setelah kepergian Ana.

"tenang saja, aku bisa membuat nya dengan om" ucap Dessy santai.

"uhukk" Alvaro tersedak air liur nya sendiri, mendengar penuturan Dessy.

"jangan bicara sembarangan" ucap Alvaro dengan menatap tajam, kearah Dessy.

Dessy cengengesan dan kembali memakan makanan nya. Membuat Alvaro kesal, ternyata cukup menyenangkan.

****

Kini kedua sejoli itu kembali kekediaman Mahesa.

"gimana?" tanya Ribka yang melihat kedatangan Dessy dengan Alvaro.

"sudah siap tan" ucap Dessy

"panggil mama aja sayang, bentar lagi kamu menantu ku" ucap Ribka

"baik ma" jawab Dessy dengan tawa kecilnya.

"kalian makan dulu, kalian pasti sudah lapar " ucap Ribka pada kedua nya.

"kita sudah makan ma" jawab Dessy

"ma?" ucap Alvaro

"kenapa sayang?" tanya Ribka

"papa mana?" tanya Alvaro sambil meletakkan kunci mobilnya diatas nakas.

"masih di kantor" jawab Ribka

"papa harus lebih dijaga ya ma" ucap Alvaro

"Emang kenapa sayang?" bingung Ribka

"calon menantu hendak merebut nya" ucap Alvaro

Dessy membelalakkan matanya kaget, mendengar ucapan Alvaro.

"beneran sayang?" tanya Ribka pada Dessy

"ah...tidak ma ehmm Alvaro kayaknya terlalu banyak pikiran, heheh iyakan calon suami aku? hahaha jangan kebanyakan pikiran kan gini jadi ngelantur"

"bentar ya ma Dessy bicara dulu sama Al" pamit Dessy dengan tawa kecil, terkesan dipaksa.

"ayo " ucap Dessy menarik pelan lengan Alvaro.

Ribka hanya mengangguk, biarlah itu urusan mereka. Ribka memilih mendudukkan bokongnya di sofa, dan kembali melanjutkan acara menonton nya.

"kenapa kamu mempermalukan ku?" tanya Dessy setelah sampai di dapur.

Dessy sedikit menghempaskan lengan Alvaro, dengan kesal.

"kamu sendiri yang bilang" ucap Alvaro santai

Dessy menggeplak keningnya pelan, tak habis pikir.

"aku hanya bercanda tadi, astaga ...rusak sudah image ku didepan mama mu" ucap Dessy

"aku tidak peduli" ucap Alvaro meninggal kan Dessy, menuju kamar nya. Dessy berdecak kesal, ia tidak menyangka Alvaro semenyebalkan ini.

"dimana putri ku?" tanya nya pada maid

"dikamar nya tuan" ucap salah satu maid itu. Alvaro menyediakan kamar untuk Lily, supaya pengurus/maid yang menjaga nya bisa leluasa keluar masuk. Namun jika malam Lily akan tidur dengan Alvaro, sedangkan Dessy tidur sendiri.

Alvaro melangkah menuju kamar putri nya. Diambil nya Lily dari ranjang kecil, khusus bayi itu.

"kasihan banget putri kecil papi" ucap Alvaro mengelus pipi Lily, yang masih sedikit memerah.

"sabar ya sayang, papa ngak akan ninggalin kamu" ucap Alvaro sendu sambil mengecup, pipi dan bibir putri nya itu gemes.

"sayang banget sama Lily" ucapnya sambil menggoyang-goyangkan bada Lily, saking gemesnya.

"akw oek...oewk..." tangi Lily membuat Alvaro gelagapan.

"jangan nangis sayang, syuttt utututu anak papi yang cantik ini...maafin papi ya bangunin kamu" ucap Alvaro berusaha menenangkan Lily.

"jangan nangis dong sayang" bingung nya saat Lily menangis dengan keras.

"astaga" Alvaro segera membawa Lily kepada Dessy.

tok

tok

tok

Alvaro menendang pintu Dessy pelan.

"kenapa?" tanya Dessy yang kelua dari bilik nya.

"coba tenangkan Lily, dia menangis sedari tadi" ucap Alvaro

Dessy dengan sigap mengambil, bayi kecil itu dari gendongan Alvaro.

"cup-cup-cup aunty disini" ucap Dessy

Tak berselang lama Lily kembali tertidur.

"padahal aku papi nya, kenapa ia sangat susah tenang jika di gendongan ku?"tanya Alvaro bingung, sambil mengikuti Dessy memasuki kamar cewek itu.

"kenapa bisa nangis?" tanya Dessy sambil menepuk-nepuk pelak pantat Lily.

"ngak tau" ucap Alvaro

"lain kali kalau ia tidur, ngak usah digoyang-goyang biar ngak kebangun" ucap Dessy

"darimana kamu tau?" tanya Alvaro

"dari pikiran aku sendiri" ucap Dessy

"Al" ucap Dessy tiba-tiba.

"hm?" tanya Alvaro singkat.

"Lily tidur sama aku malam ini ya, plis" ucap Dessy

"tumben?" tanya Alvaro

"kenapa rupanya?" tanya Dessy bingung.

"Lily anak aku" ucap Alvaro

"astaga...iya Al aku tau Lily anak kamu, kenapa sih gitu mulu bahasa mu?" tanya Dessy

"terus aku harus bilang apa?" tanya Alvaro diiringi tawa kecil nya.

"aku ngak tau merangkai kata" tambah nya.

"ini bukan festival puisi, ngak perlu ada yang di rangkai" ucap Dessy membuat Alvaro berdehem.

"boleh ya, aku tidur dengan Lily" tanya Dessy lagi.

Alvaro memandang lekat manik mata Dessy, ia sedikit mendekat...semakin dekat....semakin dekat.

Bahkan Dessy meneguk ludahnya, nafasnya ia tahan saat Alvaro sangat dekat dengan nya.

Alvaro tertawa kecil, saat Dessy memejamkan matanya. Tangan nya terulur mengelus pipi Lily putrinya itu "asal putri kesayangan ku ini, tidak menangis" ucap Alvaro dengan senyum miringnya.

"ngarep banget aku cium" ucap Alvaro lalu meninggalkan Dessy dan Lily.

"huh" Dessy menghembuskan nafas yang ia tahan sejak tadi. Pipinya memerah menahan malu.

"kenapa sih, aku malah merem tadi?ck malu banget" ucap nya sambil menggeplak pipinya pelan.

Sungguh memalukan!!

Ting

Tiba-tiba sebuah notice masuk ke handphone Dessy

Dessy mengambil handphone nya, dari sakunya

08526025****

"aku pindah ke Jakarta, kejutan untukmu bukan?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy reading 🫶

Semoga kalian suka Amin<3

Terpopuler

Comments

Marissa 🎶

Marissa 🎶

😭

2024-03-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!